Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIVITAS EKSTRAK GARLIC BAWANG DAYAK


(Eleutherine americana (Aubl) Merr) SEBAGAI ANTIDIABETES
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:
ROQY BI HAQY; G1C016004; 2016
ANJAR RICHARDO MANUFANDU; GIC017062; 2017
USWATUN KHASANAH; G1C017133; 2017

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG


SEMARANG
2017
ii
iii
DAFTAR IS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian.........................................................................2
1.3. Manfaat penelitian.......................................................................2
1.4. Luaran yang Diharapkan.............................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................3
2.1. Bawang Dayak.............................................................................3
2.2. Diabetes Mellitus.........................................................................3
2.3. Tikus Putih...................................................................................4
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................6
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................6
3.2. Metode Penelitian........................................................................6
3.3. Variabel Penelitian.......................................................................6
3.4. Alat dan Bahan yang digunakan..................................................6
3.5. Prosedur Penelitian......................................................................7
3.6. Analisa Data.................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................9
4.1. Anggaran Biaya...........................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan...........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................11
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing........................11
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Dana.............................................................15
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas............16
Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Peneliti....................................................18

iv
1

BAB I .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data menurut WHO 2002 menunjukkan bahwa indonesia termasuk
dalam 10 negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbesar di
dunia. Penyebab Diabetes Mellitus ini terjadi karena ada beberapa faktor
penyebab diantaranya adalah pola hidup yang kurang sehat dan karena faktor
genetika oleh sebab itu penderita diabetes ini mengalami peningkatan kadar
gula didalam darah .Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk masyarakat
kembali ke alam atau dikenal dengan back to nature. Pemanfaatan tanaman
yang belum digali lebih dalam yaitu bawang dayak.
Diabetes Mellitus merupakan penyakit saat tubuh tidak dapat
memproduksi insulin (Filho, et al., 2005) atau jumlah insulin cukup tetapi
kerjanya kurang baik ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah
(Kariadi, 2009).
Bawang dayak merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki
khasiat bagi kesehatan. Tanaman ini merupakan tanaman yang endemik yang
biasanya banyak ditemukan di Kalimantan. Selama ini pemanfaatan umbi
bawang dayak mempunyai khasiat penyembuhan terhadap berbagai jenis
penyakit seperti antikanker payudara, antiinflamasi, anti-tumor,
imunostimulan serta mencegah penyakit jantung.
Bawang dayak mengandung senyawa bioaktif yang terdiri dari
senyawa alkaloid, steroid, glikosida, fenolik, flavonoid, saponin, terpenoid,
dan tannin. Di dukung oleh hasil penelitian Marianne dkk (2011)
Makanan sumber pokok sehari – hari masyarakat adalah
mengkonsumsi nasi yang tinggi karbohidrat sehingga berpotensi sebagai
sumber peningkatan kadar gula darah. Masukan glukosa yang tinggi dalam
tubuh dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan insulin sehinga pankreas
memiliki beban yang berat. Masukan gula yang tinggi dengan kebutuhan
kalori yang rendah menyebabkan hiperglikemik yang akan mengarah ke
patifisiologis diabetes mellitus. (El-soud et al., 2007).
2

Maka dibutuhkan senyawa khusus dari produk metabolit tanaman


untuk dapat menurunkan gula darah tubuh. Salah satu tanaman yang memiliki
kandungan senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat bagi tubuh adalah
bawang dayak. Bawang dayak selama ini belum ada penelitian mengenai
pemanfaatannya sebagai obat untuk menurunkan glukosa darah untuk
dijadikan sebagai antidiabetes. Garlic adalah suatu proses maserasi dengan
tujuan untuk membuat sebuah obat antidiabetes. Bawang dayak sendiri
mengandung senyawa golongan flavonoid, fenolik, alkaloid, dan terpenoid
merupakan golongan senyawa yang. Berdasarkan uraian di atas, maka
permasalahan yang timbul adalah apakah ekstrak garlic bawang dayak
(Eleutherine americana (Aubl) Merr) mampu memberikan efek menurunkan
kadar glukosa darah pada tikus putih. Oleh karena itu, maka dilakukan uji
antidiabes dari ekstrak garlic bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl)
Merr) pada tikus putih.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Garlic bawang
dayak (Eleutherine americana (Aubl) Merr) yang berpotensi sebagai
antidiabetes pada tikus putih (Ratus norvegicus)
1.3 Luaran yang diharapkan
Luaran dari program ini diharapkan dapat bermanfaat yakni artikel
ilmiah dan jurnal nasional terakreditasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga
dapat digunakan sebagai rujukan dalam penelitian tentang Garlic bawang
dayak sebagai anti Diabetes Mellitus mampu menurunkan morbiditas dan
mortalitas akibat penyakit tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai terapi
Diabetes Mellitus yang aman dan tampak efek samping.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diambil dari hasil penelitian adalah;
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pemanfaatan garlic bawang dayak sebagai antidiabetes
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
ilmiah bagi masyarakat dan mahasiswa untuk penelitian-penelitian ilmiah
berikutnya. Hasil penelitian ini merupakan sumbangan pengetahuan
tentang kesehatan yang dapat menjadi referensi dan acuan ilmiah bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
3

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bawang Dayak ( Eleutherine Americana (Aubl)Merr)


Bawang dayak merupakan salah satu jenis tanaman yang berkhasiat
bagi kesehatan dan tanaman ini banyak ditemukan di Kalimantan. Umbi
bawang dayak memiliki khasiat sebagai penyembuhan terhadap berbagai
penyakit seperti antikanker payudara, antiinflamasi, anti-tumor,
imunostimulan serta mencegah penyakit jantung (Nur, 2011).
Bawang dayak merupakan tanaman bergerombol dan berbatang
basah dengan ketinggian tanaman mencapai 50 cm, umbi panjang, berbentuk
bulat telur, berwarna merah seperti bawang merah dan tidak berbau. Secara
morfologi daun bawang dayak berwarna hijau berigi (berbentuk pita
bergaris), mirip anggrek tanah, bunga berwarna putih dan biasanya mekar
pada sore hari selama beberapa jam (Utami, 2015). Bawang dayak
mengandung berbagai senyawa aktif naphtoqunores dan turunan
elecanacine, eleuherie, eleutherol, eleuthernone dan senyawa glikosida,
flavonoid, saponin, terpenoid, dan tannin (Utami, 2015).

2.2 Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO,
1999). Ada beberapa beberapa tipe diabetes yaitu : Diabetes tipe 1 merupakan
kelainan pada sistem kekebalan tubuh (immune system). Antibodi yang
seharusnya membentengi tubuh dari bakteri dan virus malah menyerang
pankreas dan menghancurkan sel penghasil hormon insulin (sel beta).
Akibatnya pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin bagi tubuh dan
diabetes tipe ini sangat ketergantungan pada insulin, diabetes tipe ini lebih
sering dimulai prosesnya saat masa anak – anak dan pada diabetes tipe 2
pankreas tetap memproduksi hormon insulin seperti biasanya. Namun jumlah
yang diproduksi tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh atau karena sel-sel
tubuh tidak merespon insulin sebagaimana mestinya (resistensi insulin).
Resistensi insulin merupakan penyebab paling umum diabetes tipe 2 orang
yang kelebihan berat badan memiliki resiko yang lebih besar mengalami
diabetes tipe 2 karena kegemukan bisa menyebabkan kondisi resistensi
terhadap insulin. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah (glukosa)
meningkat, karena walaupun pankreas bekerja keras memproduksi hormon
insulin tetap tidak mampu menjaga gula darah berada dalam level normal.
4

Insulin dapat membantu proses penghancuran dan penyerapan glukosa, asam


lemak dan asam amino. Jika insulin tidak dapat diproduksi oleh pankreas atau
terjadi resistensi insulin maka terjadi pada kadar glukosa dalam darah
meningkat sehingga ginjal tidak dapat memproses glukosa tersebut dan
dikeluarkan melalui urin.

WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi Diabetes


Mellitus. Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam
pengklasifikasian diabetes, antara lain Childhood Diabetics, Young
Diabetics, Adult Diabetics dan Elderly Diabetics. Pada tahun 1980 WHO
mengemukakan klasifikasi baru diabetes mellitus memperkuat rekomendasi
National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang mengajukan 2 tipe
utama Diabetes Mellitus, yaitu "Insulin Dependent Diabetes Mellitus"
(IDDM) disebut juga Diabetes Mellitus Tipe 1 dan "Non-Insulin-Dependent
Diabetes Mellitus" (NIDDM) yang disebut juga Diabetes Mellitus Tipe 2.
Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi
menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2, namun tetap mempertahankan
istilah "Insulin-Dependent Diabetes Mellitus" (IDDM) dan "Non-Insulin-
Dependent Diabetes Mellitus" (NIDDM), walaupun ternyata dalam
publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul.

Klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3


kelompok diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain, Toleransi Glukosa
Terganggu atau Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Mellitus
Gestasional atau Gestational Diabetes Mellitus (GDM).

2.3 Tikus Putih


Tikus putih (Rattus norvegicus) banyak digunakan sebagai hewan
percobaan pada berbagai penelitian. Tikus putih tersertifikasi diharapkan
lebih mempermudah para peneliti dalam mendapatkan hewan percobaan
yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Kriteria yang dibutuhkan oleh
peneliti dalam menentukan tikus putih sebagai hewan percobaan, antara
lain kontrol (recording) pakan, kontrol (recording) kesehatan, recording
perkawinan, jenis (strain), umur, bobot badan, jenis kelamin, silsilah
genetik. Terdapat tiga galur tikus putih yang memiliki kekhususan untuk
digunakan sebagai hewan percobaan antara lain Wistar, long evans dan
Sprague dawley (Malole dan Promono, 1989)

2.4 Penurunan Diabetes melilitus dengan ekstrak Garlic bawang dayak


5

Karena bawang dayak mengandung senyawa bioaktif yang terdiri dari


senyawa alkaloid, steroid, glikosida, fenolik, flavonoid, saponin, terpenoid, dan
tannin. Di dukung oleh hasil penelitian Marianne dkk (2011) melaporkan bahwa
ekstrak kandungan alkaloid, flavonoid, tannin, glikosida, antrakuinon, dan
steroid/triterpenoid pada esktrak daun kluwih mampu menurunkan kadar glukosa
darah .

BAB III. METODE PENELITIAN


6

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di laboratorium Patologi Klinik Universitas
Muhammdiyah Semarang dan waktu penelitian pada bulan Maret-Juli 2018.

3.2 Metode Penelitian


Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
eksperimental, dengan menggunakan rancangan pre and post test control
group design untuk mengetahui efektivitas garlic sebagai antidiabetes pada
tikus putih.

3.3 Variabel Penelitian


Terdapat 3 variabel uji dalam penelitian ini yaitu;
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis garlic bawang dayak.
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar glukosa serum darah
tikus.
3. Variabel Terkontrol:
a. Hewan uji: tikus putih jantan galur Wistar berumur 8-12 minggu, sehat
dengan berat badan ±150-250 gram dan sebanyak 25 ekor tikus.
b. Metode ekstraksi: maserasi.
c. Larutan ekstraksi: etanol 96%.

3.4 Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat yang digunakan untuk pembuatan ekstrak adalah neraca
analitik, maserator, rotary evaporator, corong Buchner dan pompa vakum,
kertas saring, alumunium foil, cawan porselen, dan waterbath. Alat yang
digunakan untuk penanganan hewan uji adalah timbangan tikus, sonde oral,
tabung eppendorf, scalpel no.20, jarum suntik dan spuit dispossable,
mikropipet, blue tip dan yellow tip, kandang tikus, tempat minum tikus, pipet
tetes, sentrifugator, bekker glass, kuvet dan spektrofotometri UV-Vis, vortex
(StarDust FC15), sarung tangan, dan masker.
Bahan yang digunakan garlic bawang dayak, hewan uji yang
digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar berumur 8-12 minggu
dengan berat badan ±150-250 gram. Bahan untuk pengukur kadar glukosa
darah GOD-PAP (Glucose Oksidase Phenol 4-Aminoantipirin) dari DSI
(Diagnosa Systems Internasional). Bahan kimia yang digunakan adalah
reagen kit Glucose, aloksan monohidrat (Sigma Aldrich), aqua bidestillata /
water for injection (WFI), Glibenklamid (Generik) dan Pelarut yang
digunakan adalah etanol 96%,

3.5 Prosedur Penelitian


1. Determinasi Bawang Dayak
7

Determinasi tanaman ini adalah untuk menetapkan kebenaran sampel


bawang dayak yang berkaitan dengan ciri-ciri makroskopis dengan
mencocokkan ciri-ciri morfologi tanaman terhadap pustaka. Tanaman ini
dideterminasi di laboratorium LIPI Bogor.
2. Pembuatan Ekstrak Garlic Bawang Dayak
Sampel garlic bawang dayak dihaluskan dengan menggunakan blender
sampai diperoleh serbuk garlic bawang dayak, lalu sampel ditimbang.
Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 96%.
400 gram serbuk garlic bawang dayak direndam dengan 2,4 liter etanol
96% dengan perbandingan (1:6). Garlic bawang dayak didiamkan selama
3 hari dengan sesekali diaduk. Ekstrak etanol kemudian disaring
menggunakan corong Buchner dan diuapkan menggunakan rotary
evaporator. Kemudian ekstrak etanol yang diperoleh diuapkan pada water
bath sehingga diperoleh ekstrak kental.
3. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Garlic bawang dayak
a. Pembuatan Model Tikus Diabetes
- Sebanyak dua puluh lima ekor tikus dibagi menjadi 5
kelompok perlakuan. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengukur kadar glukosa darah tikus pada hari ke-0 (glukosa
darah pre aloksan) yang sebelumnya tikus dipuasakan dulu
selama 16 jam. Langkah kedua Pengambilan darah dilakukan
melalui vena lateralis yang terdapat di ekor tikus sebanyak 0,5
mL kemudian darah ditampung di tabung ependorf dan
kemudian disentrifuse menggunakan minispin selama 15 menit
dengan kecepatan 12.000 rpm untuk mendapatkan serumnya.
Langkah ketiga supernatannya diambil dengan menggunakan
mikropipet sebanyak 10 µL dimasukkan ke dalam kuvet lalu
ditambah 1000 µL campuran pereaksi DiaSys dan diinkubasi
selama 10 menit pada suhu ruang. Kemudian blanko, standar
dan sampel dibaca serapannya menggunakan spektrofotometer
visibel λ= 500 nm.
- Selanjutnya adalah 25 ekor tikus diinjeksi aloksan monohidrat
dengan dosis 150 mg/kg BB secara intraperitoneal sehingga
terkena diabetes (Sujono dan Munawaroh,2009). Setelah
induksi aloksan 4 jam pada hari pertama diberikan air gula
(Lenzen, 2008) . Dan Setelah 4 hari diukur lagi kadar glukosa
darahnya (glukosa darah post aloksan), lalu dibandingkan
dengan kadar glukosa darah pada hari pertama sebelum diberi
aloksan. Apabila terjadi kenaikan kadar glukosa darah tikus
yaitu menjadi 200 mg/dL maka tikus dianggap sudah diabetes
(Federiuk et al., 2004). Selanjutnya 25 ekor tikus ini dibagi
dalam 5 kelompok perlakuan sebagai berikut:
8
9

Kelompok I (5 ekor) Diberi CMC- Na 0,5 % (kontrol negatif)


Kelompok II (5 ekor) Diberi glibenklamid 0,5 mg/kg BB
(kontrol positif) per oral.
Kelompok III (5 ekor) Diberi ekstrak garlic bawang dayak 50
Diberi ekstrak garlic bawang dayak 50
Kelompok IV (5 ekor) Diberi ekstrak garlic bawang dayak 75
mg/kg BB per oral.
Kelompok V (5 ekor) Didiberi ekstrak garlic bawang dayak 100
mg /kg BB per oral.
- Selanjutnya setelah tujuh hari diberi perlakuan, kadar glukosa
darah tikus diukur kembali untuk dibandingkan dengan kadar
glukosa darah setelah diberi aloksan pada hari keempat.

3.6 Analisa Data


Data dianalisis dengan membandingkan 3 titik pengambilan darah
terhadap tikus yaitu glukosa awal pada hari ke-0, glukosa setelah induksi
aloksan pada hari ke empat, dan glukosa akhir pada hari kesebelas ( 7 hari
setelah perlakuan ekstrak ) dengan ini diharapkan saat telah dilakukan
penelitian tentang efektifitas garlic bawang dayak ini kiranya ditemukan obat
anti Diabetes Mellitus. Data yang diperoleh berupa kadar glukosa darah yang
selanjutnya dihitung rata-rata beserta standar deviasinya untuk membanding
kadar glukosa darah sebelum dan setelah induksi aloksan serta melihat
perubahan kadar glukosa darah setelah diberi perlakuan berupa variasi
konsentrasi ekstrak daun garlic bawang dayak selama 7 hari.

BAB IV ANGGARAN BIAYA


4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Jumlah
1. Bahan dan Peralatan Penelitian Rp 5.331.000,00
10

2. Bahan Habis Pakai Rp 4.005.000,00


3. Perjalanan Rp 1.070.000
4. Lain-lain Rp 2.010.000,00
Jumlah Total Rp. 12.416.000,00

1.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 1. Jadwal Penelitian PKMP

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 PJ
1. Tahap Roqy Bi
Persiapan Haqy
2. Tahap Uswatun
pendahuluan Khasanah
3. Tahap Anjar R
Analisis Manufandu
4. Tahap Roqy Bi
Sintesis Haqy
5. Penyusunan TIM
Laporan
6. Penyerahan TIM
Laporan
Akhir

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes


Mellitus.Murray.R.K.D.K.
11

El- Soud , N.H.A., Khalil, M.Y., Hussein, J.S., Oraby, F.S.H., & Farrag,
A.R.H. 2007. Antidiabetic Effects of Fenugreek Alkaloid Extract
in Streptozotocin Induced Hyperglycemic Rats, Journal of Applied
Sciences Research. 3 (10) : 1073-1083.

Filho, J.M.B., Vasconcelos, T.H.C., Alencor, A.A., Batista, L.M.,


Oliveria, R.A.G., Gudes, D.N., et.,al. 2005. Plants and their
Constituens from South, Central, and North America with
Hypoglycemic Activity, Brazilia journal of Pharmacognosy. 15(4) :
392-413.

Kariadi, S.H.K.S. 2009. Diabetes ? Siapa takut!! Panduan Lengkap


untuk Diabetisi, Keluarganya, dan Profesional Medis. hal 20-21,
96-97. Mizan pustaka, Bandung.

Nublah. 2011. Identifikasi Golongan Senyawa Penurun Kadar Glukosa


Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769)
Hiperglikemia pada Daun Sukun (Artocarpus altilis (park.) fosberg
), Tesis. Universitas Gajah Mada.

Ranakusuma ABS. 1999. Penatalaksana Diabetes Mellitus Terpadu, Aksara


Buana, Jakarta.Robinson, T. 1995. Kandungan.

Ramachandran, K & B. Subramaniam. 1983. Scarlet Gourd,


Cocciniagrandis, Little- knownTropical Drug Plant. Econ. Bot. 37
(4) : 380-383.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat,


Penggunaaan dan Efek- efek Samping. Edisi VI. Jakarta: Elex Media
Komputindo. Hal. 48-49.

WHO. 1985. Expert Committee on Diabetes Mellitus. Second report. World


Health Organ Tech Rep Ser. 1980;646:1-80.

WHO. 1985. Study Group. Diabetes Mellitus. Report of a WHO Study


Group. World Health Organ Tech Rep Ser 1985;727:1-113.
12
13
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
pemakaian Satuan (Rp)
Bawang Pengujian pada 10 kg 100.000 1000.000
dayak hewan cobaa
Etanol Pelarut 12 L 117.000 1.400.000
Aquades Pelarut 6L 1.000 6.000
Aloksan Menaikkan 50 gr 100.000 500.000
kadar gula darah
Glibenkla kontrol negatif 5 gr 60.000 300.000
mid
CMC Na kontrol postif 10 gr 70.000 700.000
Tikus Obyek 25 ekor 35.000 875.000
penelitian
Asam Menandai tikus 50 ml 10.000 500.000
pikrat
Sub Total 5.331.000
2. Bahan habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
pemakaian Satuan (Rp)
Separangkat Objek 1 set 1.000.000 1.000.000
alat gelas penelitian
Vacuum Objek 3 jam 78.000 235.000
rotary penelitian
evaporator
Pakan tikus Objek 50 Kg @ 250.000 1.000.000
penelitian 20.000
Inkubator Objek 24 hari 20.000 240.000
penelitian
Sewa Penelitian 3 @ 300.000 300.000 900.000
laboratorium
Kandang Penelitian 25@ 25.000 25.000 625.000
tikus
Sub Total 4.005.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan Beli bawang 200.000 600.000
semarang dayak @3 orang
nganjuk
Perjalanan Penelitian @3 orang 50.000 170.000
UNDIP- beli tikus
17

UNIMUS
Perjalanan penelitian @2 orang 100.000 300.000
Beli bahan
kimia
Sub Total 1.070.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
pemakaian Satuan (Rp)
Seminar Publikasi 1 kali 500.000 500.000
hasil
penelitian
Laporan Proposal, 3 buah 100.000 300.000
laporan
kemajuan
dan akhir
Album Perlengkapan 1 kali 150.000 150.000
monev
X-banner Perlengkapan 1 kali 100.000 100.000
monev
Konsumsi Logistik 12 kali 16.000 960.000
penelitian penelitian
Sub Total 2.010.000
Total Keseluruhan 12.416.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(Jam/mi
nggu)
1 Roqy Bi Haqy/ NIM Analis Kesehatan
15 jam/
G1C016004 Kesehatan minggu

2 Uswatun Khasanah Analis Kesehatan


10 jam/
/ NIM G1C017133 Kesehatan minggu PJ bawang
dayak dibuat
garlic
3 Anjar Richardo Analis Analis10 jam/ Perlangkapan
Manufandu/ NIM Kesehata Kesehatan minggu PJ ekstrak
G1C017062 n garlic bawang
dayak
18

Uswatun Khasanah Analis Analis10 jam/ Sekertaris


4 dan Kesehata Kesehatan minggu PJ treatment
Anjar Richardo n pada tikus
Manufandu putih
19
20

Anda mungkin juga menyukai