Anda di halaman 1dari 23

PROMOSI K3

Dosen Pengampu :
Merry Sunaryo, S.KM., M.KKK.

Penyusun :
Kelompok 2
Mokhammad Rizkiyanto (2440023002)

Shefira Rinda Aqidatul Ula (2440023009)

Galuh Nindya Pramestiningtyas (2440023015)

Fandi Ramadhani Setiawan (2440023021)

Shah Naqshabandi Toti'illah (2440023025)

Fadzilatun Maulidina Zahra (2440023040)

Mohammad Umar Al- Faruq (2440023043)

Prodi D – IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Fakultas Kesehatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tahun 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2
DAFTAR TABEL...................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................4
KATA PENGANTAR............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.3 Tujuan..........................................................................................................7
1.4 Manfaat........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Program Promosi K3.........................................................................8

2.2 Alasan Pentingnya Program Promosi K3 Ditempat Kerja............................9

2.3 Kerangka Konsepn Pengembangan Program Promosi K3..........................10

2.4 Elemen Program Promosi K3 Di Tempat Kerja..........................................15

2.5 Media Promosi............................................................................................16

2.6 Dasar Hukum Promosi Kesehatan...............................................................17

2.7 Contoh Kasus..............................................................................................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................21

3.2 Saran............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

LAMPIRAN..........................................................................................................23

2
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 keuntungan promosi kesehatan................ ............................................11


Tabel 2.5 Pedoman rambu – rambu K3 berdasarkan warna..................................16

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 Rambu – rambu K3............................................................................16


Gambar 2.5 Contoh gambar media promosi K3....................................................17
Gambar 2.7 Contoh kasus......................................................................................18
Gambar 2.7 APD teknisi listrik..............................................................................19
Gambar 2.7 Pengecekan peralatan kerja................................................................19
Gambar lampiran contoh kasus..............................................................................23

4
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Promosi Keselamatan da Kesehatan Kerja.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu dosen pengampu mata
kuliah Dasar K3 Ibu Merry Sunaryo, S.KM., M.KKK. serta kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsep ketuhanan ini
dapat memberikan manfaat maupun membuka wawasan serta menambah
keimanan terhadap Allah.

Surabaya, 25 November 2023

Penyusun

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi global saat ini berpengaruh terhadap stabilitas usaha di
Indonesia dan memberikan dampak kurang menguntungkan dan berimbas
pada aspek perlindungan ketenagakerjaan. Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan suatu sistem yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai
suatu upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. (Depnakertrans RI, 2009).
Kecelakaan kerja dapat memberikan dampak buruk baik material
maupun non material, sehingga sangat diperlukan pencegahan kecelakaan
kerja. Salah satu upaya untuk pencegahan kecelakaan adalah dengan
melakukan promosi keselamatan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan
atau industri tersebut. Hal tersebut pula tercantum dalam UU No. 1 Tahun
1970 tentang keselamatan kesehatan kerja pada pasal 3 serta menurut UU No.
36 Tahun 2009 yaitu pada pasal 165 ayat 1. Berdasarkan peraturan tersebut
pencegahan kecelakaan kerja perlu dilaksanakan oleh setiap perusahaan.
Pencegahan tersebut dapat dilaksanakan melalui penerapan Promosi K3.
Promosi Keselamatan Kesehatan Kerja menurut WHO adalah suatu bentuk
aktivitas di tempat kerja yang dirancang untuk membantu pekerja dan
perusahaan dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kesehatan dengan
partisipasi langsung dari pekerja, serta manajemen.
Tingkat keselamatan tergantung dari sikap dan praktik pengusaha dan
tenaga kerja. Maka dari itu promosi, penggairahan (motivasi) dan latihan
sangat penting peranannya untuk meningkatkan pemahaman keselamatan
kerja dan pencegahan kecelakaan. Promosi adalah pemberian informasi
yang dapat menimbulkan kejelasan pada orang-orang yang bersangkutan.
Penggairahan (motivasi) sudah lebih jauh lagi oleh karena dalam motivasi
sudah diharapkan suatu upaya kearah lebih baik dengan partisipasi pengusaha
dan tenaga kerja. (Suma ’mur, 1996b). Promosi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kerja tentang
keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga dapat menerapkan budaya K3 di
dalam lingkungan kerja. Dalam pelaksanaan promosi keselamatan dan
kesehatan kerja komunikasi merupakan faktor penting agar kegiatan promosi
dapat berjalan lancar. Promosi keselamatan kesehatan kerja oleh
perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pekerja dan sikap
awareness terhadap keselamatan kesehatan kerja

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Tujuan dari Program Promosi K3?
2. Apa Alasan Pentingnya Program Promosi K3 di Tempat Kerja?
3. Bagaimana Kerangka Konsep Pengembangan Program Promosi K3?
4. Apa saja Elemen Program Promosi K3 di Tempat Kerja?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari program promosi K3
2. Untuk mengetahui alasan pentingnya program promosi K3 di tempat kerja.
3. Untuk mengetahui kerangka konsep pengembangan program promosi K3
4. Untuk mengetahui elemen program promosi K3 di tempat kerja

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan tenaga kerja tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, sehingga dapat menerapkan budaya K3 di dalam
lingkungan kerja.
2. Meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan pentingnya K3, agar lebih
memahami bahwa keselamatan pekerja lebih utama.
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kelalaian penerapan k3 di
lingkungan kerja.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan dari Program Promosi K3


Promosi kesehatan di tempat kerja didefinisikan sebagai upaya untuk
mengubah perilaku yang merugikan kesehatan populasi pekerja (ontologi),
agar didapat kondisi kesehatan dan kapasitas kerja yang optimal (aksiologi)
dengan acara mengombinasikan dukungan pendidikan, organisasi kerja,
lingkungan dan keluarga (epistemologi) (Kurnawidjaja, 2008).
Promosi kesehatan di tempat kerja diselenggarakan berdasarkan
suatu kerangka konsep (framework), yang dibangun melalui beberapa kunci
seperti; pendekatan (Approach), strategi (strategis), area prioritas (priority
area), faktor yang mempengaruhi (influence factors), dan lain-lain. (Depkes,
2008). Dalam kegiatan promosi kesehatan diperlukan suatu metode. Metode
promosi kesehatan di tempat kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Semua
metode akan baik bila digunakan secara tepat yaitu sesuai dengan kebutuhan
(Notoatmodjo, 2007).
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan
pelayanan pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan
kesehatan kerja. Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang
memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya.
Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja
adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan
pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang
berhubungan dengan perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara
optimal (Maulana, 2009).
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain
untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah
dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan

8
meningkatkan tempat kerja yang sehat. Tujuan promosi kesehatan di tempat
kerja adalah :
1. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
2. Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mendukung dan aman.
5. Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat
6. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan
masyarakat

2.2 Alasan Pentingnya Program Promosi K3 di Tempat Kerja


Resiko yang ditanggung oleh masing-masing pekerja ini berbeda satu
sama lainnya, tergantung pada lingkungan kerja masing-masing karyawan
tersebut. Oleh karena itu, promosi kesehatan dapat dilakukan oleh pimpinan
perusahaan atau tempat kerja yang kondusif bagi karywan atau pekerjanya.
Promosi kesehatan kerja adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta
lingkungannya.
Promosi kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek bukan
obyek, sebagai pelaku bukan sasaran, dan aktif berbuat bukan pasif
menunggu. Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja,
selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali
masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan
meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Dua konsep yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan
pekerja dan lingkungannya adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Secara mendasar promosi kesehatan di tempat kerja adalah perlu melindungi
individu (pekerja), lingkungan didalam dan diluar tempat kerja dari
bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja yang jelek. Gaya kerja
yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan

9
yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat
kerja.
Keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja, secara umum : Promosi
Kesehatan di tempat kerja mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat
yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial. Sasaran dari
Promosi Kesehatan Di tempat Kerja yakni :
a. Primer : Karyawan di tempat kerja.
b. Sekunder : Pengelola K3, serikat atau organisasi pekerja.
c. Tersier : Pengusaha dan manajer/ Direktur.
Keuntungan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja :

No. Bagi Perusahaan Bagi Perusahaan


Meningkatkan lingkungan
Lingkungan tempat kerja
1. tempat kerja yang sehat dan
menjadi lebih sehat
aman serta nyaman
2. Citra perusahaan positif Meningkatnya keprcayaan diri
3. Meningkatkan moral staf Menurunkan stress
4. Menurunnya angka absensi Meningkatnya daya kerja
5. Meningkatnya produktifitas Meningkatnya kemampuan
Menurunnya biaya asuransi
6. Meningkatnya kesehatan
atau biaya kesehatan
Lebih sehatnya keluarga dan
7. Pencegahan terhadap penyakit
masyarakat

Tabel 2.2 keuntungan Promosi kesehatan

2.3 Kerangka Konsep Pengembangan Program Promosi K3


Kerangka pengembangkan promosi kesehatan ditempat kerja,
mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja dapat melalui 8 langkah
yaitu :
a. Menggalang dukungan manajemen.
Untuk mengembangkan Promosi kesehatan di tempat kerja,
dukungan dan komitmen dari para pengambil keputusan dari semua pihak

10
sangat penting sekali. Ini termasuk bukan saja sebagai sponsor, tetapi
komitmen untuk pelaksanaan Promosi kesehatan tersebut. Para manager
hendaknya membuat program dan informasi umum tentang pelaksanaan
promosi kesehatan yang diedarkan keseluruh staf untuk di diskusikan.
b. Melaksanakan koordinasi.
Untuk lancarnya proses jalannya pelaksanaan, para pengambil
keputusan membentuk kelompok kerja (team) yang baik, contohnya
panitia dari bagian kesehatan, bagian keselamatan, lingkungan dan
ketenagaan. Kelompok kerja tersebut hendaknya mengikuti semua
komponen yang terkait di semua tingkatan di tempat kerja maupun di
sektor terkait.
c. Penjajakan Kebutuhan
Tim hendaknya melakukan need assessmen. Hal ini untuk
mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja. Tujuan dari need assessmen ini adalah mengidentifikasi
masalah yang mempengaruhi kesehatan dan menjadikannya program.
d. Memprioritaskan Kebutuhan .
Team memproiritaskan masalah berdasarkan keinginan dan
kebutuhan masalah – masalah yang mempengaruhi kesehatan.
e. Menyusun perencanaan.
Berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan, team
mengembangkan perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek lengkap dengan goal dan tujuan, strateginya, aktifitasnya,
biaya dan jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan hendaknya diajukan
setiap tahun anggaran
f. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring dan Evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk
melihat seberapa baiknya program tersebut terlaksana, untuk
mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui dan
umpan balik (feedback) untuk perbaikan

11
g. Revisi dan perbaikan program.
Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada
kekurangan dan masukan yang perlu untuk pertimbangan dalam
melakukan perbaikan program, sekaligus merevisi hal yang sudah ada.
Strategi promkes di tempat kerja untuk mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan maka perlu cara pendekatan yang strategis agar tercapai secara
efektif dan efisien. Cara ini sering di sebut strategi. Jadi strategi ialah, cara
untuk mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara
efektif dan efisien.

Strategi Global (Promosi Kesehatan) Menurut WHO, 1984


1. Advokasi (Advocacy)
Kegiatan yang di tunjukkan kepada pembuat keputusan (decision
maker ) atau penentu kebijakan (policy makers) baik di bidang kesehatan
maupun sektor lain di luar kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadap
publik.
2. Dukungan Sosial (Social support)
Kegiatan yang di tunjukkan kepada para tokoh masyarakat, baik
formal (guru, lurah, camat, petugas kesehatan, dan sebagainya) maupun
informal (tokoh agama, dan sebagainya) yang mempunyai pengaruh di
masyarakat.
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan ini di tunjukkan kepada masyarakat langsung, sebagai
sasaran primer atau utama promosi kesehatan.

Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa charter) :


1. Kebijakan berwawasan kesehatan (Health Public Polic)
Kegiatan ini di tunjukkan kepada para pembuat keputusan atau
penentu kebijakan, sehingga di keluarkan atau di kembangkannya
kebijakan-kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

12
2. Lingkungan yang Mendukung (supportive Environment)
Kegiatan untuk mengembangkan jaringa kemitraan dan suasana
yang mendukung. Kegiatan ini di tunjukkan kepada para pemimpin
organisasi masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum (Public place).
3. Reorientasi Pelayan Kesehatan (Reorient Health Service)
Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi
pelayanan (provider) baik pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga
masalah masyarakat sendiri (konsumer)
4. Keterampilan Personal (Personal Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari
kelompok, keluarga, individu. Oleh sebab itu kesehatan masyarakat
terwujud apabila kesehatan kelompok, kesehatan masing-masing
keluarga, dan kesehatan individu terwujud.
5. Gerakan Masyarakat (Community Action)
Untuk mewujudkan drajat kesehatan masyarakat akan efektif
apabila unsur-unsur yang ada dalam masyarakat tersebut bergerak
bersama-sama. Metode yang dapat dilakukan :
Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam
penyuluhan, yaitu :
a. Metode One Way Methode
Menitikberatkan pendidik yang aktif, sedangkan pihak sasaran
tidak diberi kesempatan untuk aktif.yang termasuk metode ini
adalah : metode ceramah, siaran melalui radio, pemutaran film,
penyebaran selebaran, pameran.
b. Metode Two Way Methode
Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan
sasaran. yang termasuk dalam metode ini adalah : wawancara,
demonstrasi, sandiwara, simulasi, curah pendapat, permainan peran
(role playing) dan tanya jawab.

13
2.4 Elemen Program Promosi K3 di Tempat Kerja
Elemen dasar penerapan program keselamatan dankesehatan kerja adalah
sebagai berikut:
a. Elemen ke 1 Tekad dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja(K3).
b. Elemen ke 2 Tanggung jawab, wewenang dan tanggung gugat.
c. Elemen ke 3 P2K3,partisipasi, konsultasi dan komunikasi.
d. Elemen ke 4 Peraturan umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
e. Elemen ke 5 Prosedur Kerja Aman dan Analisa keamanan metoda
kerja. Elemen ke 6 Orientasi Kerja untuk Karyawan.
f. Elemen ke 7 Pelatihan dan Kesadaran Elemen ke 8 Inspeksi tempat
kerja.
g. Elemen ke 9 Pelaporan dan Analisa Kecelakaan Kerja.
h. Elemen ke 10 Pengendalaian Tanggap Darurat.
i. Elemen ke 11 Penyediaan dan Penanganan P3K/pertolongan pertama
gawat darurat(PPGD) perawatan medis.
j. Elemen ke 12 Promosi keselamatan dan Kesehatan Kerja.
k. Elemen ke 13 Pengendalian Operasional Keselamatan dan Kesehatan
kerja.
Adapun hambatan-hambatan pekerja untuk berpartisipasi dalam kegiatan
promkes antara lain:
1. Giliran kerja.
2. Hambatan dalam bahasa.
3. Mengurangi jam istirahan dan makan siang.
4. Terlalu lelah sehabis bekerja kekurangan fasilitas.
5. Tidak ada waktu.
6. Tidak ada komitmen dari pihak manajemen.
7. Kekurangan minat.
8. Kurangnya motivasi pekerja.

14
2.5 Media Promosi
a. Media Cetak
1. Booklet
2. Flif chart (lembar balik)
3. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas
masalah.
4. Poster
5. Rambu-rambu K3
b. Media Papan
1. Poster atau Billboard
Poster didesain oleh designer dan kemudian dicetak untuk
ditempel di papan. Dipasang di lokasi seperti pemasangan wallpaper.
2. Painted Bulletin
Painted bulletin biasanya langsung digambar di tempat, misalnya :
sebuah sisi dari gedung tertentu, atap bahkan dapat digambar dalam
fiberboard.
c. Komunikasi
Manfaat komunikasikesehatan keselamatan kerja baik itu komunikasi
secara vertikal maupun horizontal adalah agar terhindar dari kecelakaan dan
penyakit kerja sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan selamat.
Contoh komunikasi adalah penyuluhan, kampanye, advokasi, safety talk,
dan lain-lain.
Bentuk-bentuk promosi Keselamata dan Kesehatan di tempat kerja antara lain:
a. Poster
b. Buklet atau Buku Saku
c. Rambu-rambu K3
Kelompok rambu-rambu dibagi dalam tiga bagian, diantaranya :
1) Perintah, berupa : larangan, kewajiban
2) Waspada,berupa : bahaya, peringatan, perhatian
3) Informasi

15
Adapun jenis rambu dapat berupa :
1) Rambu dengan symbol
2) Rambu dengan symbol dan tulisan
3) Rambu berupa pesan dalam bentuk tulisan

Tabel 2.5 pedoman rambu-rambu K3 berdasarkan warna

Gambar 2.5 rambu-rambu K3

16
Gambar 2.5 Contoh gambar media promosi K3
2.6 Dasar Hukum Promosi Kesehatan
1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan Dan Publikasi Pelayanan
Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2269/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun 2012
Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan
Perencanaan. Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019
Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan Di Puskesmas.

17
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1529/MENKES/SK/X/2010 Tentang Pedoman Umum Pengembangan
Desa Dan Keluarahan Siaga Aktif.

2.7 Contoh Kasus


Tak Pakai APD, Pekerja Harian Ini Jatuh dari Tower Setinggi
20 Meter

Gambar 2.7 Contoh Kasus


*ilustrasi
Seorang pekerja harian lepas (PHL) terjatuh dari atas tower setinggi
20 meter di dekat Kantor Camat Maluk, Desa Benete, Sumbawa Barat.
Korban diketahui bernama Soni Hidayat.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Heru Muslimin, melalui Kasi
Humas Polres Sumbawa Barat Ipda. Eddy Soebandi Adirejo membenarkan
peristiwa itu. Peristiwa itu diduga atas kelalaian pekerja lantaran memanjat
tower tanpa menggunakan alat pengaman."Ini dikarenakan ada kelalaian
pekerja tanpa mengikuti Standar Presedur Operasional (SOP) yaitu tidak
mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Harnes," ujar Eddy Soebandi
kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 26 Januari 2022 sekitar pukul 12.15
Wita itu mengakibatkan korban mengalami luka serius. Eddy mengatakan,
peristiwa bermula ketika korban bersama dua rekannya yakni Hardiyansyah
dan Hafitriyansyah mendapat tugas pemasangan monting pada tower yang
belakangan disebut sebagai tower salah satu kartu profider. "Hafitriansyah

18
dan korban naik ke atas tower tanpa menggunakan APD untuk pemasangan
perangkat monting tersebut," kata Eddy

Pebahasan
a. Penyebab
Kelalaian pekerja tanpa mengikuti SOP, yaitu tidak menggunakan APD
seperti harmes, safety shoes, helm pelindung, carabiner,dll.

Gambar 2.7 APD teknisi listrik


b. Pencegahan

Gambar 2.7 Pengecekan peralatan kerja


1. Menggunakan APD lengkap sesuai dengan SOP yang telah di
tentukan.
2. Menekankan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya
penggunaan APD dan resiko kecelakaan yang dapat terjadi kepada
pekrja
3. Pengecekan kelengkapan APD dan peralatan kerja sebelum bekerja
oleh safety officer.
4. Pemberian penghargaan dan sansi terhadap penerapan K3 ditempat
kerja.

19
c. Saran
Penggunaan APD lengkap sangatlah penting, seharusnya pihak
perusahaan melakukan pengecekan kesiapan dan kelengkapan pekerja dan
tempat kerja sebelum bekerja.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain
untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah
dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan
meningkatkan tempat kerja yang sehat. Promosi kesehatan di tempat kerja
merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk pekerja dalam menanamkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
Keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja, secara umum : Promosi
Kesehatan di tempat kerja mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang
sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial.

3.2 Saran
Meningkatkan promosi kesehatan di tempat kerja adalah salah satu
upaya perbaikan efektifitas suatu perusahaan dari promosi kesehatan di
tempat kerja harus di giatkan di dalam sebuah perusahaan atau industri.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawidjaja, LM. 2008. Promosi kesehatan di tempat kerja. Jakarta :


Direktorat bina kesehatan kerja departemen kesehatan RI

Departemen kesehatan RI. Pusat promosi kesehatan, pedoman


pengelolaan promosi kesehatan, dalam pencapaian PHBS. jakarta.
2008 (https://id.scribd.com/document/360295666/Pedoman-
Pengelolaan-Promosi-Kesehatan-2008)

Rachmawati W. 2019. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Wineka Media :


Malang (https://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/2.-PROMOSI-
KESEHATAN-DAN-ILMU-PERILAKU.pdf)

22
LAMPIRAN

Gambar lampiran contoh kasus

Sumber : https://news.okezone.com/read/2022/01/27/340/2538674/tak-pakai-apd-
pekerja-harian-ini-jatuh-dari-tower-setinggi-20-meter

23

Anda mungkin juga menyukai