OLEH
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat rahmat-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Dan Model Yang Melatarbelakangi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)” ini
dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I.
Makalah ini disusun dengan berbagai kajian pustaka, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................................... 3
B. Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...................... 3
C. Teori Kecelakaan Kerja ........................................................................ 4
1. Jenis penyebab kecelakaan kerja .................................................... 5
2. Fase perkembangan teori kecelakaan kerja .................................... 5
3. Model teori kecelakaan kerja .......................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar
“kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya
kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at
work). Sebenarnya hal ini merupakan keuntungan bagi pemilik lapangan pekerjaan
atau para pengusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman karena hasilnya
adalah pengurangan biaya yang berhubungan dengan absennya pekerja, perawatan
pekerja di rumah sakit dan kecacatan (Suddarth. 2002: 27).
Menurut Suma’mur (1976), Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu
kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun
sosial dengan usaha preventif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Status kesehatan seseorang, menurut Blum (1981) ditentukan oleh empat faktor
yakni: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Pekerjaan mungkin
berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula
memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik.
Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya.
Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila
dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas, beban, dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja
yang optimal (Undang-undang kesehatan tahun 1992).
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di
kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam
dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa
1
negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan
prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran
pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja
yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yaitu: “Apa Teori dan
Model yang Melatarbelakangi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?”
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas mengenai
teori dan model yang melatarbelakangi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
D. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan menjadi dasar dalam mengembangkan konsep
keperawatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di komunitas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemeliharaan keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko kecelakaan kerja yang dialami para karyawan
untuk mencapai keamanan dan kenyamanan kerja dalam mencapai tujuan perusahaan
secara efisien dan efektif. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.05/Men/1996 pasal 2 sebagai tujuan dan sasaran dari sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien, dan produktif.
Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja menurut Gary (1993) dalam Harahap (2012) untuk sedapat mungkin
memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja dan
untuk melindungi sumber daya manusia. Menurut Suma’mur (1981), dalam Hindarto
(2012) tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Teori kecelakaan kerja atau bisa juga disebut teori penyebab kecelakaan kerja
merupakan teori-teori yang menguraikan penyebab dari kecelakaan di tempat kerja
4
agar dapat disusun tindakan pengendalian. Pengetahuan terhadap penyebab kecelakaan
kerja K3 sangat penting untuk mencegah kecelakaan yang sama agar tidak terulang
kembali. Jika manajemen keselamatan kerja efektif maka seharusnya tidak ada
kecelakaan kerja yang terjadi.
5
paling jauh dari kecelakaan dijadikan sebagai perilaku dari organisasi atau
lingkungan dan faktor di sisi lainnya sebagai perilaku manusia di mana pada
titik itu manusia memiliki interaksi paling dekat kepada kecelakaan. Model ini
berpendapat bahwa kecelakaan dapat dicegah dengan fokus kepada
memperkuat penghalang dan pertahanan.
c. Fase Model kompleks non-linear: model ini menyatakan bahwa kecelakaan
sebagai hasil dari kombinasi berbagai macam variable yang berinteraksi secara
mutual dan terjadi dalam lingkungan dunia yang nyata. Menurut Hollnagel,
hanya dengan melalui pengertian terhadap kombinasi dan interaksi dari
beberapa faktor ini, kecelakaan dapat dimengerti dan dicegah.
6
• Kecelakaan
• Luka
7
Gambar Loss & Causation Theory
3) Model Epidemiologikal
Model kecelakaan epidemiologikal dapat dilacak dari studi
epidemiologi penyakit dan penelitian dari faktor penyebab pada
perkembangan mereka. Gordon (1949) menyadari bahwa “Luka, meskipun
berbeda dari penyakit, sebenarnya sama-sama rentan dengan menggunakan
pendekatan ini, berarti pengertian kita terhadap kecelakaan dapat
9
ditingkatkan dengan menganggap bahwa kecelakaan disebabkan oleh
kombinasi dari 3 sumber: manusia, agen, dan lingkungan.
Benner (1975) seorang praktisi faktor manusia pada psikologi
mengajukan model penyebab kecelakaan dengan prinsip epidemiologikal.
Model ini menyatakan bahwa kecelakaan merupakan kombinasi dari faktor
lingkungan dan agen yang memiliki efek negative kepada organisme.
4) Model Sistemik
Pada tahun 1980, peneliti-peneliti di bidang keselamatan kerja
menyadari bahwa model kecelakaan yang sebelumnya tidak mencerminkan
realitas dari fenomena kecelakaan. Banner (1984) menyatakan bahwa
realitas yang ada harusnya juga mengakomodasi kejadian yang non-linear.
Model kecelakaan sistemik menguji ide bahwa kegagalan sistem lebih
berkontribusi terhadap kegagalan manusia dalam kecelakaan kerja. Model
ini menyatakan bahwa kecelakaan tidak terjadi dalam lingkungan sistemik
yang terisolasi.
James Reason (1990) menerima bahwa kecelakaan tidak melulu
disebabkan oleh kesalahan individu (active errors) tetapi juga terletak pada
10
faktor organisasional yang sistemik dan lebih luas (latent condition).
Reason mengeluarkan model yang disebut Swiss Cheese Model.
11
Gambar Reason Model on System Safety
12
Model ini ternyata hanya memberikan efek sedikit dalam komunitas
keselamatan kerja. Roelen, Lin dan Hale (2010) menyebutkan hal tersebut
terjadi karena STAMP tidak memberikan jembatan antara praktek
pengumpulan data keselamatan kerja saat ini dengan metode STAMP.
Contoh FRAM
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur. Pemeliharaan keselamatan dan kesehatan karyawan
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan,untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko kecelakaan kerja yang dialami para karyawan untuk mencapai
keamanan dan kenyamanan kerja dalam mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan
efektif.
Teori kecelakaan kerja merupakan teori-teori yang menguraikan penyebab dari
kecelakaan di tempat kerja agar dapat disusun tindakan pengendalian. Pengetahuan
terhadap penyebab kecelakaan kerja K3 sangat penting untuk mencegah kecelakaan
yang sama agar tidak terulang kembali.
B. Saran
Para pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai dasar dalam menyusun
konsep keperawatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15