Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

Kelompok 4
Nama: 1. Fenny Febiola NIM: PO7124222011
2. Hanifah Mahirah NIM: PO7124222001
3. Meilia Diani Purwaningsih NIM: PO7124222013
4. Siti Zalfa NIM: PO7124222012
5. Viny Reka Meilinda NIM: PO7124222018
Mata Kuliah: Sosio Antropologi Dalam Praktik Kebidanan
Guru Pembimbing: Dr.Drs. Wijaya, M.Si

POKOK BAHASAN SOSIOANTROPOLOGI

A. PENGERTIAN
1. Sosiologi
Sosiologi terdiri dari kata socius (masyarakat) dan logos (ilmu). Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku sosial manusia (perilaku kelompok,
interaksi kelompok & menganalisis pengaruh kegiatan kelompok pada anggotanya).
Menurut Augist Comte sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun
dari hasil-hasil pemkiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau
umum. Jadi secara garis besar sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan sosial
manusia & produk dari hubungan tersebut. Sedangkan untuk sosiologi kesehatan yaitu
ilmu terapan sosiologi atau kajian sosiologi dalam konteks kesehatan.
Sosiologi kesehatan adalah suatu cabang ilmu dari sosiologi yang membahas
masalah kesehatan masyarakat. kesehatan masyarakat adalah kesehatan public (kesehatan
umum) yang membahas kesehatan penduduk, kesehatan keluarga, kesehatan rumah
tangga atau kesehatan subjek yang ada di dalam masyarakat. Objek formal sosiologi
adalah interaksi, tidak terlepas dari interaksi dengan manusia atau lingkungan sekitar.
Sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang negatif maupun positif. Hal-hal yang menjadi
kajian sosiologi kesehatan adalah kajian kesehatan secara umum atau kesehatan
masyarakat, sedangkan secara teknis medis atau klinik menjadi kompetensi ilmu
kedokteran, ilmu keperawatan, dan lain-lain
2. Antropologi
Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari makhluk manusia (anthropos).
Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos
berarti ilmu. Menurut Aryono, Suryono (1985) suatu ilmu yang berusaha mencapai
pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka bentuk fisik,
kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya. Sedangkan menurut Solita
surwanto(1993) merupakan studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.
Dalam antropologi, manusia dipandang sebagai sesuatu yang kompleks dari segi
fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu
tentang manusia dan kebudayaanya. Sedangkan antropologi kesehatan adalah studi
tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit
dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-
masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan
kutub sosial budaya.
a) Pokok perhatian Kutub Biologi :
- Pertumbuhan dan perkembangan manusia
- Peranan penyakit dalam evolusi manusia
- Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
b) Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
- Sistem medis tradisional (etnomedisin)
- Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
- Tingkah laku sakit
- Hubungan antara dokter pasien
- Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakat tradisional.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan
pengaruh sosial, budaya, biologi, dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas)
meliputi pengalaman dan distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit,
proses penyembuhan dan hubungan sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan
kegunaan kebudayaan untuk sistem kesehatan yang beranekaragam. Antropologi
kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, formasi sosial yang lebih luas dan
lingkungan dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan spesies lain, norma budaya
dan institusi sosial, politik mikro dan makro, dan globalisasi.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan
pengaruh sosial, budaya, biologi, dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas)
meliputi pengalaman dan distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit,
proses penyembuhan dan hubungan sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan
kegunaan kebudayaan untuk sistem kesehatan yang beranekaragam.

B. PERAN SOSIO-ANTROPOLOGI DALAM KESEHATAN


1. Peran sosiologi dalam praktik kesehatan :
a) Sebagai ahli riset : penelitian ilmiah & pembinaana pola pikir terhadap
masyarakat
b) Konsultan kebijakan : menganalisis fakta sosial, dinamika sosial &
kecenderungan proses serta perubahan sosial
c) Teknisi dalam perencanaan & pelaksanaan program kegiatan masyarakat
d) Peran sebagai pendidik kesehatan : wawasan & pemahaman thd tenaga kesehatan/
pengambil kebijakan kesehatan
2. Manfaat Sosiologi bagi kesehatan :
a) Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis
b) Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan
layanan kesehatan
c) Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit
d) Menganalisis fakta –fakta sosial (sakit, cacat fisik)
- Penilaian klinis lebih rasional
- Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
- Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien
3. Manfaat sosiologi dalam Kebidanan :
a) Mempelajari cara sesorang meminta pertolongan medis
b) Mengetahui latar belakang sosial ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan
layanan kesehatan
c) Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit
d) Menganalisis fakta-fakta sosial (sakit/cacat fisik)
e) Penilaian klinis lebih rasional
f) Menghargai perilaku pasien, kolega, dan organisasi
g) Menangani kebutuhan sosial emosional pasien

C. KONSEP UMUM TENTANG KESEHATAN


1. Health for all : kesehatan adalah kebutuhan setiap individu dari berbagai kalangan
status kesehatan (sakit-sehat), ekonomi (kayamiskin), sosial (elit-wong alit),
geografik (desa-kota) dan psikologi perkembangan (bayi, anak, remaja, dewasa,
manula) promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), uratif(penyembuhan), re
habilitatif (perbaikan)
2. All for health : seluruh aktifitas manusia terkait dan berpengaruh thd kesehatan
3. Perspektif nilai kesehatan : kemampuan menggali unsur budaya/sumber daya alam
untuk kesehatan.
4. Dimensi kesehatan manusia :
- Jasmaniah material keseimbangan nutrisi
- Kesehatan fungsional organ energi aktivitas jasmaniah
- Kesehatan pola sikap dikendalikan pikiran
- Kesehatan emosi-rohaniah aspek spiritual keagamaan
5. Perawatan kesehatan yang menyeluruh (holistik). Proses penyembuhan dengan
menggunakan terapi nutrisi, emosi & sosial (dukungan/support dr keluarga motivasi
sembuh pasien)
Ada 4 poin utama pokok bahasan sosiologi antara lain:

1. Fakta Sosial

Pokok bahasan sosiologi yang pertama wajib diketahui adalah tentang Fakta
Sosial. Menurut Emile Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang fakta-fakta sosial. Menurutnya, realitas sosial di sini terletak pada bagaimana
seseorang bertindak, berpikir dan merasa di luar individu dan dengan demikian memiliki
kekuatan meyakinkan yang mengendalikannya. Contoh dari fakta sosial salah satunya
adalah tentang pendidikan anak. Dalam pendidikan anak ini, ada unsur-unsur yang
dikemukakan oleh Durkheim. Contoh lain dapat kita ketahui dari fakta sosial ada di dua
buku Durkheim, antara lain : The Division of Labor in Society (1968) dan Suicide (1968).
Menurutnya, pembagian kerja dalam masyarakat di masa ini orang mungkin akan lebih
banyak cenderung menggunakan istilah lain, yaitu spesialisasi dan diferensiasi, yang
merupakan fakta sosial.

2. Tindakan Sosial

Pandangan Weber sangat berbeda dengan yang ada di atas. Weber bependapat
bahwa tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Tindakan sosial
merupakan tindakan yang dilakukan atas dasar mempertimbangkan perilaku orang lain.
Tindakan adalah kualitas manusia yang memiliki makna subjektif. Karena sosiologi
bertujuan untuk memahami mengapa tindakan sosial memiliki arah dan konsekuensi
tertentu, dan setiap tindakan memiliki signifikansi subjektif bagi pencipta, sosiolog ingin
masuk akal. sebuah interpretasi yang ingin memahami makna subjektif dari perilaku
sosial harus mampu. hadirkan mereka alih-alih pengalaman pencipta.

3. The Sociological Imagination

Imajinasi Sosiologis berasal dari seorang ahli sosiologi bernama C Wright Mills,
bahwa dalam imajinasi sosial sendiri dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun
apa yang ada di dalam diri manusia memerlukan apa yang dinamakan imajinasi sosiologi.
(Sociological imagination). Menurut Mills ini sendiri, bahwa Imajinasi Sosiologis akan
memungkinkan kita untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan
hubungan antara keduanya. Mills berpendapat bahwa menciptakan citra sosiologis
memerlukan dua alat dasar: apa yang disebutnya gangguan lingkungan pribadi dan
masalah publik dalam struktur masyarakat. Menurutnya, masalah (kesulitan) terjadi pada
karakteristik individu dan mempengaruhi hubungan langsungnya dengan orang lain.
Trouble  merupakan masalah pribadi dan merupakan ancaman terhadap nilai yang
didukung pribadi. Issues (Isu), di pihak lain, merupakan hal yang berada di luar
lingkungan setempat individu dan di luar jangkauan kehidupan pribadinya. Suatu
issue merupakan suatu hal yang bersifat umum; suatu nilai yang didukung umum dirasa
terancam.

4. Realitas Sosial

Pokok bahasan sosiologi yang terakhir, adalah realitas sosial yang merupakan apa
yang ada dalam realitas kehidupan sosial. Sosiolog membuka beberapa lapisan tirai, dan
ketiadaan setiap tirai mengungkapkan realitas baru yang sebelumnya tidak terduga.
Konsep lain adalah masalah Sosiologi. Menurut Berger masalah yang menjadi pokok
perhatian ahli sosiologi tidak selalu harus terdiri atas apa yang oleh orang lain dianggap
sebagai masalah; suatu masalah sosial tidak sama dengan suatu masalah sosial. Apabila
seorang ahli sosiologi belum memahami bagaimana suatu sistem sosial bekerja, anggapan
apa yang melandasinya dan bagaimana sistem sosial itu dapat tetap berlangsung, maka
kenyataan tersebut baginya merupakan suatu masalah sosial.

Anda mungkin juga menyukai