Anda di halaman 1dari 47

Prof. Dr. Husaini, SKM., M.

Kes
 Konsep perilaku kesehatan
 Konsep sosiologi kesehatan
 Konsep antropologi kesehatan
 Perspektif Transdisiplin dan kompleksitas
ilmu sosial kesehatan dalam pelayanan
kesehatan
 PERILAKU KESEHATAN
 Masalah kesmas - 2 aspek
1. fisik  sarana / prasarana
2. non fisik / perilaku  pengaruhnya
besar thd status kes individu/ masy.

Perilaku -
respon individu thd stimulus dari luar/
dalam tubuh
 Interaksi manusia dengan lingkungan
 Bentuk : - pengetahuan
- sikap
- tindakan
Aktif - tindakan (dapat dilihat)
Pasif - berfikir , pendapat, bersikap
pengetahuan ,motivasi,persepsi
(tidak tampak)
 Perilaku Kesehatan
Segala bentuk pengalaman dan interaksi
individu dg Lingkungannya
(yg menyangkut pengetahuan dan tindakan
yg berhubungan dg kesehatan)

BLOOM
1. Kognitif (kesadaran/pengetahuan)
2. Afektif (emosi)
3. Psikomotor (tindakan)
 SIKAP
kecenderungan utk merespon thd orang/
obyek atau situasi tertentu
bisa negatif / positif

. Sikap tidak sama dg perilaku


(perilaku tidak selalu mencerminkan sikap)
 INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Manusia menjadi satu kesatuan dg masy
-- interaksi sosial spy tetap eksis
 Kelompok terkecil yg paling dekat dg
kehidupan individu  keluarga

Masyarakat :
Sekelompok orang yg memiliki identitas
sendiri dan mendiami wilayah atau daerah
tertentu
 Motivasi
salah satu aspek yang ikut
menentukan perilaku individu dlm
masyarakat.
Timbul karena adanya kebutuhan
/ keinginan
 Merupakan satu dorongan
 Ilmu Perilaku Hub.nya dg Kesehatan
Ilmu Perilaku :
Cabang ilmu sosial yang sasaranya adalah
manusia
Terdiri : - psikologi (kejiwaan)
- sosiologi (kemasyarakatan)
- anthropologi (kebudayaan)
(perkemb.evolusi manusia)
◦ Sosiologi
Mempelajari hubungan dan pengaruh
timbal balik antara individu dg kelompok
(dari kel – masy ) struktur sosial, proses
sosial (perubahan sosial)

Parsudi Suparlan :
Ilmu Penget. Yg scr sistematik mempelajari
kelakuan sosial manusia - berkaitan
dengan pola dan proses interaksi diantara
individu
 SOSIOLOGI KESEHATAN
 Di bidang kedokteran --- kebutuhan untuk
memahami faktor-faktor sosial yg berhubungan
dengan penyebaran penyakit -- Sosiologi
Kedokteran
 Mencakup : studi tentang faktor sosial
- penyebab , prevalensi, penafsiran
dari penyakit
profesi kedokteran , hub antara dokter
dan masyarakat umum
Dalam perkembangan --
Upaya penanggulangan penyakit mayarakat
merupakan tanggung jawab bersama petugas
kesehatan
( interaksi dokter – petugas kesehatan dan
masyarakat )
KONSEP-KONSEP POKOK
konsep yang diutamakan ----
kumpulan individu yang saling berinteraksi ,
mempunyai tujuan bersama , sikap dan perilaku
yang sama

Masyarakat (community / Society)


--- kelp. Kecil komunitas
Untuk memahami studi sosial -
1. Emik -- perilaku ( sudut pandang si
pelaku)
2. Etik - menganalisa perilaku dari pandangan
orang luar
 PERSEPSI SEHAT- SAKIT DAN PERILAKU SAKIT

Penyakit (disease) adalah fungsi fisiologis dari


suatu organisme sbg akibat infeksi atau
stresor dari lingkungan.

Sakit (masy. Tradisional) - orang kehilangan


nafsu makan & gairah kerja
 Sehat (WHO )
 a state of complete physical mental and
social wellbeing/wellfare

 Perilaku sakit - segala tindakan yang
dilakukan individu yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan

 Perilaku sehat - tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya
 Sifatnya subyektif
 Ahli Sosiologi (Bush)----
kemampuan fungsional dibedakan :
1. kemampuan menggerakan anggota
tubuh
2. mobilitas
3. kemampuan menjalankan kegiatan
utama nya
1 dan 2 -- indikator fisik
3 -- difinisi sos-bud ttg kesehatan
dan penyakit - berhubungan dg interaksi
sosial
 teori respon - perilaku sakit adalah
reaksi optimal dari individu jika kena
suatu penyakit

 Ditentukan sistem sosialnya,


berkaitan dg konsep diri.

 2 faktor utama :
 - persepsi
 - kemampuan individu
Menurut Foster & Anderson (1978)
 AK adalah disiplin yang memberi perhatian pada
aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit pada manusia.

 Dengan tegas disebutkan bahwa antropologi


kesehatan studi objeknya yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia.
 AK mengkaji masalah-masalah kesehatan dan
penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi dan kutub sosial budaya.
Menurut McElroy & Townsend (1985)
 AK adalah sebuah studi tentang bagaimana faktor-
faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan dan kesadaran cara-cara alternatif
tentang pemahaman dan merawat penyakit.

 Menekankan pentingnya adaptasi dan perubahan


sosial dengan menyatakan bahwa sejumlah besar
ahli antropologi kesehatan kini berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit yang berkaitan dengan
adaptasi kelompok manusia sepanjang jarak
geografis dan jangka waktu luas dari masa
prasejarah ke masa depan.
Menurut Landy (1977)
 AK: studi mengenai konfrontasi manusia
dgn penyakit dan keadaan sakit,
mengenai (sistem medis dan obat-
obatan) dibuat oleh kelompok manusia
untuk berhubungan dengan bahaya
penyakit pada manusia sekarang ini.

.
Menurut Landy (1977)
Terdapat tiga generalisasi yang disetujui oleh ahli
antropologi, yaitu:
1) penyakit dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan
universal dari kehidupan menusia. Ini terjadi dalam
keseluruhan waktu, tempat dan masyarakat
2) kelompok manusia mengembangkan metode dan
peran-peran yang teralokasi, sama dengan sumber
daya dan struktur mereka untuk meniru dengan atau
merespon penyakit,
3) kelompok manusia mengembangkan beberapa set
kepercayaan, pengertian dan persepsi yang konsisten
dengan matriks budaya mereka, untuk menentukan
atau menyadari penyakit.
Menurut Landy, Masyarakat yang berbeda, dengan
budaya yang berbeda, memiliki pandangan yang
berbeda pula terhadap kesehatan dan penyakit, dan
juga berbeda ketika memperlakukan si pasien.
 Husaini, 2016
 AK  Respon individu dan
masyarakat terhadap sosiologi &
Psikologi aspek2 kesehatan yang
berkembang di tengah
masyarakat.
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13
(1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dan binatang baik yang dapat
dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat
dilihat secara langsung.

Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah


laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Menurut Smet (1994) psikologi
kesehatan ini merupakan kepedulian
para pakar psikologi yang peduli akan
kesehatan yang sifatnya holistik:
mencakup aspek fisik, mental, dan
sosial.
Psikologi kesehatan secara khusus dapat
didefinisikan Penggerak konstribusi disiplin
psikologi pendidikan, ilmiah, dan professional
yang spesifik untuk mempromosikan dan
memelihara kesehatan, preventif dan
penanganan sakit, serta identifikasi hubungan
etiologis dan diagnostis mengenai kesehatan,
sakit, dan disfungsi yang berkaitan dgn tubuh
(Matarazzo [1980] dikutip dari Trull [2005]).
Sosiologi Antropologi
kesehatan kesehatan

Psikologi
kesehatan
sosiologi antropologi psikologi

Interaksi sosial Biologis yg Tingkah laku manusia


mempengaruhi (yg tampak yg
kesehatan tersembunyi)
Hubungan sosial Sosial budaya yg Stress dan coping ,
mempengaruhi serta konsep diri
kesehatan, konsep
sehat sakit
Pergaulan hidup Sistem medis & obat Kondisi sehat sakit
0batan (fisik dan psikis=jiwa)
Sosial budaya: jlh Hubungan individu Dinamika psikologis
penddk, tk dgn lingkungan saat merespon
pengetahuan, tk perilaku mengalami sakit (
pendidikan, cemas, gelisah,
kemiskinan, depresi)
lingkungan hidup,
pelacuran,
homoseksual,
LGBT..dll…
Epidemiologi : kepribadian
 a/ sebuah teori, cara pandang ataupun perpesktif
yang memiliki aplikasi dari berbagai disiplin
ilmu. Sebuah masalah dalam dunia kesehatan,
tidak hanya akan dilihat ataupun dicari cara
pemecahannya dari sudut ilmu medis dan
perawatan.

 a/ perpaduan berbagai ilmu yang digunakan


untuk memecahkan suatu masalah. Masalah
tersebut, dikomunikasikan antara beberapa pakar
dari berbagai disiplin ilmu dan mereka saling
membagi cara pandangnya masing-masing untuk
memecahkan masalah tersebut. (Flinterman et al,
2001)

 Dewasa ini, karena pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks), maka kompleksnya permasalahan
pada umumnya sulit dipecahkan hanya
dengan pendekatan satu ilmu saja
(pendekatan monodisipliner), dan diperlukan
pendekatan lintas disiplin ilmu.

 Pernyataan Klein et al. (2001) bahwa ide inti


dari transdisiplinaritas adalah bahwa disiplin
akademik yang berbeda-beda bekerja
bersama dengan praktisi untuk memecahkan
masalah dunia-nyata.
Bergerak dan berubahnya batas-batas
disiplin keilmuan ditandai oleh dua
fenomena yang terjadi  simultan:
Hadorn et al. (2008).
1. fenomena superspesialisasi dimana
terjadi percabangan atau diferensiasi
internal dalam suatu disiplin keilmuan.
2. makin terasa mendesaknya kebutuhan
untuk melintasi dan bahkan meleburkan
batas-batas disiplin keilmuan.
 Kebutuhan melintasi batas disiplin keilmuan :
1. secara internal : adanya kebutuhan terhadap
inovasi pemahaman ilmiah terhadap problem
spesifik tertentu, dan Inovasi metodologis dari
dalam disiplin keilmuan tertentu yang
terbantu dengan menilik dan memelajari
metodologi di disiplin keilmuan lain.
2. Secara eksternal: adanya kebutuhan dari
masyarakat terhadap pengetahuan yang
memberikan pemahaman dan solusi bagi
masalah konkret yang dihadapi masyarakat
dalam dunia-kehidupannya.
 Kedua motif dan kebutuhan tersebut
sering disebut sebagai
interdisiplinaritas, meskipun motif
eksternal sering juga disebut sebagai
goal-oriented interdisciplinarity atau
interdisciplinary problem solving
untuk membedakan dengan motif
internal interdisiplinaritas.
 Di samping motif internal dan
eksternal di atas, ada motif lain yang
mendasari munculnya
transdisiplinaritas yaitu motif
penyatuan pengetahuan. Meskipun
demikian, tuntutan terhadap
pengetahuan yang relevan yang
mencerahkan kehidupan dan dapat
digunakan mengatasi problem dunia-
kehidupan yang makin kompleks
merupakan motif paling kuat dari
transdisiplinaritas.
Menurut Sofyan (2011), seseorang dalam
menggunakan pendekatan transdisipliner harus pula
memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Menggunakan ilmu di luar ilmu keahlian utamanya,
biasanya dalam memecahkan suatu masalah
menggunakan satu ilmu di luar ilmu keahliannya itu.
b) Ilmu yang digunakan barada dalam rumpun ilmu
yang sama dengan ilmu keahlian utamanya.
c) Memahami dengan baik ilmu yang digunakan di
luar keahlian ilmu utamanya itu.
d) Menunjukan hasil dengan kualitas dan kebenaran
yang memadai.
Kesehatan masyarakat :  bidang
kompleks latihan yang melibatkan
beragam perspektif dan pendekatan
untuk meneliti dan mengubah
kesehatan dan faktornyapada
tingkat populasi.
Menurut CIHR (Canadian Institutes for Health
Research), salah satu pilar pengetahuan dasar
kesehatan masyarakat :
Penelitian ilmu perilaku dan sosial untuk kesehatan".
Tugas ilmiah utk memahami dan menjelaskan :
a. sifat dan mekanisme individu,
b. kondisi kelembagaan sosial dan kekuatan yang
menentukan status kesehatan,
c. perilaku yang berhubungan dengan kesehatan,
dan organisasi, proses dan hasil dari kesehatan
masyarakat sebagai seperangkat praktik untuk
pencegahan dan intervensi.
 Banyak disiplin ilmu yang berbeda
berkontribusi pada basis pengetahuan
pilar ini. Dalam Ilmu Kesehatan Divisi
Sosial dan Perilaku (SBHS) di Dalla
Lana School of Public Health. memiliki
latar belakang di bidang psikologi
sosial & masyarakat, sosiologi,
geografi, antropologi, sejarah, hukum,
dan ilmu politik.
 Ilmu sosial dan perilaku bukan medan
terpadu, tetapi fitur kunci tertentu
secara luas dibagi dalam Divisi SBHS
dan mendasari banyak penelitian dan
kurikulum pendidikan secara khusus.
'Hubungan sosial' yang dipahami
sebagai pusat kesehatan. Status
kesehatan, perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan, dan
praktik profesional dan institusional
yang dipahami sebagai yang dibentuk
oleh interaksi sosial manusia dan
dengan struktur dan proses budaya,
organisasi, politik dan sosial.
Masalah yang ditujukan pada berbagai
tingkat. Perspektif berkisar dari 'mikro'
(individu / perilaku) untuk “meso”
(kelompok, organisasi)  Untuk “makro”
(kelembagaan / sosial), sering dengan
mengacu pada hubungan di seluruh
skala.
Konteks dianggap analitis penting.
Penentu, proses dan hasil dipandang
sebagai bergantung pada situasi dan
kondisi di mana mereka berada.
Teori digunakan sebagai sumber
penelitian penting.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan
proses-proses sosial yang hanya dapat
disimpulkan dari gejala yang tampak
(misalnya kelas sosial, kekuasaan,
rasisme, pembelajaran sosial) dan untuk
menginformasikan dan tautan asumsi
inti, pertanyaan penelitian, desain
metodologis, interpretasi data, dan
temuan.
Metodologi penelitian sejalan dengan
karakter khas fenomena sosial /
perilaku. Berbagai kualitatif, kuantitatif
dan dicampur pendekatan, dari tradisi
disiplin bervariasi, dirancang untuk
mempelajari fenomena yang dimediasi
oleh interpretasi manusia dan makna,
dan berakar pada sistem individu dan
sosial.
Pendekatan 'kritis' diambil untuk
penelitian dan praktik profesional.

Perhatian diarahkan untuk


mengidentifikasi asumsi yang
mendasari, peran kekuasaan dalam
praktik kesehatan dan kesehatan
masyarakat, dan sifat politik,
pengetahuan dan wacana publik.
1. kontribusi terhadap dasar dasar
pengetahuan ilmiah penelitian dan
praktik lapangan dengan konseptualisasi
dan menjelaskan dimensi sosial dan
perilaku kesehatan dan faktornya, dan
dengan mengadaptasi dan
mengembangkan pendekatan teoritis
dan metodologis yang khusus yang
dibutuhkan untuk melakukannya.
2. Menyumbang karakter multi-
disiplin bidang kesehatan masyarakat
dengan memberikan link akademis
yang kuat antara kesehatan
masyarakat dan ilmu-ilmu sosial.
 3. kontribusi untuk menerjemahkan dan
menerapkan pengetahuan dan penelitian
dasar untuk kegiatan profesional sehari-
hari kesehatan masyarakat dan
daerah/ruang yang memengaruhi
kesehatan masyarakat, termasuk perubahan
perilaku, pengembangan masyarakat,
pelayanan dan pemrograman, lokal,
nasional, dan pembuatan kebijakan
internasional.

Anda mungkin juga menyukai