Anda di halaman 1dari 36

ANTROPOLOGI KESEHATAN

EVI SOVIA

Antropologi kesehatan adalah studi


tentang pengaruh unsur-unsur budaya
terhadap penghayatan masyarakat
tentang penyakit dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993)
Antropologi Kesehatan mengkaji
masalah-masalah kesehatan dan penyakit
dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi dan kutub sosial budaya.

Pokok perhatian Kutub Biologi :


Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Peranan penyakit dalam evolusi manusia
Paleopatologi (studi mengenai penyakitpenyakit purba)

Pokok perhatian kutub sosial-budaya :


Sistem medis tradisional (etnomedisin)
Masalah petugas-petugas kesehatan dan
persiapan profesional mereka
Tingkah laku sakit
Hubungan antara dokter pasien
Dinamika dari usaha memperkenalkan
pelayanan kesehatan barat
kepada masyarakat tradisional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa


Antropologi Kesehatan adalah
disiplin yang memberi perhatian pada aspekaspek biologis dan sosio-budya
dari tingkahlaku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia
(Foster/Anderson, 1986; 1-3).

Antropologi kesehatan merupakan


bagian dari antropologi sosial dan
kebudayaan yang mempelajari
bagaimana kebudayaan dan
masyarakat mempengaruhi
masalah-masalah kesehatan,
pemeliharaan kesehatan dan
masalah terkait lainnya.

Istilah Antropologi Kesehatan" telah


digunakan sejak 1963 sebagai sebutan
untuk hasil penelitian empiris dan teoritis
yang dilakukan oleh antropologis kedalam
proses sosial dan gambaran kebudayaan
dari kesehatan, kesakitan, dan perawatan
yang berhubungan dengan kebudayaan

Antropologi kesehatan merupakan bagian


dari antropologi yang menggambarkan
pengaruh sosial, budaya, biologi, dan
bahasa terhadap kesehatan (dalam arti
luas) meliputi pengalaman dan distribusi
kesakitan, pencegahan dan pengobatan
penyakit, proses penyembuhan dan
hubungan sosial manajemen pengobatan
serta kepentingan dan kegunaan
kebudayaan untuk sistem kesehatan yang
beranekaragam.

Antropologi kesehatan mempelajari


bagaimana kesehatan individu, formasi
sosial yang lebih luas dan lingkungan
dipengaruhi oleh hubungan antara
manusia dan spesies lain, norma budaya
dan institusi sosial, politik mikro dan
makro, dan globalisasi

Selama lebih dari 20 abad konsep


popular medicine atau folk medicine
(pengobatan tradisional) telah familiar baik
untuk dokter maupun antropologis.
Istilah tersebut dipakai untuk
menggambarkan praktek pengobatan
masyarakat setempat terutama dengan
pengetahuan etnobotani mereka.
Pengetahuan ini merupakan dasar untuk
isolasi alkaloid dan prinsip farmakologi
aktif.

Selanjutnya, mempelajari pengobatan


tradisional menjadi tantangan bagi dunia
barat seperti hubungan antara ilmu
pengetahuan dengan agama

Akar dari Antropologi Kesehatan


1. Antropologi fisik
2. Etnomedisin
3. Studi-studi tentang kebudayaan dan
kepribadian
4. Kesehatan masyarakat internasional

Antropologi fisik
Ahli-ahli antropologi fisik, belajar dan
melakukan penelitian di sekolah-sekolah
kedokteran (anatomi)
ahli-ahli antropologi fisik adalah ahli
antropologi kesehatan
Sejumlah besar ahli antropologi fisik
adalah dokter

Hasan dan Prasad (1959) menyusun


daftar lapangan studi antropologi
kesehatan yang meliputi:
nutrisi dan pertumbuhan
korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi
yang luas dari penyakit-penyakit, misal radang
pada persendian tulang (arthritis), tukak
lambung (ulcer), kurang darah (anemia) dan
penyakit diabetes.

Underwood
pengaruh-pengaruh evolusi
manusia serta jenis penyakit yang
berbeda-beda pada berbagai
populasi yang terkena sebagai
akibat dari faktor-faktor budaya,
misal: migrasi, kolonisasi dan
meluasnya urbanisasi

Fiennes
penyakit yang ditemukan dalam
populasi manusia adalah suatu
konsekuensi yang khusus dari
suatu cara hidup yang beradab,
dimulai dari pertanian yang menjadi
dasar bagi timbulnya dan
berkembangnya pemukiman
penduduk yang padat

kedokteran forensik,
suatu bidang mengenai masalah-masalah
kedokteran hukum yang mencakup identifikasi
misal: umur, jenis kelamin, dan peninggalan ras
manusia yang diduga mati karena unsur
kejahatan serta masalah penentuan orang tua
dari seorang anak melalui tipe darah, bila
terjadi keraguan mengenai siapa yang menjadi
bapaknya.

Dalam usaha pencegahan penyakit


penelitian mengenai penemuan
kelompok-kelompok penduduk yang
memiliki risiko tinggi, yakni orang-orang
yang tubuhnya mengandung sel sabit
(sickle-cell) dan pembawa penyakit
kuning (hepatitis).

Para ahli ini telah memanfaatkan


pengetahuan mereka mengenai
variasi manusia untuk membantu
dalam bidang teknik biomedikal
(biomedical engineering).

Ukuran, norma-norma dan standar yang


berasal dari sejumlah studi antropologi,
digunakan dalam bidang-bidang
kedokteran anak serta kedokteran gigi,
juga dalam berbagai survei tentang
tingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam
populasi yang berbeda-beda maupun
dalam suatu populasi.

Etnomedicine
Cabang dari etnobotani atau antropologi
kesehatan yang mempelajari pengobatan
tradisional, tidak hanya yang berhubungan
dengan sumber-sumber tertulis
(contohnya pengobatan tradisional cina,
Ayurveda) tetapi terutama pengetahuan
dan praktek yang secara oral diturunkan
selama beberapa abad.

Dalam ilmu pengetahuan,


etnomedisin pada umumnya ditandai
dengan pendekatan antropologi yang
kuat atau pendekatan biomedikal
yang kuat, terutama dalam program
penemuan obat.

kepercayaan dan praktek-praktek yang


berkenaan dengan penyakit, yang
merupakan hasil dari perkembangan
kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak
berasal dari kerangka kedokteran modern,
merupakan urutan langsung dari kerangka
konseptual ahli-ahli antropologi mengenai
sistem medis non-barat

-Rivers, (Medicine, Magic, and Religion)


sistem pengobatan asli adalah pranata-pranata
sosial yang harus dipelajari dengan cara yang
sama seperti mempelajari pranata-pranata
sosial umumnya, dan bahwa praktek-praktek
pengobatan asli adalah rasional bila dilihat dari
sudut kepercayaan yang berlaku mengenai
sebab-akibat.

Setelah antropologi kesehatan berkembang,


terutama dalam bidang-bidang yang luas,
konsep kesehatan internasional dan psikiatri
lintas budaya (psikiatri transkultural),
kepentingan pengetahuan praktis maupun
teoritis mengenai sistem pengobatan non-Barat
semakin tampak.
Pengakuan tersebut telah memperbaharui
perhatian dalam penelitian etnomedicine, dan
mengangkatnya sebagai salah satu pokok
penting dalam antropologi kesehatan.

Studi-studi tentang kebudayaan dan


keperibadian
Sejak pertengahan tahun 1930-an, para
ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu
tingkah laku lainnya mulai
mempertanyakan tentang kepribadian
orang dewasa, atau sifat-sifat dan
lingkungan sosial budaya di mana tingkah
laku itu terjadi.

Apakah sikap orang dewasa yang


terbentuk itu, terutama disebabkan oleh
pembentukan semasa kanak-kanak dan
oleh penerimanya terhadap kebiasaankebiasaan semasa kecil, serta karena
pengalaman yang diterimanya kemudian?
Atau adakah konstitusi psikis yang
merupakan pembawaan berdasarkan
faktor biologis, yang memainkan peranan
penting dalam menentukan kebudayaan
dan kepribadiannya?

Walaupun bagian terbesar penelitian


kepribadian dan kebudayaan bersifat
teoritis, beberapa ahli antropologi yang
menjadi pimpinan dalam gerakan tersebut
menaruh perhatian besar pada cara-cara
penggunaan pengetahuan antropologi
dalam peningkatan taraf keperawatan
kesehatan.
Sebab itu Devereux, 1944 mempelajari
struktur sosial dari suatu bagian
keperawatan schizophrenia dengan tujuan
untuk mencari cara penyembuhan yang
tepat.

Leighton menulis sebuah buku, yang


menunjukkan tentang adanya konflik
antara masyarakat dan kebudayaan.
Navaho dengan masalah-masalah dalam
mengintroduksi pelayanan kesehatan
modern.

Alice Joseph, seorang dokter dan


antropologi, melukiskan masalah
hubungan antar pribadi pada dokterdokter kulit putih dengan pasien-pasien
Indian di Amerika Barat Daya, yang
menunjukkan bagaimana peranan
persepsi dan perbedaan kebudayaan
dalam menghambat interaksi pengobatan
yang efektif.

Kesehatan Masyarakat Internasional


WHO
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di
lingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih
cepat menemukan masalah daripada mereka
yang bekerja dalam kebudayaan sendiri, dan
khususnya mereka yang terlibat dalam klinik
pengobatan melihat bahwa kesehatan dan
penyakit bukan merupakan gejala biologik saja,
melainkan juga gejala sosial-budaya
KEBIASAAN!!!

kebutuhan kesehatan di negara


berkembang tidaklah dapat dipenuhi
dengan sekedar memindahkan pelayanan
kesehatan dari negara-negara industri.

Kumpulan data pokok mengenai


kepercayaan dan praktek pengobatan
primitif dan petani yang telah diperoleh
ahli antropologi kebudayaan pada tahuntahun sebelumnya, informasi mengenai
nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk
sosial, serta pengetahuan mereka
mengenai dinamika stabilitas sosial dan
perubahan, telah memberikan kunci yang
dibutuhkan bagi masalah-masalah yang
dijumpai dalam program-program
kesehatan masyarakat awal tersebut.

Para ahli antropologi dapat menjelaskan


pada petugas kesehatan mengenai
bagaimana kepercayaan tradisional serta
prakteknya bertentangan dengan asumsi
pengobatan Barat, bagaimana faktor
sosial mempengaruhi keputusan
perawatan kesehatan, dan bagaimana
kesehatan dan penyakit semata-mata
merupakan aspek dari keseluruhan pola
kebudayaan, yang berubah bila ada
perubahan sosial budayanya yang
mencakup banyak hal.

Pada awal 1950-an, para ahli antropologi


mampu mendemonstrasikan kegunaan
praktis dari pengetahuan mereka dan
metode penelitian mereka kepada
petugas kesehatan masyarakat
internasional, yang banyak menerima
mereka dengan tangan terbuka

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai