2018
1
Tugas SIK Disusun Oleh:
1. Ade Iko Roviko
2. Dewi Tri Arum Sari
3. Eva Wulandari
4. Fahdriani Rinjani Putri
5. Leny Septyana
6. Lisma Nurullisa
7. Relina
8. Silfi Rahmayanti
9. Vitria Hajjar Fadelatuljannah
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Dalam hal ini potensi yang dapat dioptimalkan dalam pengembangan SIP
yakni berfokus pada aspek Teknologi Informasi, adapun hambatannya dalam
pengembangannya sebetulnya kendala implementasi yang telah dijumpai
diantaranya adalah:
a. Kesenjangan Digital
Masih terbatasnya infrastruktur TIK di beberapa daerah tentunya membatasi
penyebaran implementasi e-Health. Inisiatif PLIK dan MPLIK dari
Kementerian Kominfo merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi ini
sembari menunggu selesainya inisiatif Palapa Ring untuk penyiapan
infrastruktur TIK. Namun demikian, infrastruktur TIK hanyalah salah satu
aspek dari TIK, masih diperlukan pengembangan dari sisi konten, aplikasi,
SDM pendukung, selain juga hal dasar seperti listrik yang stabil juga masih
menjadi salah satu faktor penghambat.
b. Keengganan Tenaga Kesehatan untuk menggunakan e-Health
Dari aspek kesehatan, perlu pembangunan kapasitas untuk mendidik para
tenaga kesehatan dalam pemanfaatan TIK. Melirik negara tetangga Filipina,
pemanfaatan e-Health di negara tersebut disertai dengan kejelasan remunerasi
ketika seorang pekerja kesehatan melayani masyarakat secara ‘jarak jauh’.
c. Faktor Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah masih belum ada rencana kerja SIP nasional dan
Pengembangan SIP di kabupaten atau kota tidak seragam. Sehingga sulitnya
menembus ke masyarakat luas.
d. Fragmentasi
Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi
(kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data
tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat serta kesenjangan
aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu) dan masih
banyak format pencatatan dan pelaporan yang masih berbeda-beda dan belum
standar secara nasional.
e. Sumber daya masih minim
Masih banyak nya masyarakat yang enggan berkerjasama dengan pemerintah
dalam hal pengembangan SIP, sehingga SDM tidak memadai untuk
pengembangannya.
Pertanyaan 3
A. ALTERNATIF SOLUSI
Pada bagian ini akan dijabarkan solusi yang dapat diambil untuk
menanggulangi hambatan dalam SIK yang teridentifikasi sebelumnya.
Pertama akan dianalisis tiap stakeholder yang berkaitan dengan SIK beserta
peran dan kaitannya terhadap hambatan yang teridentifikasi. Selanjutnya akan
dirumuskan solusinya
1. Analisis Stakeholder
Dalam melakukan pemberian layanan kesehatan, suatu organisasi
kesehatan, seperti Rumah Sakit, Klinik, Palang Merah, terdiri atas
berbagai pihak yang memiliki peran masing-masing. Adapun secara
umum, stakeholder yang berkaitan dengan SIK adalah tenaga medis, ahli
farmasi, pasien, keuangan, CEO, CIO, tenaga TI, dan pembuat kebijakan.
a. Tenaga Medis
Tenaga medis antara lain dokter dan perawat. Tenaga medis
berinteraksi secara langsung dengan pasien. Mereka bertanggung
jawab memberikan penanganan pada pasien. Mereka juga harus
memberikan penanganan sesuai prosedur yang berlaku. Tenaga medis
memiliki kepentingan terhadap informasi mengenai rekam medis
pasien, obat-obatan yang tersedia, dan fasilitas dan infrastruktur yang
dimiliki oleh organisasi.
b. Ahli Farmasi
Ahli farmasi mirip dengan tenaga medis tetapi mereka tidak
berurusan secara langsung dengan pasien. Ahli farmasi memiliki
tanggung jawab untuk meracik obat sesuai dengan resep dari dokter.
Selain itu, ahli farmasi juga perlu mengetahui riwayat kesehatan dari
pasien agar dapat menentukan dosis yang tepat dan tidak berpengaruh
buruk pada pasien.
c. Pasien
Pasien adalah konsumen dalam bisnis layanan perawatan
kesehatan. Mereka memiliki kepentingan untuk memenuhi
kebutuhannya untuk menjaga kesehatan atau memulihkan kondisi
kesehatannya. Informasi yang berguna bagi pasien antara lain kondisi
kesehatan dirinya, hasil diagnosa, resep obat atau langkah pengobatan
yang perlu diambil, hingga keuangan yang perlu dikeluarkan untuk
membayar jasa perawatan kesehatan.
d. Bagian Keuangan
Bagian keuangan berkepentingan dalam pengelolaan keuangan
dalam organisasi kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan transaksi
yang ada tidak hanya berupa transaksi tunai atau perbankan, tetapi juga
transaksi di mana digunakan asuransi atau tunjangan kesehatan.
Pendataan yang berkaitan dengan dana ini harus dilakukan untuk
mencegah kebangkrutan dari organisasi.
e. CEO
Chief Executive Officer (CEO) adalah pimpinan eksekutif dalam
suatu organisasi kesehatan. CEO bertanggung jawab terhadap segala
hal yang ada dalam organisasi mulai dari tingkat strategis hingga
tingkat operasional. Adapun informasi yang diperlukan oleh CEO
hanya informasi di tingkat strategis yang sejatinya dihasilkan dari
sintesis informasi di tingkat-tingkat bawahnya.
f. CIO
Chief Information Officer (CIO) adalah pimpinan yang
bertanggung jawab terhadap informasi-informasi yang ada dalam
organisasi kesehatan. Kepentingan dari CIO adalah memastikan setiap
stakeholder mendapatkan informasi yang sesuai dengan perannya dan
dalam format yang sesuai dengan bidangnya.
g. Tenaga TI
Tenaga TI adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap TI yang
digunakan dalam SIK. TI berkaitan dengan infrastruktur, arsitektur,
hingga desain dari TI SIK yang ada.
h. Pembuat Kebijakan
Pembuat kebijakan adalah pihak eksternal organisasi yang
memiliki kepentingan untuk memastikan operasi dari organisasi-
organisasi kesehatan beroperasi sesuai prosedur dan hukum yang
berlaku. Pembuat kebijakan juga wajib melindungi masyarakat dalam
mendapatkan haknya untuk memperoleh pelayanan terbaik dan
transparansi dari pemberi layanan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://realtim
ehealth.wordpress.com/2014/11/01/sistem-informasi-kesehatan-di
indonesia/amp/&ved=2ahUKEwjkh4_ixtHeAhUJsY8KHbTnDWsQFjAFe
gQIChAB&usg=AOvVaw2GVCXXf9Zvino5IBZ2_Eg6&cf=1
diakses pada tanggal 10 November 2018 pukul 19.00 WIB.
2. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://scele.u
i.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2015gasal/075.pdf&ved=2ahUKE
wjkh4_ixtHeAhUJsY8KHbTnDWsQFjAHegQIARAB&usg=AOvVaw1o
NqTEEEAAOnMQSi7vePAg diakses pada tanggal 10 November 2018
pukul 19.40 WIB.
3. Sucahyo, Yudho Giri dan Chan Basaruddin. Sistem Kesehatan Nasional
berbasis IT (e-Health) di Indonesia. Universitas Indonesia.