Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANTROPOLOGI KESEHATAN

Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi Kesehatan (Indonesia dan Dunia)


Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan semester genap 2022
Dosen Pengampu: H. Wasludin, SKM,M Kes

Disusun Oleh:
NAMA : ANICAH SOVIANTI
NIM : P27901121056
KELAS/PRODI : (1B) D-III KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG
2021/2022
Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan 
Membicarakan sejarah munculnya dan perkembangan Antropologi Kesehatan, maka saya
harus melihat dari awal mula munculnya istilah ini dan penelitian-penelitian mengenai hal
ini. Uraian sejarah muncul dan perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut urutan
waktu cetusannya:

Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula
ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan
efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat
struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow
berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya
bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.

Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini merupakan
tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu
tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.

Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi.

Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya
tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi
tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.

Antropologi kesehatan  merupakan cabang dari antropologi terapan atau bagian dari


antropologi sosial dan budaya yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat
mempengaruhi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, serta masalah-masalah lain yang terkait. Sebelum mengupas lebih lanjut tentang
antropologi kesehatan, ada baiknya terlebih dahulu dijelaskan tentang antropologi dan
kesehatan.

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'anthropos' yang berarti manusia, dan
'logos' yang berarti ilmu. Secara umum, antropologi diartikan sebagai ilmu tentang
manusia. Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari segala hal
tentang manusia, baik dari segi kebudayaan, perilaku, keaneka-ragaman, dan lain sebagainya.
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis, maupun sebagai makhluk
sosial. Koentjaraningrat berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari
umat manusia yang pada umumnya dengan mempelajari sebuah keaneka-ragaman warna,
bentuk fisik dari masyarakatnya serta kebudayaan yang sudah dihasilkannya. Selanjutnya
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ilmu antropologi memperhatikan beberapa masalah
tentang makhluk hidup, yaitu :
 masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
 masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut
ciri-ciri tubuhnya.
 masalah pada sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran berbagai macam bahasa di
seluruh dunia.
 masalah persebaran dan terjadinya keaneka-ragaman kebudayaan manusia di seluruh
dunia.
 masalah pada dasar-dasar dan keaneka-ragaman kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru dunia pada
jaman sekarang ini.

Sedangkan, yang dimaksud dengan kesehatan adalah suatu kondisi yang stabil atau umum
dalam sistem koordinasi badan dan jiwa raga manusia atau makhluk hidup lainnya pada rata-
rata normal. Kesehatan juga berarti suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut Badan
Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kesehatan seseorang meliputi
berbagai aspek sebagai berikut :
 sehat jasmani.
 sehat mental.
 senantiasa merasa senang.
 mengontrol diri.
 kesejahteraan sosial.
 sehat spiritual.
Pengertian Antropologi Kesehatan. Kesehatan berhubungan dengan perilaku,
sedangkan perilaku manusia mempunyai kecenderungan bersifat adaptif. Dalam hal
demikian, terdapat hubungan yang erat antara penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan
manusia. Antropologi kesehatan mempelajari sosio kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya. Dengan kata lain, kajian
antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilakunya yang berkaitan dengan
masalah kesehatan.

Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang yang dimaksud dengan


antropologi kesehatan, beberapa diantaranya adalah :

1. Landy.
Landy berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi
manusia dengan penyakit dan keadaan sakit, serta mengenai susunan adaptif (yaitu sistem
medis dan obat-obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan bahaya penyakit
pada manusia saat ini. Selanjutnya Landy menyatakan bahwa ada tiga generalisasi, yaitu :
 penyakit dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan universal dari kehidupan
manusia. Hal ini terjadi dalam keseluruhan waktu, tempat, dan masyarakat.
 kelompok manusia mengembangkan metode dan peran-peran yang teralokasi, sama
dengan sumber daya dan struktur mereka untuk meniru dengan atau merespon
penyakit.
 kelompok manusia mengembangkan beberapa set kepercayaan, pengertian dan
persepsi yang konsisten dengan matriks budaya mereka, untuk menentukan suatu
penyakit.

Menurut Landy, dalam suatu masyarakat yang berbeda, dengan budaya yang
berbeda, memiliki pandangan yang berbeda pula terhadap kesehatan dan penyakit, serta
berbeda pula dalam memperlakukan pasien (pihak yang menderita sakit).

2. Fabrega.
Fabrega berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi yang menjelaskan
berbagai faktor, yaitu :
 mekanisme dan proses yang memainkan peranan di dalam atau mempengaruhi cara-
cara di mana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespon
terhadap sakit dan penyakit.
 mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-
pola tingkah laku.

3. R. Lieban. 
Lieban berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi tentang fenomena
medis yang dipengaruhi oleh aspek sosial dan kultural, serta fenomena sosial dan kultural
yang diterangi oleh aspek-aspek medis. Faktor-faktor sosial dan kultural membantu
menentukan etiologi penyakit dan penyebaran melalui pengaruh mereka dalam hubungan
antara populasi manusia dan lingkungan alamnya, atau melalui pengaruh langsung pada
kesehatan populasi. Menurut R. Lieban :
 kesehatan dan penyakit adalah pengukuran efektivitas dengan di mana kelompok
manusia menggabungkan sumber daya kultural dan biological, menyesuaikan dengan
lingkungan mereka. 
 pada hakekatnya ada enpat macam era utama dalam antroologi kesehatan, yaitu : 
1. ekologi dan epidemi, 
2. ethnomedicine, 
3. aspek medis dari sistem sosial, 
4. perubahan medis dan kultural.

4. GM. Foster dan Barbara Gallatin Anderson. 


GM. Foster dan Barbara Gallatin Anderson berpendapat bahwa antropologi
kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio
budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia. Dalam pengertiannya tersebut, GM. Foster dan Barbara Gallatin Anderson,
menegaskan bahwa antropologi kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit
dari dua sisi, yaitu sisi :
 biologis, yang pusat perhatiannya pada : 1. pertumbuhan dan perkembagan
manusia, 2. peranan penyakit dalam evolusi manusia, 3. paleopatologi (studi
mengenai penyakit-penyakit masa lalu/purba).
 sosial budaya, yang pusat perhatiannya pada : 1. sistem medis tradisional
(etnomedisin), 2. masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka, 3. tingkah laku sakit, 4. hubungan antara dokter dan pasien, 5. dinamika dari
usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat tradisional.  

5. McElroy dan Townsend.


McElroy dan Townsend berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah sebuah
studi tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi kesehatan dan
kesadaran cara-cara alternatif tentang pemahaman dan merawat penyakit. McElroy dan
Townsend menekankan peningnya adaptasi dan perubahan sosial dengan menyatakan bahwa
sejumlah besar ahli antropologi kesehatan  kini berhubungan dengan kesehatan dan penyakit
yang berkaitan dengan adaptasi kelompok manusia sepanjang jarak geografis dan jangka
waktu luas dari masa pra sejarah ke masa depan.

Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan. Antropologi kesehatan pertama


kali dikenal pada tahun 1953 dari buku karangan Caudill yang berjudul "Applied
Anthropology in Medicine". Jauh sebelum itu, tepatnya pada tahun 1849, Rudolf
Virchow, seorang ahli patologi berkebangsaan Jerman menuliskan bahwa :
 kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun sakit, maka apapun
ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri, sehingga
kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit,
maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. 

Meskipun tulisan dari Rudolf Virchow tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hal
yang berperan dan pembentukan bidang antropologi kesehatan, tetapi tulisan tersebut telah
menginspirasi pemikir -pemikir bagi muncul dan berkembangnya antropologi kesehatan di
masa mendatang.
Antropologi kesehatan terus mengalami perkembangan, hingga pada tahun 1963
antropologi kesehatan diakui sebagai subdisiplin tersendiri, di mana hal tersebut ditandai
dengan :
 tulisan sebuah artikel mengenai pengobatan dan kesehatan masyarakat
dari Scoth dan Paul yang memunculkan istilah "Medicine Anthropology". 
 tulisan dari Pearsall yang berjudul "Medical Behaviour Sciene" yang berorientasi
antropologi.
Dari tulisan tersebut nampaklah pentingnya sistem medis bagi antropologi.

Perkembangan Antropologi Kesehatan Berdasarkan Hubungan antara Sosial


Budaya dan Biologi. Hubungan antara sosial budaya dan biologi merupakan dasar dari
perkembangan antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks
yang berkaitan dengan resultant dari berbagai masalah lingkungan, baik  yang bersifat
alamiah maupun yang disebabkan oleh buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi
penduduk, genetika, dan lain sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai
psycho socio somatic health well being, merupakan resultante dari emapat faktor, yaitu :
 lingkungan (environment).
 perilaku (behaviour), yang dihubungkan dengan ecological balance.
 keturunan (heredity), yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya.
 health care service, berupa program kesehatan yang bersifat promotif, peventif,
kuratif, dan rehabilitatif.

Dari empat faktor tersebut, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. 

Perkembangan Antropologi Kesehatan dari Sisi Sosio Cultural Pole.


Antropologi kesehatan mempelajari sosio kultural dari semua masyarakat yang berhubungan
dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya. Obyek yang menjadi kajian disiplin ilmu
ini diantaranya adalah :
 penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes).
 beberapa misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural, supernatural, atau sihir.
 kelompok healers ditemukan  dengan bentuk yang berbeda disetiap kelompok
masyarakat.
 healers yang mempunyai peranan sebagai penyembuh.
 perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual,
terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.
Perkembangan Antropologi Kesehatan dari Sisi Biological Pole. Antropologi
kesehatan dari sisi biological pole berusaha untuk memahami jasad atau fisik manusia
melalui evolusi, kemampuan adaptasi, genetika populasi, dan primatologi (studi tentang
makhluk primate/binatang yang menyerupai manusia). Sisi biologi adalah hal penting dalam
kesehatan. Sisi biologi adalah kesatuan sistem organ tubuh yang saling menunjang, apabila
terdapat gangguan dari salah satu organ tubuh maka juga akan mengganggu keseluruhan
sistem fungsi. 

Terdapat beberapa ahli antropologi yang pokok perhatiannya adalah tentang


pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia, dan
paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba). Para ahli antropologi yang memiliki
minat tersebut mempunyai kesamaan perhatian dengan para ahli genetika, anatomi, sorologi,
biokimia, dan sejenisnya. Hal tersebut memungkinkan untuk menghubungkan antara 
perubahan biologi yang didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-
faktor sosial dan budaya di masyarakat tertentu. 

Terdapat beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi


kesehatan, diantaranya adalah :
 Antropologi fisik/biologi. 
 Etnomedisin (pengobatan tradisional).
 Kepribadian dan budaya (observasi terhdap tingkah laku manusia di berbagai belahan
dunia).
 Kesehatan Masyarakat (beberapa program kesehatan bekerja sama dengan antropologi
untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan). 

Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan. Menurut R. Lieban, ruang lingkup


antropologi kesehatan adalah :
 aspek medis. Dari sistem sosial adanya kepercayaan bahwa sakit adalah bentuk
hukuman yang diterima akibat dari perbuatan salah dan sikap ini telah menyebar
dalam masyarakat.
 medis dan perubahan kebudayaan. Perkembangan di bidang teknologi di
masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai kehidupan
masyarakat. 

Kegunaan Antropologi Kesehatan. Secara umum, antropologi kebudayaan


senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan lain, diantaranya sebagai berikut :
 memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individunya. Di mana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan
kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan
tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
 memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan. 
 sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Antropologi kesehatan menjelaskan secara komprehensif dan interpretasi berbagai


macam masalah tentang hubungan timbal balik bio-budaya, antara tingkah laku manusia di
masa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut. Sedangkan partisipasi
profesional antropolog dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat
kesehatan dilakukan melalui penanaman pemahaman yang lebih besar tentang hubungan
antara gejala bio-sosial budaya dengan kesehatan, serta melalui perubahan tingkah laku sehat
ke arah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.

Sumber :
https://specialpengetahuan.blogspot.com/2013/10/sejarah-perkembangan-antropologi.html

https://legalstudies71.blogspot.com/2020/06/antropologi-kesehatan-pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai