Anda di halaman 1dari 6

Gerakan Badung Sehat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

( GARBA SARI )

Kabupaten Badung adalah salah satu dari delapan kabupaten/kota di Bali, secara fisik
wilayah kabupaten Badung mempunyai bentuk unik menyerupai sebilah “keris”.
Mempunyai wilayah seluas 418,52 KM2 dan secara administratif Kabupaten Badung
terbagi menjadi 6 (enam) wilayah kecamatan yang terbentang dari bagian utara ke
selatan yaitu : Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi,
Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara dan Kecamatan Kuta Selatan.
Disamping itu di wilayah ini juga
terdapat 16 Kelurahan, 46 desa, 369
banjar, 164 Lingkungan, 8 Banjar Dinas
Persiapan dan 8 Lingkungan Persiapan.
Selain Lembaga Pemerintahan seperti
tersebut diatas di Kabupaten Badung
juga terdapat Lembaga Adat yang terdiri
dari 120 Desa Adat, 523 Banjar dan 523
Sekaa Teruna.

Jumlah penduduk Kabupaten Badung sebanyak 543. 332 jiwa yang mencakup mereka
yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 443. 699 jiwa atau 81,66 persen
dan di daerah perdesaan sebanyak 99. 633 jiwa atau 18,34 persen.

Persentase distribusi penduduk menurut kecamatan bervariasi dari yang terendah


sebesar 4,83 persen di Kecamatan Petang hingga yang tertinggi sebesar 22,61 persen
di Kecamatan Mengwi.

Pada tahun 2016 berdasarkan ePPGM prevalensi angka stunting di kabupaten badung
mencapai 25,1% sedangkan menurut riskesdas prevalensi angka stunting mencapai
9,60% walaupun demikian Kebijakan Bupati Badung untuk menekan angka prevalensi
stunting di Kabupaten badung telah dicanangkan program Garba Sari ( Gerakan
Badung Sehat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan). Program percepatan pencegahan
stunting lintas sektor sinergi OPD di Kabupaten Badung yang sejalan dengan Kebijakan
Konvergensi Pencegahan Stunting dari Presiden Jokowi.

Sejalan dengan inisiatif Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah meluncurkan


Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang ditetapkan melalui
Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam kerangka HPK.
Pemerintah Kabupaten Badung meluncurkan Gerakan Badung Sehat pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (GARBA SARI). Secara filosofi garba artinya perut sedangkan sari
artinya sumber kehidupan (janin) jadi garba sari diartikan sebagai upaya pemeliharaan
sumber kehidupan dalam perut sebagai upaya mencegah stunting.
Pelaksanaan Gerakan Badung Hebat pada
seribu hari kehidupan yang disingkat “ GARBA
SARI” diawali dengan penyiapan regulasi
berupa Keputusan bupati badung Nomor :
1920/0413/HK/2019 tentang Penetapan Garba
Sari dan Keputusan Bupati Badung Nomor :
1763/0413/HK/2019 tentang pembentukan Tim
Terpadu Penanganan Stunting.

Tim Terpadu dimaksud terdiri dari OPD terkait untuk melakukan sinergi dan sinkroniasasi
antar instansi dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Badung. Pada
Tanggal 10 Mei 2019 bertempat di Desa Kekera, Mengwi, Badung dilaksanakan
pencanangan Garba Sari oleh Bupati Badung yang dihadiri oleh OPD terkait, Perbekel,
BPD dan Tokoh Masyarakat.

Dalam pelaksanaan Garba Sari Pemerinatah Kabupaten Badung melalui dinas kesehatan
melaksanakan berbagai kegiatan : Sosialiasi tentang garba sari kepada Perbekel, BPD
dan tokoh masyarakat di setiap Kecamatan dengan tujuan untuk mendorong komitmen
dari Pemerinatah Desa dalam pelaksanaan Garba Sari. Langkah selanjutnya dilaksanakan
Rapat Kerja Daerah ( Rakerda ) dengan tujuan untuk mensosialisasikan petunjuk
pelaksanaan Garba Sari. Dalam mendukung pelaksanaan Garba sari Pemerintah
Kabupaten Badung mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 210.655.010 bersumber dari
APBD Kab Badung dan dari APBN sebesar Rp. 999.549.570.

Desa Kekeran dijadikan percontohan pelaksanaan Garba Sari karena dilihat dari indikator
capaian pelaksanaan Garba Sari sudah terpenuhi. Dilanjutkan kemudian dengan
Sosialisasi Garba Sari di 5 Kecamatan dalam rangakaian kegiatan miniloka karya lintas
sektor yang dihadiri oleh Perbekel, BPD, Bendesa Adat dan Tenaga Kesehatan.

Dalam Program Garba Sari ada beberapa kegiatan diantaranya :

1. Posyandu Remaja

Garba Sari dimulai dari Penyiapan Calon


Ibu dengan kegiatan Posyandu Remaja.
Posyandu Remaja hampir sama dengan
kegiatan posyandu balita. Pada Posyandu
Remaja harapannya akan terbentuk
RATU ANOM ( Remaja Tangguh Andal
Inovatif dan Mandiri.

Posyandu Remaja merupakan sinergi kader kesehatan remaja dengan Saka Bakti Husada
yang beranggotakan dari Pramuka Penegak, Pendega atau Anak SMA dari berbagai
SMA/SMK di Kabupaten Badung, nantinya mereka dididik menjadi Koselor Sebaya,
Inteligen Kesehatan Reproduksi, Promotor dan Motivator Kesehatan di lingkungan
sebayanya.
2. Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan dilakukan


kegiatan Pemeriksaaan Kehamilan
secara Berkala ( 10 T ),
Pemberian PMT kepada Ibu yang
mengalami KEK dan kegiatan
Kelas Ibu Hamil. Kelas Ibu Hamil
diisi dengan kegiatan senam ibu
hamil. Senam Ibu Hamil dipandu
oleh tenaga kesehatan yang
sudah terdidik yaitu bidan desa.

3. Kelompok Pendukung ASI

Di Setiap Desa diharapkan terbentuk


Kader Pendukung ASI yang bertugas
melakukan kunjungan rumah Ibu Hamil
dan pemasangan stiker P4K. disamping
pemasangan stiker juga diberikan
Sertifikat lulus ASI Ekslusif.
3. Posyandu Balita

Kegiatan ini sebagai upaya Stimulasi Deteksi


Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
Pada kegiatan posyandu Balita diisi dengan
Penimbangan, Pengukuruan tinggi badan,
konsultasi gizi dan pemberian makanan
tambahan. Pada setiap posyandu dibentuk
Kader yang bertugas memfasilitasi kegiatan
posyandu.

4. Kelas Balita

Sarana untuk mendapatkan teman &


bertanya. Memperoleh informasi penting
ttg tumbuh kembang, imunisasi, gizi &
perawatan bayi & anak balita serta
penyakit yg sering ditemukan pada bayi &
anak balita serta Mempermudah untuk
mendapatkan akte kelahiran bagi bayi
baru lahir.

Disamping kegiatan tersebut diatas dalam Garba Sari juga terdapat kegiatan Peningkatan
kualitas sanitasi dan air bersih dengan 5 Pilar STBM yaitu : Berhenti buang air besar
sembarangan, Cuci tangan menggunakan sabun, Pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga dan Pengelolaan limbah cair rumah
tangga.
Dengan dilaksanakannya Garba Sari Target yang ingin dicapai adalah : Menurunnya
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Balita, Kesehatan Ibu, Kesehatan Balita,
Kesehatan Remaja dan Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Air Bersih di kabupaten
Badung sehingga dapat terbentuk Sumber Daya Manusia yang Hebat untuk menuju
Badung Hebat.

Tahun 2019 target desa yang melaksanakan Program Garba Sari sebagai Desa
Percontohan sebanyak 5 Desa tersebar di 5 Kecamatan sedangkan Target Tahun 2020
seluruh desa di Kabupaten Badung telah melaksanakan Program Garba Sari.

Penulis :
I Putu Sutarka
TA PMD Kab. Badung, Bali

HP. 08124680863, WA 082339353727

Anda mungkin juga menyukai