PROPOSAL
Oleh :
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan
KETUA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
Ketua Prodi
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang
berjudul “faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan
alat pelindung diri pada pekerja produksi di pt. Sumatra jaya agro Lestari
(sjal) tahun 2021”. Salawat beriringan salam tidak lupa kita berikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk untuk
keselamatan umat didunia dan akhirat.
Dalam penyusunan Proposal skripsi ini peneliti banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama kepada Bapak Dr. Amrizal
Arif, M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Inge angelia, M,Pd selaku Pembimbing
II yang telah memberikan bimbingan dan perhatian kepada peneliti dalam
penyusunan Proposal skripsi ini, selanjutnya peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN PERSETUJUAN....................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................7
1.4.1 Manfaat Bagi Perusahaan............................................................7
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan.............................................................7
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya.............................................................8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Pelindung Diri...............................................................................9
2.2 Macam-macam Alat pelindung diri.....................................................10
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi......................................................10
2.4 Pengertian pengetahuan.......................................................................12
2.5 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan............................................13
2.6 Pengertian sikap..................................................................................14
2.7 Pengertian Kenyaman..........................................................................15
2.8 Kerangka Teori....................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan desain penelitian..................................................................27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................27
3.3 Populasi dan Sampel...........................................................................27
3.4 Etika Penelitian....................................................................................30
3.5 Teknik Pengumpulan Data..................................................................30
3.6 Teknik Pengolahan Data......................................................................32
3.7 Analisis Data........................................................................................34
3.8 Kerangka Konsep................................................................................35
3.9 Hipotesis..............................................................................................36
3.10 Defenisi Operasional..........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................38
DAFTAR TABEL
3.1 Definisi Operasional....................................................................................37
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Teori...........................................................................................26
3.1 Kerangka Konsep.......................................................................................35
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta dari suatu
tindakan yang dilakukan secara antisipasi apabila jika terjadi kecelakaan dan
penyakit kerja. Keseamatan dan kesehatan kerja adalah suatu aspek yang
manusia pada suatu diperusahaan tidak lepas dari adanya penggunaan alat
pelindung oleh para pekerja saat dalam pekerjaan merupaekan suatu upaya
2018). Semua diperusahaan atau ditempat kerja harus ada menerapkan K3,
terutama tempat kerja yang menggunakan satu atau lebih sumber bahaya
Tahun 2013 sampai pada tahun 2015 kecelakaan kerja selalu meningkat
dan jika ada dibandingkan dengan angka yang bukan termasuk suatu kerja
yang memiliki jumlah yang banyak. Artinya jumlah penduduk indonesia yaitu
Alat Pelindung Diri (APD) suatu perangkat/alat yang bisa digunakan oleh
pekerja demi menjaga dirina dari bahaya dan kecelakaan kerja yang
kemungkinan terjadi ditempat kerja (Bina, 2017). Lebih dari 1,8 juta kematian
akibat kerja terjadi setiap tahunnya di kawasan Asia dan Pasifik, bahkan dua
pertiga kematian akibat kerja di dunia terjadi di Asia. Di tingkat global, lebih
dari 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan atau penyakit
akibat kerja. Selain itu, terdapat sekitar 374 juta cedera dan penyakit akibat
kerja yang tidak fatal setiap tahunnya, yang banyak mengakibatkan absensi
oleh 3 pokok, yaitu faktor tenaga kerja antara lain pengetahuan, sikap, Faktor
Alat Pelindung Diri, dan faktor Pendukung antara lain kenyamanan dan
lingkungan. Alat Pelindung Diri dibuat dalam melindungi para pekerja dari
cedera atau penyakit ditempat kerja yang di hasilkan dari suatu kontak dengan
bahan kimia, radiologis, fisik, listrik, bahaya mekanis, atau tempat kerja
topi atau helm pengaman, keselamatan sumbat dan sarung tangan, rompi,
digunakan untuk dapat melindungi tubuh pekerja dari sautu bahaya yang dapat
adalah cara terakhir yang harus dilakukan dalam mencegah kecelakaan apabila
kecelakaan kerja untuk dianalisis sedemikian rupa sehingga sistem kerja tidak
lainnya tidak dapat bekerja maka alat pelindung dirilah yang dapat digunakan
(Hartanto, 2017).
Definisi alat pelindung diri menurut (Hartanto, 2017) ialah alat ini yang
dapat digunakan untuk melindungi para pekerja dari luka atau penyakit yang
diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang
(Hartanto, 2017). Bagi pekerja serta perusahaan, keselamatan kerja adalah hal
utama K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja) ini juga diatur dalam suatu UU
berlaku, salah satunya yaitu dengan menggunakan Alat Pelindung Diri yang
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja tersebut (Firdaus, 2019).
Lunang, Pesisir selatan. Dalam pengelolaan sawit melalui proses yang cukup
panjang. Pada tahun 2020 terjadi 255 kecelakaan yang paling sering terjadi
pada pekerja antara lain luka terkena pelepah, mata terkena serbuk sawit, dan
luka di alis yang diakibatkan pelepah. (Laporan PT. Sumatera Jaya Agro
Lestari, 2020).
angka kecelakaan di PT. Incasi Raya disebabkan oleh kurang patuhnya pekerja
sikap acuh tak acuh yang dimiliki pekerja, dan kurang nyamannya pekerja
menggunakan APD.
oleh pengetahuan pekerja yang kurang sebnayak 60% sikap pekerja yang
tidak mau menggunakan APD sebanyak 60% serta pekerja tidak tau manfaat
menggunakan APD pada pekerja produksi PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
Tahun 2021.
APD pada pekerja bagian produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari Tahun
2021”
dalam penggunaan APD pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
tahun 2021.
pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
tahun 2021
pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
tahun 2021
diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari tahun 2021
pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
tahun 2021
alat pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro
pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari
tahun 2021
7. mengetahui hubungan antara kenyamanan dengan kepatuhan penggunaan
alat pelindung diri pada pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro
pekerja produksi di PT. Sumatera Jaya Agro Lestari tahun 2021. Jenis
penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional yang bertujuan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja produksi di PT. Sumatera
Jaya Agro Lestari tahun 2021 yang berjumlah 479 orang dengan jumlah
tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bab I pasal
1, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
(K3). Seperti, meningkatnya jumlah dan ragam sumber bahaya di tempat kerja,
yang bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum.
kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
produktivitas nasional.
menaruh perhatian terhadap peristiwa kecelakaan kerja. Pada saat ini, perhatian
tumbuh sampai suatu titik yang menunjukkan bahwa kurikulum menejemen perlu
instruksionalnya.
2.2. Pentingnya Kesehatan Kerja Dan Keselamatan Kerja
ada faktor penyebabnya. Oleh karena ada faktor penyebab nya, faktor
korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya preventif lebih
lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa tidak berulang. Ada dua
dan lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain faktor manusia. Golongan
kedua adalah faktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab kecelakaan.
(Suma’mur, 2013 ).
akar penyebabnya dapat diisolasi dan dapat menentukan langkah untuk mencegah
1. Immediate causes
a. Unsafe acts (pekerjaan yang tidak aman) misalnya penggunaan alat pengaman
yang tidak sesuai atau tidak berfungsi, sikap dan cara kerja yang kurang baik,
perlengkapan safety atau perlengkapan safety yang tidak efektif, keadaan tempat
kerja yang kotor dan berantakan, pakaian yang tidak sesuai untuk kerja, faktor
2. Contributing causes
a. Safety management system, misalnya instruksi yang kurang jelas, tidak taat
pada peraturan, tidak ada perencanaan keselamatan, tidak ada sosialisasi tentang
keselamatan kerja, faktor bahaya tidak terpantau, tidak tersedianya alat pengaman
dan lain-lain.
tidak ada koordinasi, sikap yang buruk, bekerja lamban, perhatian terhadap
Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan
dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada
perubahan tingkah laku (behavior change) yang bersifat sementara dan individu
yang semula jika pengawasan kelompok mulai mengendur dan perlahan memudar
atau jika individu tersebut dipindahkan dari kelompok asalnya (Amalia, 2012).
suatu respon terhadap suatu perintah, anjuran atau ketetapan yang ditunjukan
merupakan bentuk ketaatan pada aturan atau disiplin dalam menjalankan prosedur
yang telah ditetapkan. Kepatuhan dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon
Teori ini didasarkan pada asumsi: (1) bahwa manusia umumnya melakukan
sesuatu dengan cara yang masuk akal; (2) manusia mempertimbangkan semua
informasi yang ada; (3) bahwa secara eksplisit maupun implisit manusia
(K3) di perusahaan tidak lepas dari sikap kepatuhan personal baik dari pihak
mentaati dan mengikuti spesifikasi, standar atau aturan yang telah diatur dengan
jelas, dimana aturan tersebut diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan dan
seseorang untuk menjaga keselamatan dalam tempat kerja. Perilaku ini mengikuti
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat yaitu dengan patuh dengan
yang di hadapi di area kerja. Berikut adalah jenis bahaya dan APD yang
diperlukan yaitu untuk melindungi mata dari bahaya percikan bahan kimia, debu,
benturan, rambut tertarik mesin maka digunakan helmet, untuk melindungi sistem
pernapasan dari bahaya debu, gas, uap, fume, kekurangan oksigen maka
digunakan respirator, alat bantu pernapasan, untuk melindungi badan dari bahaya
panas berlebihan, tumpahan atau percikan bahan kimia maka digunakan cover all,
pakaian anti panas/api, untuk melindungi tangan dari bahaya panas, terpotong,
bahan kimia, sengatan listrik maka digunakan sarung tangan, untuk melindungi
kaki dari bahaya tumpahan bahan kimia, tertimpa benda, sengatan listrik maka
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian tubuhnya dari kemungkinan
peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu di utamakan. Namun kadang-
digunakan alat-alat pelindung diri. Alat pelindung haruslah enak dipakai, tidak
Adapun syarat-syarat Alat Pelindung Diri agar dapat dipakai dan efektif
2. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin, nyaman dipakai
kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam waktu yang cukup lama.
8. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia di pasaran.
10. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang ditetapkan.
1. Pengujian mutu Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah
kondisi tempat kerja, bahaya kerja dan pekerja sendiri agar benar-benar dapat
kerja serta ukuran APD harus tepat. Ukuran yang tidak tepat akan menimbulkan
4. Cara Pemakaian sekalipun APD disediakan oleh perusahaan, alat-alat ini tidak
akan memberikan manfaat yang maksimal bila cara memakainya tidak benar.
2. Penyimpanan APD
a) Tempat penyimpanan yang bebas dari debu, kotoran, dan tidak terlalu lembab,
lingkungan kerja, namun APD yang akan digunakan, sebelumnya perlu dipilih
secara hati-hati agar dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan, yaitu : 1. Enak
ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi
bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD yang
1. Alat Pelindung Kepala Pelindungan kepala terbuat dari bahan yang kuat,
tahan terhadap benturan, tusukan, api, air, dan listrik tegangan rendah
telinga.
2. Topi pengaman harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa
pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau benda-benda lain yang
bergerak. Topi harus cukup keras dan kokoh, tetapi tetap ringan. Bahan
digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu, atau
udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum
melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka
perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang
a) Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau
d) Reaksi fisiologis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi mata dan
kulit.
e) Kadar oksigen di udara tempat kerja cukup tidak Jenis alat pelindung
1) Masker Alat ini digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel-
bersuara keras sehingga mengganggu pendengaran, oleh karena itu telinga harus
dilindungi. Ada dua jenis pelindung telinga yakni ; sumbat telinga dan tutup.Alat
Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu dan bahkan untuk kedua
telinga dari orang yang sama adalah bebeda. Untuk itu sumbat telinga (Earplug)
harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran
telinga pemakainya. Pada umumnya diameter saluran telinga antara 5-11 mm dan
liang telinga pada umumnya berbentuk lonjong dan tidak lurus. sumbat telinga
(Earplug) dapat terbuat dari kapas, plastik, karet alami dan bahan sintetis. Untuk
Earplug yang terbuat dari kapas, spons, dan malam (wax) hanya dapat digunakan
untuk sekali pakai. Sedangkan yang terbuat dari bahan karet plastik yang dicetak
dapat digunakan berulang kali. Alat ini dapat mengurangi suara sampai 20 dB.
b. Tutup telinga (Earmuff) Alat pelindung tangan jenis ini terdiri dari dua buah
tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau
busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian
untuk waktu yang cukup lama, efektivitas ear muff dapat menurun karena
dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alatini dapat mengurang
intensitas suara sampai 30 dB dan juga dapat melindungi bagian luar telinga dari
benturan benda keras atau percikan bahan kimia.Dibawah ini adalah faktor-faktor
1) Kebocoran udara
Alat Pelindung Kaki Sepatu dipakai untuk melindungi kaki dari kemungkinan
tertimpa banda- benda berat, terkena logam cair, dan terkena benda tajam. Sesuai
dengan kemungkinan resiko di atas, jenis sepatu yang dipakai dapat berbeda-beda:
1. Sepatu Biasa yang Baik Sepatu yang tidak licin dan bertumit rendah. Jenis ini
a) Sepatu yang digunakan pada pekerjaan pengecoran baja, dibuat dari bahan
kulit yang dilapisi krom atau asbes dan tinggi sepatu kurang lebih 35 cm, pada
pengikat.
pekerja dari bahaya listrik hubungan pendek sepatu ini harus tahan terhadap
arus listrik.
d) Sepatu bagi pekerja bangunan dengan resiko terinjak benda-benda tajam,
kejatuhan benda-benda berat atau terbentur benda-benda keras, dibuat dari kulit
yang dilengkapi dengan baja pada ujungnya untuk melindungi jari-jari kaki.
3) Sepatu atau Sandal Beralaskan Kayu Dipakai untuk bekerja di tempat yang
kulit tangan dalam menangani zat-zat korosif terhadap kulit (asam sulfat, asam
klorida), zat-zat beracun yang dapat teradsorpsi lewat kulit (sianida, benzena)
dan bahan atau pekerjaan pada suhu tinggi.Alat pelindung tangan yang berupa
sarung tangan ini harus diberikan kepada tenaga kerja dengan pertimbangan
2.5.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
(overt behavior). Pengetahuan adalah hal apa yang diketahui oleh orang atau
responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan, misal: tentang penyakit
(berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni :
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
a. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
b. Memahami (comprehension)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
2.5.2 Sikap
merupakan fungsi dari faktor predisposisi yaitu faktor yang ada dalam diri
individu yang ada didalamnya terdapat sikap dari individu. Sikap responden
(Sudarmo, 2016).
Sikap adalah taraf positif dan negatif dari efek terhadap suatu obyek yang
menyatakan bahwa sikap merupakan konstruk hipotetik yang tidak dapat diukur
adalah respon yang menggambarkan penilaian dan perasaan terhadap obyek sikap.
dan tindakan yang berhubungan dengan obyek sikap. Dengan demikian yang
dimaksud dengan sikap terhadap keselamatan kerja adalah taraf kognitif, afektif,
alat pelindung diri (APD) akan meningkatkan prestasi kerja dari setiap tenaga kerja.
Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap fasilitas atau perlengkapan kerja yang di
secara optimal.
2.5.4 Pengawasan
2.4 5. Kenyamanan
Perasaan tidak nyaman (risih, panas, berat, terganggu) yang timbul pada
pekerja tidak mau memakai adalah tidak sadar/tidak mengerti, panas, sesak, tidak
enak dipakai, tidak enak dipandang, berat, mengganggu pekerjaan, tidak sesuai
dengan bahaya yang ada, tidak ada sangsi, dan atasan juga tidak memakai
1. Pengetahuan
2. Sikap
Faktor APD
1. Kondisi Alat
Kepatuhan Penggunaan APD
Pelindung Diri
Faktor Pendukung
1. Pengawasan
2. Kenyamanan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dengan desain cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas
atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat, dikumpulkan dalam
3.3.1 Populasi
adalah semua pekerja PT. Sumatera Jaya Agro sebanyak 479 orang.
3.3.2 Sampel
N
1+ N (d 2)
479
n=
1+ 479(0,1)2
479
n=
1+5
479
n= =79,8 →80 orang
6
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Jumlah sampel yang didapat dari perhitungan rumus diatas adalah 80 orang.
sebanyak 10% dari sampel yaitu sebanyak 8 orang. Jadi besar sampel yang
jaya agro.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
penelitian.
responden.
5. Kemudian mewawancarai responden dengan pertanyaan-
pertanyaan di kuesioner.
diperoleh sesuai dengan variabel yang diteliti dan data telah lengkap.
bivariat.
Sikap, kenyamanan
value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat hubungan
berikut :
Pengetahuan
Kepatuhan Penggunaan
Sikap
APD
Kenyamanan
3.9 Hipotesis
pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau harus
ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam
2. Ada hubungan Sikap dengan Kepatuhan Penggunaan APD pada pekerja di PT.
Agus Irianto, 2004, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana.
Andri Dwi Puji, Bina Kurniawan, S. J. (2017). Faktor Faktor Yang Berhubungan
Amalia, F., Budi Eko, Syihabudhin dan Agus Hermawan. 2012. Analisis Tingkat
Aksara.
Dahmila, Febriant. 2012. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri Oleh Bidan
Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Unsoed. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
http://finance.groups.yahoo.com/group/fpsmi/message/1953.Diakses tanggal
15 Februari 2016.
Firdaus, Y. (2019). Analisis Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Proyek Instalsi
Grace, Gleany. 2010. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari
Hidayatullah Jakarta.
Hartanto, A. N. (2017). Pengaruh variabel yang berhubungan dengan alat
Alat Pelindung Diri Pada Pekerjaan Pembesian dan Pengecoran Kolom dan
http://eprints.ums.ac.id/69265/12/NASKAH PUBLIKASI-3.pdf
Cipta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
2017).
2017).
Yayuk Farida Baliwati, 2004, Pengantar Pangan dan Gizi, Jakarta: Penerbit
Swadaya.
Septemb
Maret April Mei Juni Juli Agustus Oktober
No Kegiatan er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ACC judul
2 Pengurusan Izin Penelitian
3 Pengambilan Data
4 Konsul Proposal
5 Seminar Proposal
6 Perbaikan Proposal
7 Penelitian
8 Pengolahan Data
9 Konsul Skripsi
10 Persiapan Ujian Skripsi
11 Ujian Skripsi
Lampiran 2.
Kepada Yth:
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKES SYEDZA SAINTIKA Padang:
Nim : 1703041
Alamat : Padang
Peneliti
(1703041)
Lampiran 3.
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
( )
Lampiran 4
Identitas Responden :
Umur :
Pendidikan :
1. Pengetahuan
B. Sikap
No PERTANYAAN Ya Tidak
1 Sepatu
2 Helm
3 Sarung tangan
4 Baju Pelindung
5 Pelindung Telinga