Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANTRAPOLOGI KESEHATAN

Disusun oleh :

Kelompok 1

Dinda Astri .p/ 1921005

Leny Cleriyani/ 1921010

Nadia Nanda Firman/ 1921014

Sisca Nur Shafika/ 1921018

Program studi jurusan administrasi kesehatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS HUSADA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya dengan berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada tepat waktu.

Terima kasih kami kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi.

Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan membuat makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2Rumusan masalah

1.3Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antropologi Kesehatan

2.2 Ruang Lingkup dan Peranan Antropologi Kesehatan

2.3 Sumbangan Antropologi Terhadap Ilmu Kesehatan

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Antropologi Kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang


berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari kebudayaan,di antaranya objek yang
menjadi kajian disiplin dari ilmu ini adalah:

1) Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)


2) Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan dari kekutan supranatural maupun
supernatural atau penyihir
3) Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda-beda setiap kelompok
masyarakat
4) Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh, dan
5) Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual,
terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud antropologi kesehatan menurut para ahli?


2. Sebutkan faktor-faktor dari derajat kesehatan masyarakat atau resultante?
3. Apa yang dimaksud dengan paradigma sehat?

TUJUAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antropologi kesehatan

Menurut Bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; Antrhopology dapat
diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia
dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaan.

Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai mana
makhluk masyarakat. Sedangkan Kesehatan adalah kebutuhan setiap individu dari berbagai
kalangan status kesehatan (sakit-sehat), ekonomi (kaya-miskin), psikologi perkembangan (bayi,
anak, remaja, dewasa, manula), social (elit-wong alit), gedan Aografik (desa-kota).Pengertian
Antropologi kesehatan menurut Fosfer/Anderson merupakan konsep yang tepat karena
termaksud dalam pengertian ilmu antropologi menurut koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
ilmu antropologi kesehatan mempelajari manusia dari aspek fisik,social,budaya.

Adapun Beberapa pendapat Ahli-ahli sosiologi mengatakan bahwa:

 Menurut Hasan dan Prasad :


Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari
aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titk tolak
pandangan untuk memahami kedokteraan (medical), sejarah kedokteran
(medicohistorical), hokum kedokteran (medico-legal), aspek social kedokteran (medico-
social) dan masalah masalah kesehatan manusia (hasan dan Prasad, 1959; 21-22)

2.2 Ruang Lingkup dan Peranan Antropologi kesehatan

Penyakit muncul tidak bersamaaan dengan saat munculnya manusia, tetapi sebagaimana
dikemukakan oleh Sigerit (Landy 1997), penyakit adalah bagian dari kehidupan yang ada
dibawah kondisi yang berubah-ubah.

Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat Adaptif. Terdapat hubungan antara penyakit, obat-obatan dan kebudayaan.
Menurut Landy antropologi kesehatan adalah suatu study tentang konfrotasi manusia dengan
penyakit serta rasa sakit,dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat yang dibuat
oleh kelompok manusia berkaitan dengan ancaman yang akan datang.

Buku berjudul Anthropology in Medicine menurut foster dan Ardeson belum melahirkan
disiplin baru dan hanya merupakan lapangan perhatian dari antropologi terapan. Munculnya
istilah Medicine Anthropology dari tulisan Scoth dan Paul dalam artikel tentang pengobatan dan
kesehatan masyarakat. Atas dasar ini kemudian di America lahirlah antropologi kesehatan.

Ahli-Ahli antropologi tertarik untuk mempelajarai faktor-faktor biologis, dan sosio-


budaya yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit pada masa sekarang dan
sepanjang sejarah kehidupan manusia dipengarugi oleh keinginan untuk memahami perilaku
sehat manusia dalam manifestasi yang luas dan berkaitan segi praktis.

Tipe Kajian Antropologi Kesehatan

Tipe kajian antropologi budaya yang menjadi akar antropologi kesehatan:

 Kajian tentang obat, primitif, tukang sihir, dan majikan


 Kajian tentang kepribadian dan kesehatan di berbagai seting budaya
 Keterlibatan ahli-ahli antropologi dalam program-program kesehatan internasional dan
perubahan komunutas yang terencana
 Antropologi ekologi
 Teori evolusioner

a. Antropologi Fisik

1. Ahli-ahli antropologi fisik, belajar dan melakukan penelitian di sekolah-sekolah


kedokteran (anatomi)
2. Ahli-ahli antropologi fisik adalah ahli antropologi kesehatan
3. Sejumlah besar ahli antropologi fisik adalah dokter Hasan dan Prasad (1959) menyusun
daftar lapangan studi antropologi kesehatan yang meliputi:
a. Nutrisi dan pertumbuhan (korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas
dari penyakit-penyakit, missal radang pada persendian tulang (arthritis), tukak
lambung (ulcer), kurang darah (anemia) dan penyakit diabetes.
b. Underwood (pengaruh- pengaruh evolusi manusia serta jenis penyakit yang
berbeda-beda pada berbagi populasi yang terkena sebagai akibat dari faktor-faktor
budaya, missal: migrasi, kolonisasi dan meluasnya urbanisasi)
c. Fienes ( penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia adalah suatu
konsekuensi yang khusus dari suatu cara hidup yang beradab, dimulai dari
pertanian yang menjadi dasar bagi timbulnya dan berkembangnya pemukiman
penduduk yang padat)
a) Kedokteran forensic, (suatu bidang mengenai masalah-masalah kedokteran
hokum yang mencangkup identifikasi misal: umur, jenis kelamin, dan
peninggalan ras manusia yang diduga mati karena unsur kejahatan serta masalah
penentuan orang tua dari seseorang anak melalui tipe darah, bila terjadi keraguan
mengenai siapa yang menjadi bapaknya).
b) dalam usaha pencegahan penyakit (penelitian mengenai penemuan kelompok-
kelompok penduduk yang memiliki resiko tinggi, yaitu orang-orang yang
tubuhnya mengandung sel sabit (sickle-cell) dan pembawa penyakit kuning
(hepatitis).
Para ahli telah memanfaatkan pengetahuan mereka mengenai variasi manusia
untuk membantu dalam bidang teknik biomedical (biomedical engineering). Ukuran,
norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi digunakan dalam
bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai survei tentang
tingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam populasi yang berbeda-beda maupun dalam
suatu populasi.
b. Etnomedisin
Cabang dari etnobotani atau antropologi kesehatan yang mempelajarai
pengobatan tradisional, tidak hanya yang berhubungan dengan sumber-sumber tertulis
(contohnya pengobatan tradisional cina) tetapi terutama pengetahuan dan praktek yang
secara oral diturunkan selama beberapa abad.
Dalam ilmu pengetahuan, etnomedisin pada umumnya ditandai dengan
pendekatan biomedical yang kuat, terutama dalam program penemuan obat. Kepercayan
dan praktek-praktek yang berkenan dengan penyakit, yang merupakan hasil dari
perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kedokteran modern,
merupaka urutan langsung dari kerangka konseptual ahli-ahli antropologi mengenai
sistem medis non-barat. Rivers (Medicine, magic, and Religion). Sistem pengobatan asli
adalah pranata-pranata sosial umumnya, dan bahwa praktek-praktek pengobatan asli
adalah rasional bila diliht dari sudut kepercayaan yang berlaku yang mengenai sebab-
akibat.
Setelah antropologi kesehatan berkembang tertama dalam bidang-bidang yang
luas, konsep kesehatan internasional dan psikiarti lintas budaya (psikiarti transcultural),
kepentingan pengetahuan praktis maupun teoritis mengenai sistem pengobatan non-barat
semakin tampak.
c. Studi-Studi Tentang Kebudayaan dan Kepribadian
Sejak pertengahan tahun1930-an, para ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu
tingkah laku lainnya mulai mempertanyakan tentang kepribadian orang dewasa, atau
sifat-sifat dan lingkungan sosial budaya dimana ingkah laku itu terjadi.
d. Kesehatan Masyarakat Internasional
1) WHO
Petugas-petugas yang bekerja dilingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih
cepat menenmukan masalah daripada mereka yang bekerja dalam kebudayaan sendiri,
dan khususnya mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan melihat bahwa kesehatan
dan penyakit bukan merupaka gjla biologik saja, melainkan juga gejala sosial budaya.
Kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidaklah dapat dipenuhi dengan
sekedar memindahkan pelayanan kesehatan dari negara-negara industri.
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan praktek pengobatan primitif
dan petani yang telah diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada tahun-tahun
sebelumnya, informasi mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta
pengetahuan mereka mengenai dinamika stabilitas sosial dan perubahan, telah memberi
kunci yang dibutuhkan bagi masalah-masalah yang dijumpai dalam program-program
kesehatan masyrakat awal tersebut.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai
bagaimana kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi
pengobatan barat, bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan
kesehatan, dan bagaimana kesehatan dan penyakitsemata-mata merupakan aspek dari
keseluruhan pola kebudayaan, yang berubah bila ada perubahan sosial budayanya yang
mencangkup banyak hal.
2.3 Sumbangan Antropologi Terhadap Ilmu Kesehatan
Menurut Foster dan Aderson ada empat hal utama yang dapat disumbangkan oleh
antropologi terhadap ilmu kesehatan yaitu,
a. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu kesehatan (a)
Pendekatan Holistik, pendekatan ini memahami gejala sebagai suatu sistem. (b)
Relativisme budaya, standar penilaian budaya itu relative, suatu aktivitas budaya
yang oleh pendukungnya dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya
tidak baik dan tidak pantas lagi masyarakat lainnya.
b. Perubahan : proses dan persepsi (perubahan terencana)
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanaan program bertolak
dari konsep budaya. Bertolak dari itu, perencanaan program pembaharuan
kesehatan dalam upaya mengubah perilaku kesehatan tidak hanya memfokuskan
diri pada hal yang tampak, tetapi seharusnya pada aspek psiko-budaya.
c. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metode penelitian yang longgar tetapi efektif
untuk menggali serangkaian masalah teoritikdan praktis yang dihadapi dalam
berbagai program kesehatan.
d. Premis
Premis atau asumsi atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-
premis tersebut memainkan peranan dala menentukan tindakan individu dan
kelompok.
KESIMPULAN

Menurut para ahli antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia
yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya)
dari titk tolak pandangan untuk memahami kedokteraan (medical), sejarah kedokteran
(medicohistorical), hokum kedokteran (medico-legal), aspek social kedokteran (medico-
social) dan masalah masalah kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai