Disusun oleh :
FADHILLA ELSA KHAIRANI
PO.71.20.1.20.059
TINGKAT 3B
Dosen Pengampu:
Ns.Rumentalia Sulistini, S.Kep, M.Kep
Intervensi Utama
Perawatan jantung Perawatan jantung akut
Intervensi Pendukung
Code management Manajemen syok
Edukasi rehabilitasi jantung Manajemen syok anafilaktik
Insersi intravena Manajemen syok hipovolemik
Konsultasi Manajemen syok kardiogenik
Manajemen alat pacu jantung permanen Manajemen syok neurogenik
Manajeman alat pacu jantung sementara Manajemen syok obstruktif
Manajemen aritmia Manajemen syok septik
Manajemen cairan Pemantauan cairan
Manajemen elektrolit Pemantauan elektrolit
Manajemen elektrolit: hiperkalemia Pemantauan hemodinamik invasif
Manajemen elektrolit: hiperkalsemia Pemantauan neurologis
Manajemen elektrolit: hipermagnesemia Pemantauan tanda vital
Manajemen elektrolit: hipermatremia Pemberian obat
Manajemen elektrolit: hipokalemia Pemberian obat intravena
Manajemen elektrolit: hiperkalemia Pemberian obat oral
Manajemen elektrolit: hipomagnesimia Pembberian produk darah
Manajemen elektrolit: hipermagneimia Pencegahan perdarahan
Manajemen elektrolit: hiponatremia Pengambilan sampel darah arteri
Manajemen nyeri Pengambilan sampel darah vena
Manajemen nyeri Pengontrolan perdarahan
Manajememn overdosis Perawatan alat topangan jantung mekanik
Manajemen perdarahan pervaginam Perawatan sirkulasi
antepartum Rehabilitasi jantung
Manajemen perdarahan pervaginam pasca Resusitasi jantung paru
persalinan Terapi intravena
Manajemen spesimen darah Terapi oksigen
Penurunan Curah Jantung (D.0008) Curah Jantung (L.02008) PERAWATAN JANTUNG (I.02075)
Definisi: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Observasi
Ketidakadekuatan jantung memompa selama...x 24 jam maka diharapkan Penurunan
Identifikasi tanda/gejala primer
darah untuk memenuhi kebutuhan Curah Jantung meningkat dengan kriteria hasil:
Penurunan curah jantung
metabolisme tubuh. 1. Kekuatan nadi perifer meningkat
(meliputi dispenea, kelelahan,
2. Ejection fraction (EF) meningkat
Penyebab: adema ortopnea paroxysmal
3. Palpitasi menurun
nocturnal dyspenea, peningkatan
4. Bradikardia menurun
Perubahan irama jantung CPV)
5. Takikardia menurun
Perubahan frekuensi jantung Identifikasi tanda /gejala
6. Gambaran EKG aritmia menurun
Perubahan kontraktilitas sekunder penurunan curah
7. Lelah menurun
Perubahan preload jantung (meliputi peningkatan
8. Edema menurun
Perubahan afterload berat badan, hepatomegali ditensi
9. Distensi vena jugularis menurun
vena jugularis, palpitasi, ronkhi
Gejala dan Tanda Mayor 10. Dispnea menurun
basah, oliguria, batuk, kulit
Subjektif : 11. Oliguria menurun
pucat)
1. Perunbahan irama jantung : 12. Batuk menurun
Monitor tekanan darah (termasuk
Palpitasi 13. Suara jantung S3 menurun
tekanan darah ortostatik, jika
2. Perubahan preload : lelah 14. Suara jantung S4 menurun perlu)
3. Perubahan afterload: Dispnea 15. Tekanan darah membaik Monitor intake dan output cairan
4. Perubahan kontraktilitas: Monitor berat badan setiap hari
paroxysmal nocturnal dyspnea pada waktu yang sama
(PND), ortopnea, batuk Monitor saturasi oksigen
Objektif : Monitor keluhan nyeri dada (mis.
1. Perubahan irama jantung Intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
Bradikardial/ takikardia presivitasi yang mengurangi
Gambaran EKG aritmia nyeri)
atau gangguan konduksi Monitor EKG 12 sadapoan
2. Perubahan preload Monitor aritmia (kelainan irama
Edema dan frekwensi)
1. Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri
dada (meliputi faktor pemicu dan
dan pereda, kualitas, lokasi,
radiasi, skala, durasi dan
frekuensi)
Monitor EKG 12 sadapan untuk
perubahan ST dan T
Monitor Aritmia( kelainan irama
dan frekuensi)
Monitor elektrolit yang dapat
meningkatkan resiko
aritmia( mis. kalium, magnesium
serum)
Monitor enzim jantung (mis. CK,
CK-MB, Troponin T, Troponin I)
Monitor saturasi oksigen
Identifikasi stratifikasi pada
sindrom koroner akut(mis. Skor
TIMI, Killip, Crusade)
2. Terapiutik
Pertahankan tirah baring minimal
12 jam
Pasang akses intravena
Puasakan hingga bebas nyeri
Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi ansietas dan stres
Sediakan lingkungan yang
kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
Siapkan menjalani intervensi
koroner perkutan, jika perlu
Berikan dukungan spiritual dan
emosional
3. Edukasi
Anjurkan segera melaporkan
nyeri dada
Anjurkan menghindari manuver
Valsava (mis. Mengedan sat
BAB atau batuk)
Jelaskan tindakan yang dijalani
pasien
Ajarkan teknik menurunkan
kecemasan dan ketakutan
4. Kolbaorasi
Kolaborasi pemberian
antiplatelat, jika perlu
Kolaborasi pemberian
antiangina(mis. Nitrogliserin,
beta blocker, calcium channel
bloker)
Kolaborasi pemberian morfin,
jika perlu
Kolaborasi pemberian inotropik,
jika perlu
Kolaborasi pemberian obat untuk
mencegah manuver Valsava
(mis., pelunak, tinja, antiemetik)
Kolaborasi pemberian trombus
dengan antikoagulan, jika perlu
Kolaborasi pemeriksaan x-ray
dada , jika perlu
Identifikasi riwayat
kesehatan dan riwayat alergi
Identifikasi kontraindikasi
pemberian imunisasi
Identifikasi status imunisasi
setiap kunjungan ke
pelayanan kesehatan
2. Terapeutik
3. Edukasi