Anda di halaman 1dari 73

PANDUAN PENULISAN

DAN

PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2016

KATA PENGANTAR
Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil
penelitian mandiri dengan dibimbing oleh dosen
pembimbing untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S1
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. Penyusunan skripsi diawali dengan
pembuatan proposal, melakukan penelitian dan
penyusunan laporan hasil penelitian. Karya
ilmiah ini dievaluasi dalam ujian skripsi
yangdihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari
dosen pembimbing dan penguji.
Suatu penelitian belum dapat dikatakan
tuntas apabila penelitian tersebut belum
dipublikasikan. Untuk itu, hasil penelitian perlu
dibuat dalam bentuk artikel ilmiah agar dapat
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, sehingga
harus ditunjang dengan penguasaan metodologi
dan kemampuan menulis secara ilmiah.
Pedoman ini adalah pedoman yang harus
diikuti oleh calon Sarjana Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro dalam penyusunan
naskah skripsi. Ketaatan mengikuti pedoman ini
merupakan prasyarat untuk diterimanya skripsi
dari sarjana yang bersangkutan.
Dengan selesainya penyusunan dan
penerbitan pedoman ini, kami ucapkan
banyakterimakasih kepada semua pihak yang
berperan serta dalam penulisan dan pengkajian
pedomanini. Semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.

Semarang, Mei 2016

Pengelola Unit Skripsi


TIM PENYUSUN

PANDUAN PENULISAN DAN PROSEDUR


PENGAJUAN SKRIPSI

Disusun oleh :

Pengelola Unit Skripsi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Diponegoro

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN

DAFTAR ISI

I. SISTEMATIKA PROPOSAL
II. SISTEMATIKA SKRIPSI
III. TATA CARA PENULISAN PROPOSAL DAN
SKRIPSI
IV. PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL DAN
SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Sistematika Proposal

Lampiran 2. Contoh Sistematika Skripsi

Lampiran 3.

Lampiran 12. Sistem Referensi Vancouver


BAGIAN I
SISTEMATIKA PROPOSAL
I. SISTEMATIKA PROPOSAL

Proposal penelitian skripsi pada prinsipnya


ditulis sesuai dengan kaidah ilmiah
menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan
sesuai dengan Permendikbud No 50 tahun
2015. Naskah proposal penelitian terdiri dari
3 (tiga) bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.
Di bawah ini diberikan kelengkapan masing-
masing bagian.

A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Judul

Halaman judul memuat : tulisan Proposal, judul


proposal, lambang Universitas Diponegoro, nama
dan nomor induk mahasiswa (NIM), nama dosen
pembimbing, tulisan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro dan tahun
pengajuan proposal.

a. Judul penelitian dibuat secara singkat


(maksimal 20 kata), jelas dan
menunjukkan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti
b. Lambang Universitas Diponegoro yang
berbentuk segi lima (5) dibuat dengan
lebar 4,5 cm dan tinggi 5,5 cm.
c. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap,
tidak boleh disingkat. Di bawah nama
dicantumkan nomor induk mahasiswa.
d. Nama pembimbing ditulis lengkap dengan
gelar, terdiri dari pembimbing I dan
pembimbing II.
e. Waktu pengajuan proposal ditunjukkan
dengan menuliskan tahun penulisan proposal
di bawah tulisan Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro,
Semarang yang masing-masing ditulis dalam
baris yang berbeda (Lihat Lampiran 1)

2. Halaman Persetujuan

Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan


Pembimbing II lengkap dengan NIP, tanda tangan
dan tanggal persetujuan.

B. BAGIAN UTAMA

Bagian utama proposal penelitian terdiri dari :

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang memuat teori atau pikiran
yang menjadi landasan perlunya dilakukan
penelitian. Dalam bagian ini diungkapkan
gejala, konsep atau dugaan tertentu yang
mendorong untuk dilakukannya penelitian,
serta argumen mengapa masalah dalam
bidang kesehatan masyarakat ini perlu
diteliti. Pada paragraf pertama sebaiknya
telah diungkapkan hal penting yang menjadi
dasar pemikiran penelitian.
B. Perumusan Masalah
Dalam bagian ini permasalahan yang
menarik, perlu danpenting yang dapat
dijawab melalui penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti, diuraikan secara jelas
dan lengkap dan disajikan secara naratif.
Berdasarkan masalah yang disajikan,
selanjutnya dirumuskan pertanyaan
penelitian yang akan dijawab oleh peneliti
melalui proses penelitian. Rumusan masalah
ini dijaga konsistensinya dalam keseluruhan
penulisan proposal penelitian, mencakup
tujuan penelitian, kerangka konsep, hipotesis
dan analisis data.

Masalah yang dirumuskan harus berupa masalah


yangdapat diteliti (researchable), yaitu :
1. Layak (feasible), dalam arti dapat diteliti
oleh peneliti, sarana penelitiannya tersedia
dan biayanya terjangkau;
2. Urgen, dalam arti mendesak untuk diteliti
3. Ilmiah, dalam arti memberi sumbangan
keilmuan yang berharga serta orisinal;
4. Aktual, hangat; dalam arti menyajikan
perkembangan baru dalam ilmu yang
ditekuni;
5. Etis, dalam arti sesuai kaidah etika dalam
keseluruhan upaya untuk menjawabnya.

C. Tujuan Penelitian

Dalam bagian ini, disebutkan secara spesifik


tujuan yang ingin dicapai melalui :

1. Tujuan Umum : berisi tujuan keseluruhan


yang ingin dicapai dalam penelitian.
Tujuan penelitian harus dinyatakan secara
jelas sehingga mudah dipahami.
2. Tujuan Khusus : berisi tujuan spesifik
(penjabaran dari tujuan umum) yang harus
disesuaikan dengan variabel yang akan
diteliti.Tujuan khusus ditulis dalam
beberapa sekuensial atau terurai
menggunakan beberapa domain sesuai
dengan kedalamannya: mengidentifikasi,
mendeskripsikan, mengukur,
menguraikan, menganalisis, mengevaluasi
dst.
D. Manfaat Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan kontribusi penelitian


yangdiusulkan bagi pengembangan ilmu dan
teknologi. Selain itu juga dikemukakan kontribusi
penelitian dalam pemecahan masalah kesehatan
masyarakat. Penulisan manfaat harus
operasional dan jelas ditujukan kepada siapa dan
untuk apa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian memberikan batasan


dalam hal disiplin ilmu, tempat penelitian, waktu
penelitian dan subjek penelitian.

F. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian dengan memperlihatkan


penelitian-penelitian yang setara dan
memperlihatkan perbedaan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah ekspresi usaha peneliti


dalammenjawab penelitian secara teoritis. Dalam
bagian ini,hasil-hasil penelitian terdahulu yang
ada kaitannya denganpenelitian yang akan
dilaksanakan diuraikan dengan jelas. Dikutippula
berbagai pustaka yang menguraikan teori,
temuan, gejala dantanda, yang menimbulkan
gagasan dan dasar bagi penelitian
yangdiusulkan. Pustaka yang dikutip adalah
pustaka yang :
1. Relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu menjangkau dan menyatu
dengan permasalahan yang diuraikan dalam
perumusan masalah dalam bagian terdahulu;
2. Asli, artikel yang dijadikan acuan adalah
artikel orisinil dalam jurnal atau text-book;
3. Mutakhir, berbagai pustaka yang diacu
adalah yang paling mutakhir

Kajian pustaka disusun secara sistematis,


dimulai dengan pustaka yang memfokus pada
rumusan masalah, pustaka komponen rumusan
masalah, dan dilanjutkan dengan pustaka
tentang jawaban atau analogi jawaban atau
bagian jawaban terhadap masalah yang diajukan.
Masing-masing kajian diurut, diberi nomer secara
berurutan (A, B, C dan seterusnya)
Semua pustaka yang dikutip harus disajikan
dalam Daftar Pustaka ditulis sesuai dengan
kaidah yang disepakati dan harus diikuti secara
penuh dan konsisten dalam naskah proposal
(untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat, sistem
yang digunakan adalah sistem Vancouver).

Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan bagian akhir dari
tinjauan pustaka dibuat berdasarkan tinjauan
pustaka yang sudah ditulis dan digambarkan
dalam suatu diagram secara sistematis tentang
hubungan berbagai variabel yang berhubungan
dengan variabel penelitian. Dalam kerangka
teori, harus disebutkan sumber asli yang
digunakan sebagai rujukan.

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan turunan dari


kerangka teori, sesudah dikaji kelayakannya
untuk diteliti. Dalam kerangka ini yang
diilustrasikan hanya variabel-variabel, variabel
penyerta (bila ada) dan hubungan antar variabel
yang akan diteliti saja. Kerangka tersebut
disajikan dalam bentuk diagram/bagan.
Pengendalian variabel pengganggu (jika ada)
dapat dijelaskan pada definisi operasional.
B. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara


terhadap masalah yang telah dirumuskan
sebelumnya berdasarkan kajian pustaka.
Jawaban sementara ini akan dibuktikan melalui
penelitian yang diusulkan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Bagian ini mendeskripsikan secara jelas
tempat penelitian serta karakteristik tempat
penelitian yang dimaksud. Tempat penelitian
adalah lokasi dan/atau institusi dari mana data
diperoleh (subyek penelitian, bahan/sampel
diambil/diperiksa). Pada bagian ini disebutkan
pula alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut.

D. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain ditujukan untuk menjawab


pertanyaan penelitian,serta meminimalkan
kesalahan dengan memaksimalkanreliabilitas
dan validitas. Jenis desain penelitian
sangattergantung dari masalah penelitian, sejauh
mana telahdiketahui masalah tersebut, dan
sejauh mana kemungkinansumber data bisa
didapatkan. Uraian jelas mengenaimasalah dan
identifikasi berbagai faktor penting yangmenjadi
penyebab masalah sering merupakan informasi
yang cukup untuk mendesain penelitian.
Desain penelitian dapat berupa
eksperimental (murniatau kuasi) atau non
eksperimental (yang bersifatobservasional dapat
berupa potong lintang, kohort, kasus kontrol,
survey cepat, laporan kasus dan lain-
lain)tergantung dari masalah penelitian yang
akan diteliti.Jenis desain penelitian eksploratif,
deskriptif, dan analitik termasuk kategori
penelitian non-intervensi (observasionalstudies)
karena hanya melakukan pengamatan.
Dalampenelitian jenis ini, peneliti hanya
menguraikan danmenganalisi obyek yang diteliti,
tetapi tidak melakukanintervensi, sedangkan
penelitian intervensi (intervensionstudies) adalah
penelitian eksperimen dan kuasi
eksperimen.Dalam penelitian intervensi, peneliti
dapat menciptakankondisi dan mengukur
pengaruh dari setiap kondisi tersebut.Biasanya
dilakukan perbandingan antara dua
kelompok.Salah satu kelompok diintervensi
(misalnya denganpemberian perlakuan tertentu),
sedangkan kelompoklainnya tidak diintervensi
(digunakan sebagai kelompokkontrol).
Hal penting yang perlu diingat adalah
bahwa apapun jenisdesain penelitian dan tipe
penelitian yang dipilih,kesimpulan yang
dihasilkan harus sahih (valid) dan
dapatdiandalkan (reliable). Dengan kata lain,
kesimpulan hasilpenelitian yang dinyatakan itu
harus benar, dengan metodeyang digunakan
dalam situasi permasalahan yang samadapat
diulang oleh orang lain. Untuk
penelitianlaboratorium, dapat disebutkan metode
yang dirujuk,khususnya untuk metode yang
sudah baku.
E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah kumpulan


individu subyek
penelitian (manusia, hewan, senyawa, atau
sistem) dalamkarakteristik tertentu yang
memiliki peluang sama untukdijadikan sampel
penelitian.Sampel penelitian adalah kelompok
individu subyekdalam jumlah yang sesuai
dengan kaidah analisis statistikyang
direncanakan, mewakili populasi penelitian yang
terpilih karena sesuai dengan kriteria inklusi dan
tidaktercakup dalam kriteria eksklusi. Dalam
bagian ini dijelaskancara penentuan pemilihan
yang terkait dalam penentuansampel penelitian.
Untuk mendapatkan sampel yang sesuai
harus memenuhikriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi maupun eksklusi,harus dinyatakan
dengan jelas dan logis.Kriteria inklusi merupakan
persyaratan umum yang harusdipenuhi oleh
subyek penelitian agar dapat diikutsertakan
kedalam penelitian. Persyaratan ini bisa
mencakup:
1. Karakteristik subyek,
2. Demografis,
3. Geografis,
4. Periode waktu.
Kriteria ekslusi disebut juga kriteria
penolakan, adalahkeadaan yang menyebabkan
subyek penelitian yangmemenuhi kriteria inklusi
tetapi tidak dapat diikutsertakandalam
penelitian.
Sebagai contoh:
a. Adanya kontra indikasi,
b. Subyek (manusia) menolak untuk diteliti,
c. Adanya masalah etik,
d. Subyek penelitian mati sebelum penelitian
selesai (misalnya untuk binatang coba),
e. Dan lain-lain
Perlu dicatat bahwa uraian populasi dan sampel
di atasadalah untuk tipe penelitian kuantitatif.

F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional


dan Skala Data

Pada penelitian yang bersifat


observasional dan eksperimental, variabelyang
akan dikumpulkan harus jelas variabel
bebas(independen) dan terikat (dependen).
Variabel bebas adalahvariabel yang dianggap
menentukan variabel terikat, dapatmerupakan
risiko, prediktor, kausa dan faktor. Variabelterikat
disebut pula dengan banyak nama seperti
variabeldependen, kriteria, kejadian, luaran,
manfaat, efek dandampak.Dalam sub bagian ini
pemberian variabel penelitian ditulissecara
lengkap, disarankan dalam bentuk
matriks,mencakup:
1. Nama variabel
2. Definisi operasional variabel
Definisi operasional merupakan batasan-batasan
yang diberlakukan padavariabel tersebut.
Sebagai contoh misalnya batasanbatasanvariabel
sebagai berikut:
o Pb Udara: Kadar Pb udara ambien selama 24
jam di daerah penelitian yang merupakan
hasil akumulasi dari berbagai sumber dan
emisi cemaran Pb dengan sumber asal serta
emisi cemaran Pb yang tidak diamati dan
tidak diteliti.
o Umur: dinyatakan dalam tahun berdasarkan
pernyataan orang tua atau wali anak.
o Konsentrasi Pb dalam darah: kadar Pb whole
blood yang diambil dari darah vena.
Definisi operasional variabel memberikan
penjelasan tentang:
a. Cara pengukuran dan jenis ukuran variabel
b. Skala variabel
c. Satuan (unit) variabel
d. Rentang variabel

Definisi operasional variabel dibuat untuk


memudahkanpengumpulan data dan
menghindarkan perbedaaninterpelasi serta
membatasi ruang lingkup variabel.Variabel yang
dimasukkan dalam definisi operasionaladalah
variabel kunci/penting yang dapat diukur
secaraoperasional dan dapat
dipertanggungjawabkan. Referensiharus jelas,
baik atas dasar teori, hasil penelitian
sebelumnya, operasional program, indikator
nasional maupun internasional. Dengan adanya
definisi operasional, maka:
a. Dapat ditentukan cara yang dipakai untuk
mengukur variabel.
b. Tidak terdapat arti dan istilah-istilah ganda
yang apabila tidak dibatasi akan
menimbulkan tafsiran yang berbeda.

G. Sumber Data Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan sumber data


yang digunakan dalam penelitian. Sumber data
dapat berupa data primer maupun sekunder,
disebutkan secara terinci data apa saja yang
diambil/digunakan dalam penelitian ini.

H. Instrumen Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan tentang


spesifikasi alat yang digunakan dalam
pengumpulan data dan pengukuran data.
Instrumen dapat berupa kuesioner/pedoman
wawancara, pedoman observasi, peralatan
laboratorium (pH-meter, luxmeter, timbangan dll)
atau alat lainnya.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data harus dilakukan dengan


sistematiktentang subyek penelitian yang akan
diteliti (manusia,hewan, senyawa dan sistem)
dan berbagai kejadian yangmelatarbelakangi
agar dapat menjawab pertanyaanpenelitian. Cara
dan alat pengumpul data harus dijelaskanantara
lain:
1. Data sekunder dikumpulkan dengan kajian
pustaka, dapat pula dengan formulir
kompilasi data, dll
2. Wawancara mendalam menggunakan
kuesioner, pita rekaman (tape recorder),
daftar isian dll
3. Diskusi kelompok terfoku (Focus Group
Discussion) menggunakan pedoman diskusi
(untuk action research)
4. Teknik pengumpulan data lain yang relevan
(misalnya
Delphi technique, life histories, mapping dll)
5. Pengamatan, pemeriksaan, pengumpulan
dengan alat lain misalnya jam, skala,
miskroskop, spektro-fotometer, dan alat lab
lainnya.
6. Deskripsi perlakuan (untuk desain
eksperimental)
7. Waktu pengumpulan data
Berbagai cara pengumpulan data tersebut
di atas masing-masingmempunyai kelebihan dan
kekurangan, yang satusama lain dapat saling
melengkapi. Dengan menggabungkanbeberapa
cara yang berbeda dapat memaksimalkan
kualitasdata yang dikumpulkan dan mengurangi
adanya bias.

J. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana data
akan diproses dan dianalisis perlu dijelaskan
(misalnya secara manual atau menggunakan
komputer). Yang termasuk dalam pemrosesan
data adalah membuat ringkasan data dalam
lembaran master. Bila pemrosesan data
dilakukan secara manual perlu dijelaskan secara
rinci. Misalnya sebelum diolah, data direkam
dalam pita rekaman (tape recorder) kemudian
ditransfer ke dalam bentuk tulisan atau dibuat
tabel. Jika diolah menggunakan komputer perlu
dijelaskan paket program apa yang akan
digunakan, misalnya database, SPSS, Epi Info
dan lain-lain program yang relevan.
2. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab tujuan


penelitian. Untuk itu, perludisebutkan jenis
analisis yang digunakan (t-test, Anova,regresi
dan sebagainya), juga mencakup analisis
awaluntuk menguji normalitas data,
kecenderungan data danberbagai karakteristik
data yang nantinya akan mengarahpada analisis
akhir.
Untuk penelitian kualitatif, proses pengolahan
dan analisis datadengan pendekatan kualitatif,
yakni:
a. Validasi data dengan analisis lapangan,
triangulasi
b. Penggunaan tabel kontras, dilanjutkan
dengan analisis domain, analisis taksonomi,
analisis komponen bila analisis menggunakan
pendekatan etnografi, temuan dan penarikan
benang merah untuk mendapatkan makna
dan kesimpulan.
K. Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan penelitian biasanya


disajikan dalambentuk tabel yang berisi uraian
kegiatan yang akandilaksanakan, tolok ukur
beserta masing-masing satuannya,dan target
kegiatan dalam jangka waktu tertentu.
Uraiankegiatan perlu dituliskan secara berurutan
mulai daripersiapan (pengurusan ijin, pengadaan
bahan dan alat,persiapan lapangan, uji kuesioner
dan lain-lain) pelaksanaanpenelitian, pengolahan
dan analisis data dan pembuatan.

C. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dapat digunakan sebagai


referensi dapat berupa artikel jurnal ilmiah, text
book, makalah ilmiah yang telah diseminarkan,
CD-ROM, artikel dari internet (dari web resmi
institusi atau lembaga yang kompeten, atau
sumber lain yang terpercaya). Sistem penulisan
mengacu sistem Vancouver. Semua sumber
referensi yang digunakan ditulis dengan nomor
berdasarkan urutan pemuculan dalam naskah
(lihat Lampiran 12).

2. Lampiran

Lampiran berisi form informed consent (bila


diperlukan), instrumen penelitian (kuesioner,
lembar observasi, panduan pertanyaan FGD, dll),
peta lokasi penelitian, dummy tabels, prosedur
teknis pengumpulan data dan lain-lain yang perlu
dilampirkan.Semua lampiran diberi nomor urut :
Lampiran 1, 2, 3, dan seterusnya, serta diberi
nomor halaman.
PROSES PENELITIAN
1. Alur : a. Pengajuan judul dari bagian
ke kaprodi
b. pembimbing 2 kaprodi sesuai
topik/tema
c. ganti judul pengajuan diulang
lagi
d. dibuatkan surat tugas
sebagai pembimbing oleh
wadek 1
e. pembimbing 2 orang
BAGIAN II
SISTEMATIKA SKRIPSI

II. SISTEMATIKA SKRIPSI


A. BAGIAN AWAL

Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman


judul, halaman hak cipta, halaman pengesahan,
halaman persembahan, daftar riwayat hidup,
kata pengantar, abstrak (bahasa Indonesia dan
Inggris), daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, daftar singkatan dan daftar
istilah (bila ada).

1. Halaman sampul

Halaman sampul memuat judul skripsi, lambang


Universitas Diponegoro, nama dan nomor induk
mahasiswa, tulisan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro dan tahun
penyelesaian skripsi (Lampiran 2).

a. Judul skripsi dibuat dengan singkat dan jelas


(maksimal 20 kata) seperti yang sudah
diuraikan sebelumnya.
b. Lambang Universitas Diponegoro yang
berbentuk segi lima (5) dibuat dengan lebar
4,5 cm dan tinggi 5,5 cm.
c. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap,
tidak boleh disingkat. Di bawah nama
dicantumkan nomor induk mahasiswa.
d. Di bawah nama ditulis Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro,
Semarang. Masing-masing ditulis pada baris
terpisah.
e. Tahun penyelesaian skripsi adalah tahun
ujian skrispi terakhir yang pada ujian
tersebut mahasiswa telah lulus
f. Huruf pada halaman sampul dicetak tebal
dan tidak timbul. Contoh penulisan halaman
sampul dapat dilihat pada Lampiran 4.
2. Halaman judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama
dengan halaman sampul, tetapi diketik pada
kertas HVS putih.
3. Halaman hak cipta
Penulisan halaman ini bertujuan untuk
melindungi hak cipta penyusun skripsi.
Ditulis : Hak cipta skripsi ada pada penulis.
Selain itu juga ditulis tahun penyelesaian
skripsi setelah lambang hak cipta ().
Contoh penulisan halaman hak cipta dapat
dilihat pada Lampiran 6.
4. Halaman pengesahan
Terdapat dua halaman pengesahan, yaitu
halaman pengesahan sebelum ujian skripsi
dan setelah ujian skripsi. Halaman
pengesahan sebelum ujian ditanda-tangani
oleh pembimbing sebelum diajukan pada
ujian skripsi. Halaman pengesahan setelah
ujian ditandatangani oleh penguji dan
pembimbing setelah dilakukan revisi dan
dilengkapi dengan tanggal ujian. Halaman
pengesahan yang disertakan dalam skripsi
yang telah selesai revisi adalah halaman
pengesahan setelah ujian. Contoh penulisan
halaman pengesahan ada pada Lampiran 7.
5. Halaman persembahan
Halaman persembahan dapat disertakan
apabila dikehendaki oleh penulis. Hal ini
bukan merupakan suatu keharusan. Jenis
dan ukuran huruf untuk halaman ini sama
dengan halaman yang lain.
6. Daftar riwayat hidup
Pada halaman ini ditulis nama, tempat /
tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat,
no telp/HP, alamat email dan riwayat
pendidikan. Bagi penulis yang sudah bekerja,
dapat ditambahkan riwayat pekerjaan.
7. Kata pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat
tentang maksud skripsi, penjelasan dan
ucapan terimakasih. Dalam kata pengantar
tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah,
namun tetap harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
8. Abstrak
Abstrak ditulis alam dua bahasa, yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Abstrak berisi uraian singkat dari isi skripsi
yang meliputi latar belakang, tujuan
penelitian, metode, hasil penelitian dan
kesimpulan. Abstrak ditulis dengan huruf
Arial 11 dengan satu spasi dan tidak lebih
dari 250 kata. Di bawah abstrak ditulis kata
kunci (maksimal 5 kata/frase), jumlah sumber
pustaka dan rentang tahunnya. Contoh
abstrak dapat dilihat pada Lampiran 9 dan
10.
9. Daftar isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan
panduan secara menyeluruh tentang isi
skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca
yang ingin melihat secara langsung bagian
tertentu. Di dalam dadtar isi tertera urutan
bab, sub bab dan anak sub bab disertai
dengan nomor halaman.

10. Daftar tabel


Jika dalam skripsi terdapat banyak tabel,
maka perlu dibuat daftar tabelyang memuat
urutan judul tabel beserta dengan nomor
halamannya. Daftar tabel tidak perlu dibuat
jika hanya terdapat satu tabel dalam naskah.
Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 11.
11. Daftar gambar
Daftar gambar berisi urutan judul gambar
dan nomor halamannya. Daftar gambar tidak
perlu dibuat jika dalam naskah hanya
terdapat satu gambar.
12. Daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran,
judul lampiran dan nomor halaman.
13.Daftar Singkatan(bila diperlukan)
Bagian ini berisikan urutan (berdasarkan
abjad) lambang dan singkatan-singkatan yang
digunakan dalam naskah skripsi
14.Glosari(bila diperlukan)
Bagian ini berisikan urutan (berdasarkan
abjad) terminologi yang digunakan dalan
naskah skripsi
B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama skripsi memuat terdiri dari
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode
Penelitian, Hasil dan Pembahasan serta
Kesimpulan dan Saran.

BAB I. PENDAHULUAN

Isi dari pendahuluan sama dengan yang terdapat


pada proposal, yaitu :

A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
F. Keaslian Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Isi tinjauan pustaka sama dengan yang


dikemukakan pada proposal penelitian, tetapi
mungkin mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan. Pada akhir tinjauan pustaka juga
dicantumkan kerangka teori yang memuat
hubungan antar variabel yang mempengaruhi
variabel yang akan diteliti yang digambarkan
secara sistematik dalam bentuk skema/bagan.

BAB III. METODE PENELITIAN

Isi metode penelitian sama dengan yang tertulis


pada proposal, namun tidak menutup
kemungkinan terjadi beberapa perubahan sesuai
dengan pelaksanaan penelitian, misalnya dalam
jumlah `sampel dan analisis data yang dilakukan.

BAB IV. HASIL

1. Gambaran Umum :
Bagian ini diperlukan untuk memberikan
gambaran umum (deskriptif) hasil penelitian dan
untuk mengantarkan penyajian hasil yang
bersifat khusus dalam bagian selanjutnya .
2. Sajian Analisis data deskriptif :
Bagian ini secara khusus memberikan gambaran
deskriptif nilai-nilai variabel penelitian.Analisis
inferensial awal, misalnya korelasi atau tabel
frekuensi dapat disajikan dalambagian ini, untuk
mengantarkan sajian hasil dalam bagian
selanjutnya.
3. Sajian Analisis data Inferensial :
Bagian ini secara khusus menyajikan hasil
analisis inferensial untukmenguji hipotesis
penelitian.
Dalam bagian ini, untuk masing-masing hipotesis
ditegaskan : DITERIMA atau DITOLAK.

Pada penelitian kuantitatif, pada bab ini disajikan


hasil penelitian dan interpretasi hasil uji statistik.
Penyajian hasil penelitian bisa dalam bentuk
narasi dan atau gambar (termasuk diagram atau
grafik) dan tabel disertai dengan keterangan
tentang isi tabel/gambar yang mendapat
penekanan. Hasil uji statistik (output) disertakan
pada lampiran.

1. Gambar
Gambar, grafik, diagram, skema
hendaknya dirancang sesuai kebutuhan
dan untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik terhadap keterangan yang
diberikan pada teks skripsi.
2. Tabel
Tabel merupakan alat bantu visual yang
bermanfaat untuk menyajikan data secara
jelas dan menyeluruh, serta
memungkinkan pembandingan yang tepat.

Dalam penelitian kualitatif, hasil


penelitian harus lebih banyak dikemukakan
dalam bentuk narasi (kalimat), boleh dilengkapi
dengan foto, gambar, tabel. Hasil penelitian
harus menyertakan tanggapan/pendapat
responden melalui paparan dalam bentuk
cuplikan yang diberi kotak.

Contoh pendapat dua orang responden :

Males kok Bu, periksa ke bidan sebelum perut


besar. Rasanya malu wira-wiri ke
Puskesmas... Sudah menjadi kebiasaan
warga sini, kalau hamil baru mau periksa
kalau perutnya sudah besar.

Responden 1, 4
Keterbatasan Penelitian

Bila dalam penelitian terdapat kelemahan atau


keterbatasan (misal dalam hal pengambilan
sampel, proses penelitian, atau analisis
laboratorium) , maka keterbatasan tersebut
harus dicantumkan disertai alasan kenapa
menjadi keterbatasan penelitian.

BAB V. PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan bahasan terhadap


hasil penelitian, khususnya terhadap
analisishipotesis penelitian, penerimaannya atau
penolakannya. Pembahasan tidak mengulang
penulisan hasil penelitian pada Bab IV. Dalam
pembahasan harus dibahas hasil yang didapat
dari penelitian yang dilakukan saja, termasuk
temuan yang sifatnya unik (lain dari yang lain).
Perlu dikemukakan alasan mengapa hal itu
(hubungan atau perbedaan) bisa terjadi serta
alasan kelemahan-kelemahan dalam penelitian.
Pembahasan dilakukan pula dalam bentuk
a. Perbandingan antara berbagai bagian dari
hasil penelitian;
b. Perbandingan hasil penelitian dengan hasil
penelitian orang lain sebelumnya
sebagaimana dicantumkan dalam Tinjauan
Pustaka;
c. Perbandingan hasil penelitian dengan teori
yang ada, sebagaimana dipaparkan dalam
tinjauan pustaka.
Untuk masing-masing perbandingan diberi
penjelasan yang cukup dan menyeluruh.
Dimungkinkan sajian hasil penelitian dan
bahasan disajikan dalam satu bagian, sesuai
saran tim pembimbing dan narasumber dalam
presentasi seminar hasil penelitian.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab ini dicantumkan kesimpulan
penelitian dan saran berbasis kesimpulan
penelitian,dalam dua bagian terpisah secara
berurutan.
A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat


yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan
untuk menjawab tujuan penelitian.
B. Saran
Saran dibuat secara operasional berdasarkan
hasil yang didapat selama penelitian, juga
berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
yang rasional dari penulis, yang sebelumnya
telah dibahas dalam bab pembahasan alasan
dari saran/ rekomendasi yang diajukan. Perlu
dinyatakan secara jelas kepada siapa saran
ditujukan (instansi, masyarakat atau peneliti
selanjutnya) dengan dijelaskan bagaimana saran
tersebut dilakukan.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian ini merupakan bagian penutup yang tidak


ditandai judul bab, tetapi penomoran halaman
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka
dan lampiran.

1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun seperti pada
proposal penelitian.
2. Lampiran

Apabila sajian tertentu dalam bagian utama


skripsi dirasa terlalu panjang atau terlalu
mengganggu alur sajian, maka untuk segala
sesuatu yang akan memperjelas isi naskah
skripsi disarankan untuk dimasukkan ke dalam
Lampiran, antara lain :
a. Izin penelitian
b. Informed consent (bila perlu)
c. Persetujuan dari komisi etik penelitian (bila
perlu)
d. Prosedur teknis pengumpulan data
e. Kuesioner penelitian
f. Data mentah (master tabel hasil entri
data)
g. Output hasil uji statistik
h. Gambar rancang bangun alat penelitian
beserta keterangannya
i. Peta lokasi penelitian
j. Rekapitulasi hasil wawancara (untuk
penelitian kualitatif)
k. Surat keterangan telah melaksanakan
penelitian
l. Foto-foto
m. Dan lain-lain.

Contoh sistematika penulisan skripsi terdapat


pada lampiran 2.
BAGIAN III
TATA CARA PENULISAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI
BAB III. TATA CARA PENULISAN PROPOSAL
DAN SKRIPSI

A. BAHAN DAN UKURAN KERTAS


1. Naskah dicetak dalam kertas HVS putih 80
gram, boleh dicetak bolak-balik.
2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau
sejenis, dan diperkuat dengan karton dan
dilapisi dengan plastik transparan. Tulisan
yang tercetak pada sampul sama dengan
yang terdapat pada halaman judul. Judul
skripsi ditulis dengan huruf kapital Arial
berukuran 16-18 pts menyesuaikan panjang
judul skripsi. Contoh penulisan sampul ada
pada lampiran 4.
3. Halaman punggung skrispsi juga diberi logo
UNDIP, judul skripsi, nama, NIM dan tahun
penulisan. Contoh penulisan punggung
skripsi ada pada lampiran 5.
4. Warna sampul hijau telur bebek
5. Ukuran naskah Letter (21 cm x 28 cm)
B. PENGETIKAN
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Arial
berukuran 11 pts dan untuk seluruh
naskah harus digunakan jenis huruf yang
sama. Huruf dicetak miring digunakan
untuk menuliskan nama latin dan kata
dalam bahasa asing.
b. Lambang huruf Yunani dan atau tanda-
tanda/ simbol, digunakan sesuai dengan
kaidah yang berlaku secara internasional.
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya
10 gr gula, kecuali pada awal kalimat,
harus ditulis dengan huruf. Contoh : Lima
ml larutan ditambahkan ke dalam tabung
reaksi.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma,
bukan titik.
Misal : 50,5 gr
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi
tanpa titik di belakang angka, kecuali untuk
akhir kalimat.
d. Penulisan lambang satuan mengacu pada
sistem Satuan Internasional (SI).
Contoh : satuan waktu = sekon (s), satuan
panjang = meter (m) dst.
3. Jarak baris
a. Jarak antara 2 baris adalah 1,5 spasi, kecuali
untuk abstrak, kutipan langsung, judul tabel
dan gambar yang lebih dari satu baris dan
daftar pustaka yang diketik dengan jarak 1
spasi.
b. Jarak antara judul bab dan awal teks 3 spasi
(1,5 spasi x 2).
c. Jarak antara baris dengan tabel atau gambar
1,5 spasi.

4. Batas tepi (margin)


Batas pengetikan, diukur dari tepi kertas, diatur
sebagai berikut :
a. Margin atas : 4 cm
b. Margin bawah : 3 cm
c. Margin kiri : 4 cm
d. Margin kanan : 3 cm
Contoh penulisan bidang pengetikan ada pada
lampiran 8.
5. Pengisian ruang

Ruangan yang ada pada halaman naskah harus


diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas
margin kiri sampai batas margin kanan dengan
format rata kanan dan tidak membiarkan
ruangan yang terbuang atau kosong, kecuali
akan memulai alinea baru, persamaan reaksi,
tabel, gambar, sub judul atau hal-hal khusus
lainnya.

6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketukan ke-7 dari
margin kiri.

7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang
memulai suatu kalimat harus dieja.
Contoh : Sepuluh ekor tikus ..
Magnesium oksida ..
8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-
lain
a. Judul bab harus ditulis dengan huruf kapital
tebal semua dan diatur supaya simetris,
dengan jarak 4 cm dari margin atas dan
tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub judul ditulis rata kiri, huruf pertama
setiap kata dimulai dengan huruf kapital,
kecuali kata penghubung dan kata depan,
dan dicetak tebal, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai
dengan alinea baru.
c. Anak sub judul diketik mulai dari margin kiri,
tetapi hanya huruf pertama saja yang berupa
huruf kapital, tanpa diakhiri dengan titik serta
dicetak tebal. Kalimat pertama sesudah anak
sub judul dimulai dengan alinea baru.
d. Sub sub judul ditulis mulai dari ketukan ke-7
diikuti dengan titik dan dicetak miring.
9. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang
harus disusun ke bawah, digunakan nomor urut
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat
rincian. Penggunaan garis penghubung atau
bullet (, , O, ) yang diletakkan di depan
rincian tidak dibenarkan.
10. Letak simetris
Gambar, tabel, persamaan, judul dan sub judul
ditulis simetris terhadap margin kiri dan kanan.
C. PENOMORAN
1. Halaman
a. Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul
sampai ke daftar lampiran, siberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,
iv ...) yang diletakkan pada bagian bawah
tengah halaman.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari
pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman
terakhir, memakai angka arab sebagai nomor
halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan pada sebelah
kanan atas, kecuali jika ada judul atau bab
pada bagian atas halaman tersebut. Untuk
halaman yang demikian, nomor ditulis di
tengah pada bagian bawah halaman.
d. Nomor halaman diketik pada jarak 2 cm dari
tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi
bawah.

2. Tabel

Tabel diberi nomor urut dengan angka arab.

3. Gambar
Gambar diberi nomor urut dengan angka arab.
4. Persamaan reaksi dan rumus

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus


matematis, reaksi kimia dan lain-lainnya ditulis
dengan angka arab di dalam kurung dan
diletakkan di dekat batas margin kanan.

5. Lampiran
Pada bagian terakhir skripsi perlu dilampirkan
berkas /dokumen yang mendukung skripsi. Pada
lembar pertama ditulis LAMPIRAN dengan diberi
nomor halaman melanjutkan nomor halaman dari
lembar daftar pustaka terakhir. Pada tiap berkas
lampiran berikutnya dibuat nomor halaman
tersendiri.
6. Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka mengacu sistem
Vancouver. Penomoran rujukan sesuai urutan
pemunculan dalam naskah. Pengetikan daftar
pustaka mengikuti keterangan umum yang
ditetapkan. Judul DAFTAR PUSTAKA diketik secara
simetris di batas atas bidang pengetikan.
Prinsip sistem Vancouver :
a. Petunjuk penulisan sitasi dalam naskah
dengan memberikan angka sesuai urutan
pemunculan secara superscript setelah
koma atau titik dan sebelum titik dua atau
titik koma.
b. Hanya nama keluarga yang ditulis lengkap,
diikuti nama pertama atau kedua yang ditulis
secara disingkat, diikuti dengan titik.
c. Tidak perlu menggunakan & di antara nama
pengarang
d. Judul buku dan jurnal tidak perlu dicetak
miring atau ditulis di antara tanda petik
e. Penulisan nomor halaman disingkat p.,
contoh : p.12-25.
f. Hanya huruf pertama dari judul artikel yang
ditulis dengan huruf kapital.
g. Nama jurnal ditulis sesuai singkatan baku.
Daftar singkatan nama jurnal tersedia secara
online baik daftar jurnal dalam MEDLINE
atau Medical Journal Abbreviations.
Sumber lain : Caltech Library Services and
Bioscience
h. Pada daftar pustaka, jika nama penulis lebih
dari 6, hanya 6 nama pertama yang ditulis,
setelah itu ditambahkan et al. Pada
naskah,hanya disebutkan nama penulis
pertama kemudian ditambahkan et al
i. Jika jurnal memiliki nomor halaman kontinyu,
bulan/nomor penerbitan bisa tidak ditulis
j. Jika nomor referensi berhubungan dengan
tahun atau angka, beri spasi di antara angka
dan nomor referensi untuk memperjelas.
Contoh : kembali pada tahun 1915 35
k. Cetak miring judul karya seni (lukisan, foto,
patung dll) pada naskah. Judul semestinya
ditulis dengan format judul. Contoh : The
Alchemist.
Kaidah penulisan referensi sistem Vancouver
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12.

D. TABEL DAN GAMBAR


1. Tabel

a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul


diletakkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan tabel
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika
memang panjang tabel lebih dari satu
halaman, sehingga tidak mungkin diketik
dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan
tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan, tanpa judul, pada bagian atas tabel.
Contoh : Tabel 3.2. Lanjutan
c. Tabel disusun dengan hanya tiga baris
horisontal ialah batas atas, batas penjelas
kolom dan batas bawah
d. Tidak perlu diberi garis vertikal yang
memisahkan kolom satu dengan lainnya
e. Jika lebar tabel lebih besar dari lebar
halaman, sehingga harus dibuat memanjang
(landscape), maka bagian atas tabel harus
diletakkan di sebelah kiri kertas.
f. Di atas dan di bawah tabel diberi garis batas,
agar terpisah dari uraian pokok dalam
naskah.
g. Tabel diketik simetris dan mengikuti margin
kiri dan kanan yang telah ditentukan
h. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang
harus dilipat, maka tabel diletakkan pada
lampiran.
i. Apabila diperlukan, diberi catatan
selengkapnya di bawah tabel untuk membuat
tabel menjadi self explanatory
Contoh penulisan tabel ada pada lampiran 9.

2. Gambar

Bagan/skema, grafik, peta dan foto, semua


disebut gambar (tidak dibedakan).

a. Nomor gambar yang diikuti dengan judul


diletakkan di bawah gambar secara simetris.
b. Gambar tidak boleh dipenggal
c. Keterangan gambar diletakkan pada tempat
kosong di dalam gambar dan tidak pada
halaman lain
d. Bila lebar gambar melebihi lebar halaman,
maka gambar diletakkan pada posisi
landscape dan bagian atas gambar harus
diletakkan di sebelah kiri kertas
e. Ukuran gambar (lebar dan tinggi) diusahakan
proporsional dan simetris
f. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah
dipakai untuk mengadakan interpolasi atau
ekstrapolasi.

E. BAHASA
1. Bahasa yang Dipakai
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa
Indonesia baku sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD).
2. Bentuk Kalimat
Kalimat minimal terdiri dari subjek dan
predikat, namun dapat ditambah dengan objek
dan keterangan bila diperlukan. Kalimat dibuat
dalam bentuk pasif tanpa kata ganti orang
pertama (saya, kami, kita) atau orang kedua
(anda, engkau, kalian dll). Dalam satu alinea
terdapat satu pokok pikiran, dan terdiri dari satu
kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Dengan demikian satu alinea minimal terdiri dari
tiga kalimat.
3. Istilah

Istilah menggunakan bahasa Indonesia.


Acuan baku istilah dalam Bahasa Indonesia
diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, atau
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, atau
kesepakatan sesuai kelompok profesi. Bila istilah
dalam Bahasa Indonesia belum ada, boleh
memakai istilah asing dan dicetak dengan
menggunakan huruf miring (italic).
BAGIAN IV
MEKANISME PENGAJUAN
PROPOSAL

DAN SKRIPSI
BAB IV. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL
DAN SKRIPSI

A. SYARAT ADMINISTRASI
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif
2. Mata kuliah skripsi tercantum pada KRS
semester yang bersangkutan.
B. SYARAT AKADEMIK
1. Mahasiswa reguler (berasal dari SMA)
telah menerima minimal 132 SKS
2. Bagi mahasiswa asal DIII, telah
memperoleh minimal 38 SKS
3. Tidak sedang menjalani sanksi akademik
4. Tidak sedang menjalani cuti akademik
5. Telah lulus mata kuliah Metodologi
Penelitian (bagi mahasiswa reguler)
6. Pada saat pengajuan ujian skripsi, tidak
boleh ada nilai D dan E.
7. Indeks prestasi kumulatif minimal 2,25.

C. BOBOT SATUAN KREDIT SEMESTER

Bobot satuan kredit semester (sks) untuk skripsi


sebanyak 6 sks.

D. TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL


1. Pengajuan proposal
a. Mahasiswa mengambil dan mengisi form
persetujuan tema/judul di ruang sekretariat
skripsi dengan melampirkan fotocopy KRS.
b. Mahasiswa mengajukan form tersebut untuk
mendapatkan persetujuan dan penunjukan
dosen pembimbing skripsi dari Ketua atau
Sekretaris Bagian dengan persetujuan
Kaprodi.
2. Syarat seminar proposal
a. Mahasiswa dapat mengajukan seminar
proposal apabila telah melalui proses
pembimbingan dan mendapat persetujuan
dari Pembimbing
b. Mahasiswa telah menghadiri seminar
proposal mahasiswa lain minimal 6 kali
dengan bukti tertulis
3. Pengajuan seminar proposal
a. Mahasiswa mendaftarkan diri minimal satu
minggu sebelum pelaksanaan seminar
proposal dengan menunjukkan bukti proposal
yang telah disetujui oleh pembimbing
(terdapat tanda tangan kedua pembimbing
pada halaman persetujuan proposal)
b. Sekretariat skripsi membuat undangan dan
form evaluasi seminar proposal kepada
pembimbing.
c. Ujian Proposal dilaksanakan pada Minggu I
d. Ujian proposal harus dihadiri sekurang-
kurangnya 10 mhsw
4. Masa berlaku proposal
a. Proposal yang telah diseminarkan dan
dinyatakan layak untuk dilanjutkan, wajib
direvisi sesuai masukan pembimbing.
Mahasiswa harus melakukan perbaikan/revisi
dan mendapat persetujuan dari pembimbing
untuk sebelum diperbolehkan melakukan
penelitian.
b. Apabila proposal yang telah diseminarkan
tidak direvisi/ditindaklanjuti sampai 2
semester terhitung sejak proposal
diseminarkan, maka mahasiswa harus
membuat proposal baru dan memulai proses
bimbingan dari awal.
E. PEMBIMBING
1. Penentuan pembimbing
a. Pembimbing ditentukan oleh bagian
sesuai dengan peminatan mahasiswa
yang bersangkutan dan disetujui oleh
Kaprodi.
b. Pembimbing terdiri dari Pembimbing I dan
Pembimbing II. Pembimbing I harus dosen
dari bagian peminatan mahasiswa yang
bersangkutan, sedangkan Pembimbing II
dapat berasal dari bagian yang sama atau
bagian lain atau dari luar FKM UNDIP yang
memiliki keahlian sesuai dengan topik
penelitian mahasiswa yangbersangkutan
dengan persetujuan Kaprodi.
2. Syarat pembimbing
a. Pembimbing I minimal golongan IIIC atau
sudah lektor atau berpendidikan minimal
S2.
b. Pembimbing II minimal golongan IIIB atau
berpendidikan S2.
3. Pengajuan pembimbing dari luar bagian atau
luar FKM UNDIP
a. Apabila pembimbing berasal dari luar
bagian, bagian yang bersangkutan
meminta secara resmi kepada Ketua
Bagian yang dituju untuk menunjuk
Pembimbing II.
b. Apabila pembimbing berasal dari luar
FKM, pengajuan permohonan secara resmi
ditandatangani oleh Wakil Dekan I.
4. Pembimbing yang berhalangan
a. Pembimbing yang tidak bisa melakukan
pembimbingan selama minimal 2 (dua)
bulan karena tugas belajar maupun tugas
fakultas, wajib lapor kepada Ketua Bagian
b. Ketua Bagian menunjuk pembimbing
pengganti atas dasar pertimbangan dari
pembimbing yang berhalangan.
F. PROSES BIMBINGAN
1. Waktu dan tempat pembimbingan
ditentukan oleh dosen pembimbing atas
pertimbangan usulan mahasiswa.
Pembimbingan dapat dilakukan secara
tatap muka atau melalui email. Setiap
dilakukan pembimbingan, pembimbing
wajib memberikan tanda tangan pada
lembar konsultasi. Untuk pembimbingan
melalui email, tanda tangan diberikan
pada saat mahasiswa bertemu dengan
pembimbing.
2. Selama proses bimbingan, mulai dari
pembimbingan proposal sampai dengan
ujian skripsi, mahasiswa dilarang
memberikan sesuatu dalam bentuk
apapun kepada pembimbing maupun
pihak administrasi.
3. Frekuensi pembimbingan
a. Selama proses penyusunan proposal,
pembimbingan dilaksanakan minimal 3
kali dan maksimal 5 kali tatap muka
untuk masing-masing pembimbing
b. Selama proses penyusunan skripsi,
pembimbingan dilaksanakan minimal 3
kali dan maksimal 5 kali tatap muka
untuk masing-masing pembimbing.

G. SEMINAR PROPOSAL
a. Mahasiswa mendaftar ke Sekretariat Skripsi,
minimal 1 (satu) minggu sebelum tanggal
pelaksanaan seminar proposal. Sekretariat
Skripsi selanjutnya membuat surat undangan
kepada kepada Pembimbing I dan
Pembimbing II yang ditandatangani oleh
Wadek I. Mahasiswa yang bersangkutan
menyampaikan undangan kepada
Pembimbing I dan II berikut naskah proposal
penelitiannya minimal 3 hari sebelum
pelaksanaan seminar proposal.
b. Tempat seminar proposal ditentukan oleh
sekretariat skripsi.
c. Mahasiswa wajib mengumumkan dan
mengundang secara terbuka seminar
proposalnya agar diketahui dan dihadiri oleh
mahasiswa lain dengan menempelkan
undangan pada papan pengumuman yang
telah disediakan yang berisi informasi
tentang nama dan NIM mahasiswa yang
bersangkutan, judul proposal, waktu dan
tempat dilaksanakan seminar proposal.
d. Dihadiri oleh minimal 10 orang mahasiswa.
e. Dihadiri oleh minimal 1 orang pembimbing.
f. Mahasiswa menyediakan minimal 10 lembar
abstrak proposal untuk dibagikan kepada
peserta seminar.
g. Pelaksanaan seminar dipimpin oleh
pembimbing.
h. Mahasiswa mempresentasikan seminar
proposal di hadapan peserta.
i. Pembimbing memutuskan apakah proposal
LAYAK atau TIDAK LAYAK untuk
dilanjutkan ke proses berikutnya (penelitian).
j. Jika mahasiswa mendapatkan penilaian
LAYAK maka proposal dapat dilanjutkan ke
penelitian setelah perbaikan sesuai masukan.
Sebaliknya, jika mahasiswa mendapat
penilaian TIDAK LAYAK, berarti mahasiswa
harus melakukan pembuatan atau perubahan
atau perbaikan mendasar proposal tersebut,
kemudian setelah melalui pembimbingan,
kembali melakukan seminar proposal.
k. Form evaluasi hasil seminar proposal
dikembalikan ke sekretariat oleh pembimbing
maksimal 1 hari setelah seminar proposal
dilaksanakan.
l. Mahasiswa yang telah melakukan seminar
proposal wajib berkonsultasi dengan
pembimbing sebelum disetujui untuk
melakukan pengambilan data.
H. SEMINAR HASIL

Seminar hasil dilakukan sebelum ujian skripsi


dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa dalam
menghadapi ujian skripsi. Mahasiswa
mendapatkan masukan dari pembimbing
berdasarkan hasil presentasi yang dilakukan.

Prosedur :

a. Mahasiswa mendaftar ke Sekretariat


Skripsi, minimal dua minggu sebelum ujian
skripsi.
b. Tempat dan waktu seminar hasil
ditentukan oleh Sekretariat Skripsi.
c. Seminar hasil boleh dihadiri oleh dosen
atau mahasiswa lain.
d. Dihadiri minimal oleh 1 orang
pembimbing.
e. Pelaksanaan seminar dipimpin oleh
pembimbing.
f. Mahasiswa menindaklanjuti masukan yang
telah diberikan oleh pembimbing sesuai
dengan yang tertulis dalam form seminar
hasil.
I. UJIAN SKRIPSI
1. Syarat
a. Syarat administrasi
1) Lunas : SPP, SPI, BMOM, IKA UNDIP
2) Surat keterangan bebas peminjaman dari
perpustakaan UNDIP
3) Surat pemberitahuan siap ujian
4) Surat keterangan telah seminar hasil
5) Surat kesedian menguji
6) Kartu konsultasi dilengkapi pasfoto terbaru
b. Syarat akademik
1) Bagi mahasiswa reguler (asal SMA), telah
memperoleh minimal 142 sks.
2) Bagi mahasiswa asal DIII, telah memperoleh
minimal 48 sks.
3) Tidak sedang menjalani sanksi akademik
4) Tidak sedang menjalani cuti akademik
5) Tidak terdapat nilai D dan E
6) Indeks prestasi kumulatif minimal 2,5.

Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi syarat


tersebut maka harus mengikuti jadwal ujian
berikutnya.

2. Prosedur
a. Mahasiswa mendaftarkan diri ke
Sekretariat Skripsi dengan
melampirkan form yang telah
ditentukan oleh Sekretariat Skripsi.
b. Penjadwalan ujian skripsi sesuai
dengan ketentuan dari Sekretariat
Skripsi, yaitu dengan sistem blok
menyesuaikan jadwal yudisium
fakultas.
c. Sekretariat menyediakan tempat ujian.
d. Sekretariat menyerahkan naskah
skripsi kepada penguji minimal 3 hari
sebelum ujian dilaksanakan.
e. Sekretariat memberikan undangan
resmi ujian skripsi kepada penguji.
f. Sekretariat skripsi mengumumkan
jadwal ujian.
3. Pelaksanaan ujian
a. Ujian dilaksanakan dengan
menggunakan sistem blok.
b. Ujian dihadiri oleh 2 orang
pembimbing dan 1 orang penguji.
c. Apabila hanya ada 1 orang
pembimbing yang hadir, maka ujian
tetap bisa dilaksanakan.
d. Pembimbing yang berhalangan hadir
wajib memberikan pertanyaan untuk
mahasiswa yang diuji melalui
pembimbing yang hadir, sedangkan
nilai sepenuhnya ditentukan oleh
pembimbing dan penguji yang hadir.
e. Peserta ujian mengenakan pakaian
rapi, atasan putih dan bawahan gelap.

4. Nilai
a. Bobot penilaian
Bobot penilaian Penguji I (bukan
pembimbing): 3,0
Bobot penilaian Penguji II (pembimbing
I/moderator): 3,5
Bobot penilaian Penguji III (Pembimbing II) :
3,5
Nilai dari masing-masing penguji setelah
dikalikan bobot kemudian dijumlahkan dan
dibagi 10.
Hasil nilai rata-rata dikonversi ke nilai huruf
sebagai berikut :
Nilai A : 3,5 4,0
Nilai B : 3,0 3,49
Nilai C : 2,50 2,99
b. Mahasiswa yang mendapatkan bobot
penilaian < 3,0 atau kurang dari B
dinyatakan tidak lulus.
c. Mahasiswa yang tidak lulus dan mengulang
ujian skripsi, wajib mengurus persyaratan
administrasi sesuai dengan proses
sebelumnya
d. Bila ujian ulang dilakukan pada semester
berikutnya, maka mahasiswa yang
bersangkutan wajib mengisi mata kuliah
skripsi dalam KRS semester yang
bersangkutan.
e. Penguji wajib menyerahkan nilai yang telah
dikonversi dalam bentuk huruf kepada
Sekretariat Skripsi maksimal satu hari setelah
ujian dilaksanakan.

5. Penyerahan skripsi
Skripsi yang telah diujikan dan dinyatakan lulus,
diserahkan ke perpustakaan sebanyak 2
eksemplar dengan syarat :
a. Telah direvisi dan disetujui (ditandatangani)
oleh pembimbing dan penguji.
b. Memenuhi ketentuan tata cara penulisan
skripsi.

6. Jadwal seminar proposal/ujian skripsi


a. Jadwal seminar proposal maupun ujian
skripsi dilakukan dengan sistem blok.
b. Sistem blok berlaku untuk 1 periode
wisuda yang telah dijadwalkan.
c. Jadwal ujian skripsi diumumkan 2
bulan sebelum wisuda yang akan
datang.

J. SANKSI
1. Mahasiswa
a. Sanksi bagi mahasiswa yang melakukan
pelanggaran akademik (plagiat atau
pemalsuan data atau kecurangan lain) dalam
penulisan proposal dan/atau skripsi, mengacu
pada peraturan akademik Universitas
Diponegoro.
b. Sanksi bagi mahasiswa yang melakukan
pelanggaran administratif (pemalsuan tanda
tangan atau pelanggaran lain) dalam
penulisan proposal dan/atau skripsi,
ditentukan oleh Bagian peminatan
mahasiswa yang bersangkutan.
2. Pengajar/Pembimbing/Penguji
Pengajar/pembimbing/penguji yang berstatus
sebagai pegawai negeri sipil, apabila
melakukan pelanggaran, sanksi yang
diberikan mengacu pada peraturan disiplin
pegawai negeri sipil.
Pengajar/pembimbing/penguji yang bukan
berstatus pegawai negeri sipil, apabila
melakukan pelanggaran, dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Proses Penelitian

Teori Hasil Pengalama


penelitian n empiris

Masalah
penelitian

Tujuan penelitian
Kerangka
teori

Kerangka
konsep
Hipotesis

Pengembang
an instrumen

Pengumpulan
data

Pengolahan
dan analisis
data

Laporan

Publikasi
penelitian
Lampiran 2. Contoh Sistematika Proposal

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
2. Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ...
B. ...
C. ...
D. ...
E. dst
F. Kerangka Teori

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis (jika ada)
C. Waktu dan tempat penelitian
D. Jenis dan Rancangan Penelitian
E. Populasi dan Sampel
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional
G. Sumber Data Penelitian
H. Instrumen Penelitian
I. Pengumpulan Data
J. Pengolahan dan Analisis Data
K. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
F.
Lampiran 3.Contoh Sistematika Skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3. Umum
4. Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A....
B....
C. ...
D...
E...
F.dst
G. Kerangka Teori

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis (jika ada)
C. Waktu dan tempat penelitian
D. Jenis dan Rancangan Penelitian
E. Populasi dan Sampel
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional
G. Sumber Data Penelitian
H. Instrumen Penelitian
I. Pengumpulan Data
J. Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


B. Karakteristik Responden
C. Hasil Analisis Univariat
D. Hasil Analisis Bivariat

BAB V
PEMBAHASAN

A. ..
B. ..
C. ..
D. dst
E. Keterbatasan Penelitian

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
F.
Lampiran 4.Contoh Halaman Sampul Proposal
Penelitian

PROPOSAL

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZIArial 16-


DAN 18, 1
KESEGARAN JASMANI SISWI SMUspasi

4,5 cm

5,5
cm

Oleh :
FATIMAH
NIM 25010114140001
Arial
Pembimbing : 14
Dr.Apoina Kartini, MKes
Ir. Suyatno, MKes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO Arial
SEMARANG 16
2016
Lampiran 5. Format Halaman Sampul Skripsi

4,5 cm

5,5
cm

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI


Arial 16-
DAN 18, 1
KESEGARAN JASMANI SISWI SMU
spasi

SKRIPSI Arial 14

Arial 12
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat dengan Peminatan Gizi
Kesehatan Masyarakat

Oleh :
FATIMAH Arial
NIM 25010114140001 14

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO Arial
SEMARANG 16
2016
Lampiran 6. Contoh Halaman Punggung Skripsi

Hubungan antara Status Fatimah


Gizi dan Kesegaran 25010114140
Jasmani Siswi SMU 001
2015
Lampiran 7. Contoh Halaman Hak Cipta Skripsi

2017

Hal cipta ada pada penulis


Lampiran 8. Contoh Halaman Persetujuan Skripsi

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di


hadapan Tim Penguji Skrispi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang

Semarang, Februari 2016

Pembimbing II
Pembimbing I

(tanda tangan) (tanda


tangan)

Nama Lengkap Nama


Lengkap
Lampiran 9. Contoh Halaman Pengesahan
Skripsi

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim


Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang pada tanggal 5
Februari 2016 dan telah diperbaiki sesuai
dengan masukan Tim Penguji.

Semarang, Februari 2016

Penguji I
Nama Lengkap Tanda tangan

Penguji 2
Nama Lengkap Tanda tangan

Penguji 3
Nama Lengkap Tanda tangan
Lampiran 10. Bidang Pengetikan

BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

........................................
........................................
........................................
4 ........................................
3
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................
........................................

3
cm
Lampiran 11. Contoh Tabel

Tabel 2.1. Nama dagang pestisida dan


penggolongannya berdasarkan
kegunaannya
No Nama Pestisida Golongan
1. Trithion 4E, Kheltene MF Akarisida
2. Dimanin Algisida
3. Avitrol Avisida
4. Bacticin, Agrimicin, Agrept Bakterisid
a
5. Cupravit OB 21, Belate, Fungisida
Dithane M-45
6. Basta 200 AS, Baspafon 85 Herbisida
SP, Esteron 45P
7. Thiodan, Sevin, Sevidan 70 Insektisida
WP, Tamaron
8. Morestan, Brestan 60 Moluskasi
da
9. Furadan, Basamid G, Temic Namatisid
10 G, Nemacur a
Sumber : A Tresna Sastrawijaya. Pencemaran
Lingkungan. 2000
Lampiran 12. Contoh Abstrak (Bahasa Indonesia)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2016

ABSTRAK

WINNOTO
PENGARUH PAJANAN PESTISIDA TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH (4-5
TAHUN) DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN
NGABLAK KABUPATEN MAGELANG
xii + 76 halaman + 39 tabel + 18 lampiran

Pestisida diaplikasikan secara ekstensif di area


pertanian hortikultura...dst. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis hubungan berbagai faktor
risiko aplikasi pestisida dan gangguan perkembangan
anak. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional dengan pendekatan cross sectional.
Populasi adalah .... dst. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa .... Dapat disimpulkan .... dst.

Kata kunci : aplikasi pestisida,


perkembangan anak prasekolah,
pertanian hortikultura
Kepustakaan : 37, 2002 - 2016

Catatan : Abstrak ditulis dengan jarak 1 spasi,


maksimal terdiri dari 250 kata dan tidak
boleh lebih dari 1 halaman
Lampiran 13. Contoh Abstract (Bahasa Inggris)
FACULTY OF PUBLIC HEALTH
DIPONEGORO UNIVERSITY
SEMARANG
MAJORING IN ENVIRONMENTAL HEALTH
2017

ABSTRACT

Pesticides has been extensively applied at


horticultural area in Indonesia, including
Magelang District, causing exposure to
population living in surrounded area, including
children... etc. Research objective was .... etc.
This was an observational research using cross-
sectional approach. Population of this research
were .. Samples were taken using ... There were
significant association between .... Statistical
result showed that ... (OR = ....; 95% CI = .....). It
can be concluded that ... etc.

Keywords : pesticide application, preschool


childrens development,
agricultural area
Bibliography : 37, 2002-2016
Lampiran 14. Cara merujuk dan menulis daftar
pustaka sesuai Sistem Vancouver

a. Cara merujuk

b. Cara Menulis Daftar Pustaka

1. Rujukan dari buku

2. Rujukan dari artikel dalam jurnal

3. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari


CD-ROM

4. Rujukan dari majalah atau koran


5.

Anda mungkin juga menyukai