Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada umumnya, di semua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat
mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Di lingkungan kerja itu sendiri terdapat
potensi-potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Termasuk potensi bahaya psikologi.

Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat,
minat, kepribadian, motivasi, temperamen, pendidikan, sistem seleksi dan klasifikasi
pekerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan pekerja dalam melakukan
pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan
antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi kerja.

Bahaya psikologi dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan kategori


karakteristik kerja, organisasi, dan lingkungan kerja, dimana dapat menyebabkan
bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik kerja dapat digunakan untuk
menggambarkan bahaya kaitannya dengan hubungan kerja (context to work) yang
dapat meliputi budaya dan fungsi organisasi, peran dalam organisasi, perkembangan
karir, pengawasan kerja, hubungan interpersonal dan isi dari pekerjaan (content of
work) yang dapat meliputi desain kerja, beban kerja, jadwal kerja, lingkungan kerja dan
peralatan kerja. Kondisi yang tidak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress
dan berbahaya bagi kesehatan.

Stres kerja karena adanya potensi bahaya psikologi juga dapat dialami oleh pekerja .
Apabila stress dan ketegangan yang berkepanjangan, tanpa adanya penyelesaian yang
segera akan berdampak timbulnya gangguan kesehatan fisik dan mental pekerja.
Selanjutnya, gangguan kesehatan tersebut akan menjadi stress baru dan membentuk
suatu lingkaran setan. Pada gilirannya, kesehatan yang terganggu tersebut juga akan
mengganggu tampilan kerja individu. Pekerja menjadi kurang fokus, motivasi kerja
menurun dan tingkat keterampilannya menurun. Hal ini tentu akan menggannggu
proses produksi secara umum.

1
BAB II

Faktor psikologis kerja

Lingkungan Kerja

Dalam sebuah lingkungan kerja, rasa aman harus bisa didapatkan para pekerja.
Karyawan atau pekerja akan menaruh perhatian besar terhadap lingkungan kerja baik
itu pada strategi kenyamanan pribadi dan juga kemudahan dalam melakukan pekerjaan
yang baik. Jika lingkungan fisik aman, nyaman, bersih dan juga tingkat gangguan
minimum, maka akan lebih disukai para pekerja sebab ada hubungan karakteristik
individu dengan motivasi kerja.

Komunikasi

Dalam memahami perilaku kerja, maka gaya komunikasi dalam psikologi juga menjadi
salah satu faktor penting yang berguna untuk menyampaikan dan memberi
pemahaman dari sebuah arti.

Pengalaman Pribadi

Agar bisa menjadi sebuah dasar pembentukan perilaku, maka pengalaman pribadi
haruslah bisa memberikan kesan yang sangat kuat. Untuk itu, perilaku akan jauh lebih
mudah terbentuk jika dalam pengalaman pribadi melibatkan faktor emosional dan
dalam situasi yang melibatkan emosi, maka penghayatan akan menjadi pengalaman
yang jauh lebih mendalam dan akan lebih lama berbekas sebab ada hubungan perilaku
denga sikap.

Perselisihan Pribadi atau Antar Kelompok

Perselisihan juga bisa terjadi karena berbeda tujuan diantara beberapa nilai yang
dipegang dari kedua belah pihak. Dampak buruk dari perselisihan tersebut adalah
gangguan komunikasi, kekompakan dan juga kerja sama mengingat ada macam
macam sifat manusia. Sedangkan untuk manfaatnya adalah usaha positif yang bisa
dihasilkan untuk mengatasi perselisihan tersebut, daya juang yang tinggi untuk
mendapatkan tujuan dan juga kemampuan dalam menyesuaikan diri pada perubahan
atau tuntutan lingkungan. Sedangkan untuk perselisihan yang bisa terjadi pada tempat
kerja adalah ketergantungan pada sebuah tugas, persaingan, pembagian wewenang
yang kurang tegas, perbedaan individu dan juga masalah pada status.

Pekerjaan Terlalu Berlebihan

Pekerjaan yang terlalu berlebihan atau work overload juga menjadi salah satu faktor
psikologi dalam lingkungan kerja. Biasanya, pekerjaan yang terlalu berlebihan diberikan
bisa menyebabkan hal yang menimbulkan tegangan atau tension. Pekerjaan berlebihan
ini memang belum tentu bisa mengakibatkan tanda tanda stress sehingga para pegawai

2
juga belum tentu bisa merasa kurang aman dalam menghadapi setiap pekerjaan yang
diberikan.

Desakan Waktu

Waktu yang terbatas atau terlalu mendesak dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan
menjadi beberapa hal yang membuat tertekan dan bisa menyebabkan tension. Waktu
yang sangat terbatas juga tidaklah cukup untuk menyebabkan stress bahkan bisa
menyebabkan ciri ciri depresi berat khususnya jika tugas yang diselesaikan hanyalah
sedikit.

Kebersihan

Lingkungan kerja yang bersih juga akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan
sekaligus semangat kerja dari para pekerja atau karyawan. Kebersihan menjadi faktor
penting yang sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan dalam segala bidang. Jika
perusahaan bisa memperhatikan kebersihan dalam lingkungan kerja, maka ini juga bisa
mempengaruhi kesehatan fisik pekerja sekaligus juga berpengaruh pada kesehatan
kejiwaan seseorang dan bisa menimbulkan gangguan mood dalam psikologi. Seorang
pekerja tentunya akan merasa lebih senang jika memiliki lingkungan kerja yang bersih.
Rasa senang ini bisa dirasakan seseorang yang tentu akan berpengaruh pada seorang
pekerja agar bisa bekerja lebih bersemangat dan juga bergairah.

Keamanan

Jika keadaan dalam sebuah perusahaan aman, maka nantinya bisa menghasilkan
ketenangan dan secara tidak langsung juga bisa memotivasi, mendorong dan akan
memberikan semangat untuk setiap karyawan. Hal yang dimaksud dalam keamanan
disini adalah untuk kepemilikan pribadi dari karyawan. Sebagai contoh, kendaraan yang
dimiliki karyawan. Jika pekerja yang berkaitan tidak bisa mengawasi kendaraan secara
langsung. Keamanan juga bisa diartikan secara lebih luas seperti keamanan akan
keselamatan kerja yang mengharuskan sebuah perusahaan untuk bisa memberikan
alat keselamatan kerja sekaligus melatih pekerja yang akan menggunakannya dari
mulai konstruksi gedung hingga tempat karyawan bekerja dan juga terdapat jaminan
keamanan masa depan sehingga tidak menimbulkan karakteristik gangguan mood.

3
BAB III

PENUTUP

Baik pekerjaan berat atau ringan sama sama harus didukung dengan suasana kerja
yang nyaman sekaligus menyenangkan. Ini nantinya akan berpengaruh pada kinerja
seorang karyawan dan harus dimaklumi ketika sebuah pekerjaan akan terhambat
apabila suasana kerja juga tidak mendukung dan bahkan tidak bisa dihindari sebab
tidak mungkin sebuah pekerjaan akan selalu terasa menyenangkan untuk dijalani
seperti faktor psikologi dalam lingkungan kerja.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpsikologi.com/faktor-psikologi-dalam-lingkungan-kerja

https://trifanyarlita.wordpress.com/kuliah/k3/psikologi-lingkungan-kerja/

Anda mungkin juga menyukai