Anda di halaman 1dari 19

Universitas Faletehan

GAMBARAN INSPEKSI K3 TERHADAP POTENSI BAHAYA


KECELAKAAN KERJA DI PT.THERMAX INTERNATIONAL
INDONESIA TAHUN 2020

PROPOSAL PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

ASSYIFA SRIYUNI AMALIA

2017031022

PROGRGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

SERANG – BANTEN
NOVEMBER TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyeselesaikan proposal praktikum kesehatan masyarakat yang
berjudul “Gambaran Inspeksi K3 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja Di PT.Thermax
International Indonesia”. Dalam proses penyusunan laporan ini tidak akan selesai dengan baik
tanpa bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
sebgai rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M.KM., selaku Rektor Universitas Faletehan.
2. Bapak Ners. H. Asra, S.Kep., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Faletehan.
3. Ibu Hj. Nurce Arifianti, S.KM., M.KM, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Faletehan.
4. Kedua orang tua dan adik saya yang selalu memberikan dukungan sekaligus menjadi
penyemangat saya untuk menyelesaikan proposal praktikum ini.
5. Sahabat-sahabat penulis (Restu fadhillah,Astriana Inyanat, Nikken TNL, Tio Excelinda,
Muhammad Farhan,) yang telah memberikan semangat, motivasi, dalam suasana suka ataupun
duka dalam penyusunan proposal praktikum ini.
Proposal ini penulis buat seoptimal mungkin. Tetapi penulis juga menyadari proposal ini jauh dari
kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan proposal dan
menambah wawasan.

Serang, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum kesehatan masyarakat....................................................3
1. Tujuan Umum........................................................................................3
2. Tujan Khusus.........................................................................................3
C. Manfaat Praktikum Kesehatan Masyarakat...................................................3
1. Bagi Universitas.....................................................................................3
2. Bagi Perusahaaan...................................................................................3
3. Bagi Mahasiswa.....................................................................................3
D. Waktu dan Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat.................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5

A. Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)............................................5


1. Definisi Inspeksi (K3)...........................................................................5
2. Tujuan Inspeksi (K3).............................................................................5
3. Manfaat Inspeksi (K3)..........................................................................5
4. Jenis-jenis Inspeksi (K3)......................................................................6
5. Klasifikasi Inspeksi (K3)......................................................................7
6. Pelaksana Inspeksi (K3).........................................................................8
7. Langkah Pelaksanaan Inspeksi ( K3)......................................................8
8. Pencataan Hasil Pengamatan inspeksi( K3)..........................................9
9. Tahap Pelaporan Inpeksi (K3)...............................................................9

BAB III RENCANA KEGIATAN PRATIKUM..................................................11

A. Rencana Kegiatan Praktikum......................................................................11

DAFTAR REFERENSI..........................................................................................13
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori relatif dan bermacam bahaya.......................................................................

Tabel 2.2 perkiraan probalitas kuantitatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan.......

Tabel 3.1 Rencana kegiatan praktikum di Pt. Thermax International Indonesia............................


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi saat ini telah mewujudkan era globalisasi yang menghadirkan perubahan
sekalligus tantangan yang perlu antisipasi sejak dini.

Era globaliasasi juga berdampak pada perindustrian yang juga semakin berkembang diseluruh
dunia, dan menuntut berbagai perusahaan untuk selalu pro-aktif dalam peningkatan
produksinya yang berpengaruh pada penggunaan mesin-mesin, peralatan produksi serta
pemakaian bahan berbahaya yang semakin meningkat guna menunjang kelancaran produksi.
Dengan adanya peningkatan produksi maka akan meningkat pula potensi bahya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja (Budiono,Sugeng,Jusuf,Pusarini Adriana,2003).

Peningkatan faktor dan potensi bahaya, juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
kasus kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) sehingga dapat
merugikan tenaga kerja dan perusahaan. Kerugian ini produksi dan soisal,serta citra dan
kepercayaan konsumen. Peningkatan penggunaan mesin-mesin modern canggih seperti ini
haruslah diimbangi dengan peningkatan kualkitas kerja yang baik dan benar.

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya dan pemikiran untuk menjamin krutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah diri manusia pada umunya dan tenaga kerja
pada khususnya beserta hasil karyanhya dalam rangka menuju masyarakat yang adil,makmur
dan sejahtera.
(Tarwaka, 2008 :2). Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan dengan
baik diperusahaan. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilakukan dengan cara
memberi pembinaan dan pengawasan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan pada setiap
tingkatan proses kerja .

Peningkata perlindungan tenaga kerja sendiri bertujuan agar setiap tenaga kerja dan orang lain
yang bberada ditempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya,menjamin agar
setiap sumber produksi dapat dipakai secara amna dan efisien, serta menjamin proses
produksi berjalan dengan lancar tanpa hambatan, sesuai denagn UU No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.

1
UNIVERSITAS FALETEHAN
2

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan saran utama untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian cacat/kematian, kerugia harta
benda dan kerusakan peralatan, mesin dan lingkungan secara luas (Tarwaka,2008 :4).
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sendiri saat ini masih dianggap sebagai beban
tambahan bagi perusahaan. Persepsi seperti inilah sangat menghambat penerapan
keselamaatan dan kesehatan kerja yang baik diperusahaan. Penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja sendriri juga telah diatur dalam beberapa undang-undang no.1 Tahun 1970
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Secara jelas dan tegas dalam UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan yang
menjalankan usaha, baik formal maupun informal, di manapun berada dalam upaya
memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan semua orang yang berada di
lingkungan usahanya. Syarat-syarat keselamatan kerja seperti tersebut pada pasal 3 (1) UU
Keselamatan Kerja dimaksud untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan, mencegah dan
memadamkan kebakaran, memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada saat
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang membahayakan, memberi pertologan pada
kecelakaan serta memberi alat pelindung diri pada para pekerja.

Inspeksi K3 merupakan suatu teknik pengawasan untuk mendeteksi secara dini keadaan yang
berbahaya yang dapat mempengaruhi tenaga kerja di sekitas tempat kera yang diseabbkan
oleh kondisi tempat kerja prilaku kerja yang yang tidak aman (Unsafe Behavior) sehingga
dapat meimbulkan kerugian melalui suatu proses kecelakaan. Perilaku tidak aman (unsafe
behavior) merupakan penyumbang terbesardalam terjadinya kecelakaan kerja sehingga
mengurangi kecelakaan kerja tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku aman
(safety behavior) pada saat kerja. Hal tersebut dapat meliputi upaya sosisalisasi keselamatan
kerja secara teratur,terjadwal,dan dilakukan dengan metode yang benar dan guna menambah
pengetahuan dan memperbaiki perilaku pekerja.

Inspeksi merupakan salah satu alat kontrol manajemen yang bersifat klasik, tetapi masih
sangat relevan dan secara luas sudah banyak diterapkan dalam upaya menemukan masalah
yang dihadapi dilapangan, termasuk untuk memperkirakan besarnya resiko. Kegiatan inspeksi
merupakan salah satu uapaya yang bersifat “proactive” bertujuan untuk memastikan apakah
fasilitas kerja yang ada dilapangan telah dikelola dengan baik (well-managed). Dengan
inspeksi, kita akan memperoleh umpan-balik yang sangat berharga bagi manajemen dalam
merencakan tindakan perbaikan.
3

B. Tujuan Praktikum

1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran inspeksi K3 potensi bahaya kecelakaan kerja di PT. Thermax
International Indonesia Tahun 2020
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui upaya pencegahan kecelakaan kerja di PT. Thermax International
Indonesia Tahun 2020
b. Untuk mengetahui program penerapan inspeksi K3 potensi bahaya kecelakaan kerja
di PT. Thermax international Indonesia Taun 2020
c. Untuk mengetahui pelaksanaan upaya pengendalian potensi bahaya di PT. Thermax
International Indonesia
C. Manfaat praktikum

1. Bagi universitas
a. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa dengan mempraktekan di dunia
kerja.
b. Sebagai sarana pengembanagan keilmuan K3 bagi peserta magang
c. Untuk menyealurkan lulusan sarjana kesehatan masyarakat ke dunia kerja.

2. Bagi Perusahaan
a. Instansi dapat menggunakan tenaga mahasiswa peerta magang dalam membantu
menyelesaikan tugas-tugas kantor untuk kebutuhan di unit yang relavan.
b. Instansi mendapatkan alternatif calon karyawan khususnya di hidang keselamatan
dan kesehtan kerja ( k3 ).
c. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara instansi
tempat magang dengan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Faletehan
Serang.

3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menegenal secara dekat dan secara nyata karakteristik dan kondisi lingkungan
kerja.
b. Dapat menerapkan keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam praktek pada
kondisi kerja yang sebenarnya.
c. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap instansi atau organisasi tempat
magang khususnya dalam hal penerapan aspek kesehatan masyarakat.
4

D. Waktu dan Tempat Praktikum


Kegiatan praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) ini dilaksanakan di PT. Thermax
International Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama 1 (stau) bulan terhitung mulaiu dari
Februari - maret 2021 di bagian HSE ( Health Safety Environment ). Kegiatan praktikum
Kesehatan Masyarakat ini dilaksanakan mengikuti hari kerja instansi tempat magang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inspeksi Keselamatan dan kesehatan kerja

1. Definisi inspeksi K3
Inspeksi keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mendeteksi adanya kondisi dan
tindakan yang tidak aman dan segera memperbaikinya sebelum kondisi dan tindakan
sempat menyebabkan suatu kecelakaan (Sucofindo, 1998

2. Tujuan inspeksi K3
Inspeksi keselamatan kerja bertujuan meniadakan kecelakaan dengan jalan mengamati
penyebab kecelakaan sedini mungkin dan segera melakukan pembetulan sebelum
kecelakaan terjadi. Setiap inspeksi keselamatan kerja harus mampu mengamati baik
kondisi yang berbahaya maupun tindakan yang tidak aman.
Melalui inspeksi keselamatan kerja tidak hanya unsafe condition dan unsafe action saja
yang diamati, tetapi justru bahaya-bahaya yang terselebung dibalik kedua kondisi tersebut
perlu ditelusuri dan diungkapkan (Alkon, 1998).
Maksud dan tujuan dari inspeksi keselamatan kerja yaitu :
a. Menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang aman serta yang bebas dari bahaya.
b. Menemukan perilaku kerja orang supaya mempunyai sikap kerja selamat.
c. Memelihara kualitas produksi dan operasional yang menguntungkan.
d. Mengamati penerapan atau pelaksanaan norma-norma keselamatan kerja
e. Melokalisasi dan menetralisir bahaya-bahaya yang ada.

3. Manfaat inspkesi K3
Manfaat Inspeksi Keselamatan Kerja .
Disamping maksud dan tujuan diatas, suatu inspeksi Keselamatan Kerja juga mempunyai
manfaat yaitu :
a. Untuk mengecek apakah sesuatu bertentangan atau menyimpang dari program
sebelumnya.
b. Untuk meningkatkan kembali kepedulian keselamatan dilingkungan karyawan
karena dengan inspeksi, karyawan merasa bahwa keselamatannya diperhatikan.
c. Mengetahui semua standart keselamatan kerja yang telah ditentukan.
d. Sebagai bahan utama pengumpulan data guna mengadakan pertemuan keselamatan
kerja atau sidang P2K3.

5
6

e. Untuk menilai kesadaran keselamatan kerja dilingkungan karyawan perusahaan.


f. Untuk mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para supervisor terhadap
keselamatan kerja (Alkon,1998).

4. Jenis Inspeksi K3
1. Inspeksi Tidak Terencana
Yakni inspeksi yang tidak menentu karena bersifat tidak sistematis dan dangkal.
Dalam hal ini, biasanya hanya memeriksa tentang kondisi tak aman yang
membutuhkan perhatian besar namun sering terlewatkan.
2. Inspeksi Terencana
inspeksi yang terencana terbagi menjadi 2, yaitu :
 Inspeksi rutin atau umum
Inspeksi rutin terhadap sumber-sumber bahaya ditempat kerja atau kegiatan identifikasi
terhadap tugas-tugas, proses operasional, perlatan dan mesin-mesin yang mempunyai
resiko tinggi.
Beberapa keuntungan dari dilaksanakannya inspeksi rutin atau umum yaitu :
a. Inspektor dapat mencurahkan segala perhatiannya untuk melakukan inspeksi.
b. Inspektor dapat melakukan observasi menyeluruh tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja.
c. Checklist yang akan digunakan untuk inspeksi telah dipersiapkan dengan baik.
d. Laporan temuan dan rekomendasi segera dapat dibuat untuk meningkatkan
kesadaran tentang adanya bahaya di tempat kerja.
 Inspeksi Khusus
Inspeksi khusus merupakan kegiatan inspeksi yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi potensi hazard terhadap obyek-obyek kerja tertentu yang mempunyai
resiko tinggi yang hasilnya sebagai dasar untuk pencegahan dan pengendalian resiko di
tempat kerja.
Perbadaan antara inspeksi umum dan khusus adalah bahwa inspeksi umum direncankana
dengan cara walk-through survey keseluruh area kerja dan bersifat komprehensif,
sedangkan inspeksi khusus direncanakan untuk diarahkan kepada kondisi-kondisi tertentu,
seperti mesin-mesin, alat kerja, dan tempat- tempat khusus yang telah diketahui
mempunyai resiko tinggi (tarwaka, 2008).
a. Obyek yang Harus di Inspeksi
Untuk membantu menentukan aspek-aspek apa saja yang ada di tempat kerja
yang akan diinspeksi, perlu dipertimbangkan dan di pahami hal-hal sebagai
berikut

UNIVERSITAS FAELETAHAN
7

b. Hazard yang berpotensi menyebabkan cidera atau sakit dan masalah-masalah K3


yang ada ditempat kerja.
c. Peraturan perundang-undangan bidang K3 dan standart yang berkaitan dengan
hazard, tugas-tugas, proses produksi tertentu yang diterapkan di masing-masing
perusahaan.\
d. Masalah-masalah K3 yang terjadi sebelumnya meskipun resikonya kecil perlu
dipertimbangkan (Tarwaka, 2008).

3. Klasifikasi inspeksi K3
supaya diperkirakan agar dapat membuat klasifikasi dalam laporan.
Dalam membuat rating bahaya menggunakan 2 kategori, yaitu :
a. Menentukan besar konsekuensi yang diperkirakan akan diakibatkan oleh
bahaya apabila terjadi kecelakaan
b. Perkiraan probabilitas kejadian kecelakaan
Pembagian klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 : Kategori relatif dan bermacam bahaya


Ketegori konsekuensi Jenis bahaya Keterangan
bahaya
I Katastropik Dapat mengakibatkan
(catastropic) kematian atau kehilangan
facility
II Kritikal (critical) Dapatmengakibatkan luka
ringan atau kerusakan
berat pada barang milik
III Kecil (marginal) Dapatmengakinatkan luka
ringan atau penyakit
akibat kerja ringan yang
mengakibatkan kerugian
hari kerja atau kerusakan
barang milik ringan
IV Dapat diabaikam Mungkin tidak
mempengaruhi
keselamatan atau
kesehatan karwayan jadi
tidak mengakibatkan hari
8

kerja hilang,tetapi
merupakan pelanggaran
dalam kriteria tertentu

Tabel 2.2 : perkiraan probalitas kuantitatif untuk dipergunakan dalam


pengambilan keputusan

Kategori probabilitas Keterangan

A Cenderung segera terjadi atau


dalam waktu pendek bilamana
terjadi paparan bahaya

B Mungkin akan terjadi pada


waktunya

C Bisa akan terjadi pada waktunya

D Tidak cenderung terjadi

4. Pelaksana inspeksi K3
Tim inspeksi K3 ialah pihak yang telah mengetahui tentang prosedur pelakasanaan
K3, termasuk telah menguasai aturan hukum terkait K3,baik maupu perusahaan
dimana ia bekerja. Secara umum inspeksi K3 dilakukan oleh supervisor,perwakilan
dapertemen K3,manajer K3,pekerja yang kompeten,maupun pihak ketiga dri luar
perusahaan

5. Langkah Pelaksanaan Inspeksi K3


a. Tahap Persiapan
Keberhasilan suatu pemeriksaan di tempat kerja bergantung pada sejauh mana
persiapan yang telah Anda lakukan terkait informasi yang diperlukan sebelum
melakukan inspeksi K3. Agar pelaksanaan inspeksi K3 berjalan lancar dan
efektif, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan, di antaranya:
a. Jadwal inspeksi dan tim inspeksi
b. Peta inspeksi berdasarkan denah area kerja
c. Jalur-jalur inspeksi K3
9

d. Potensi bahaya yang terkait dengan mesin, peralatan, material dan


proses kerja
e. Standar, peraturan atau prosedur kerja yang berlaku
f. Laporan inspeksi sebelumnya
g. Data kecelakaan kerja
h. Laporan pemeliharaan
i. Daftar atau hal-hal apa saja yang akan diinspeksi
j. Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan selama inspeksi.

b. Tahap pelaksanaan
Bila persiapan Anda sudah matang dan terencana, saatnya Anda
melaksanakan inspeksi K3. Berikut langkah-langkahnya:
a. Menghubungi penanggung jawab bagian yang akan dikunjungi untuk
menginformasikan bahwa akan diadakan inspeksi K3
b. Usahakan untuk mengikuti peta dan jalur inspeksi yang sudah
direncanakan
c. Mengamati rangkaian proses kerja untuk memastikan ada atau
tidaknya pelanggaran terhadap peraturan atau prosedur K3
d. Mengamati tindakan perorangan atau perilaku pekerja apakah sudah
memenuhi persyaratan K3
e. Mengumpulkan data atau memeriksa kembali data sesuai daftar
inspeksi yang telah dibuat. Daftar inspeksi bersifat permanen, tidak
boleh ada hal yang dipertimbangkan kembali selama pelaksanaan
inspeksi berlangsung. Daftar inspeksi harus ditinjau dan ditambahkan
atau direvisi seperlunya, misalnya perubahan prosedur kerja atau
perubahan proses kerja menggunakan peralatan tertentu.
f. Melakukan perbaikan sementara dengan segera apabila saat
pelaksanaan inspeksi ditemukan tindakan atau kondisi berbahaya

6. Pencatatan Hasil Pengamatan


Buat catatan ringkas tentang ketidaksesuaian dan kesesuaian peralatan, tindakan dan
kondisi terhadap standar, kemudian lakukan identifikasi bahaya. Pencatatan hasil
pengamatan diperlukan untuk meninjau semua informasi yang dikumpulkan dan
memudahkan tim inspeksi untuk membuat klasifikasi bahaya dalam laporan.

7. Tahap pelaporan
10

Setiap inspeksi harus ditindak lanjuti dengan laporan tertulis tanpa laporan tertulis
inspeksi tidak mempunyai arti dan hanya seperti single seeing tour saja.
Tipe laporan inspeksi ada 3 yaitu :
a. Laporan Keadaan Darurat
Segera dibuat tanpa menunggu untuk keadaan berbahaya, kritis atau
katastropik, yaitu termasuk kategori bahaya IA, IIB.
b. Laporan Berkala (periodik)
Mencakup keadaan bahaya yang tidak tergolong emergency yang
ditemukan dalam inspeksi berkala. Laporan supaya dibuat dalam 24 jam
setelah inspeksi.
c. Laporan Ringkas (summary)
Mencakup semua item dari laporan berkala terdahulu untuk jangka waktu
tertentu.

Laporan harus menyebutkan nama departemen dan area yang di inspeksi,nama serta
jabatan yang mengadakan inspeksi, tanggal laporan dibuat dan nama untuk siapa
laporan dibuat.
Adapun statistik membuat laporan yang ada dianjurkan agar mudah dipahami dan
ditindak lanjuti yaitu :
a. Catat item temuan yang belum ditindak lanjuti dan beri tanda
pengukang kembali.
b. Tiap item harus diberi nomor urut.
c. Tiap item supaya diberi klasifikasi bahaya.
d. Sedapat mungkin sebutkan akan tindak lanjuti dan oleh siapa dari
item yang ditulis ulang.
e. Laporan inspeksi supaya dialamatkan kepada departemen yang
diinspeksi dengan tembusan kepada atasan.
f. Usaha perbaikan sebagai tindak lanjut.
g. Untuk mengetahui kondisi dari setiap keadaandan upaya yang
dilakukan dalam manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
maka sangat perlu adanya langkah evaluasi tersebut maka kita dapat
11
BAB III

RENCANA KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Proses Kerja
Proses kerja peserta magang yaitu berupa:
1. Studi literatur: melakukan tinjauan pustaka untuk mencari standar atau acuan seperti
undang-undang, peraturan pemerintah, standar internasional dan kebijakan global, serta
kebijakan perusahaan.
2. Pencarian data meliputi,
a) Tinjauan dokumen: meninjau dokumen-dokumen perusahaan yang berkiatan dengan
topik magang
b) Observasi langsung ke lokasi kerja
3. Analisis data
4. Interpretasi data
5. Evaluasi dan pembuatan laporan
A. Rencana Kegiatan Magang
Berikut dibawah ini adalah detail dari rencana kegiatan magang.

Tabel 3.1
Rencana kegiatan praktikum di PT. Thermax International Indonesia

No Kegiatan Minggu Ke-1

1 Memperkenalkan diri dengan pembimbing lapangan dan sebagian jajaran di departemen HSE

2 Mempelajari standar K3 di departemen HSE

3 Mempelajari program K3 yang diterapkan diperusahaan magang

4 Ikut serta dalam kegiatan yang diselengarakan oleh departemen HSE

5 Orientasi dan pencatatan data tentang gambaran perusahaan

No Kegiatan Minggu Ke-2

1 Meminta data proses kegiatan di tiap departemen

2 Meminta data sistem manajemen K3

12

UNIVERSITAS FALETEHAN
13

3 Meminta data kecelakaan kerja yaitu kebakaran dan peledakan

4 Meminta data gambaran pencegahan kecelakaan kerja


Evaluasi mingguan serta konsultasi dengan pembimbing lapangan serta melengkapi data yang
5
kurang

No Kegiatan Minggu Ke-3


Observasi ke tiap departemen yang ada untuk melihat proses produksi yang dapat menimbulkan
1
potensi kecelakaan

2. Mencari contoh hasil penilaian JSA (job safety analysis) dan laporan pemeriksaan bahaya

Evaluasi mingguan serta konsultasi dengan pembimbing lapangan serta melengkapi data yang
3.
kurang

No Kegiatan Minggu Ke-4


Mengecek peralatan safety yang ada guna mengetahui gambaran penggunaannya di
1
tempat kerja
Observasi kebagian penaggulangan bahaya darurat untuk mengetahui gambaran tindakan
2
penyelamatan dan evakuasi bila terjadi bencana
3 Evaluasi terakhir selama magang dan mencari data yang masih diperlukan
DAFTAR REFERENSI

Alkon, 1998. Manajemen Keselamatan kerja bagi pengawas. Surabaya : Lembaga Pembinaan
Ketrampilan dan Manajemen.

Dasar-Dasar Inspeksi K3. https://www.slideshare.net/winarsoone/9-dasar-dasar-inspeksi-k3

Enam Poin Penting Tentang Inspeksi K3 Yang Harus Diketahui Supervisor.


https://www.safetysign.co.id/news/310/6-Poin-Penting-Tentang-Inspeksi-K3-yang-Harus-Diketahui-
Supervisor

Freeport Indonesia, 1995. Pelatihan Enam Hari untuk Leadhand dan Foreman. Tembaga pura : PT.
Freeport Indonesia.

Hhtp:/adln.fkm.unair.ac.id/gdl.php?mod=browse&node=36 (25 Maret 2012).

Inspeksi K3. https://slideplayer.info/slide/3151835/

Ridley J. 2003 . Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Jakarta :

Erlangga Ridley J. 2006 . Kesehatan dan Keselamatan

Kerja.Jakarta : Erlangga Sumber: www.SafetySign.co.id

Sucofindo, 1998. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bahan peserta pelatihan K3. Jakarta : PT.
Sucofindo.

Sugeng Budiono, AM, Jusuf, RMS, Adriana Pusparini, 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Suma’mur, PK, 1996. Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Widajati M. 2010. Penerapan inspeksi K3 sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja

Tarwaka, 2008 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Manajemen dan implementasi K3 ditempat
kerja).Surakarta : Harapan press

14

Anda mungkin juga menyukai