Anda di halaman 1dari 8

Kasus Pemecahan Dilema Etik

Menurut Kozier dan Erb

ETIKA KEPERAWATAN
KASUS
Tn.A dan Ny.A merupakan korban dari kecelakaan lalu
lintas. Tn.A dan istrinya dilarikan ke rumah sakit untuk
mendapat perawatan. Setelah mendapatkan perawatan
diketahui Tn.A mengalami fraktur pada lengan kirinya dan
luka- luka di tubuhnya, sedangkan istrinya Ny.A juga
mengalami luka-luka yang cukup berat. Saat Ny.A sadar,
Ny.A menanyakan keadaan suaminya.Namun Tn.A telah
berpesan pada dokter dan perawat untuk merahasiakan
kondisinya agar Ny.A tidak cemas karena Ny.A memiliki
riwayat penyakit asma. Tn.A khawatir setelah mengetahui
kondisinya penyakit asma istrinya akan kambuh dan
memperburuk kondisi istrinya. 
PEMECAHAN MASALAH DILEMA ETIK
(KOZIER dan ERB)
 1. Mengembangkan data dasar
Orang yang terlibat : Klien, keluarga klien, dokter, dan
perawat.
Tindakan yang diusulkan : Merahasiakan kondisi Tn.A
dari Ny.A
Maksud dari tindakan tersebut : Agar tidak memperburuk
kondisi Ny.A.
Konsekuensi tindakan yang diusulkan: Bila keadaan Tn.A
tidak dirahasiakan dikhawatirkan setelah mengetahui
kondisi sebenarnya asma yang diidap oleh Ny.A kambuh
dan akan memperburuk kondisi dari Ny.A .
2. Mengidentifikasi konflik akibat situasi tersebut.
Konflik yang terjadi akibat situasi yang telah dijelaskan di
atas adalah:
Merahasiakan kondisi Tn.A yang sebenarnya dari Ny.A
untuk menjaga kondisi Ny.A agar tetap stabil.Namun tidak
menjalankan/ bertentangan dengan prinsip kejujuran
(veracity).
Jika tidak merahasiakan kondisi Tn.A,maka yang dilakukan
adalah memberitahukan kondisi Tn.A yang sebenarnya
pada Ny.A namun bisa jadi membuat asma Ny.A kambuh
dan memperburuk kondisi Ny.A. Dalam hal ini tindakan
yang dilakukan bertentangan dengan prinsip beneficience.
 3.Tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan konsekuensi tindakan tersebut.
Tidak menuruti memberitahukan keadaan Tn.A yang
sebenarnya kepada Ny.A.
Konsekuensi : Asma Ny.A bisa kambuh dan kondisi Ny.A
bisa menjadi lebih buruk dari sebelumnya/ memperparah
kondisi Ny.A.
4.Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat.
Pada kasus yang telah dijelaskan perawat dan dokter adalah
pihak yang membuat keputusan karena dokter dan perawat
lebih mengetahui kondisi pasien dan hal buruk yang dapat
terjadi pada pasien jika berita buruk tersebut disampaikan
kepada Ny.A. Perawat selalu memantau kondisi dan
perkembangan dari kondisi Ny.A yang setelahnya akan
dilaporkan kepada dokter untuk didiskusikan penangan yang
tepat untuk kedepannya.
5. Mendefinisikan kewajiban perawat.
Menfasilitasi klien dalam memenuhi kebutuhan akan
keperawatan sesuai dengan kondisi klien.
Memotivasi klien agar cepat sembuh.
Membantu klien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinannya.
6.Membuat keputusan
Dalam kasus yang telah dijelaskan diatas terdapat tindakan
yang memiliki resiko terhadap klien (Ny.A). Dalam hal ini
dokter dan perawat perlu mempertimbangkan keputusan
yang tepat dan paling menguntungakan bagi klien. Dan
keputusan yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus ini
adalah dengan merahasiakan kondisi suaminya darinya.
Karna meskipun bertentangan dengan prinsip kejujuran
(veracity), namun keputusan tersebut diambil berdasarkan
dengan prinsip beneficience .Teori yang kami terapkan teori
Utilitarian karena meskipun kita melanggar prinsip
kejujuran , namun kita lebih mengedepankan bagaimana
agar kondisi klien bisa membaik, dan tidak memburuk.

Anda mungkin juga menyukai