PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
Diajukan Oleh :
PROPOSAL PENELITIAN
Pembimbing I,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................. 8
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................ 8
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................... 9
1.5.1. Pengertian Manajemen Strategi ............................ 9
1.5.2. Pengertian Manajemen Strategi ............................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Empiris ................................................................. 10
2.2. Tinjauan Teoritik ............................................................. 13
2.2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia ........................ 13
2.2.2. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia .......... 14
2.2.3. Fungsi dan Manfaat Manajemen SDM .................. 16
2.3. Kesehatan Kerja ............................................................... 18
2.3.1. Pengertian Kesehatan Kerja .................................. 18
2.3.2. Indikator Penerapan Kesehatan Kerja ................... 22
2.3.3. Penerapan Kesehatan Kerja .................................. 25
2.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ........................... 27
2.4.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........... 27
2.4.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............ 28
2.4.3. Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja............. 29
2.4.4. Hambatan Keselamatan Kerja ............................... 31
2.5. Aturan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ....... 33
2.6. Kerangka Berpikir ............................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ................................................................ 37
3.2. Objek Penelitian............................................................... 38
3.3. Sumber Data .................................................................... 38
3.4. Informan Penelitian .......................................................... 38
3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 39
3.6. Teknik Analisis Data ........................................................ 40
3.7. Keabsahan Data ............................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan kelompok dalam keadaan sakit maupun sehat sehingga dapat mencapai,
dari lahir sampai mati. Tugas keperawatan tergolong vital dalam pelayanan
rumah sakit yang memiliki peran penting dalam mengelola sebagian besar
perawatan harianmu, dan juga kesehatanmu secara umum. Tugas utama perawat
di rumah sakit adalah untuk merawat dan mendukung pasien dalam menjaga
kesehatan dan mengatasi penyakit mereka. Perawat adalah tenaga kesehatan yang
paling besar jumlahnya dan paling lama kontak dengan pasien, sehingga sangat
(K3).
penting dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau
dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal, teknologi karena manusia itu
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh manager dan
tenaga kerja lainnya. Untuk dapat menunjang aktifitas atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.oleh karena itu manajer harus menjamin
bahwa perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat ditempat
yang tepat dan pada saat tepat yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
tugas tugas yang akan menolong perusahaan perusahaan tersebut mencapai sarana
apa yang berhasil dengan baik dan apa yang tidak baik.dalam sebuah lingkungan
kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, maka MSDM harus terus berubah dan
manusia, bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian
manusia tentunya menginginkan agar setiap saat memiliki sumber daya manusia
kegiatan industri dan jasa saat ini semakin meningkat, akan tetapi bukan hanya
dan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kepada tenaga kerja (Damanik,
pelayanan berupa jasa, dimana terdapat aktivitas kegiatan pelayanan rawat jalan,
keselamatan dan kesehatan kerja. Padahal (K3) adalah pelindung bagi buruh
dalam bekerja, sebagai upaya mencegah timbulnya penyakit akibat kerja dan
dibuatlah program keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengenali hal hal yang
dapat memicu kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta melakukan tindakan
antisipatif jika timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja program ini juga dapat
4
kerja, jadi keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk pencegahan
kecelakaan kerja yang terjadi akibat kesalahan para pekerja atau akibat kegagalan
teknis itu sendiri dan termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah
menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.
Kecelakan kerja juga terjadi karena beberapa sebab utama antara lain keadaan
yang tidak aman (unsafe condition), tindakan pekerja yang tidak aman (unsafe
action), serta interaksi manusia serta sarana pendukung kerja (Rezkiana : 2017).
upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat
kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan kerja, tujuan K3 juga adalah
yang mengamankan pekerja, organisasi, iklim dan lingkungan sekitar dari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit terkait kata, jaminan ini merupakan kebebasan
kecelakaan terkait kata dan infeksi terkait kata yang menghabiskan banyak uang
bagi perusahaan, tetapi harus dianggap sebagai jenis usaha jangka panjang yang
diragukan lagi didukung oleh tenaga kerja yang bermanfaat, solid dan berkualitas,
penting untuk memiliki administrasi yang baik, terutama yang berkaitan dengan
untuk tenaga kerja di rumah sakit, para pasien dan para pengunjung yang ada di
pengelolaan tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
Petugas kesehatan yang merupakan bagian dari tenaga kerja perlu dipersiapkan
untuk menerapkan K3. Persiapan tersebut dapat berupa edukasi untuk membentuk
keselamatan dan kesehatan kerja harus jelas dan diterapkan pada penyimpanan
setiap pegawai mendapat jaminan K3 baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
Selain itu agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan selektif
kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja, serta agar setiap
program-program K3. Hal ini juga disebabkan karena seluruh pengurus di komite
k3 tidak purna waktu (juga bertugas di bagian pelayanan rumah sakit yang lain).
RSUD SMS Berjaya Kolaka juga belum mempunyai visi misi yang secara
yang telah dibuat. Hal ini disebabkan belum ada dana yang dianggarkan untuk
dengan promosi kesehatan dilakukan oleh bagian promkes rumah sakit dan
yang sangat penting, karena dengan adanya lingkungan kerja yang aman, tenang
dan tentram maka orang yang bekerja akan bersemangat dan dapat bekerja secara
Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat
distribusi baik barangmaupun jasa salah satu aspek penting sasaran keselamatan
kerja mengingat resiko bahayanya adalah: penerapan teknologi, yang maju dan
muktahir.
kesehatan dan keselamatan kerja perawat pada RSUD SMS Berjaya Kolaka sudah
1.3.Tujuan Penelitian
Kolaka. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSBG
dependen yaitu pengetahuan, sikap kepercayaan dan nilai dan faktor hubungan
dan dokumentasi. Penulis membuat ruang lingkup agar penelitian ini lebih terarah
dan memberikan hasil yang maksimal dengan keterbatasan waktu dan tempat,
masukan yang positif dan membangun,dan dapat diterapkan oleh RSUD SMS
b) Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan pimpinan rumah sakit agar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Empiris
rendah sebanyak 16,6%, moderat sebanyak 50% dan berada pada tingkat
resiko dengan cara redesain bahan map yang lebih aman (tidak tajam) ,
kesehatan dan keselamatan kerja. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada
penelitian ini akan dilakukan pada RSUD SMS Berjaya Kolaka tahun 2023.
pengelolaan limbah padat, cair dan gas, pengelolaan jasa, bahan beracun
pada penelitian ini terletak pada objek dan tahun penelitian yang dimana
Mongisidi Kota Manado ditahun 2019 sedangkan pada penelitian ini akan
keselamatan kerja di ruang rawat inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
terkait variable sikap dan pengetahuan sedangkan pada penelitia ini terkait
penererapan K3.
kejadian kecelakaan kerja yaitu sikapp value 0,001, pelatihan p value 0,001
dan promosi p value 0,001 dan yang menjadi confounding adalah variabel
perawat. Saran kepada pihak rumah sakit bersama dengan komite K3RS agar
kesehetan kerja sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada analisis
ini yaitu terkait objek keselematan dan kesehetan kerja sedangkan perbedaan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu aset yang pasti diinginkan
oleh semua perusahaan atau instansi baik itu perusahaan intansi besar ataupun
perusahaan instansi kecil. walaupun sumber daya manusia adalah suatu aspek
penerapan yang ada pada lembaga akan tetapi peranannya sangat penting bagi
manusia pada lembaga ataupun instansi. kepedulian perusahaan atau instansi awal
pertamanya dijelaskan dalam bagian mekanis beserta asset saat ini telah
telah memenuhi kontribusi kepedulian yang sangat penting terhadap sesuatu yang
Menurut manajemen sumber daya manusia adalah yakni ilmu dan seni
yang mengatur hubungan dan peran tenagan kerja yang efektif dan efisien dalam
2014).
14
fungsi manajemen SDM pada garis besarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A. Fungsi manajerial:
a. perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penempatan
d. Kepemimpinan
e. Pengendalian
B. Fungsi operasional:
a. Pengadaan karyawan
bersangkutan. Teknik seleksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
b. Pengembangan karyawan
c. Pemberian kompensasi
ada yang bersifat langsung berupa gaji atau upah,dan insentif. Ada yang
merupakan balas jasa yang tidak langsung misalnya tunjangan dan fasilitas
16
yang lebih baik. Integritas karyawan ditunjukan agar karyawan merasa bahwa
dilingkungan perusahaan.
(hasibuan : 2014).
tepat dan hemat sehingga cocok dengan keperluan instansi untuk membantu
keanggotaan.
Lembaga atau instansi yaitu sebagai pegangan dalam meraih yang telah
ditentukan.
17
sehingga ingin bekerja sama serta bekerja efektif dan efisien didalam membuat
bekerja sesuai dengan yang telah ditentukan. Jika terjadi ketidaksesuaian atau
dan induksi untuk memperoleh pegawai yang cocok untuk keinginan instansi.
langsung (indirect) uang atau barang terhadap pegawai sebagai suatu balas jasa
sebuah instansi dan kebutuhan pegawai, sehingga terjadinya kerja sama yang
keadaan tubuh, mental dan loyalitas pegawai agar mereka ingin tetap bekerja
tercapainya tujuan bila tanpa adanya disiplin yang baik maka sulit terjadinya
lainnya.
kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang
lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cedera. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) menurut Ramli (2013:62) adalah kondisi atau faktor yang
pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
membuat pekerjaan dapat tetap berjalan terus, meski adanya wabah pandemi
sekarang ini. Hal ini dikarenakan penerapan kesehatan dan keselamtan kerja
menjadi sebuah hal yang harus dijalankan demi menjaga para pekerja dari segala
19
upaya dan pemikiran untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohaniah diri manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya
beserta hasil karyannya dalam rangka menuju masyarakat yang adil, makmur,dan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan.
agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja senantiasa
dalam keadaan sehat dan selamat serta sumber-sumber produksi dapat dijalankan
kesehatan dan keselamtan kerja pada dasarnya juga adalah kondisi aman
dalam melakukan pekerjaan, kondisi aman tersebut bisa berasal dari internal
menjaga dirinya dan lingkungan external adalah bahaya yang terjadi dari luar
(Munandar : 2014).
kesehatan dan keselamtan kerja dimasa pendemi sekarang ini juga untuk
mencegah terjadinya kecelakan kerja dalam proses interaksi ketika terjadi kontak
sama antara manusia dengan alat,material dan lingkungan diamana dia berada.
Kecelakan dapat terjadi karena kondisi atau alat material yang kurang baik atau
berbahaya. Kecelakaan juga dapat terjadi akibat kurang baiknya cuaca dan
20
lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi, penerangan, kebisingan, atau
sushu yang tidak aman melampaui ambang batas. Disamping itu kecelakaan juga
dapat bersumber dari manusia yang melakukan kegiatan ditempat kerja dan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diatur dalam permenaker Tenaga Kerja
Republik Indonesia. No, Per, 05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 mengenai kata terkait
mempergunakan pekerja 100 pekerja bahkan lebih dan juga mempunyai resiko
bahaya yang diakibatkan oleh sifat- sifat interaksi atau materi yang diciptakan
05/MEN/1996.
perusahaan kesehatan. Petunjuk pembuatan atau bentuk benar pada sebagian besar
pekerjaan yang mengiginkan tenaga kerja manual dan berat, bagaikan kontruksi
hubungannya usaha indusri kecil seperti industri rumah tangga hingga industri
dan kantor dokter serta harus menerapkan undang- undang yang diterapkan
masing untuk kesehatan dan keselamatan kerja dengan diri mereka sendiri dan
berfungsi untuk membedakan dan membuang risiko yang ada atau potensial.
direvisi dan dikendalikan. Kerangka kerja yang dipakai dalam menahan juga
a. Merancang kendali
c. Kontrol organisasi
h. Program klinis
4. Pendidikan K3
diharapkan untuk memahami bahaya lingkungan kerja dan sistem yang aman.
konfigurasi, termasuk semua orang dalam siklus persiapan ini dan dalam
ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat suatu
23
kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
(Nuraini, 2012).
diperhitungkan keamanannya.
berbagai alat / media elektronik yang harus ada di Tempat Kerja Kesehatan untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang
dengan sirkulasi udara yang adekuat agar suasana di dalam ruangan tersebut
menjadi nyaman.
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
selektif mungkin.
pegawai.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
berbagai alat / media elektronik yang harus ada di Tempat Kerja Kesehatan untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang
dengan sirkulasi udara yang adekuat agar suasana di dalam ruangan tersebut
menjadi nyaman.
25
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan
kerja yang buruk berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja, mudah sakit, stres,
kerja meliputi variabel fisik seperti distribusi jam kerja, suhu, penerangan, suara,
dan ciri-ciri arsitektur tempat kerja lingkungan kerja yang kurang nyaman,
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Setiap orang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam
bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu
26
seperti citra yang buruk, tuntutan hukum dari badan pemerintah, seringnya
tersebut. Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan Sistem
Manajemen K3. Salah satu bentuk nyata yang bisa dilihat dari penerapan
adanya prosedur, maka segala aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan
akan bekerja lebih maksimal dan akan berdampak pada produk dan jasa yang
dihasilkan. Pada gilirannya ini akan meningkatkan kualitas produk dan jasa
terhadap kinerjanya akan semakin meningkat, dan tentu ini akan berdampak
sebagai berikut:
melatih, menilai dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga
28
kerja kesehatan dan keselamatan serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan
mempersatukan antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja sehingga
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
maupun masyarakat sekitar sehingga diperoleh hasil kerja yang optimal (Anizar :
2012).
dengan berfokus pada K3 para ahli akan benar-benar ingin memberikan sesuatu
yang benar untuk membentuk ideal tanpa menyebabkan kecelakaan hasil itu.
dalam kemalangan. Oleh karena itu kesadaran K3 harus dituntut oleh buruh atau
keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan nyaman dengan perlakuan yang
didapat dari lingkungan kerja dan berpengaruh pada kualitas bekerja, perasaan
nyaman mulai dari dalam diri tenaga kerja apakah dia nyaman dengan peralatan
keselamtan kerja, peraltan yang digunakan, tata letak, ruang kerja dan beban kerja
mencegah masalah medis di area lokal yang berfungsi yang disebabkan oleh
dengan kemampuan fisik dan mentalnya. Sebagian dari perasaan yang telah
adalah pekerjaan untuk menjamin terlaksananya suatu ciptaan secara ideal tanpa
bahaya. disajikan oleh tempat kesadaran K3 harus dituntut oleh buruh atau
penting bagi moral, legalitas, dan financ. Semua organisasi memiliki kewajiban
untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam
perawatan kesehatan dan cuti sakit. Fungsi dari tempat kerja yang aman dan sehat
1. Perlindungan Karyawan
3. Mengurangi biaya
kesejahteraan buruh dan menjauhkan buruh dari bahaya bahaya. disajikan oleh
tempat kerja
/ 1992
14 / 1993.
No. 22 / 1993.
11. Hasil terkait Keputusan menteri tenaga kerja tentang NAB faktor fisik
11) Surat edaran menteri mengenai tenaga kerja tentang NAB faktor kimia dan
penerapan K3 adalah:
b) Tidak adanya sanksi hukum yang berat bagi perusahaan yang melanggar
yang bekerja di industri bahan olahan kimia menderita sakit atau secara tidak
sengaja terkena zat kimia berbahaya karena kelalaian perusahaan yang tidak
bahan kimia, dan alat elektronik lainnya). Pada umumnya pendidikan para
32
pekerja, terutama pekerja kasar dan buruh pabrik tergolong rendah. Mereka
d) Sikap dan perilaku pekerja yang enggan menggunakan alat keselamatan kerja
yang disediakan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena, selain pekerja
berpendidikan rendah juga mental dan budaya K3 yang belum dihayati oleh
e) Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang tidak kondusif.
Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen
utama dalam K3, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga
kerja seperti status kesehatan kerja, gizi kerja yang baik dan kemampuan fisik
dengan baik. Namun kapasitas kerja dan kemampuan fisik para pekerja
terpapar penyakit akibat kerja cukup besar. Beban kerja yang terlalu berat dan
tidak didukung kondisi fisik dan mental yang prima juga menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan kerja dan derajat kesehatan yang rendah diantara para
kondusif (misalnya panas, bising debu, zat-zat kimia dan lain lain) dapat
pengusaha atau pemilik perusahaan. Padahal, sarana dan prasarana itu mampu
kerja. Penyebab lain adalah karena berkaitan dengan cost. Biaya untuk
g) Alat-alat atau fasilitas perlindungan kerja yang digunakan sudah tidak aman
yang sangat lemah. Banyak terjadi bencana kerja yang tidak dilaporkan
komponen biaya (cost) dan bukan investasi. Mereka belum melihat manfaat
pada Tahun 1996 Pasal 1. dan selanjutnya dinyatakan pada PP Nomor 5 Tahun
2012 mengenai Pasal 1, kata terkait kesejahteraan dan kerangka pelaksana penting
tugas kewajiban, pelaksanaan, strategi, dan aset yang diperlukan untuk pergantian
34
dalam kaitannya dengan pengendalian bahaya yang muncul dari latihan kerja
Maka pada saat itu sebagaimana terkandung didalam PP No. 50 pada Tahun 2012
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan infeksi terkait kata dan
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
diberikan oleh otoritas publik, masyarakat, pasar, atau area lokal di seluruh dunia,
itu juga merupakan tugas visioner bisnis untuk memberikan lingkungan kerja
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan, dan setiap orang mempunyai hak dalam
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan
suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana dan mengatur agar
proses produksi tidak merugikan semua pihak, setiap tenaga kerja berhak
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) SMS Berjaya ditetapkan sebagai badan
layanan Umum Daerah (BLUD). RSUD SMS Berjaya Kolaka juga belum
lingkungan rumah sakit, belum ada dana yang dianggarkan untuk program
Perawat
Penarapan K3
- Keadaan tempat lingkungan kerja
- Pembuangan kotoran dan limbah
yang tidak pada tempatnya
- Pemakaian peralatan kerja
(memakai handscoen, memakai
masker, dan memakai apron)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
pada penelitian ini yaitu dengan cara turun langsung kelapangan sehingga dapat
mengetahui langsung kondisi rill atau fakta dilapangan dan dapat mempermudah
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dengan metode deskriptif juga lebih tepat digunakan pada fokus yang ingin saya
teliti karena memberikan hasil deskriptif yang membuat hasil penelitian menjadi
Rumah Sakit (RS) khusunya di Rumah Sakit Umum Daerah SMS Berjaya Kolaka.
kerja. Petugas kesehatan yang merupakan bagian dari tenaga kerja perlu
RI : 2007) .
38
suatu penelitian (Wiyandani, 2008). Objek penelitian merupakan hal yang menjadi
titik perhatian dari suatu penelitian. Objek pada penelitian ini yaitu seluruh
Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh langsung oleh peneliti
pada variabel yang digunakan untuk penelitian tertentu, beberapa contoh sumber
data primer adalah individu, fokus, group,diskusi panel dari responden yang
secara khusus dibentuk oleh peneliti untuk memperoleh pendapat mengenai isu-
yang telah ada. Data juga dapat diperoleh dari sumber sekunder misalnya catatan
instansi, atau arsip, publikasi pemerintah analisis yang ditawarkan oleh media,
(organisasi) yang sifat keadaanya yang diteliti, menjadi informan dalam penelitian
ini.
39
orang.
orang.
Pada penelitian ini ada beberapa cara yang dilakuan untuk memperoleh
pemegang saham, catatan administratif dan publik dokumen tertulis juga bisa
analisi data. Menurut uman sekaran dan Rogert bougy (2013) analisi data
kualitatif ditujukan untuk membuat kesimpulan yang valid dari data dalam bentuk
1. Reduksi data langkah pertama dalam analisis data kualitatif adalah melakukan
reduksi data, disusun kembali, dan integrasikan untuk membentuk teori melalui
hal yang yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang
selanjutnya.
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kaegori, flowchart dan
sejenisnya, dalam hal ini miles dan huberman (1984) menyatakan yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data kualitatif adalah teks yang bersifat
naratif.
Pada penelitian ini, dalam hasil pengujian keabsahan data yang diperoleh
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
DATA DOKUMEN
OBSERVASI
HASIL
WAWANCARA DOKUMENTASI
43
DAFTAR PUSTAKA
Putri, S., & Rahayu, E. P. (2018). Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal
Endurance, 3(2), 271-277.