Anda di halaman 1dari 17

Disusun Oleh : Prodi DIII Keperawatan

Nabila Gusni Rahmadhanti Gigi.


P1337425119061

1
Paste your logo here Make your own summer

Klasifikasi Obat
berdasarkan cara
pemberiannya
Selain faktor formulasi, cara pemberian obat juga
menentukan kecepatan adsorpsi obat oleh
tubuh,bergantung pada efek yang diinginkan,yaitu
efek sistemik (diseluruh tubuh) atau efek lokal
(setempat), keadaan pasien, dan sifat-sifat fisika
kimia obat.

2
Cara pemberian obat memiliki 2 efek

Efek Sistemik Efek Lokal


Efek Sistemik meliputi : Efek Lokal meliputi :
1. Oral 1. Kulit
2. Oromukosal 2. Inhalasi
3. Injeksi 3. Mukosa mata dan telinga
4. Implantasi 4. Intravaginal
5. Rektal 5. Intranasal
6. Transdermal

3
3
Oral
• Pemberian melalui mulut
• Pemakaian mudah,aman,lazim dan
praktis
• Tidak dapat diterapkan untuk obat
yang bersifat merangsang
(emetin,aminofillin)atau yang diuraikan
oleh getah lambung (benzil penisilin)
• Dapat terjadi inaktivasi oleh hati
sebelum diedarkan ke tempat kerja obat
• Digunakan untuk mencapai efek lokal
dalam usus,misalnya obat cacing dan
obat diagnostik untuk pemotretan
lambung-usus
• Pemberian antibiotik untuk sterilisasi
lambung-usus pada infeksi atau sebelum
operasi

4
4
5
1. Sublingual
• Obat diletakkan dibawah lidah
• Terjadi absorpsi oleh selaput lendir ke vena-
vena lidah yang sangat banyak
• Obat langdung masuk peredaran darah tanpa
melalui hati (tidak diinaktifkan)
Sublingual • Efek yang diinginkan tercapai lebih cepat
• Efektifitas untuk serangan jantung dan asma
• Kurang praktis untuk digunakan terus-
menerus karena dapat merangsang selaput
lendir mulut
• Bentuk tablet kecil,contoh tablet isosorbit

2. Bucal
• Obat diletakkan diantara pipi dan gusi
Bucal

6
6
Pemberian obat secara parenteral,yaitu
dibawah atau menembus kulit/selaput
lendir.

Suntikan atau injeksi digunakan untuk :


1. Memberikan efek obat dengan cepat
2. Obat-obat yang merangsang atau dirusak oleh
getah lambung
3. Diberikan pada pasien yang tidak sadar atau tidak
mau bekerjasama

7
7
Macam-macam Suntikan

Penyuntikan ke dalam ruas Penyuntikan ke dalam


tulang belakang(sumsum rongga pleura.
tulang belakang),misalnya
anestetik.

Penyuntikan ke dalam
jantung.
Penyuntikan ke dalam Penyuntikan ke dalam
ruang selaput(rongga)perut. celah celah sendi.

8
8
Macam-macam Suntikan

Penyuntikan dibawah Penyuntikan didalam pembuluh


kulit,efeknya agak darah,efeknya paling cepat(18
lambat,mudah digunakan detik)karena langsung
sendiri,contoh suntikan dimasukkan kedalam aliran darah
insulin. sehingga mengakibatkan reaksi-
reaksi hebat,seperti tekanan
darah menurun secara mendadak.

Penyuntikan didalam
pembuluh darah nadi
dilakukan untuk Penyuntikan didalam
Penyuntikan didalam
membanjiri suatu kulit,absorpsi sangat
otot,absorpsi berlangsung 10-
organ,misalnya pada perlahan,misalnya tes
30 menit,tempat injeksi
penderita kanker hati. tuberkulin dari Mantoux
adalah pantat/lengan atas.

9
9
Implantasi

Obat dalam bentuk peller steril dimasukkan


dibawah kulit dengan alat khusus
(trocar),terutama digunakan untuk efek
sistemik lama,misalnya obat-obat hormon
kelamin (ekstradin dan testosteron).Akibat
absorpsi yang lambat,satu pellet dapat
melepaskan zat aktifnya secara teratur
selama 3-5 tahun.

10
10
Rektal

Pemberian obat melalui rektal atau dubur.


Cara ini memiliki efek sistemik lebih cepat dan
lebih besar dibandingkan per oral dan cocok
digunakan untuk obat yang mudah dirusak
oleh asam lambung

Contoh :
 Suppositoria dan klisma sering digunakan
untuk efek lokal,misalnya wasir.
 Salep yang dioleskan pada permukaan rektal
hanya mempunyai efek lokal.

11
11
Paste your logo here Make your own summer

Transdermal
Cara Pemakaian melalui permukaan kulit berupa plester,obat
menyerap secara perlahan dan kontinyu masuk ke dalam
sistem peredaran darah,langsung ke jantung.Umumnya
diberikan untuk gangguan jantung,misalnya angina
pektoris,tiap dosis dapat bertahan 24 jam,contohnya Nitridisk
dan Nitroderm TTS(Therapeutik Transdermal System)dan
preparat hormon.

12
13
Inhalasi
Obat disemprotkan untuk disedot melalui hidung
atau mulut,Contoh bentuk sediaan gas,zat
padat,atau aerosol.

Intravaginal
Obat diberikan melalui selaput lendir/mukosa
vagina,biasanya berupa obat antifungi dan pencegah
kehamilan.

Mukosa
j Mata dan Telinga
Obat diberikan melalui selaput/mukosa mata atau
telinga.Obat diabsorpsi kedalam darah dan menimbulkan
efek.

Kulit(Perkutan)
Obat diberikan dengan mengoleskan pada
permukan kulit,contoh obat
salep,krim,lotion, Intranasal
Obat diberikan melalui selaput lendir hidung untuk
mengecilkan selaput atau mukosa hidung yang
membengkak.contohnya otrivin.

14
14
Inhalasi Intravaginal Mukosa mata
Atau telinga

15
15
Perkutan Intranasal

16
16
17

Anda mungkin juga menyukai