Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aulia Ayuni Ikadarus

Nim : 1707122737
Tugas : SMK3

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Tujuan sistem manajemen K3 adalah menyediakan kerangka kerja dalam mengelola
risiko dan peluang K3. Tujuan dan hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3 adalah
mencegah pekerja cedera akibat pekerjaan dan menderita sakit dan untuk menyediakan tempat
kerja yang aman dan sehat, sangat penting bagi organisasi menghilangkan bahaya dan
meminimalkan risiko K3 dengan melakukan tindakan pencegahan yang efektif dan perlindungan
yang terukur.
ISO 45001 adalah standar ISO untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja,
yang diterbitkan pada Maret 2018. Tujuan ISO 45001 adalah pengurangan cedera dan penyakit
akibat kerja, termasuk mempromosikan dan melindungi kesehatan fisik dan mental. Identifikasi
bahaya dan penilaian resiko berdasarkan ISO 45001 tahun 2018 terdapat pada clausul 6
1. Identifikasi bahaya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses-proses untuk
identifikasi bahaya yang sedang berlangsung dan proaktif. Proses-proses tersebut harus
mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada :
a) Bagaimana pekerjaan diatur, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam kerja, viktimisasi,
pelecehan dan intimidasi), kepemimpinan dan budaya di organisasi.
b) Kegiatan dan situasi yang rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari :
1. Infrastruktur, peralatan, material, zat dan kondisifisik tempat kerja.
2. Desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan, pengujian, produksi,
perakitan, konstruksi, penyampaian layanan, pemeliharaan dan pembuangan.
3. Faktor manusia.
4. Bagaimana pekerjaan dilakukan.
c) Insiden relevan di masa lalu, internal atau eksternal organisasi, termasuk keadaan darurat,
dan penyebabnya.
d) Potensi situasi darurat.
e) Orang, termasuk pertimbangan :
1. Mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan yang dilakukan, termasuk
pekerja, kontraktor, pengunjung, dan lainnya.
2. Orang-orang di sekitar tempat kerja yang dapat terpengaruh oleh kegiatan organisasi.
3. Pekerja di lokasi yang tidak berada di bawah kendali langsung organisasi.
f) Isu-isu lainnya, termasuk pertimbangan :
1. Desain area kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan pengaturan
pekerjaan, termasuk penyesuaiannya dengan kebutuhan dan kemampuan para pekerja
yang terlibat.
2. Situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan oleh kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan di bawah kendali organisasi.
3. Situasi yang tidak kendalikan oleh organisasi dan terjadi di sekitar tempat kerja yang
dapat menyebabkan cedera dan kesehatan yang buruk bagi orang-orang di tempat
kerja.
g) Perubahan aktual atau yang diusulkan dalam organisasi, operasi, proses, kegiatan dan
sistem manajemen K3.
h) Perubahan pengetahuan, dan informasi mengenai bahaya.

2. Penilaian risiko K3 dan risiko terkait system manajemen K3 lainnya


Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk :
a) Menilai risiko K3 dari bahaya yang teridentifikasi, sambil mempertimbangkan
keefektifan pengendalian yang sudah ada.
b) Menentukan dan menilai risiko lain yang terkait dengan penetapan, penerapan,
pengoperasian dan pemeliharaan system manajemen K3.

Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus didefinisikan dengan
memperhatikan ruang lingkup, sifat dan waktunya. Memastikan metodologi dan kriteria tersebut
proaktif bukan reaktif dan digunakan secara sistematis. Metodologi dan kriteria yang digunakan
harus dipelihara dan disimpan sebagai informasi yang terdokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai