Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................. iii
Daftar Isi ......................................................... v
Pendahuluan .................................................... 1
Definisi Antropologi kesehatan ............................... 2
Sejarah Antropologi kesehatan ............................... 4
Perkembangan Antropologi kesehatan ...................... 6
Teori Antropologi ............................................... 8
Manfaat Antropologi Kesehatan .............................. 16
Batasan Dan Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan ....... 18
1. Antropologi Fisik ......................................... 20
2. Antropologi Budaya ...................................... 21
Cabang Antropologi ............................................ 24
Konsep Antropologi ............................................ 27
Aplikasi Antropologi kesehatan ............................... 31
Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Keilmuan Lain 37
Peranan Antropologi Kesehatan Dalam
Pembangunan Masyarakat ..................................... 40
Kegunaan Antropologi Kesehatan ............................ 41
Perbedaan Antroplogi kesehatan biologi
A
ntropologi kesehatan sebagai salah satu
cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian
sendiri yang dapat dibedakan dengan ilmu
sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu
ekonomi, ilmu politik,
kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat
dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora karena
kajiannya yang terfokus kepada manusia dan
kebudayaannya yang fokus dalam bidang kesehatan.
Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara
umum dapat dikatakan antropologi keeshatan merupakan
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman
fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya terutama
dalam bidang kesehatan. Seperti yang pernah diungkapkan
Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar
antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk
umum yang seragam di semua pusat ilmiah di dunia.
Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai
pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-
ilmu yang menjadi pangkal dari antropologi, dan
bagaimana garis besar proses perkembangan yang
mengintegrasikan ilmu-ilmu antropolgi dan kesehatan.
Definisi
A
ntropologi kesehatan adalah studi tentang
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang
dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi
sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan
masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi
lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat
mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia
dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). Pengertian
Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson
merupakan konsep yang tepat karena termakutub dalam
pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan
Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu
kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari
tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver : Antropologi Kesehatan adalah
cabang dari antropologi terapan yang menangani
Sejarah
Antropologi Kesehatan
penelitian mengenai
A
semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit
dan ntropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural
dari
sehat sebagai pusat dari budaya, di antaranya objek yang
menjadi kajian disiplin ilmu ini adalah:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan
(misfortunes).
2. Beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh
kekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir,
3. Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang
berbeda disetiap kelompok masyarakat.
4. Healers yang mempunyai peranan sebagai penyembuh.
5. Perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit
tidak secara individual, terutama illness dan sickness pada
keluarga ataupun masyarakat.
Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi
pada akhir abad 20, pada tahun 1924 W.H. R. River, seorang
dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan prakteknya
tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial
yang lain. Ia menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari
dan membuat pengertian dalam syarat-syarat yang mendasari
kepercayaan medis. Ia juga menyatakan keberadaan 3 padangan
dunia yang berbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dan
menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap
pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.
Ackerkencht, seorang dokter dan ahli antropologi, orientasi
teoritisnya diungkapkan dalam bentuk lima generalisasi yaitu:
A
ntropologi merupakan suatu cabang ilmu
masyarakat suatu etnis. Antropologi muncul sosial
yang membahas mengenai budaya
karena adanya ketertarikan dari orang Eropa
yang melihat budaya, ciri-ciri fisik dan adat istiadat yang
berbeda.
Kata antropologi berasal dari dua kata bahasa
Yunani yaitu “anthropos” yang berarti manusia dan
“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah, antropologi
dapat didefinisikan sebagai suatu keilmuan yang
mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik,
serta kebudayaannya.
Obyek dari antropologi adalah manusia, kebudayaan
serta perilakunya. Obyek antropologi dengan kata lain
menyangkut semua manusia dimanapun dan kapanpun.
Tujuan dari antropologi adalah untuk membangun
masyarakat dengan mempelajari perilaku, bagaimana
manusia dapat bermasyarakat dalam suku bangsa dan
budaya manusia.Antropologi memadukan secara integratif
tujuan biologi dan sosio-budaya dalam kehidupan.
Antropologi semakin berkembang karena adanya teori-
teori yang bermunculan dan berkembang. Teori
antropologi tersebut adalah sebagai berikut:
Teori Partikularisme
Teori partikularisme muncul setelah berakhirnya masa
teori evolusionisme.Pemikiran baru ini dipelopori oleh
Franz Boas (1858-1942) yang menentang teori
evolusionisme.Teori ini disebut juga sebagai
partikularisme historic.Boas tidak setuju dengan teori
evolusi tentang adanya hukum universal yang menguasai
kebudayaan.Boas berpendapat meskipun hanya satu
unsur, kebudayaan tetap harus dipelajari dalam konteks
masyarakat di mana unsur tersebut berada.Teori
partikularisme berpandangan bahwa perkembangan tiap
kebudayaan mempunyai kekhasan sendiri-sendiri dan tidak
dapat digeneralisasikan ke dalam aturan atau hukum yang
universal.
Teori Difusi
Perkembangan sejarah unsur-unsur kebudayaan
manusia di awali oleh seorang sarjana bernama F. Ratzel
(1844-1904). Dia adalah seorang sarjana Ilmu hayat
http://sayedmuddasir.wordpress.com/2014/05/01/panda
ngan-ahli-antropologi-terhadap-penyakit/
http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-
antropologi-kesehatan.htm