PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3. Apa akar dari antropologi kesehatan antropologi fisik, etnomedisin, studi tentang
kebudayaan dan kepribadian, kesehatan masyarakat internasional?
1
C. Tujuan Penulisan
4. Agar Mahasiswa dapat mengetahui berbagai akar ataupun cabang dari antropologi
kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; Antrhopos yang
berarti manusia, dan Logos yang berarti akal. Dengan begitu Antropology dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan
mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.
B. Antropologi Kesehatan
3
Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan
konsep yang tepat karena termasuk dalam pengertian ilmu antropologi seperti
disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan
mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu
kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Penelitian oleh drg. Yulia Maria dari pascasarjana UI, misalnya yang di lakukan
di daerah Manggala, kabupaten Tulang Bawang, provinsi Lampung menunjukkan bahwa
terdapat konstribusi yang sangat menentukan antara seorang dukun beranak dan seorang
petugas puskesmas dalam menangani proses kelahiran seorang anak. Hal ini berkaitan
dengan kepercayaan masyarakat terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang
masih melekat dan telah di terimanya pemahaman penting kesehatan dan gizi di lain
pihak.
Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat yang
akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-
metode, dan cara untuk mengerti serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat
istiadat setempat.
Menurut Weaver :
4
Menurut Hasan dan Prasad :
Menurut Hochstrasser :
Menurut Lieban :
5
C. Akar Antropologi Kesehatan
a) Antropologi Fisik
Ahli-ahli antropologi fisik, belajar dan melakukan penelitian di sekolah-sekolah
kedokteran (anatomi).
Ahli-ahli antropologi fisik adalah ahli antropologi kesehatan.
Sejumlah besar ahli antropologi fisik adalah dokter.
Hasan dan Prasad (1959) menyusun daftar lapangan studi antropologi kesehatan
yang meliputi:
1) Nutrisi dan pertumbuhan (korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari
penyakit-penyakit, misal radang pada persendian tulang (arthritis), tukak lambung
(ulcer), kurang darah (anemia) dan penyakit diabetes).
3) Fiennes (penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia adalah suatu konsekuensi
yang khusus dari suatu cara hidup yang beradab, dimulai dari pertanian yang menjadi
dasar bagi timbulnya dan berkembangnya pemukiman penduduk yang padat).
Para ahli ini telah memanfaatkan pengetahuan mereka mengenai variasi manusia
untuk membantu dalam bidang teknik biomedical (biomedical engineering).
6
Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi,
digunakan dalam bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam
berbagai survei tentang tingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam populasi yang
berbeda-beda maupun dalam suatu populasi.
b) Etnomedisin
Sistem pengobatan asli adalah pranata-pranata sosial yang harus dipelajari dengan
cara yang sama seperti mempelajari pranata-pranata sosial umumnya, dan bahwa praktek-
praktek pengobatan asli adalah rasional bila dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku
mengenai sebab-akibat.
7
Pengakuan tersebut telah memperbaharui perhatian dalam penelitian
etnomedicine, dan mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi
kesehatan.
Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu
tingkah laku lainnya mulai mempertanyakan tentang kepribadian orang dewasa, atau
sifat-sifat dan lingkungan sosial budaya di mana tingkah laku itu terjadi.
1. WHO
8
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai
bagaimana kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi
pengobatan Barat, bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan
kesehatan, dan bagaimana kesehatan dan penyakit semata-mata merupakan aspek
dari keseluruhan pola kebudayaan, yang berubah bila ada perubahan sosial
budayanya yang mencakup banyak hal.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita lebih
mengetahui apa sebenarnya antropologi itu dalam sistem budaya untuk meningkatkan
cara penanganan kesehatan. Hendaknya kita peduli akan pentingnya materi ini dalam
sistem budaya kita.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan
pendidikan bagi masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://syintia-divi.blogspot.com/2014/11/makalah-bidang-baru-antropologi.html
http://blog.unnes.ac.id/sitimuzaenatun12/2015/11/16/antropologi-pendidikan/
http://blog.unnes.ac.id/rossyjuliana/?p=13
12