Disusun Oleh:
NAMA : ANICAH SOVIANTI
NIM : P27901121056
KELAS/PRODI : (1B) D-III KEPERAWATAN
Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula
ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan
efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat
struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow
berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya
bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini merupakan
tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu
tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya
tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi
tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'anthropos' yang berarti manusia, dan
'logos' yang berarti ilmu. Secara umum, antropologi diartikan sebagai ilmu tentang
manusia. Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari segala hal
tentang manusia, baik dari segi kebudayaan, perilaku, keaneka-ragaman, dan lain sebagainya.
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis, maupun sebagai makhluk
sosial. Koentjaraningrat berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari
umat manusia yang pada umumnya dengan mempelajari sebuah keaneka-ragaman warna,
bentuk fisik dari masyarakatnya serta kebudayaan yang sudah dihasilkannya. Selanjutnya
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ilmu antropologi memperhatikan beberapa masalah
tentang makhluk hidup, yaitu :
masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut
ciri-ciri tubuhnya.
masalah pada sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran berbagai macam bahasa di
seluruh dunia.
masalah persebaran dan terjadinya keaneka-ragaman kebudayaan manusia di seluruh
dunia.
masalah pada dasar-dasar dan keaneka-ragaman kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru dunia pada
jaman sekarang ini.
Sedangkan, yang dimaksud dengan kesehatan adalah suatu kondisi yang stabil atau umum
dalam sistem koordinasi badan dan jiwa raga manusia atau makhluk hidup lainnya pada rata-
rata normal. Kesehatan juga berarti suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut Badan
Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kesehatan seseorang meliputi
berbagai aspek sebagai berikut :
sehat jasmani.
sehat mental.
senantiasa merasa senang.
mengontrol diri.
kesejahteraan sosial.
sehat spiritual.
Pengertian Antropologi Kesehatan. Kesehatan berhubungan dengan perilaku,
sedangkan perilaku manusia mempunyai kecenderungan bersifat adaptif. Dalam hal
demikian, terdapat hubungan yang erat antara penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan
manusia. Antropologi kesehatan mempelajari sosio kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya. Dengan kata lain, kajian
antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilakunya yang berkaitan dengan
masalah kesehatan.
1. Landy.
Landy berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi
manusia dengan penyakit dan keadaan sakit, serta mengenai susunan adaptif (yaitu sistem
medis dan obat-obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan bahaya penyakit
pada manusia saat ini. Selanjutnya Landy menyatakan bahwa ada tiga generalisasi, yaitu :
penyakit dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan universal dari kehidupan
manusia. Hal ini terjadi dalam keseluruhan waktu, tempat, dan masyarakat.
kelompok manusia mengembangkan metode dan peran-peran yang teralokasi, sama
dengan sumber daya dan struktur mereka untuk meniru dengan atau merespon
penyakit.
kelompok manusia mengembangkan beberapa set kepercayaan, pengertian dan
persepsi yang konsisten dengan matriks budaya mereka, untuk menentukan suatu
penyakit.
Menurut Landy, dalam suatu masyarakat yang berbeda, dengan budaya yang
berbeda, memiliki pandangan yang berbeda pula terhadap kesehatan dan penyakit, serta
berbeda pula dalam memperlakukan pasien (pihak yang menderita sakit).
2. Fabrega.
Fabrega berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi yang menjelaskan
berbagai faktor, yaitu :
mekanisme dan proses yang memainkan peranan di dalam atau mempengaruhi cara-
cara di mana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespon
terhadap sakit dan penyakit.
mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-
pola tingkah laku.
3. R. Lieban.
Lieban berpendapat bahwa antropologi kesehatan adalah studi tentang fenomena
medis yang dipengaruhi oleh aspek sosial dan kultural, serta fenomena sosial dan kultural
yang diterangi oleh aspek-aspek medis. Faktor-faktor sosial dan kultural membantu
menentukan etiologi penyakit dan penyebaran melalui pengaruh mereka dalam hubungan
antara populasi manusia dan lingkungan alamnya, atau melalui pengaruh langsung pada
kesehatan populasi. Menurut R. Lieban :
kesehatan dan penyakit adalah pengukuran efektivitas dengan di mana kelompok
manusia menggabungkan sumber daya kultural dan biological, menyesuaikan dengan
lingkungan mereka.
pada hakekatnya ada enpat macam era utama dalam antroologi kesehatan, yaitu :
1. ekologi dan epidemi,
2. ethnomedicine,
3. aspek medis dari sistem sosial,
4. perubahan medis dan kultural.
Meskipun tulisan dari Rudolf Virchow tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hal
yang berperan dan pembentukan bidang antropologi kesehatan, tetapi tulisan tersebut telah
menginspirasi pemikir -pemikir bagi muncul dan berkembangnya antropologi kesehatan di
masa mendatang.
Antropologi kesehatan terus mengalami perkembangan, hingga pada tahun 1963
antropologi kesehatan diakui sebagai subdisiplin tersendiri, di mana hal tersebut ditandai
dengan :
tulisan sebuah artikel mengenai pengobatan dan kesehatan masyarakat
dari Scoth dan Paul yang memunculkan istilah "Medicine Anthropology".
tulisan dari Pearsall yang berjudul "Medical Behaviour Sciene" yang berorientasi
antropologi.
Dari tulisan tersebut nampaklah pentingnya sistem medis bagi antropologi.
Dari empat faktor tersebut, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Sumber :
https://specialpengetahuan.blogspot.com/2013/10/sejarah-perkembangan-antropologi.html
https://legalstudies71.blogspot.com/2020/06/antropologi-kesehatan-pengertian.html