”TEORI AGING”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
A. Teori Biologi
Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang dari
lahir sampai meninggal. Perubahan pada tubuh dapat secara independen atau
dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang bersifat patologis. Teori biologi
dibagi 3 bagian yaitu (Sunaryo dkk, 2015 : 39-41):
1. Teori Stochastic
Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara
acak/random dan akumulasi setiap waktu. Teori ini terdiri dari :
a. Error Theory
Teori kesalahan didasarkan pada gagasan dimana kesalahan dapat
terjadi di dalam rekaman sintese DNA. Jika proses transkripsi dari
DNA terganggu maka akan mempengaruhi suatu sel dan akan terjadi
penuaan yang berakibat pada kematian.
c. Cross-Lingkage Theory
Teori ini seperti protein yang metabolism tidak normal sehingga
banyak produksi sampah di dalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat
efektif defisien.
b. Immunity Theory
Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri. Mutasi somatik menyebabkan terjadinya
kekinan pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat menyebabkan
sistem imun tubuh mengalami perubahan dan dapat dianggap sebagai
sel asing. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa
autoimun. Dilain pihak, sistem imun tubuh sendiri daya
pertahanannya mengalami penurunan pada proses penuaan dan daya
serangnya terhadap sel kanker mengalami penurunan.
B. Teori Sosiologis
1. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang
secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosia lanjut usia menurun, baik
secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda
(triple loss), yakni (Kholifah, 2016 : 15) :
a. Kehilangan peran
b. Hambatan kontak social
c. Berkurangnya kontak komitmen
Menurut Siti Nur Kholifah ( 2016 : 15) dasar kepribadian atau tingkah
laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan teori
yang disebutkan sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang
terjadi pada seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas
yang dimilikinya. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam
siklus kehidupan lanjut usia. Pengalaman hidup seseorang suatu saat
merupakan gambarannya kelak pada saat dia menjadi lanjut usia. Hal ini
dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata
tidak berubah, walaupun ia telah lanjut usia.
C. Teori Psikologis
Teori dikembangkan oleh Birren and Janner (1977), teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang merepons pada tugas perkembangannya.
Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan meskipun orang
tersebut telah menua.
a. Teori hierarki kebutuhan manusia menurut maslow/maslow’s hierarchy of
human needs (1960). Kebutuhan dasar manusia dibagi dalam 5 tahap
dimulai dari terendah, yaitu kebutuhan biologis/fisiologis/sex, rasa
aman,kasih saying, harga diri, sampai pada yang paling tinggi, yaitu
aktualitas diri.
b. Teori individualism jung (jung’s theory of individualism). Teori ini
dikemukakan oleh cail gustaf jung (2009). Sifat dasar manusia dibagi
menjadi 2, yaitu ekstrover dan introver. Introver lebih suka menyendiri
dan sedangkan ekstrover adalah penuaan yang bisa menyeimbangkan
introvertnya.
c. Teori 8 tingkat perkembangan erikson (erikson’s eight stages of life),
dikemukakan erikson pada (1950). Tugas perkembangan terakhrir
individu yang harus dicapai adalah ego integrity vs disappear. Jika
individu di tahap ini sukses maka dia akan berkembang menjadi individu
yang arif.
2. Menurut Chaplin
Moral condong pada akhlak yang sesuai dengan aturan social, adat
kebiasaan/hokum yang mengatur tingkah laku.
3. Menurut Hurlock
Kebiasaan, tata cara, dan adat peraturan perilaku yang sudah menjadi
kebiasaan di kalangan suatu bangsa.
Macam-macam spiritual
Deepublish
Kholifah, Siti Nur. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta :
Kemenkes RI
OFFSET