Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM HUBUNGAN
INTERPERSONAL DENGAN
SESAMA PERAWAT

DISUSUN OLEH


Aenna Aenni S (2002002)
Aldy Setiyawan (2002005)

 Andini Ami J (2002042)
 Arfendo Mulya B (2002042)
 Bunga Anggun R (2002007)
 Dhita Sukma A (2002009)
 Diah Nurul A (2002012)
 Diah Amei R (2002010)
 Dian Pratama P (2002052)
 Heru Yuliyanto (2002061)
 Masrinia Fatimah (2002026)
 Micael Yoki (2002027)
 Niken Astuti (2002030)
 Nimas Nur A (2002067)
 Nova Rizqi S (2002068)
 Silfa Fitriah (2002036)
 Vera Vuji A (2002079)
 Yonga Inungki D (2002080)
 Yulia Agustina (2002040)
 Yuliana Widiastuti (2002041)
PEMBAHASAN

 Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini di
anggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat
atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator
mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat
komunikasi dilancarkan, komunikator mrngetahui secara pasti
apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau
tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. (Sunarto,2003,p.
13)
CARA BERKOMUNIKASI
PERAWAT DENGAN PERAWAT

1. Komunikasi efektif
Berkomunikasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki
pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh
karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutkan
“the communications is in tune” yaitu kedua belah
pihak yang berkomunikasi sama mengerti apa pesan
yang disampaikan.
Lanjutan..

 Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif

1. Menciptakan suasana yang menguntungkan


2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti
3. Pesan yang disampaikan dapat mengunggah perhatian
atau minat di pihak komunikan
4. Pesan dapat mengunggah kepentingan di pihak
komunikan yang dapat menguntungkannya
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihak komunikan
Lanjutan..

2. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal atau disebut juga
dengankomunikasi antarpersoonal atau komunikasi antar
pribadi merupakan komunikasi yang dilakukan oleh
individu untuk saling bertukar gagasan ataupun
pemikiran kepada individu lainnya. Atau dengan kata
lain, komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks
komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan
perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya
secara tatap muka kepada individu lainnya.
PROSES KOMUNIKASI
PERAWAT DENGAN PERAWAT

 Hubungan perawat dengan perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan dapat
diklarifikasikan menjadi 3 hubungan yaitu :

1. Hubungan profesional
Hubungan profesional antara perawat dengan
perawat merupakan hubungan yang terjadi karena
adanya hubungan kerja dan tanggung jawab yang
sama dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Lanjutan..

2. Hubungan struktural
Hubungan struktural merupakan hubungan yang terjadi
berdasarkan jabatan atau struktur masing- masing perawat
dalam menjalankan tugas berdsarkan wewenang dan
tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan
keperawatan.

3. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal perawat dengan perawat
merupakan hubungan yang lazim dan terjadi secara alamiah.
CARA MEMBANGUN SIKAP
ANTAR PERAWAT

 Tunjukkan selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih
asuh, silih asih, silih asah.

1. Silih asuh
adalah bahwa sesama perawat membimbing, menasehati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejarah melakukan kesalahan atau
kekeliruan.
2. Silih asih
adalah bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat
saling menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi sebagai
anggota profesi saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi
sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat membuat sikap
saling curiga dan benci.
Lanjutan..

3. Silih asah
adalah bahwa perawat yang merasa lebih pandai
atau dalam hal ilmu pengetahuan dalam membagi ilmu
yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa
pamrih.
KESIMPULAN

 Perawat dalam menjalankan tugasnya, harus dapat membina
hubungan baik dengan semua perawat yang berada dalam
membina hubungan tersebut. Sesama perawat harus terdapat
saling menghargai dan tenggang rasa yang tinggi agar tidak
terjebak dalam sikap saling curiga dan bemci. Tunjukkan
selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih
asih,silih asuh, dan silih asah.

 Koordinasi dan komunikasi tidak hanya diperlukan antar


negara profesional kesehatan, tetapi juga dalam suatau tim
profesi, termasuk perawat. Dengan demikian perawat mampu
melaksanakan peran dan fungsinya secara berkeseimbangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai