Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI ANTROPOLOGI KESEHATAN

A. KONSEP SEHAT
Konsep sehat yang dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992), yang dikutip oleh
A.E. Dumatubun dalam Jurnal Antropologi Papua.2002, seperti berikut :
1) Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena
perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.
2) Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan
koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada hubungan
yang dekat diantara ketiganya.
3) Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti
takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi
secara cepat.
4) Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5) Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yang berkaitan dengan kepercayaan dan praktek
keagamaa, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan
cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian.
6) Konsep sehat dilihat dari segi societal yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat
individual ang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang
melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang
sakit yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar
dan emosional. (Djekky,2001: 8)

Sedangkan konsep sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization (WHO) maka
itu berarti bahwa : Sehat itu adalah : a state of complete physical, mental, and social well
being, and not merely the absence of disease or infirmity (WHO, 1981:38 ). Dengan demikian
jelas bahwa kondisi sehat tidak hanya berkaitan dengan kondisi fisik, tetapi juga kondisi mental
seseorang.

B. KONSEP SAKIT
Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara ilmiah dan
dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing-masing penyandang
kebudayaannya. Seperi yang dikutip dari Djekky ( 2001: 15) sebagai berikut :
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagi gangguan fungsi fisiologis dari fisiologis
dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu
bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman
menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993: 31) Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan
tidak enak. Di negara maju kebanyakan orang mengidap hypo-chondriacal, ini disebabkan
karena kesadaran kesehatan sanngat tinggi dan takut terkena penyakit sehingga jika dirasakan
sedikit saja kelainan pada tubuhnya, maka akan langsung ke dokter, padahal tidak terdapat
gangguan fisik yang nyata. Keluhan psikosomatis seperti ini lebih banyak ditemukan di negara
maju daripada kalangan masyarakat tradisional. Umumnya masyarakat tradisional memandang
seseorang sebagai sakit, jika orang itu kehilangan nafsu makannya atau gairah kerjanya, tidak
dapat lagi menjalankan tugasnya sehari-hari secara optimal atau kehilangan kekuatannya
sehingga harus tinggal ditempat tidur. (Sudarti, 1988)

Kesehatan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Seperti kita tahu bahwa pembangunan kesehatan dalam masyarakat adalah merupakan program
penting bagi suatu negara. Karena kesehatan adalah merupakan hal penting bagi manusia yang
berkaitan dengan berbagai hal seperti lingkungan, sosial budaya, perilaku, keturunan dan
sebagainya. Sebagian besar negara di dunia selalu memprogramkan berbagai program kesehatan,
bahkan melalui organisasi kesehatan dunia yang dikenal dengan nama World Health
Organization (WHO), berbagai program telah dicanangkan khusunya untuk membantu negara-
negara berkembang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunanti Z.Soejoeti dalam artikelnya,
menyebutkan bahwa: pembangunan kesehatan adalah merupakan salah satu upaya
pembangunan nasional yang diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Dan kesehatan seperti itulah yang menjadi dambaan setiap orang disepanjang hidupnya. Sebagai
sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

DEFINISI ANTROPOLOGI KESEHATAN

Pengertian Antropologi Kesehatan yang dikemukakan oleh George.M.Foster dan Barbara


Gallatin Foster yang lebih dikenal dengan nama Foster/Anderson menyebutkan bahwa :
Antropologi Kesehatan adalah disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya di sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.

Berikut ini definisi-definisi atau pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
Menurut Weaver :
Antropolgi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani beberap aspek
dari kesehatan dan penyakit ( Weaver, 1968:1)

Menurut Hasan dan Prasad :


Antropolgi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari spek-aspek
biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk
memehami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran
(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan
manusia (Hasan dan Prasad, 1952: 21-22)

Menurut Hochstrasser :
Antropolgi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang
berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan. (Hochstrasser dan Tapp, 1970:245)

Menurut Lieban :
Antropolgi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973,1034)

Menurut Febrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan :
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena atau
berespon terhadap sakit dan penyakit. Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan
penekanan terhadap pola tingkah laku. (Fabrega, 1972: 167)

Menurut Solita Sarwono (1993)


Antropologi Kesehatan adalah studi tantang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan
masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.

Bila disimpulkan dari berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, kita dapat melihat
bahwa pada kenyataanya Antropologi mempunyai kajian yang sangat luas. Seperti pendapat yang
dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1984: 76) yang dikutip oleh Djekky R.Djoht, (2002)
menyatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari berbagai aspek yaitu aspek fisik,
sosial dan budaya. Pengertian Antropologi Kesehatan yang dikemukakan oleh Foster/Anderson,
adalah merupakan konsep yang tepat karena didalamnya telah mencakup pengertian Antropologi
yang lebih luas yang mencakup berbagai aspek.
Menurut Foster dan Anderson (1986)
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang
berbeda yaitu: kutub biologi dan kutub sosial budaya.

kutub biologi :
pertumbuhan dan perkembangan manusia
peranan penyakit dalam evolusi manusia
paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)

kutub sosial budaya :


sitem medis tradisional (etnomedism)
Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
tingkah laku sakit
hubungan antara dokter dan pasien
Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan keesehatan barat kepada masyarakat
tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Agusyanto, Ruddy.dkk, Pengantar Antropologi. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta,2006.


ISBN: 979-689-926-4
Djoht, Djekky R. Artkel : Penerapan Ilmu Antropologi Kesehatan dalam Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Papua,: http: //www. papuaweb.org / uncen/dlib/ jr /antropologi/ indeex
html
Foster/Anderson. Antropologi Kesehatan, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta 1986
Siregar, Leonard. Antropologi dan Konsep Kesehatan, Jurnal Antropologi Papua, Volume I
Agustus 2002. ISSN: 1693- 2099
Soejoeti, Sunanti Z, Konsep Sehat. Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya,
http://www.kalbe.co.id./files/cdk/files/14_149_Sehatsakit.pdf/14_149_Sehatsakit.html

Anda mungkin juga menyukai