OLEH KELOMPOK 8:
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Biomedik. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kitananti-natikansyafa’atnya di akhirat nanti.
Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai kemampuan
yang kami miliki. Kami berterima kasih kepada dosen kami yang telah mengarahkan
dan memberi saya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu kami meminta maaf jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan
bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Medan,juli 2019
KELOMPOK 8
DAFTARISI
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
LAMPIRAN ..................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketifa pada
pasien yang berusia 45 – 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).
Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar
25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hati merupakan
penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang perawatan Bagian Penyakit Dalam.
Perawatan di Rumah Sakit sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk mengatasi
berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna bagian atas,
koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bacterial peritonitis
serta Hepatosellular carsinoma.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sirosis hepatitis ?
2. Jenis jenis sirosis hepatitis?
3. Apa saja faktor dan gejala sirosis hepatitis?
4. Bagaimana cara penyembuhan nya?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui definisi sirosis hepatitis
2. Mengetahui jenis jeis sirosis hepatitis
3. Mengetahui faktor dan gejala sirosis hati
4. Mengetahui bagaimana cara penyembuhannya
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah Menambah pengetahuan tentang salah satu
penyakit yaitu sirosis hepatitis.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Pustaka
DEFENISI
Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata
Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada
nodulnodul yang terbentuk. Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut
yaitu suatu keadaan disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat
nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap Sirosis
hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan
seluruh sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi
penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami
regenerasi. Insidens Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki
jika dibandingkan dengan kaum wanita sekita 1,6 : 1 dengan umur rata-rata terbanyak
antara golongan umur 30 – 59 tahun dengan puncaknya sekitar 40 – 449 tahun.
KLASIFIKASI
4. Kolestasis Saluran empedu membawa empedu yang dihasilkan oleh hati ke usus,
dimana empedu membantu mencerna lemak. Pada bayi penyebab sirosis terbanyak
adalah akibat tersumbatnya saluran empedu yang disebut Biliary atresia. Pada
penyakit ini empedumemenuhi hati karena saluran empedu tidak berfungsi atau rusak.
Bayi yang menderita Biliary berwarna kuning (kulit kuning) setelah berusia satu
bulan. Kadang bisa diatasi dengan pembedahan untuk membentuk saluran baru agar
empedu meninggalkan hati, tetapi transplantasi diindikasikan untuk anak-anak yang
menderita penyakit hati stadium akhir. Pada orang dewasa, saluran empedu dapat
mengalami peradangan, tersumbat, dan terluka akibat Primary Biliary Sirosis atau
Primary Sclerosing Cholangitis. Secondary Biliary Cirrosis dapat terjadi sebagai
komplikasi dari pembedahan saluran empedu.
GEJALA KLINIS
Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal yang
tersebut di bawah ini : 1. Kegagalan Prekim hati 2. Hipertensi portal 3. Asites 4.
Ensefalophati hepatitis
Keluhan dari sirosis hati dapat berupa :
b. Nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan
f. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic
Enchephalopathy
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada hati terjadi gangguan arsitektur hati
yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan kegagalan perenkym hati yang
masingmasing memperlihatkan gejala klinis berupa :
PENATALAKSANAAN
Terapi lain : Sebagian kecil penderita asites tidak berhasil dengan pengobatan
konservatif. Pada keadaan demikian pilihan kita adalah parasintesis. Mengenai
parasintesis cairan asites dapat dilakukan 5 10 liter / hari, dengan catatan harus
dilakukan infus albumin sebanyak 6 – 8 gr/l cairan asites yang dikeluarkan. Ternyata
parasintesa dapat menurunkan masa opname pasien. Prosedur ini tidak dianjurkan
pada Child’s C, Protrombin < 40%, serum bilirubin > dari 10 mg/dl, trombosit <
40.000/mm3, creatinin > 3 mg/dl dan natrium urin < 10 mmol/24 jam. Ad.
Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) Infeksi cairan dapat terjadi secara spontan,
atau setelah tindakan parasintese. Tipe yang spontan terjadi 80% pada penderita
sirosis hati dengan asites, sekitar 20% kasus. Keadaan ini lebih sering terjadi pada
sirosis hati stadium kompesata yang berat. Pada kebanyakan kasus penyakit ini
timbul selama masa rawatan. Infeksi umumnya terjadi secara Blood Borne dan 90%
Monomicroba. Pada sirosis hati terjadi permiabilitas usus menurun dan mikroba ini
beraasal dari usus. Adanya kecurigaan akan SBP bila dijumpai keadaan sebagai
berikut :
Major Chronic liver disease with ascietes Low glomerular fitration rate Serum
creatin > 1,5 mg/dl Creatine clearance (24 hour) < 4,0 ml/minute Absence of shock,
severe infection,fluid losses and Nephrotoxic drugs Proteinuria < 500 mg/day No
improvement following plasma volume expansion Minor Urine volume < 1 liter / day
Urine Sodium < 10 mmol/litre Urine osmolarity > plasma osmolarity Serum Sodium
concentration < 13 mmol / litre Sindroma ini dicegah dengan menghindari pemberian
Diuretik yang berlebihan, pengenalan secara dini setiap penyakit seperti gangguan
elekterolit, perdarahan dan infeksi. Penanganan secara konservatif dapat dilakukan
berupa : Ritriksi cairan,garam, potassium dan protein. Serta menghentikan obat-
obatan yang Nefrotoxic. Manitol tidak bermanfaat bahkan dapat menyebabkan
Asifosis intra seluler. Diuretik dengan dosis yang tinggi juga tidak bermanfaat, dapat
mencetuskan perdarahan dan shock. TIPS hasil jelek pada Child’s C, dan dapat
dipertimbangkan pada pasien yang akan dilakukan transplantasi. Pilihan terbaik
adalah transplantasi hati yang diikuti dengan perbaikan dan fungsi ginjal.
Ad.Perdarahan karena pecahnya Varises Esofagus Kasus ini merupakan kasus
emergensi sehingga penentuan etiologi sering dinorduakan, namun yang paling
penting adalah penanganannya lebih dulu. Prrinsip penanganan yang utama adalah
tindakan Resusitasi sampai keadaan pasien stabil, dalam keadaan ini maka dilakukan
- Pemasangan Naso Gastric Tube, hal ini mempunyai banyak sekali kegunaannya
yaitu : untuk mengetahui perdarahan, cooling dengan es, pemberian obat-obatan,
darah
- Pemberian obat-obatan berupa antasida,ARH2,Antifibrinolitik,Vitamin K,
Vasopressin, Octriotide dan Somatostatin
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Subjek dari penelitian ini merupakan salah satu pasien dari rumah sakit
tersebut .Sementara Objek dari penelitian ini adalah dioagnosa si pasien dan pada
penelitian ini diagnosa nya adalah sirosis hepatitis.
penelitian ini merupakan bagaimana gejala yang dialami pasien penderita sirosis hati
dan apa saja pengaruh nya bagi kesehatan nya.
Metode Penelitian
- Handphone
Analisis Data
A. Sirosis Hepatitis
Dari hasil miniriset yang kami lakukan di RSU .Herna kami mendapatkan
salah seorang pasien yang bernama RADEN SINAGA yang berumur 50
tahun.setelah kami wawancarai pasien tersebut ternyata dia diagnosis Sirosis
Hepatitis. pada awal diagnosa pasien ini di diagnosa mengalami gangguan liver oleh
salah satu Dr. Spesialis dalam disalah satu rumah sakit di Sidikalang,namun setelah 3
bulan melakukan perobatan keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien ke
salah satu rumah sakit yang berada di medan yaitu rumah sakit umum herna.
SARAN
Adapun saran yang saya berikan kepada pasien dan keluarga ialah sebagai
berikut: