Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


LABORATORIUM

RUMAH SAKIT CATHERINE BOOTH


Jl. ARIEF RATE NO 15
MAKASSAR
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
I. PENDAHULUAN..........................................................................................................3
II. LATAR BELAKANG...................................................................................................3
III. TUJUAN.......................................................................................................................3
3.1 TUJUAN UMUM........................................................................................3
3.2 TUJUAN KHUSUS.....................................................................................3
IV. KEGIATAN POKOK DAN CARA PELAKSANAANNYA..................................4
4.1 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN............................................................4
4.2ORIENTASI TENTANG K3 KEPADA SEMUA PETUGAS BARU DI
LABORATORIUM......................................................................................4
4.3 BAHAYA POTENSIAL DI LABORATORIUM DAN DI AREA LAIN....5
4.4 KESEHATAN PETUGAS LABORATORIUM...........................................5
4.5 SARANA DAN PRASARANA K3 LABORATORIUM UMUM YANG
PERLU DISIAPKAN DI LABORATORIUM ADALAH :.................................6
4.6 PENGELOLAAN SPESIMEN....................................................................6
4.6.1 Penerimaan Spesimen..............................................................................6
4.6.2 Petugas Penerima Spesimen....................................................................6
4.6.3 Petugas Pembawa Spesimen dalam Laboratorium..................................7
4.6.4 Pengiriman Spesimen dan Bahan Infeksius dari Laboratorium..............7
4.7 TINDAKAN PENCEGAHAN.....................................................................7
4.7.1 Mencegah Penyebaran Bahan Infeksi, misalnya :...................................7
4.7.2 Mencegah Bahan Infeksi Tertelan atau Terkena Kulit Serta Mata..........7
4.7.3 Mencegah Infeksi Melalui Tusukan.........................................................7
4.7.4 Menggunakan Pipet dan Alat Bantu Pipet...............................................7
4.7.5 Menggunakan Sentrifus/ Alat Pemusing.................................................8
4.7.6 Menggunakan Lemari Pendingin dan Lemari Pembeku.........................8
4.7.7 Membuka Ampul Berisi Bahan Infeksi yang di Liofilisasi.....................8

1
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

4.7.8 Disinfeksi, Sterilisasi dan Dekontaminasi...............................................9


4.8 PENGAMANAN TERHADAP DARAH DAN CAIRAN TUBUH.........10
4.9 PENGAMANAN TERHADAP BAHAN KIMIA.....................................11
4.9.1 Penggolongan Bahan Kimia..................................................................11
4.9.2 Efek Toksik Bahan Kimia......................................................................12
4.9.3 Penyimpanan Bahan Kimia...................................................................13
4.10 PENANGANAN KECELAKAAN DI LABORATORIUM......................15
4.11 PENANGANAN LIMBAH.......................................................................15
4.11.1 Sumber, Sifat dan Bentuk Limbah.......................................................15
4.11.2 Penanganan dan Penampungan............................................................16
V. CARA PELAKSANAAN...........................................................................................17
VI. SASARAN.................................................................................................................17
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................18
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.................20
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN.......................20

2
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

I. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya dalam hal kesehatan
dan keselamatan kerja bagi Sumber Daya Manusia, pasien, pengunjung/pengantar
pasien, masyarakat sekitar rumah sakit.
Bahaya potensial di Rumah Sakit bisa ditimbulkan dari berbagai faktor yaitu
faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomi, faktor fisik, faktor psikososial yang
dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
Sumber bahaya yang ada di rumah sakit harus dikenali dan dinilai untuk
menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok uku kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
khususnya pasal 165 bahwa “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan
pemulihan bagi tenaga kerja”. Upaya kesehatan kerja di samping keselamatan
kerja harus dilakukan secara terintegrasi dan menyeluruh untuk menghindari
penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja di rumah sakit.

II. LATAR BELAKANG


Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama
berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia maka berpotensi
terinfeksi mikroorganisme patogen (virus, bakteri, jamur, parasit). Potensi infeksi
juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke
masyarakat. Selain itu Laboratorium banyak berhubungan dengan peralatan medis
yang berarati bahaya potensial dari faktor faktor fisik (suhu, cahaya, listrik);
faktor psikososial (kerja bergilir, beban kerja, hubungan sesama kerja/ atasan)
dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kegiatan-kegiatan
pencegahan dan penanggulangan bila terjadi kecelakaan kerja.

3
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

III. TUJUAN
3.1 TUJUAN UMUM
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif bagi Sumber
Daya Manusia (SDM) Laboratorium, bagi pasien, bagi pengunjung/pengantar
pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit.

3.2 TUJUAN KHUSUS


Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan
dengan pekerjaannya sesuai prosedur yang berlaku serta mengontrol
bahan/spesimen secara baik menurut praktik laboratorium yang benar.

IV. KEGIATAN POKOK DAN CARA PELAKSANAANNYA


4.1 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Petugas/ Tim K3 Laboratorium
Untuk mengkoordinasikan, menginformasikan, memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan keamanan laboratorium, terutama untuk laboratorium yang
melakukan berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pada satu sarana,
diperlukan suatu Tim fungsional keamanan laboratorium.
2. Kepala laboratorium adalah penanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan
K3 laboratorium. Dalam pelaksanaannya kepala laboratorium dapat
menunjuk seorang petugas atau membentuk tim K3 laboratorium.
3. Petugas atau tim K3 laboratorium mempunyai kewajiban merencanakan dan
memantau pelaksanaan K3 yang telah dilakukan oleh setiap petugas
laboratorium, mencakup :
a. Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat
menghindari bahaya infeksi.
b. Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium yang
memungkinkan terjadinya pelepasan/kebocoran/penyebaran bahan infektif.

4
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

c. Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi


yang telah dilakukan jika ada tumpahan/percikan bahan infektif.
d. Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap peralatan
laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki.
e. Menyediakan kepustakaan/rujukan K3 yang sesuai dan informasi untuk
petugas laboratorium tentang perubahan prosedur, metode, petunjuk teknis
dan pengenalan pada alat yang baru.
f. Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas
laboratorium.
g. Memantau petugas laboratorium yang sakit atau absen yang mungkin
berhubungan dengan pekerjaan di laboratorium dan melaporkannya pada
pimpinan laboratorium.
h. Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang secara
aman setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya.
i. Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi
seluruh petugas laboratorium.
j. Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium
dan melaporkannya kepada kepala laboratorium.

4.2 ORIENTASI TENTANG K3 KEPADA SEMUA PETUGAS BARU DI


LABORATORIUM
Penyegaran tentang K3 dengan membaca SPO yang terkait dengan K3
minimal setahun sekali pada semua petugas.

4.3 BAHAYA POTENSIAL DI LABORATORIUM DAN DI AREA LAIN


Bahaya potensial di laboratorium dan di area lain dapat mengakibatkan
penyakit dan Kecelakaan Akibat Kerja ( K A K ) yaitu disebabkan oleh
1. Faktor Biologi (virus , bakteri, jamur)
2. Faktor Kimia (antiseptik)
3. Faktor Ergonomi (Cara kerja yang salah)
4. Faktor Fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran)

5
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

5. Faktor Psikososial (kerja shif, hubungan sesama karyawan atau dengan


atasan)
Bahaya potensial yang dimungkinkan adalah mikrobiologik, kebakaran,
mekanik, kimia (gas, karsinogen), resiko hukum (keamanan).
Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Laboratorium dan di area lain umumnya
berkaitan dengan :
1. Faktor Biologi (kuman patogen yang berasal dari pasien)
2. Faktor Kimia (pemaparan dalam dosis kecil yang berulang ulang, contoh :
kuliit terkena antiseptik)
3. Faktor Ergonomi (cara duduk salah , cara mengangkat pasien salah)
4. Faktor Fisik dalam dosis kecil yaitu panas pada kulit.
5. Faktor Psikologis (penerimaan pasien , ketegangan di IGD)

4.4 KESEHATAN PETUGAS LABORATORIUM


1. Pada setiap calon petugas laboratorium harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan lengkap termasuk foto toraks.
Keadaan kesehatan petugas laboratorium harus memenuhi standar kesehatan
yang telah ditentukan di laboratorium.
Untuk menjamin kesehatan para petugas laboratorium harus dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan foto toraks dilakukan setiap 3 tahun.
b. Pemberian imunisasi
Setiap laboratorium harus mempunyai program imunisasi, terutama bagi
petugas yang bekerja di laboratorium tingkat keamanan biologis 2, 3, dan
4.
Vaksinasi yang diberikan :
Vaksinasi Hepatitis B untuk semua petugas laboratorium.
c. Kesehatan setiap petugas laboratorium harus selalu dipantau, untuk itu
setiap petugas harus mempunyai kartu kesehatan yang selalu dibawa setiap
saat dan diperlihatkan kepada dokter bila petugas tersebut sakit.Minimal
setiap tahun dilaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin termasuk
pemeriksaan laboratorium.

6
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

Bila petugas laboratorium sakit lebih dari 3 hari tanpa keterangan yang
jelas tentang penyakitnya, maka petugas yang bertanggung jawab terhadap
K3 laboratorium harus melapor pada kepala laboratorium tentang
kemungkinan terjadinya pajanan yang diperoleh dari laboratorium dan
menyelidikinya.

4.5 SARANA DAN PRASARANA K3 LABORATORIUM UMUM YANG


PERLU DISIAPKAN DI LABORATORIUM ADALAH :
1. Jas laboratorium sesuai standar.
2. Sarung tangan.
3. Masker.
4. Alas kaki/sepatu tertutup.
5. Wastafel yang dilengkapi dengan sabun (skin disinfectant) dan air mengalir.
6. Kontainer khusus untuk insenerasi jarum, lanset.
7. Pengamanan pada keadaan darurat.
a. Sistem tanda bahaya.
b. Sistem evakuasi.
c. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
d. Alat komunikasi darurat baik di dalam atau ke luar laboratorium.
e. Pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaan darurat.
f. Alat pemadam kebakaran terletak pada lokasi yang mudah dicapai.
g. Nomor telepon ambulan, pemadam kebakaran dan polisi di setiap ruang
laboratorium.

4.6 PENGELOLAAN SPESIMEN


4.6.1 Penerimaan Spesimen
a. Spesimen harus ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk
mencegah tumpahnya/bocornya spesimen.
b. Wadah diberi label tentang identitas spesimen.

7
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

4.6.2 Petugas Penerima Spesimen


a. Semua petugas penerima spesimen harus mengenakan jas laboratorium.
b. Semua spesimen harus dianggap infeksi dan ditangani dengan hati-hati.
c. Meja penerimaan spesimen harus dibersihkan dengan disinfektan setiap
hari.
d. Cuci tangan dengan sabun/disinfektan setiap selesai bekerja dengan
spesimen.

4.6.3 Petugas Pembawa Spesimen dalam Laboratorium


a. Mengenakan jas laboratorium yang tertutup rapat pada bagian depan saat
membawa spesimen.
b. Lapor pada petugas/tim K3 laboratorium jika terluka pada saat bekerja.

4.6.4 Pengiriman Spesimen dan Bahan Infeksius dari Laboratorium


a. Produk Biologis.
Produk biologis berupa bahan dari manusia

4.7 TINDAKAN PENCEGAHAN


4.7.1 Mencegah Penyebaran Bahan Infeksi, misalnya :
Melakukan dekontaminasi permukaan meja kerja dengan disinfektan yang
sesuai setiap kali habis bekerja.

4.7.2 Mencegah Bahan Infeksi Tertelan atau Terkena Kulit Serta Mata
Selama bekerja, partikel dan droplet (diameter > 5 μm) akan terlepas ke
udara dan menempel pada permukaan meja serta tangan petugas laboratorium,
untuk itu dianjurkan untuk mengikuti hal-hal di bawah ini :
a. Mencuci tangan dengan sabun/disinfektan sebelum dan sesudah bekerja.
Jangan menyentuh mulut dan mata selama bekerja

8
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

b. Tidak makan, minum, merokok, mengunyah permen atau menyimpan


makanan/ minuman dalam laboratorium
c. Tidak memakai kosmetik ketika berada dalam laboratorium
d. Menggunakan alat pelindung mata/muka jika terdapat risiko percikan bahan
infeksi saat bekerja

4.7.3 Mencegah Infeksi Melalui Tusukan


Jarum suntik, pipet Pasteur kaca dan pecahan kaca obyek dapat
menyebabkan luka tusuk. Untuk itu dapat dihindari dengan bekerja dengan hati-
hati dan memilih pipet pasteur yang terbuat dari plastik.

4.7.4 Menggunakan Pipet dan Alat Bantu Pipet


a. Tidak memipet dengan mulut, tetapi gunakan alat bantu pipet
b. Tidak meniupkan udara maupun mencampur bahan terinfeksi dengan cara
menghisap dan meniup cairan lewat pipet
c. Tidak keluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
d. Disinfeksi segera meja kerja yang terkena tetesan cairan/bahan infeksi dari
pipet dengan kapas yang dibasahi disinfektan dan buang ditempat
pembuangan medis.
e. Gunakan pipet ukur karena cairan tidak perlu dikeluarkan sampai tetes
terakhir
f. Rendam pipet habis pakai dalam wadah berisi disinfektan. Biarkan selama
18-24 jam sebelum disterilisasi

4.7.5 Menggunakan Sentrifus/ Alat Pemusing


a. Lakukan sentrifugasi sesuai instruksi pabrik.
b. Sentrifus harus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas
laboratorium dapat melihat ke dalam alat dan menempatkan tabung sentrifus
dengan mudah.

9
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

c. Periksa rotor sentrifus dan selonsong (bucket) sebelum dipakai atau secara
berkala untuk melihat tanda korosi dan keretakan.
d. Selongsong berisi tabung sentrifus harus seimbang
e. Gunakan air untuk menyeimbangkan selongsong. Jangan gunakan larutan
NaCI atau hipoklorit karena bersifat korosif.
f. Setelah dipakai, simpan selongsong dalam posisi terbalik agar cairan
penyeimbang dapat mengalir keluar.
g. Melakukan sentrifugasi dengan cara yang benar yaitu tabung harus tertutup
rapat dan selongsong yang terkunci, untuk melindungi petugas laboratorium
terhadap aerosol dan sebaran partikel dari mikroorganisme.
h. Pastikan sentrifuse tertutup selama dijalankan.

4.7.6 Menggunakan Lemari Pendingin dan Lemari Pembeku


a. Membersihkan lemari pendingin (refrigerator), lemari pembeku (freezer)
dan tabung es kering (dry-Ice), melakukan defrost secara teratur
b. Membuang ampul, tabung, botol dan wadah lain yang pecah.
c. Setelah dibersihkan, permukaan dalam lemari pendingin dan lemari
pembeku harus didisinfeksi dengan disinfektan yang tidak korosif
d. Memberi label wadah yang berisi nama bahan, tanggal disimpan dan nama
orang yang menyimpan. Wadah yang tidak berlabel dan bahan yang sudah
kadaluwarsa harus dimusnahkan.
e. Tidak menyimpan cairan yang mudah terbakar.

4.7.7 Disinfeksi, Sterilisasi dan Dekontaminasi


a. Disinfeksi cara kimia
1) Natrium hipoklorit
a) Bersifat oksidatif kuat, korosif dan aktif terhadap semua mikro
organisme.

10
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

b) Konsentrasi larutan natrium hipoklorit yang dijual untuk keperluan


laboratorium adalah 5,25 %, yang mengandung 50 g/l (50.000 ppm) zat
klor aktif.
c) Konsentrasi yang umum digunakan untuk disinfeksi adalah 1 g/l (1000
ppm) zat klor aktif. Konsentrasi 10 g/l (10.000 ppm) zat klor aktif
digunakan bila ada tumpahan darah atau bahan biologis yang banyak.
Kekuatan di dalam larutan makin lama makin menurun, untuk itu perlu
dibuat larutan baru setiap minggu.
d) Tablet atau butiran kalsium hipoklorit (kaporit) mengandung 70 % zat
klor aktif. Larutan kalsium hipoklorit dengan konsentrasi 0,7-1,4 dan 7
g/l masing-masing akan mengandung 500-1000 dan 5000 ppm zat klor
aktif.
e) Pada keadaan darurat dan saat bekerja dengan mikroorganisme
kelompok risiko empat, digunakan konsentrasi 4-5 g/l (4000-5000 ppm)
zat klor aktif
2) Alkohol
a) Merusak struktur lipid dengan cara penetrasi ke dalam daerah
hidrokarbon dan denaturasi protein sel.
b) Alkohol rantai pendek menyebabkan kerusakan membran yang lebih
besar dari pada alkohol rantai panjang.
c) Yang umum digunakan adalah etanol dan isopropanol.
d) Pada suhu kamar, alkohol alifatik tidak dapat membunuh spora karena
itu jangan digunakan untuk sterilisasi alat.
e) Aktif terhadap bakteri (kecuali bentuk spora), jamur dan virus
berselubung.
f) Paling efektif pada konsentrasi 70-90%.
g) Campuran dengan disinfeksi lain akan memperkuat daya disinfektan
alkohol, misalnya alkohol 70% ditambah formaldehid 100 g/l atau
alkohol ditambah zat klor aktif 2 g/l.
b. Dekontaminasi

11
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

Dekontaminasi ruang laboratorium memerlukan disinfeksi cair. Permukaan


tempat kerja didekontaminasi dengan disinfektan cair.

4.8 PENGAMANAN TERHADAP DARAH DAN CAIRAN TUBUH.


Tindakan di bawah ini khusus dibuat untuk melindungi petugas laboratorium
terhadap infeksi yang ditularkan melalui darah seperti virus Hepatitis B, HIV
(Human Immunodeficiency Virus), Avian Influenza dan lain-lain.
1. Mengambil, memberi label dan membawa specimen :
a. Melakukan pengambilan darah sesuai SPO
b. Gunakan sarung tangan;
c. Perhatikan teknik pengambilan darah pada penanganan spesimen
d. Masukkan tabung ke dalam kantong plastik untuk dibawa ke
laboratorium. Formulir permintaan dibawa secara terpisah.
2. Membuka tabung spesimen dan mengambil sampel
Gunakan sarung tangan
3. Sediaan darah pada gelas obyek
Pegang gelas obyek dengan sarung tangan.
4. Peralatan Laboratorium, bahaya dan cara mengatasinya

Tabel 1. peralatan, bahaya dan cara mengatasinya


Jarum semprit Tusukan, aerosol, Gunakan jarum semprit dengan sistem
tumpahan pengunci untuk mencegah terlepasnya
jarum dari semprit, jika mungkin gunakan
alat suntik sekali pakai. Jarum sebaiknya
dibakar dengan alat insinerasi
Sentrifus/alat Aerosol, percikan, tabling Jika diduga ada tabung pecah saat

12
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

pemusing pecah sentrifugasi, matikan mesin dan jangan


dibuka selama 30 menit. Jika tabung
pecah setelah mesin berhenti, sentrifus
harus ditutup kembali dan biarkan selama
30 menit. Laporkan kejadian ini kepada
petugas keamanan kerja. Gunakan sarung
tangan karet tebal dan forsep untuk
mengambil pecahan kaca. Buang pecahan
dalam sampah medis. Ruang dalam
sentrifus (chamber) didisinfeksi, dibiarkan
satu malam. Bilas dengan air dan
keringkan
Alat bantu Bahaya pemipetan dengan Dapat di disinfeksi, mudah di-gunakan
pipet mulut, yaitu: tertelannya dan mencegah kontaminasi serta
mikroorganisme patogen, kebocoran dari ujung pipet
inhalasi aerosol dan
kontaminasi pada ujung
tempat menghisap
Pelindung Inhalasi aerosol Tertahannya partikel sebesar 1-5 mikron.
pernafasan Melindungi mata jika menggunakan
pelindung muka penuh
Pelindung Pecahan, percikan Pelindung muka: Melindungi seluruh
muka dan muka
pelindung Pelindung mata: melindungi mata dan
mata bagian mata

4.9 PENGAMANAN TERHADAP BAHAN KIMIA


4.9.1 Penggolongan Bahan Kimia
Pada dasarnya banyak bahan kimia berbahaya karena dapat menimbulkan
kebakaran (F-flammability hazard), ledakan (R-reactivity/stability hazard) atau
gangguan kesehatan (H-health hazard) bagi petugas laboratorium.

13
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

Karena itu mutlak perlu diketahui penggolongan bahan kimia berbahaya


untuk memudahkan pengenalan, cara penanganan dan pengirimannya. Secara
umum bahan kimia berbahaya dibagi menjadi beberapa golongan :
a. Bahan Kimia Beracun (Toksik)
Merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam
tubuh karena tertelan, terhirup, atau terkena kulit.
b. Bahan Kimia Korosif
Merupakan bahan yang terkena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
c. Bahan Mudah Terbakar (Flammable Substances)
Merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
menimbulkan kebakaran.
Reaksi kebakaran yang sangat cepat juga dapat menimbulkan ledakan.
Jenis bahan kimia mudah terbakar dapat digolongkan menjadi tiga sub
golongan, yaitu :
1) Zat padat mudah terbakar
Contoh yang termasuk golongan ini adalah belerang, fosfor, hibrida
logam, logam alkali dan lain-lain.
2) Zat cair mudah terbakar
Zat cair yang mudah terbakar adalah bahan cair yang mudah menguap
dan uapnya mudah terbakar pada suhu dibawah 25,5°C. Golongan ini
paling banyak dijumpai diindustri dan di laboratorium, serta dikenal
sebagai pelarut organik. Contoh: eter, alkohol, aseton, benzena, heksan
dan lain-lain.
d. Bahan Kimia Mudah Meledak
Beberapa contoh bahan kimia yang mudah meledak, yaitu :
1) Azida

14
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

Apabila azida bereaksi dengan tembaga, misalnya dalam pipa


pembuangan atau kran air, maka tembaga azida akan menimbulkan
ledakan hebat jika terkena benturan ringan.
2) Asam perklorat
Jika dibiarkan mengering pada permukaan meja yang terbuat dari kayu,
batu bata atau kain, akan meledak dan menimbulkan kebakaran jika
terkena benturan.
3) Asam pikrat dan garamnya
Akan terbakar oleh panas atau benturan.
e. Gas bertekanan (Compressed Gases)
Merupakan gas yang disimpan di bawah tekanan, baik gas yang ditekan,
maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah tekanan.

4.9.2 Efek Toksik Bahan Kimia


Beberapa bahan kimia dapat membahayakan kesehatan petugas
laboratorium jika tersentuh kulit, terhirup, atau tertelan, tercantum pada tabel 2.

Tabel2. Bahan kimia dan pengaruhnya terhadap kesehatan


PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
BAHAN KIMIA
AKUT KRONIS
Amoniak Iritasi mata Edema paru
Sianosis karena
Anilin (aminobenzen,
methemoglobinemia, narkose
fenilamin)
ringan, paralisis saluran nafas
Asetaldehid (aldehid Iritasi mata dan saluran nafas,
Bronkitis, kerusakan hati
asetat, ethanal) narkose

15
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

PENGARUH TERHADAP KESEHATAN


BAHAN KIMIA
AKUT KRONIS
Asetat anhidrat (asetil
Iritasi kuat pada mata dan
oksida, ethanoik
saluran nafas, efek korosif
anhidrat
Aseton (dimetil keton Iritasi ringan pada mata, hidung
2-propanol dan tenggorokan, narkose
Asetonitril (metil Iritasi saluran pernafasan, Leukemia, kerusakan hati,
sianida) keracunan sianida anemia aplastik
Benzen Narkose Karsinogenesis
Benzidin Sakit perut, mual, iritasi kulit Kecanduan
Dietil eter Muntah, iritasi mata, narkose Kerusakan hati dan ginjal
Dioksan Narkose Karsinogenesis
Sakit perut, muntah, diare, iritasi Gangguan sistem syaraf ,
Fenol
kulit, sakit mata, efek korosif koma
Formaldehid Iritasi saluran pernafasan, kulit
Edema paru
(formalin) dan membran mukosa
Iritasi saluran nafas dan
Glutaral
membran mukosa
Karbon tetraklorida Iritasi saluran nafas dan
(tetraklorometan) membran mukosa
Metanol (metil Kerusakan retina dan syaraf
Narkose, iritasi mukosa
alkohol) optik
α Naftilamin Karsinogenesis
β Naftilamin Karsinogenesis
Anemia, tekanan darah
Sianosis karena menurun,
Nitrobenzen
methemoglobinemia, narkose methemoglobinemia dengan
(nitrobenzol)
ringan sianosis, iritasi kandung
kemih, kerusakan hati
Piridin Kerusakan hati dan ginjal Kerusakan syaraf
Gangguan sistem syaraf
Selenium Kulit terbakar, sakit mata, batuk
pusat, teratogenesis
Sakit perut, mual, diare,
Sianogen bromida Edema paru
gangguan penglihatan
Sitokalasin Mutagenesis

16
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

PENGARUH TERHADAP KESEHATAN


BAHAN KIMIA
AKUT KRONIS
Tetrahidrofuran (dietil Narkose, kerusakan hati dan
oksida, tetrametil ginjal, iritasi mata dan saluran
oksida) nafas
Gangguan syaraf, gangguan
Thallium Sakit perut, muntah, mual, diare penglihatan, kelemahan otot,
ataksia
O-Tolidin Karsinogenesis
Gangguan syaraf tidak
Toluen (metil benzen,
Narkose spesifik, mungkin
fenil benzen, toluol)
kecanduan
Trikloroetilen (etinil Kerusakan hati, gangguan
Narkose
triklorida) syaraf non spesifik
m-Xylene (1,2 Narkose, sakit kepala, lelah, Gangguan syaraf tidak
dimetilbenzen) kurang waspada, mual spesifik
O-Xylene (1,3 Narkose, sakit kepala, lelah, Gangguan syaraf tidak
dimetilbenzen) kurang waspada, mual spesifik

4.9.3 Penyimpanan Bahan Kimia


a. Sediakanlah bahan kimia dalam jumlah secukupnya di dalam ruang
laboratorium.
b. Bahan kimia yang mudah terbakar harus disimpan dalam ruang terpisah.
c. Jangan menyimpan bahan kimia berdasarkan urutan abjad. Hal ini dapat
menyebabkan bahan yang seharusnya tidak
tercampur/incompatible/chemicals terletak berdekatan satu sama lain.
d. Yang perlu diperhatikan saat penyimpanan :
1) Bahan Beracun
Contoh : sianida, arsenida, dan fosfor
Syarat penyimpanan :
a) Ruangannya dingin dan berventilasi
b) Jauhkan dari bahaya kebakaran
c) Jauhkan dari bahan yang mungkin bereaksi

17
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

d) Di tempat penyimpanan disediakan alat pelindung diri, misalnya :


pakaian kerja, masker, dan sarung tangan.
2) Bahan Korosif
Contoh : asam, anhidrida asam, dan alkali
Syarat penyimpanan :
1) ruangannya dingin dan berventilasi
2) wadahnya tertutup dan berlabel
3) jauhkan dari bahan beracun.
Zat tersebut dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat beracun,
menghasilkan uap/gas beracun.
3) Bahan MudahTerbakar
Contoh : benzena, aseton, eter, heksana.
Syarat penyimpanan :
a) ruangannya dingin dan berventilasi
b) jauhkan dari sumberapi atau panas,termasuk loncatan api listrikdan
bara rokok
c) di tempat penyimpanan tersedia alat pemadam kebakaran
d) jauhkan dari bahan oksidator.
4) Bahan Mudah Meledak
Contoh : amoniumnitrat, nitrogliserin, Trinitrotuluen (TNT), natrium
azida, asam perklorat. Syarat penyimpanan :
a) ruangannya dingin dan berventilasi
b) jauhkan dari panas dan api
c) jauhkan dari bahan yang mudah terbakar
d) hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
5) Bahan Oksidator
Contoh : perklorat, permanganat, peroksida organik.
Syarat penyimpanan :
a) ruangannya dingin dan berventilasi

18
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

b) jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api listrik dan
bara rokok
c) jauhkan dari bahan cair mudah terbakar dan zat reduktor
Catatan : pemadam kebakaran kurang bermanfaat karena zat oksidator
dapat menghasilkan oksigen sendiri.
6) Bahan Reaktif Terhadap Air
Contoh : natrium, hidrida, karbit, nitrida
Syarat penyimpanan :
a) ruangannya dingin, kering, dan berventilasi.
b) jauhkan dari sumber nyala api dan panas.
c) tersedia pemadam kebakaran tanpa air, misalnya CO2.

4.10 PENANGANAN KECELAKAAN DI LABORATORIUM


Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium disebabkan oleh bahan
kimia. Untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas
Informasi mengenai cara penanganan yang benar jika terjadi tumpahan
bahan kimia didalam laboratorium adalah sebagai berikut :
BAHAN TINDAKA
N REAGE EFEK KETERANGA
BERBAHAY N BILA
O N BAHAYA N
A TERKENA

Nyalakan kipas angin penghisap (exhaust fan) jika aman untuk dilakukan.

4.11 PENANGANAN LIMBAH


Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair, padat
dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar. Karena itu pengolahan

19
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan dampak


negatif.

4.11.1 Sumber, Sifat dan Bentuk Limbah


Limbah laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber :
a. bahan baku yang sudah kadaluarsa;
b. bahan habis pakai (misalnya medium perbenihan yang tidak terpakai);
c. produk proses di dalam laboratorium (misalnya sisa spesimen);
d. produk upaya penanganan limbah (misalnya jarum suntik sekali pakai
setelah diotoklaf).
Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah yang
digolongkan menjadi :
a. Buangan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
b. Limbah infektif
c. Limbah umum.
Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa :
a. Limbah cair
Pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat,
sisa spesimen (darah dan cairan tubuh).
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan, kapas, botol
spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen (ekskreta).

4.11.2 Penanganan dan Penampungan


a. Penanganan
Prinsip pengelolaan limbah adalah pemisahan dan pengurangan volume.
Jenis limbah harus diidentifikasi dan dipilah-pilah dan mengurangi
keseluruhan volume limbah secara berkesinambungan.

20
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

Memilah dan mengurangi volume limbah klinis sebagai syarat keamanan


yang penting untuk petugas pembuangan sampah, petugas emergensi, dan
masyarakat.
Dalam memilah dan mengurangi volume limbah harus mempertimbangkan
hal-hal berikut ini :
1) Kelancaran penanganan dan penampungan limbah
2) Pengurangan jumlah limbah yang memerlukan perlakuan khusus, dengan
pemisahan limbah B3 dan non-B3.
3) Diusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non-B3.
b. Penampungan
Harus diperhatikan sarana penampungan limbah harus memadai, diletakkan
pada tempat yang pas, aman dan hygienis.
c. Pemisahan Limbah
Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang akan dibuang
adalah dengan cara menggunakan kantong berkode mengikuti ketentuan
rumah sakit
d. Standarisasi kantong dan kontainer pembuangan limbah mempunyai
keuntungan :
1) Mengurangi biaya dan waktu pelatihan staf yang dimutasikan antar
instansi/unit.
2) Meningkatkan keamanan secara umum, baik pada pekerjaan di lingkungan
rumah sakit maupun pada penanganan limbah di luar rumah sakit.
3) Pengurangan biaya produksi kantong dan kontainer.

21
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

V. CARA PELAKSANAAN
1. Pendidikan dan pelatihan dengan pertemuan bersama di dalam rumah sakit.
2. Orientasi, pengamanan, pengelolaan spesimen, sterilisasi, dekontaminasi,
pengamanan dan penanganan B3/limbah dilakukan dengan mempelajari semua
SPO dengan baik.
3. Sarana dan prasarana secara berkala dievaluasi
4. Pengumpulan semua data dan dilakukan rekapitulasi hal-hal yang berhubungan
dengan B3 yang ada di setiap kit.

VI. SASARAN
Masing-masing kegiatan terlaksana minimal 85%

22
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO KEGIATAN TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pendidikan dan pelatihan petugas K3 Laboratorium semua petugas X
2 Petugas atau tim K3 laboratorium
Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala terhadap
metode/prosedur dan pelaksanaannya, bahan habis pakai dan peralatan X
kerja, termasuk untuk kegiatan penelitian.
Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat
X
menghindari bahaya infeksi.
Melakukan penyelidikan semua kecelakaan B3 di dalam laboratorium S S S S S S S S S S S S
Melakukan pengawasan semua tindakan dekontaminasi terutama jika ada
S S S S S S S S S S S S
tumpahan/percikan bahan infektif.
Menyediakan informasi untuk petugas laboratorium tentang perubahan
S S S S S S S S S S S S
prosedur, metode, dan alat yang baru.
Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas
X
laboratorium.
Memantau petugas laboratorium yang sakit yang mungkin berhubungan S S S S S S S S S S S S

23
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

BULAN
NO KEGIATAN TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dengan pekerjaan dan melaporkannya pada pimpinan laboratorium.
Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang
X X X X X X X X X X X X
secara aman setelah dekontaminasi sebelumnya.
Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi
X X
seluruh petugas laboratorium.
Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di
S S S S S S S S S S S S
laboratorium dan melaporkannya kepada kepala laboratorium.
3 Orientasi tentang K3 kepada semua petugas baru di Laboratorium S S S S S S S S S S S S
4 Kesehatan Petugas Laboratorium
Sarana dan prasarana K3 laboratorium umum yang perlu disiapkan di
5 H H H H H H H H H H H H
laboratorium adalah:
6 Pengamanan pada keadaan darurat S S S S S S S S S S S S
7 Pengelolaan spesimen H H H H H H H H H H H H
8 Tindakan pencegahan dengan benar
Melakukan dekontaminasi permukaan meja kerja dengan disinfektan
H H H H H H H H H H H H
yang sesuai setiap kali habis bekerja.
Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata H H H H H H H H H H H H
Mencegah infeksi melalui tusukan H H H H H H H H H H H H
Menggunakan pipet dan alat bantu pipet H H H H H H H H H H H H
Menggunakan sentrifus/alat pemusing dengan baik H H H H H H H H H H H H
Membuka ampul berisi bahan infeksi yang diliofilisasi dengan benar H H H H H H H H H H H H
9 Pengamanan terhadap darah dan cairan tubuh dengan benar H H H H H H H H H H H H

24
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

BULAN
NO KEGIATAN TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10 Pengamanan terhadap bahan kimia dengan benar H H H H H H H H H H H H
11 Penanganan setiap kecelakaan di Laboratorium dengan benar S S S S S S S S S S S S
12 Penanganan Limbah dengan benar H H H H H H H H H H H H
X = sebulan sekali
S = sesaat bila ada kejadian
H = setiap hari

25
YAYASAN PELAYANANA KESEHATAN BALA KESELAMATAN
RSIA”CATHERINE BOOTH”
Jl. Arif Rate No.15 Makassar-90113
Telp. (0411) 873803, (0411) 852344 Fax. (0411) 858607
Rek. Bank Mandiri Ujung Pandang Kartini No. 152 -0091019360
e-mail: rsiacatherinebooth@gmail.com

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Petugas K3 Laboratorium melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan pada
minggu kedua di bulan Januari 2016 kepada Kepala Instalasi Laboratorium.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pelaporan insiden K3 mengikuti ketentuan dan ketentuan waktu yang
berlaku.
2. Pelaporan dilakukan pada minggu keempat bulan pertama di tahun 2016
3. Pelaporan kegiatan K3 di Laboratorium dilaporkan ke Tim K3 Rumah Sakit
minimal setiap tahun sekali dan bila insiden berdampak signifikan harus
dilaporkan segera ke Tim K3 Rumah Sakit

26

Anda mungkin juga menyukai