Anda di halaman 1dari 34

Oleh:

Isna Wanufika, M.P.H


STIKES YATSI TANGERANG
2019
1
PENGERTIAN

 Transkultural  Lintas Budaya

 Budaya ?
Ciri khas suatu kelompok yang membedakan
antara kelompok yg satu dg yg lain.

INDONESIA
1. Negara kepulauan.
2. Terdiri dari 13.000 pulau dan
kepulauan.
3. Terdiri dari 250 lebih suku bangsa
dengan budaya yang berbeda.
4. Keluarga merupakan kelompok kecil
yang menyusun sistem kesukuan ~
Tiap keluarga memiliki budaya
masing-masing.
2
Medelaine Leininger (1984)

“That the culture care needs


Seorang antropolog perawat of people in the world will be
met by nurses prepared in
transcultural nursing"

3
Definisi Teori Leineger

• Transcultural Nursing  suatu area/wilayah keilmuwan budaya pd proses


belajar dan praktek keperawatan yg fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dg menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
utk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kpd manusia (Leininger, 2002)

4
Definisi Teori Leineger (Lanjutan...)

Disiplin Ilmu Konteks


Leiniger
Antropologi keperawatan

Menjabarkan

Leiniger beranggapan bahwa Pemahaman ttg


sangatlah penting memperhatikan adanya perbedaan Konsep
keanekaragaman budaya dan nilai- nilai-nilai kultural yg Keperawatan
nilai dlm penerapan asuhan melekat dlm masy
keperawatan kpd klien. Bila hal tsb
diabaikan o/ perawat akan
mengakibatkan terjadinya shock
culture

5
6
Definisi Teori Leineger (Lanjutan...)

Terjadi perbedaan
Perawat tdk mampu
Culture shock beradaptasi dg klien
nilai kebudayaan
dan kepercayaan

Munculnya rasa
Penurunan kualitas
ketidaknyamanan,
pelayanan
ketidakberdayaan
keperawatan yg
hingga mengalami
diberikan
disorientasi

7
Peran Teori Leinenger dlm Proses Keperawatan

Transcultural
Peran perawat
Nursing Theory
Oleh karena itu, perawat
harus mampu membuat
Sistem perawatan keputusan dan rencana
Masyarakat awam tindakan keperawatan yg
profersional
Menjembatani/ akan akan diberikan ke masy.
meng-akulturasi (perencanaan tindakan
keperawatan terapeutik 
Asuhan mencapai kepuasan dan
Keperawatan kesembuhan

8
Hubungan Teori Model Leininger dg Konsep Caring

Caring dlm keperawatan  fenomena transkultural dimana perawat


berinteraksi dg klien, staf dan kelompok lain.

Leininger menggunakan metode ethnomethods sbg cara utk


melakukan pendekatan dlm mempelajari caring krn metode ini secara
langsung menyentuh bagaimana cara pandang, kepercayaan dan pola
hidup yg dinyatakan secara benar .
Teori Model Sunrise
Komponen pengkajian Teori Sunrise
Model:
1. Faktor teknologi
2. Faktor agama dan falsafah hidup
3. Faktor sosial dan keterikatan
keluarga
4. Nilai budaya dan gaya hidup
5. Faktor kebijakan dan peraturan
yang berlaku
6. Faktor ekonomi
7. Faktor pendidikan

10
Tindakan keperawatan harus memperhatikan
3 prinsip asuhan keperawatan

Strategi I: Perlindungan/mempertahankan budaya (Culture


care preservation/maintance)

Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi budaya (Culture


care accommodation/negotiation)

Strategi III : Mengubah/mengganti budaya klien (Culture


care repatterning/restructuring)

11
Budaya Care Caring

Konsep dlm
Transkultural Nilai Etnografi
Culture
budaya care

Perbedaan Culture
Budaya Ras
imposition
(Diversity)

Etnosentris Etnis

12
Lanjutan...
Caring
• Tindakan langsung yg diarahkan utk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan
yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia

Cultural Care
• Berkenaan dg kemampuan kognitif utk mengetahui nilai, kepercayaan dan
pola ekspresi yg digunakan utk mebimbing, mendukung atau memberi
kesempatan individu, keluarga atau kelompok utk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam
keterbatasan dan mencapai kematian dg damai.

Culturtal imposition
• Berkenaan dg kecenderungan tenaga kesehatan utk memaksakan
kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain krn percaya bahwa
ide yg dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada
kelompok lain

13
Kompetensi Budaya yg Harus Dimiliki oleh Perawat

Cultural awareness Cultural desire


• Menyadari diri scr mendalam • Motivasi dan komitmen utk merawat klien,
menggerakkan individu utk belajar dr yg
• Mengenali bias dan prasangka, asumsi lain
ttg org lain
Culture care nursing
Cultural knowledge
• Culturally sensitive  perawat mempunyai
• Pengetahuan ttg nilai, kepercayaan, pengetahuan dasar dan sikap thdp
kesehatan, praktek keperawatan, kesehatan tradisional yg diobservasi pd
bbrp grup
worldview, dan ekologi biocultural
• Culturally approriate  perawat
menggunakan pengetahuan yg mendasar
Cultural skill thdp klien
• Culturally competence  proses
• Pengkajian sosbud, faktor biofisik yg mendapatkan pengetahuan, keterampilan,
mempengaruhi pengobatan dan dan sikap yg menjamin pemberian
perawatan klien pelayanan
14
Session 2

15
Pendahuluan
• Pemahaman budaya diri sendiri adl penting sebelum
memahami budaya orang lain.
• “Therapeutic Cultural Self”  menggunakan dan
mengetahui budaya sendiri utk mengerti dan merawat klien
yg memiliki budaya yg berbeda.
• Proses utk pemahaman budaya melalui  pengetahuan,
pengkajian dan tindakan atau sesuatu yg dianut dan
dipraktekkan dlm kehidupan sehari –hari.

16
CULTURE Race/ethnicity

Disability Migration
Status Status

Socioeconomic
Gender
Status

Sexual
Education
Orientation

Religion Age

17
Mengembangkan KEPEKAAN BUDAYA

Memahami perbedaan budaya itu ada

Menghormati individu sebagai individu yg unik, dimana


faktor budaya ikut berpengaruh dlm diri individu.

Menghormati sesuatu yang “unfamiliar”

Mengidentifikasi budaya yg dimiliki diri sendiri

Memahami beberapa kelompok budaya memiliki


definisi ttg konsep sehat - sakit
18
Mengembangkan KEPEKAAN BUDAYA (Lanjutan...)

Memilki kemauan utk memodifikasi asuhan


keperawatan dg mempertimbangkan latar
belakang budaya yg dimiliki o/ klien.

Tdk berharap semua anggota 1 kelompok


budaya harus berperilaku dg cara yg sama.

Menghormati bhw nilai budaya yg dimiliki


seseorang sdh mengakar shg sulit utk
dirubah.

19
Variabel dlm Pengkajian Budaya

Mudah dikaji
1. Nilai Customs
2. Keyakinan
3. Customs
4. Diet dan nutrisi
5. Pola komunikasi
6. Hubungan keluarga Beliefs
7. Praktek keagamaan
8. Perilaku sehat dan sakit
9. Keturunan/ herediter
10.Status sosial ekonomi
Sulit dikaji Values

20
Cara Menggunakan Pengetahuan Budaya utk
Membantu Orang Lain

1. Sadar akan budaya yg dimiliki o/ diri sendiri.

2. Terbuka, sehingga klien akan “sharing” informasi ttg


kesehatan dan kebutuhan thdp asuhan keperawatan.

3. Jujur dg diri sendiri, shg perawat mengerti cara memberikan


asuhan keperawatan yg tepat.

4. Nyata, dg memahami bhw budaya yg dimiliki orang lain adl


berbeda tetapi sama validnya.

21
Cultural Rooting Assesment
• Dari mana saya dan klien berasal?
• Bahasa apa yang saya gunakan?
• Apa nilai yang saya pegang?
• Bagiamana saya berkomunikasi dengan orang lain?
• Apakah saya mempunyai falsafah tentang perawatan dan merawat klien?
• Apakah keluarga penting? Jika ya mengapa?
• Apakah definisi saya tentang kesehatan ?
• Apakah definisi saya tentang tentang sejahtera?
• Bagaimana saya mendefinisikan tentang perawatan?
• Bagaimana orang lain dalam keluarga saya bertukar pikiran , perasaan tentang
jawaban – jawaban diatas?
• Apakah saya sudah mempelajari tentang diri saya melalui pengkajian ini?

22
Evaluasi
• Apakah anda merasa berbeda atau sama setelah mengeksplorasi budaya anda?
• Apa yang anda rasakan tentang budaya yang anda miliki
• Apakah lebih mudah atau sulit melakukan pendekatan kepada klien yang memiliki
budaya yang berbeda?
• Apakah anda dikejutkan dengan apa yang anda sudah pelajari dari diri anda sendiri?
• Apakah anda dikejutkan dengan apa yang anda sudah pelajari dari perbedaan budaya
yang dimilki oleh pasien atau keluarga?
• Apakah anda sudah terbuka, jujur dan nyata dengan pasien dan keluarga anda?
• Apakah anda melihat perbedaan dalam berhubungan anda dengan pasien dan keluarga
yang berbeda budaya setelah melakukan dengan terbuka, jujur dan nyata?
• Apakah sudah kesadaran diri akan budaya merubah cara anda memandang asuhan
keperawatan?

23
Session 3

24
Aplikasi Konsep dan Prinsip Transkultural
Sepanjang Daur Kehidupan Manusia

Perawatan
Perawatan
Kehamilan
Setelah
dan
Kematian
Kelahiran

Perawatan
Perawatan
dan
Menjelang
Pengasuhan
Kematian
Anak

25
Perawatan Kehamilan dan Kelahiran

Menurut pendekatan biososiokultural dlm kajian antropologi,


kehamilan dan kelahiran bukan dilihat dr aspek biologis dan fisiologis saja,
melainkan sebagai proses yang mencakup pemahaman dan pengaturan hal-
hal seperti:
1. Pandangan budaya mengenai kehamilan dan kelahiran
2. Persiapan kelahiran
3. Para pelaku dalam pertolongan persalinan
4. Wilayah tempat kelahiran berlangsung
5. Cara pencegahan bahaya, penggunaan ramuan atau obat-obatan
tradisional
6. Cara menolong kelahiran
7. Pusat kekuatan dalam pengambilan keputusan mengenai pertolongan
8. Perawatan bayi dan ibunya.
26
Penilaian Terhadap Aspek Kultural Ttg Kehamilan Dan Kelahiran

 Salah satu kebudayaan masyarakat kerinci di Provinsi Jambi misalnya,


wanita hamil dilarang makan rebung karena menurut masyarakat setempat
jika wanita hamil makan rebung maka bayinya akan berbulu seperti rebung.
Makan jantung pisang juga diyakini menurut keyakinan mereka akan
membuat bayi lahir dengan ukuran yang kecil

 Dalam kebudayaan Batak, wanita hamil yang menginjak usia kehamilan


tujuh bulan diberikan kepada ibunya ulos tondi agar wanita hamil tersebut
selamat dalam proses melahirkan. Ketika sang bayi lahir pun nenek dari
pihak ibu memberikan lagi ulos tondi kepada cucunya sebagai simbol
perlindungan. Sang ibu akan menggendong anaknya dengan ulos tersebut
agar anaknya selalu sehat dan cepat besar. Ulos tersebut dinamakan ulos
parompa.
Perawatan Kehamilan dan Kelahiran (lanjutan...) 27
Peran Perawat

 Perawat harus mampu memahami kondisi kliennya yg memiliki budaya berbeda.

 Perawat jg dituntut utk memiliki keterampilan dlm pengkajian budaya yg akurat dan
komprehensif sepanjang waktu berdasarkan warisan etnik dan riwayat etnik, riwayat
biokultural, organisasi sosial, agama dan kepercayaan serta pola komunikasi.

 Semua budaya mempunyai dimensi lampau, sekarang dan mendatang. Untuk itu penting
bagi perawat memahami orientasi waktu wanita yg mengalami transisi kehidupan dan
sensitif thdp warisan budaya keluarganya.

Perawatan Kehamilan dan Kelahiran (lanjutan...) 28


Perawatan dan Pengasuhan Anak
Menurut Bronfenbrenner (1990) ada 5 sistem yg
berpengaruh dlm tumbuh kembang anak, yaitu:
Sistem
Gambaran kondisi kritis transisional Chrono
(kondisi sosial historik) Sistem
makro
Budaya  ideologi, sub-budaya
atau stata sosial masyarakat Sistem Exo

Pengalaman+pengaruh diluar Sistem


kontrol aktif ortu spt medsos Meso

Hubungan pengalaman
dr keluarga/lingkungan
Sistem
Mikro
Keluarga, teman sebaya,
sekolah dan lingkungan
29
Peran Perawat Dlm Memberikan Pengasuhan Dan
Perawatan Anak

Mengarahkan anak pd perilaku perkembangan yg normal

Membantu dlm memaksimalkan kemampuannya dan


menggunakan kemampuannya utk koping dg membantu
mencapai keseimbangan perkembangan yg penting

Perawat juga harus sangat melibatkan anak dlm


merencanakan proses perkembangan. Karena
preadolesens memiliki keterampilan kognitif dan sosial yg
meningkat shg dpt merencanakan aktifitas perkembangan

Perawatan dan Pengasuhan Anak (lanjutan...) 30


Dalam lingkungannya, anak diharuskan bekerja dan bermain secara
kooperatif dlm kel. besar anak-anak dg berbagai latar belakang budaya
 Dalam proses ini, anak mungkin menghadapi masalah kesehatan
psikososial dan fisik (misalnya meningkatnya kerentanan terhadap
infeksi pernapasan, penyesuaian yg salah di sekolah, hubungan dg teman
sebaya tidak adekuat, atau gangguan belajar)
 Perawat harus merancang intervensi peningkatan kesehatan anak dg
turut mengkaji kultur yang berkembang pada anak  tidak terjadi
konflik budaya terhadap anak yg akan mengakibatkan tidak optimalnya
pegasuhan dan perawatan anak.

Perawatan dan Pengasuhan Anak (lanjutan...) 31


Perawatan Menjelang Kematian
Menjelang ajal atau kondisi terminal  suatu proses yg progresi
menuju kematian berjalan melalui tahapan proses penurunan fisik,
psikososial, dan spiritual bagi individu. Secara umum pengaplikasian caring
pada klien menjelang ajal berupa
1. Peningkatan kenyamanan  kontrol nyeri, ↓ ketakutan, pemberian
terapi dan pengendalian gejala penyakit, dan hiegine personal
2. Pemeliharaan kemandirian  pilihan yg diberikan kpd klien menjelang
ajal  pemeliharaan kemandirian di RS/di rumah
3. Pencegahan kesepian dan isolasi
4. Peningkatan ketenangan spiritual
5. Dukungan utk keluarga yg berduka

32
Perawatan Setelah Kematian

Peran perawat :

 Perawat menyiapkan tubuh klien dg membuatnya tampak sealamiah


dan senyaman mungkin
 Perawat memberikan kesempatan pd keluarga utk melihat tubuh klien
Perawat memberikan pendampingan pd keluarga pada saat melihat
tubuh klien
 Perawat harus meluangkan waktu sebanyak mungkin dlm membantu
keluarga yg berduka

33
...TERIMA KASIH...

34

Anda mungkin juga menyukai