DISUSUN OLEH :
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
LANDASAN TEORI
B. Pengertian Keperawatan
Virginia Henderson (1978) Perawatan adalah upaya membantu
individu baik yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan,
keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut
mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau
meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong
individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam
waktu secepat mungkin.
Lokakarya Keperawatan (1983) Perawatan adalah pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang menyeluruh ditunjukkan kepada individu, kelompok
dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
PEMBAHASAN
A. Keperawatan Transkultural
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional dan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat, bentuk pelayanan bio-psiko-spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat (Lokakarya Nasional,1983).
Keperawatan didefinisikan sebagai diagnosis dan tidakan terhadap
respons manusia pada masalah kesehatan aktual atau professional dan
situasi kehidupan (Nusing: A Social Policy Statement,
1985;NANDA,1990).
Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan
definisi ilmiah yang berorientasi pada praktik keperawatan yang memiliki
sekumpulan pengetahuan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk
memberikan pelayanan kepada klien. Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan atau
asuhan keperawatan yang bersifat humanistic dan professional, holistic
berdasarkan ilmu dan kiat, standar pelayanan dengan berpegang teguh
kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri atau
melalui upaya kolaborasi.
B. Transkultur
Transkultural terdiri atas dua kata dasar yaitu “trans” yang berarti
“berpindah” atau “suatu perpindahan” dan satu kata lagi yaitu “kultur” yang
berarti “kebudayaaan”. Kultur atau keudayaan adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. Budaya juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia (Wikipedia bahasa
Indonesia). Secara singkat keperawatan transkultural atau transkultural
nursing dapat diartikan sebagai keperawatan lintas budaya.
1. Konsep Perilaku
Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang (stimulus)
dan respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi
dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari
pengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan
(ketrampilan). Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain guru,
orangtua, teman, buku, media massa (WHO 1992). Menurut Notoatmojo
(1993), pengetahuan merupakan hasil dari tabu akibat proses penginderaan
terhadap suatu objek. Penginderaan tersebut terjadi sebagian besar dari
penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan yang cakap dalam koginitif
mempunyai enam tingkatan, yaitu : mengetahui, memahami, menggunakan,
menguraikan, menyimpulkan dan evaluasi.
1. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktikkeperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan
individu sesuai dengan budaya klien.Strategi yang digunakan dalam asuhan
keperawatan adalah perlindungan/ mempertahankan budaya,
mengakomodasi/ negoasiasi budaya dan mengubah/ mengganti budaya klien
(Leininger, 1991).
a. Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status
kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi
b. Negosiasi budaya . Intervensi dan implementasi keperawatan pada
tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya
tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien
agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang
makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein
hewani yang lain.
c. Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup
klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup
yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut
2. Proses keperawatan
Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam
menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam
bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991). menyatakan bahwa
proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir
dan memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and Boyle, 1995).
Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
a) Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada "Sunrise
Model"
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan
oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya
adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada
penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah: posisi dan
jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan,
kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi
sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan
diri.
a) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang
budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi
keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa
keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural
yaitu : gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur,
gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural dan
ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
b. Cultural careaccomodation/negotiation
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
2. Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
3. Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan
standar etik.
d) Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan dilakukan terhadap keberhasilan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,
mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan
budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi bisa diketahui latar belakang
budaya pasien.
F. Studi Kasus
Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Seorang dokter muda berumur 28 tahun baru saja melahirkan anak
pertamanya, di kamar perawatan dia ditemani oleh suami dan keluarga
termasuk mertuanya. Karena baru selesai melahirkan, sang dokter
tampaknya agak malas untuk menyusui bayinya saat itu dan ingin tidur
sebentar. Melihat hal tersebut ibu mertuanya berkata tidak baik bagi seorang
ibu yang baru melahirkan untuk bermalas-malasan dan tidak segera
menyusui bayinya, menurut ibu mertuanya nanti akan terbawa malas untuk
bekerja di kemudian hari.
Saat yang bersamaan, seorang perawat ada di situ sedang
memeriksa keadaan ibu dan bayi tersebut, dia mengiyakan pendapat dari
mertua dokter itu dengan mengemukakan argumentasinya bahwa kontak
pertama ibu dan anak adalah hal yang sangat baik untuk perkembangan
mental bayi nanti; semakin cepat bayi menyusui akan merangsang produksi
ASI ; semakin cepat bergerak akan lebih cepat ibu mandiri merawat diri dan
bayi.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan.
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki
nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan
pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan
merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya
yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat
yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat
dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan
dipandang sebagai suatu totalitas kehidupandimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan
simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh
manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan
iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena
tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah
keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu,
keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam
lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan
bentuk dan simbol yangmenyebabkan individu atau kelompok merasa
bersatu seperti musik, seni, iwayat hidup, bahasa dan atribut yang
digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan(Leininger, 1991) adalah :
o Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status
kesehatannya,misalnya budaya Berolah raga setiap pagi.
o Strategi II, Mengakomodasi/negoasiasi budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan,
misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis,
maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikankeperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk
memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang
lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Transcultural nursing
adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaanh dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat, sakit didasarkan pada
nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia (leininger, 2002).
Transculturasi dalam praktek keperawatan meliputi
1. Keperawatan
2. Mempertahankan budaya
3. Perilaku sehat-sakit
4. Negosiasi budaya
5. Restrukturisasi
6. Budaya
7. Proses keperawatan ( pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan
dan
pelaksanaan dan evaluasi )
B. Saran
Perawat diharapkan memahami betapa pentingnya peran agama
dalam keperawatan, karena perawat dituntut untuk bisa melayani kebutuhan
klien sesuai dengan ajaran ajaran agama.
Kami sebagai penulis makalah ini menyatakan siapapun yang
membaca makalah ini dapat memahami pengertian dan memahami model
dan konsep dari Peranan Agama dan Kepercayaan dalam Keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menciptakan pemilihihan
kepemimpinan yang baik,dan semoga makalah ini memberikan dorongan,
semangat, bahkan pemikiran para pembaca,dengan makalah ini menjadi
pedoman kaidah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://faizalbnu.blogspot.co.id/2014/10/makalah-implikasi-penggunaan.html
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Keperawatan%20Transkultural-SP.pdf
http://wwwpusink.blogspot.co.id/p/hubungan-antara-lingkungan-dan-
perilaku.html
http://dokumen.tips/documents/transkultural-nursing-55c1ea59e1c89.html
http://wineralways.blogspot.co.id/2012/05/makalah-peran-agama-dalam-
keperawatan.html
http://www.academia.edu/7087243/ASUHAN_KEPERAWATAN_TRANS
KULTURAL_
Swasono. M.F, (1997), Kehamilan, kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi
dalam
Konteks Budaya, Jakarta, UI Press
NAMA : FADHILLA ELSA KHAIRANI
NIM : PO.71.20.1.20.065
TINGKAT : 2B
MATKUL : ANTROPHOLOGY KEPERAWATAN
SOAL :
1. Suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat, sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia. Adalah
pengertian transkultural nursing menurut…..
a. Leininger 2002
b. Leininger 2003
c. Leininger 2004
d. Leininger 2001
e. Leininger 2000
7. Transkultur terdiri atas dua kata dasar yaitu “trans” yang berarti
“berpindah” atau“suatu perpindahan” dan “kultur” yang berarti….
a. Kerajaan
b. Kejayaan
c. Kekuatan
d. Kemasyarakatan
e. Kebudayaan