DYSPNEA
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan
Oksigenasi
gangguan pada pertukaran gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat sehingga terjadi sesak napas.
Penanganan Umum Dispnea Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis pada saluran
pernapasn maka ruang mati akan meningkat. Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan
a. Memposisikan pasien pada posisi
setengah duduk atau berbaring dengan terganggu dan juga dapat menebab kan dispnea. Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan terhadap compliance paru,
bantal yang tinggi semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka makinbesar gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama
b. Diberikan oksigen sebanyak 2-4 liter inspirasi untuk menghasilkan pengembangan paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah
per menit tergantung derajat sesaknya digantinya jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.
c. Pengobatan selanjutnya diberikan sesuai
dengan penyakit yang diderita. PEMERIKSAAN FISIK
d. Terapi non Farmakologi
Olahraga teratur a. Kesadaran: kesadaran menurun
Menghindari allergen b. TTV: peningkatan frekuensi pernafasan, suhu tinggi
Terapi emosi c. Head to toe
d. Mata: Konjungtiva pucat (karena anemia), konjungtiva sianosis (karena hipoksemia), konjungtiva terdapat petechie ( karena
emboli atau endokarditis)
e. Mulut dan bibir: Membran mukosa sianosis, bernafas dengan mengerutkan mulut
f. Hidung : Pernafasan dengan cuping hidung
g. Dada: Retraksi otot bantu nafas, pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan kiri, suara nafas tidak normal.
PATHWAYS
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN