Asma Kelompok 1 :
Etiologi
Faktor pemicu timbulnya reaksi hipersensistifitas saluran pernapasan dapat berupa :
1. Hirup debu yang didapatkan dijalan raya maupun debu rumah tangga.
2. Hirupan asap kendaraan, asap rokok, asap pembakaran.
3. Hirup aerosol (asap pabrik yang bercampur gas buangan seperti nitrogen).
4. Pajanan hawa dingin.
5. Bulu binatang.
6. Stress yang berlebihan ronkus
Manifestasi Klinis Dan
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik pada pasien asmatikus adalah batuk, dyspnea (sesak
nafas), dan wheezing (terengah-engah). Pada sebagian penderita disertai dengan
rasa nyeri dada, pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan
gejala klinis, sedangkan waktu serangan tampak penderita bernafas cepat, dalam,
gelisa, duduk dengan tangan menyangga ke depan serta tampak otot-otot bantu
pernafasan bekerja dengan keras (Sukarmin, 2019).
Patofisiologi
Faktor pencetus dari asma seperti faktor genetik, alergi, dan stress akan
menyebabkan timbulnya asma. Kondisi asma yang berat dan tidak kunjung
membaik saat sudah dilakukam intervensi akan menjadi status asmatikus. Status
asmatikus menyebabkan abnormalitas pada paru paru dimana pada fase ini fungsi
paru akan menurun yang menyebabkan terjadinya penyempitan pada jalan nafas
dan ekspansi paru. Ekspansi paru bisa menyebabkan seseorang mengalami
hiperventilasi sehingga retensi terhadap oksigen lalu terjadilah asidosis
respiratorik.
Komplikasi
1 2 3 4 5
Circulation
Pada kasus status asmatikus ini adanya usaha yang kuat
untuk memperoleh oksgien maka jantung berkontraksi kuat
untuk memenuhi kebutuhan tersebut hal ini ditandai dengan
adanya peningkatan denyut nadi lebih dari 110 x/menit.
Disability
Pada tahap pengkajian ini diperoleh hasil bahwa pasien
dengan status asmatius mengalami penurunan kesadaran.
1. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum :
Kesadaran penderita :
apatis, sopor, koma,
gelisah, komposmentis
tergantung pada keadaan
klien.
Ta n d a - t a n d a v i t a l :
tekanan darah, nadi, dan
pernafsan meningkat.
B. Pengkajian Sekunder
Lanjutan
b ) H e a d To T o e :
Lanjutan
Diagnosa Keperawatan
4. Intoleransi Aktivitas
Intervensi Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses kontinyu yang terjadi saat melakukan kontak
dengan klien. Setelah melaksanakan intervensi, kumpulkan data subyektif dan
obyektif dari klien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain. Selain itu,
evaluasi juga dapat meninjau ulang pengetahuan tentang status terbaru dari
kondisi, terapi, sumber daya pemulihan, dan hasil yang diharapkan.
Thank