Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIAH APRILIANI

NIM : P27901122060

PROGRAM SETUDI : D III KEPERAWATAN

SEJARAH ANTROPOLOGI

Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti “ manusia “, dan logos yang berarti “ ilmu
”. Menurut koentjaraningrat ( 1991:11).Antropologi berarti “ ilmu tentang manusia ”. Antropologi
kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat
tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993).

Munculnya dan berkembangnya Antropologi Kesehatan, maka kita harus melihat dari awal
mula munculnya istilah serta penelitian-penelitian mengenai hal ini. Uraian sejarah muncul dan
perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut urutan waktu cetusannya:
Tahun 1849

Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang
merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang
inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi.
Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul
bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar
cetusan inspirasi yang cemerlang.

Tahun 1953

Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini merupakan tour the
force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah
menciptakan suatu subdisiplin baru.

Tahun 1963

Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan
masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari
penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut
atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang
dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang berorientasi antropologi,
sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi
menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan


dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, di antaranya objek yang menjadi kajian disiplin
ilmu ini adalah:

1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes).


2. Beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir.
3. Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda disetiap kelompok
masyarakat.
4. Healers yang mempunyai peranan sebagai penyembuh.
5. Perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual,
terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.

Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi pada akhir abad 20, pada tahun
1924 W.H. R. River, seorang dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan prakteknya tidak
dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial yang lain. Ia menyatakan “praktek medis
primitif mengikuti dari dan membuat pengertian dalam syarat-syarat yang mendasari kepercayaan
medis”. Ia juga menyatakan keberadaan 3 padangan dunia yang berbeda (gaib, religi, dan
naturalistik) dan menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki
model perilaku medis yang sesuai. Ackerkencht, seorang dokter dan ahli antropologi, orientasi
teoritisnya diungkapkan dalam bentuk lima generalisasi yaitu:

 Studi signifikan dalam antropologi medis bukanlah sifat tunggal melainkan konfigurasi
budaya secara keseluruhan dai masyarakat dan temapt dimana pola medis berada
dalam totalitas tersebut.
 Ada begitu banyak pengobatan primitif.
 Bagian dari pola medis, seperti yang ada pada keseluruhan budaya, secara
fungsional saling berkaitan.
 Pengobatan primitif paling baik dipahami dalam kaitan kepercayaan dan definisi
budaya 5. Manifestasi pengobatan primitif yang bervariasi seluruhnya merupakan
pengobatan gaib.

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan oleh
dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang mendatangi
bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu
bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG. Saat ini masyarakat lebih
memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan danromosi
kesehatan membuat masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa
melakukan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
.

Anda mungkin juga menyukai