Anda di halaman 1dari 13

Implikasi

Antropologi dalam Praktik Keperawatan

Ghifari Fadhilah (P17320318034)


Niken Ayu Lestari (P17320318035)
Putri Raudhatul M (P17320318036)
Wafha Faujiah (P17320318037)
Sumbangan Antropologi bagi Ilmu
Kesehatan
Menurut Foster dan Anderson (1978) ada empat hal utama yang dapat
disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan :

1. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi
ilmu kesehatan
yaitu :
a. Pendekatan Holistik
b. Relavisme Budaya
Sumbangan Antropologi bagi Ilmu Kesehatan

2. Perubahan Proses dan Persepsi (Perubahan Terencana)


Suatu perubahan terencana akan lebih berhasil manakala
perencanaan program bertolak dari konsep budaya.
3. Metodologi Penelitian Antropologi
Ahli antropologi menawarkan suatu metode penelitian yang
longgar tetapi efektif untuk menggali serangkaian masalah
teoretik dan praktis yang dihadapi dalam berbagai program
kesehatan.
Sumbangan Antropologi bagi Ilmu Kesehatan

4. Premis-Premis Antropologi
1. Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan fakta umum dari
kehidupan manusia. Penyakit terjadi pada tiap tempat, waktu
dan individu dalam masyarakat.
2. Seluruh kelompok manusia, telah mengembangkan metode dan
aturan, sesuai dengan sumber daya dan strukturnya, untuk
mengatasi atau merespon terhadap penyakit.
3. Luruh kelompok manusia telah mengembangkan seperangkat
kepercayaan, pengertian, dan nilai-nilai yang konsisten dengan
matriks budayanya untuk memahami tentang penyakit dan
menentukan tindakan untuk mengatasinya
Peran Perawat

Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki


sejumlah peran didalam menjalankan tugasnya
sesuai dengan hak dan kewenangan yang ada.
Peran perawat yang utama adalah sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.
Peran Perawat
1. Pelaksana Layanan 4. Penelitian dan
Keperawatan (care Pengembang Ilmu
provider). Keperawatan

2. Pengelolaan 3. Pendidik dalam


(manager). Keperawatan
Hubungan Perawat dan Dokter

Hubungan antar perawat dokter penting dalam meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan. Hubungan antar perawat dan
dokter selama menjalankan proses terapi dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu :
1. Presepsi dokter dalam memahami profesi perawat.
2. Kebijakan institusi tempat pelayanan kesehatan, dan
3. Karakter individu masing-masing profesi.
Hubungan Perawat dan Dokter
Hubungan Kolaborasi Perawat – Dokter.
1. ANA ( American Nurse Assosiation )
Kolaborasi sebagai hubungan timbal balik dimana (pemberi
layanan) memegang tanggung jawab paling besar untuk
perawatan pasien dalam kerangka bidang perspektif mereka.
2. AMA ( American Medical Assosiation )
Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat
merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja
saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang
berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat.
 
Dorongan Kearah Profesional Perawat

1. Masih Vokasional
Vokasional adalah kemampuan dalan melakukan
eksplorasi terhadap masalah pendidikan dan
pekerjaan, penilaian terhadap kemampuan diri yang
dikaitkan dengan masalah Pekerjaan, perencanaan
masalah pekerjaan, pengambilan keputusan dalam
pemilihan pekerjaan.
Dorongan Kearah Profesional Perawat

2. Sarjana dan Nurse Terbatas


Yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena
lulusan sekolah menengah atas tiap tahunnya lebih
banyak yang memilih Diploma 3. Karena sekarang,
banyak sarjana – sarjana muda yang tidak langsung
mendapat pekerjaan ketika mendapat gelar sarjana
nya.
Dorongan Kearah Profesional Perawat

3. Kesadaran RS Terhadap Profesional Perawat


Masyarakat menuntut hak untuk diberikan pelayanan
keperawatan secara kompeten. Perawat dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan berperan sebagai
penyelenggara Praktik Keperawatan, pemberi Asuhan
Keperawatan, penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola
Pelayanan Keperawatan, dan peneliti Keperawatan.
Dorongan Kearah Profesional Perawat

4. Institusi Pendidikan
Salah satu tantangan tenaga kesehatan Indonesia
khususnya perawat adalah rendahnya kualitas, seperti
tingkat pendidikan dan keahlian yang belum memadai.
Pertumbuhan Institusi keperawatan di Indonesia juga
menjadi tidak terkendali.Tentunya hal ini ikut
menyumbang penambahan jumlah perawat di Indonesia.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai