Anda di halaman 1dari 24

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................3
1.4 Luaran Penelitian.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Daun cocor bebek...................................................................................5
2.2 Kanker.....................................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................9
3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian..........................................9
3.2 Metode penelitian.................................................................................10
3.3 Alat dan bahan......................................................................................10
3.4 Prosedur kerja......................................................................................11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................12
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................12
4.2 Jadwal kegiatan....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua,Anggota.....................................................................11


Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing............................................................ 14
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana................................................ 22
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di saat penyakit menular belum teratasi di Indonesia, jumlah kasus penderita kanker
justru meningkat."Penderitanya sekitar 10 persen dari manusia dewasa dan kebanyakan
perempuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama saat melepas sepeda gembira di halaman
Departemen Kesehatan, Ahad (15/3).Peningkatan kasus kematian akibat kanker
meningkat dari 3,4 persen (1980) menjadi 6 persen (2001). Riset Kesehatan Dasar tahun
2007 menunjukkan prevalensi tumor di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk.
Penyakit kanker berdasarkan riset menjadi penyebab kematian nomor tujuh setelah
stroke, tuberkulosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes militus.Tjandra
menyatakan anak menjadi penderita kanker 4,9 persen dari semua usia. "Leukimia
menjadi kasus tertinggi pada anak (33,7 persen). Data ini diperoleh dari registrasi kanker
berbasis rumah sakit di Jakarta Tahun 2005. Adapun pada manusia dewasa, kanker
payudara, kanker leher rahim, dan kanker hati menjadi tiga penyebab kematian terbesar.
Tjandra mengatakan kanker disebabkan faktor risiko yang salah satunya kurang
aktivitas. Perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), faktor obesitas dan kurang aktivitas
fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar orang
dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di antaranya obesitas.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang dapat diolah
menjadi berbagai macam obat. Sejak ribuan tahun yang lalu, obat-obatan tradisional telah
banyak digunakan dan menjadi budaya di Indonesia dalam bentuk ramuan jamu. Obat-
obatan tradisional tersebut tidak hanya digunakan dalam fase pengobatan saja, melainkan
juga digunakan dalam fase preventif, promotif dan rehabilitasi. Menurut penelitian obat-
obatan tersebut banyak digunakan karena keberadaannya yang mudah didapat, ekonomis,
dan menurut penelitian memiliki efek samping relatif rendah serta adanya kandungan
yang berbeda yang memiliki efek dan saling mendukung secara sinergis.
Namun selain keuntungan yang dimilikinya, bahan alam juga memiliki beberapa
kelemahan seperti: efek farmakologisnya yang lemah, bahan baku belum terstandar,
belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme serta
adanya potensi toksisitas oleh toksik endogen yang terkandung didalamnya (Katno,
2004). Obat bahan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu jamu yang
merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat herbal yaitu obat
bahan alam yang sudah melewati tahap uji praklinis,sedangkan fitofarmaka adalah obat
bahan alam yang sudah melewati uji praklinis dan klinis (SK Kepala BPOM No.
HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei 2004).
Salah satu dari keanekaragaman hayati yang memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai obat tradisional adalah cocor bebek (Kalanchoe pinnata) Tanaman ini termasuk
tanaman sukulen (mengandung air) yang berasal dari Madagaskar.Tanaman ini terkenal
dikarenakan cara reproduksinya melalui tunas daun (tunasadventif). Kalanchoe kaya akan
kandungan alkaloid, triterpenes, glikosida, flavonoid, steroid dan lipid. Sedangkan pada
daunnya terkandung senyawa kimia yang disebut bufadienolides.Bufadienolides pada
2

Kalanchoe pinnata memiliki potensi untuk digunakan sebagai antibakteri, antitumor,


pencegah kanker, dan insektisida (Lana, 2005).
Sehubungan dengan adanya indikasi ekstrak daun Kalanchoe pinnata mempunyai daya
anti bakteri, maka untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak tanaman tersebut. Pada uji aktivitas bakteri
ini digunakan bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri kokus gram positif
(+) dan Escherichia coli yang merupakan bakteri batang gram negatif (-) (Jawetz et al,
2001).
Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari Divisi Biokimia
Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang, menunjukkan bahwa isolasi
terhadap lima bufadienolides dari daun sosor bebek mempunyai efek menghambat
pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-EA) pada sel Raji yang disebabkan
oleh tumor.
1.2 Rumusan Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang dapat diolah
menjadi berbagai macam obat.Bahkan masih banyak tumbuhan yang belum terungkap
manfaatnya secara spesifik padahal tumbuhan-tumbuhan itu dimungkinkan bisa
memperbaiki kesehatan tubuh manusia.
Indonesia merupakan daerah tropis yang memberikan peluang besar bagi tumbuh
suburnya berbagai tanaman. Khususnya tanaman obat yang bisa digunakan sebagai bahan
pengobatan alternatif di masyarakat.Salah satunya adalah cocor bebek.Kesamaan iklim
dan cuaca Indonesia dengan Madagaskar membuat cocor bebek tumbuh subur dan
semakin dikenal oleh masyarakat.Tanaman ini tersebar di daerah tropis,ditanam di
halaman rumah sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di pekarangan maupun lahan
kosong.
Cocor bebek sangat mudah untuk ditanam sehingga tanaman ini tersedia melimpah di
daerah tropis khususnya. Sekarang ini banyak minuman kesehatan yang bermunculan dan
peminatnyapun dari berbagai kalangan. Dengan melihat fakta di masyarakat bahwa
pembelian minuman kemasan yang berorientasi kesehatan bermunculan dan tidak sedikit
pembelinya maka peluang bisnis ini sangat menggiurkan dan apabila terus menerus
dikembangkan dapat menerobos dunia perdagangan makanan dan minuman selain itu
tentu diharapkan masyarakat yang mengkonsumsinya pun memperoleh manfaat
peningkatan kesehatan pada tubuh mereka.
Pada kegiatan kewirausahaan ini akan diproduksi suatu minuman kesehatan yang dapat
mencegah kanker pada tubuh manusia yang didalamnya terkandung ekstrak daun cocor
bebek yang banyak tumbuh di Indonesia. Produk tersebut nantinya diharapkan dapat
memanfaatkan tanaman cocor bebek khususnya daunnya,yang biasanya cocor bebek
hanya sebagai tanaman hias atau ditanam di pekarangan dapat ditingkatan segi
manfaatnya. Dengan adanya kewirausahaan pembuatan minuman kesehatan yang
berbahan dasar dari ekstrak daun cocor bebek dapat diketahui seberapa besar prospek
wirausaha ini.
3

1.3 Tujuan
Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan studi kelayakan
usaha pembuatan minuman kesehatan yang berbahan dasar ekstrak daun cocor bebek.
Tujuan ini dapat dijabarkan secara khusus, sebagai berikut :
1. Memproduksi minuman kesehatan yang didalamnya terkandung ekstrak daun
cocor bebek.
2. Mengetahui kelayakan usaha minuman kesehatan didalamnya terkandung ekstrak
daun cocor bebek.
3. Mengetahui prospek secara ekonomi dari usaha ini.

1.4 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Produk minuman kesehatan ekstrak daun cocor bebek dengan proses pengolahan
tepat guna.
2. Pengembangan varian minuman kesehatan ekstrak daun cocor bebek
3. Laporan berupa studi kelayakan usaha dan ekonomi dari pemanfaatan daun cocor
bebek menjadi minuman kesehatan dengan pengolahan tepat guna.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun cocor bebek


Tanaman cocor bebek termasuk tanaman herbal dan kebanyakan tanaman herbal dapat
berumur panjang, tanaman cocor bebek ini merupakan jenis tanaman sekulen yang mampu
hidup di daerah kering, berasal dari Madagaskar yang tersebar didaerah tropis. Dalam
penyebarannya tanaman cocor bebek ini banyak terdapat di daerah beriklim tropik seperti
Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos,
Melanesia, Polinesia, dan Hawaii (Wikipedia, 2013)

Tanaman cocor bebek memiliki kandungan yang dapat mempengaruhimenyembuhkan


pada luka, diantaranya yaitu : Flavonoid, Tanin dan saponin.
1. Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder, kemungkinan keberadaannya dalam
daun dipengaruhi oleh adanya proses fotosintesis sehingga daun muda belum terlalu banyak
mengandung flavonoid (Markham, 1988).
Kandungan flavonoid ini bersifat polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil
ataupun mengikat gula, oleh karena itu flavonoid umumnya larut dalam pelarut polar seperti
etanol, metanol, dan butanol. Flavonoid dapat digunakan sebagai antioksidan. Antioksidan
adalah senyawa yang melindungi sel terhadap efek kerusakan oleh oksigen reaktif. Flavonoid
juga dapat mempengaruhi kenaikan jumlah trombosit dan memiliki bioaktifitas sebagai anti
kanker, antivirus, anti bakteri, anti peradangan dan anti alergi (Sundaryono, 2011).
Flavonoid juga dapat mempengaruhi kecepatan proses inflamasi pada penyembuhan luka
dan dapat melindungi luka dari radikal bebas, flavonoid telah disintesis oleh tanaman dalam
responnya terhadap infeksi mikroba sehingga tidak mengherankan jika senyawa flavonoid
efektif secara in vitro terhadap sejumlah mikroorganisme. Aktivitas itu kemungkinan
disebabkan oleh kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler
dan terlarut dengan dinding sel. Flavonoid yang bersifat lipofilik mungkin juga akan merusak
membran mikroba. Flavonoid juga dapat bekerja secara optimal untuk membatasi pelepasan
mediator inflamasi. Aktivitas antiinflamasi flavonoid golongan isoflavon berperan
menghambat COX-2, lipooksigenase dan tirosin kinase, sehingga terjadi pembatasan jumlah
sel inflamasi yang bermigrasi ke jaringan luka. Selanjutnya reaksi inflamasi akan berlangsung
lebih singkat dan kemampuan proliferatif dari TGF-β tidak terhambat, sehingga proses
proliferasi segera terjadi. Aktivitas flavonoid dalam meningkatkan kontraksi luka juga
didukung oleh mekanisme antioksidan yang menghambat peroksidasi lipid, melindungi kulit
5

dari radikal bebas dan melindungi jaringan dari stress oksidatif akibat cedera (Sundaryono,
2011).
2. Tanin
Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul
cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan
strukturnya tannin dibedakan menjadi dua kelas yaitu tanin terkondensasi (condensed
tannins) dan tannin terhidrolisiskan (hydrolysable tannins) (Hagerman, 2002).
Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks, maka dari itu efek yang disebabkan tanin
tidak dapat diprediksi. Tannin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan biologis.
Tanin bersifat antiseptik pada permukaan luka bekerja sebagai bakteriostatik yang biasanya
digunakan sebagai menangkal infeksi pada kulit, mukosa, dan infeksi pada luka (Hermawan,
2006). Tanin juga memiliki efek menangkal radikal bebas, meningkatkan oksigenasi,
meningkatkan kontraksi luka, meningkatkan pembentukan pembuluh darah, dan jumlah
fibroblas.
3. Saponin
Saponin merupakan salah satu kelas senyawa glikosida, steroid, triterpenoid struktur dan
spesifitas yang memiliki solusi koloid bentuk dalam air dan berbusa seperti sabun. Ada
menggambarkan sekelompok senyawa kompleks dan molekul besar yang memiliki banyak
manfaat. Saponin dapat ditemukan pada akar dan daun tanaman juga sebagai antimikroba
seperti virus antibakteri dan anti viral, kehadiran saponin ditandai dengan keberadaan dari
solusi koloid yang stabil fungsi sebagai pembersih dan mampu merangsang pembentukan
kolagen, suatu protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka lebih baik.
Saponin dapat diklasifikasikan sebagai steroid, triterpenoidal atau alkaloid tergantung pada
sifat aglikon, dan bagian aglikon dari saponin disebut sebagai sapogenin yang umumnya
oligosakarida. Steroid saponin hormon dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok dengan
reseptor yang mengikat mereka glikortikoid, kortikoids, mineral, androgen, estrogen,
prostagen, dan vitamin D derivat.
2.2 Kanker
Kanker adalah sel yang tumbuh secara terus-menerus secara tidak terkendali, tidak
terbatas, dan tidak normal (abnormal). Secara normal, seluruh tubuh melakukan pembelahan
untuk membentuk jaringan sel yang kompak demi terciptanya keseimbangan tubuh. Selain
melakukan pembelahan, sel juga memiliki teknik membaca pesan yang sama demi
menjalankan fungsi sebagai satu-kesatuan (Supriyanto,2014). Kanker adalah suatu penyakit
pertumbuhan sel, yang akibat adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sel. Pembelahan sel ini tidak terkendali, sel-sel tersebut kemudian menyerang dan
merusak jaringan biologis lainnya baik dengan dengan pertumbuhan secara langsung
dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (Sukardja,
2010).
Supriyanto,2014). Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang akibat adanya
kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Pembelahan sel ini tidak
terkendali, sel-sel tersebut kemudian menyerang dan merusak jaringan biologis lainnya baik
dengan dengan pertumbuhan secara langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau
dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (Sukardja, 2010).
7
6

Kesimpulan dari penjelasan diatas yaitu kanker merupakan proses terjadinya perubahan
sel yang abnormal secara berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh yang
normal akan mati. Hal ini dapat memicu sel kanker terus tumbuh dan tidak terkendali juga
tidak pernah mati.
Supriyanto (2014) mengatakan bahwa Kanker disebabkan oleh banyak faktor, dan
berkembang dalam waktu bertahun-tahun. Berikut adalah factor-faktor yang paling sering
menyebabkan timbulnya kanker :
1. Virus
(a) Virus Human Paapilloma (HPV), virus yang diduga sebagai penyebab kanker serviks.
(b) Virus Hepatitis B dan C, keduanya diduga sebagai penyebab terjadinya
kanker hati.
(c) Virus Epstein-Bar, penyebab kanker hidung dan tenggorokkan
(d) Virus HIV (Human Immunodeficiency virus), merupakan penyebab
limfoma dan kanker darah lainnya.
2. Bakteri
(a). Parasite Schistosoma atau Biliharzia dapat menyebabkan kanker kandung kemih
(b). Infeksi Clonorchis sinensis, merupakan penyebab penyakit pancreas dan saluran
empedu
(c). Helicobacter pylori, merupakan penyebab kanker lambung
3. Zat-zat kimia (karsinogen)
Bahan-bahan yang termasuk kedalam karsinogenik diantaranya asap rokok, asbestos, dan
alcohol. Selain itu, zat kimia yang terdapat pada makanan yang diproses berlebihan, sepertti
makanan yang digoreng dalam rendaman minyak ulang pakai, diasap, atau dibakar. Bisa juga
makanan mengandung
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu
karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National Cancer Institute, 2009).
a. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal.
b. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh
darah, atau jaringan ikat.
c. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem
kekebalan tubuh.
d. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, dan
jaringan kelenjar lainnya.
e. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum
tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
7

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian


3.1.1 Perencanaan Tempat Produksi
Tempat sangat mempengaruhi produksi suatu produk, karena tempat dapat
mempengaruhi harga, kualitas produk, dan pasar. Tempat ini dipilih karena
merupakan daerah yang subur dan dapat ditanami cocor bebek dengan mudah serta
merupakan daerah asal anggota penulis, sehingga dapat menghemat biaya produksi.
3.1.2 Perencanaan Tempat Penjualan
Tempat penjualan minuman kesehatan ekstrak daun cocor bebek dilakukan di kota
tembilahan indragiri Hilir dan bekerjasama dengan beberapa toko makanan dan
minuman di Kota tembilahan. Kota tembilahan dipilih karena merupakan daerah yang
strategis karena jumlah konsumen dan peminat yang lebih banyak.
3.2 Metode Penelitian
Dalam pelaksanaannya, kami sebagai mahasiswa bertindak sebagai pelaku
sosialisasi, promosi, penjual, serta penanggung jawab karena ini merupakan salah satu
cara atau metode untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha
Kegiatan Tahap I: Tahap persiapan proyek
Tahap ini meliputi pengadaan peralatan berupa alat-alat produksi dan bahan baku
berupa daun cocor bebek serta bahan tambahan seperti gula pasir, jeruk nipis.Yang
nantinya akan dikemas di botol plastik ukuran 100ml.Selanjutnya tahap persiapan
dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan tenaga kerja.Kemudian menyediakan lokasi
produksi yang tepat yaitu tempat produksi yang terdapat banyak tanman cocor bebek
maupun mudah ditanami tanaman cocor bebek sehingga bahan baku dapat diperoleh
dengan mudah dan relatif lebih murah,diakhiri dengan survey pasar untuk mengetahui
prospek produk.
Kegiatan Tahap II: Tahap Pengembangan Produk Skala Kecil
Tahap ini meliputi penyempurnaan minuman kesehatan pencegah kanker ekstrak
daun cocor bebek sesuai permintaan pasar, tes produk secara berkala yang bertujuan
untuk mengetahui dengan pasti permintaan pasar, pemilihan produk layak produksi
melalui proses penyortiran pada bahan baku sehingga penggunaan produk dapat
dipertanggung jawabkan.
Kegiatan Tahap III: Tahap Produksi Minuman Kesehatan pencegah kanker
ekstrak daun cocor bebek
Ketersediaan cocor bebek di alam yang sangat banyak maka kami akan
memanfaatkan cocor bebek khususnya pada bagian daunnya untuk dibuat ekstrak dan
dimasukan ke dalam minuman yang mempunyai manfaat pencegah kanker.Minuman
ini memungkinkan berkurangnya angka morbiditas dan mortalitas karena kanker di
Indonesia.Angka kejadian kanker Indonesia semkin meningkat dari tahin ke
tahun.Cocor bebek ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk pencegahan kanker.
Pembuatan minuman ini akan ditambahkan madu sebagai pemanis alami selain itu
madu mempunyai banyak manfaat pendukung.Beberapa penemuan imiah mengenai
khasiat madu diantaranya adalah kaya bahan antioksidan yang menghalangi radikal
8

bebas yang menyebabkan kanser (BBC, University of Zagreb, Croatia) Sebagai


sumber energi terbaik bagi tubuh, seperti meningkatkan kekuatan otot dan stamina
tubuh (British Honey Importers and Packers Association) Pembunuh kuman jenis
bakteria, fungi dan protozoa (University of Waikato, New Zealand),Mampu
menyembuh ulser dan luka dengan lebih cepat dan sangat baik (University of
Waikato, New Zealand),Dapat merawat penyakit mata (Fotidar MR, Fotidar
SN),Mampu menjadi antibiotik yang lebih baik (University of Cardiff, Wales).Madu
pada salah satu penemuan ilmiah di atas, dapat membantu mencegah dan dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan kanker.Selain itu kami akan
menambah perasan air jeruk untuk memberi rasa asam dan segar pada minuman ini
untuk menutupi rasa cocor bebek yang kurang enak.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
- Saringan
- Pisau
- Pengaduk
- Wadah
- Corong
- Kompor
- Gerobak
3.3.2 Bahan
- Daun cocor bebek
- Madu
- Jeruk Nipis
- Gula
3.4 Prosedur Kerja
Cara pembuatan minuman ekstrak cocor bebek adalah sebagi berikut :
1. Siapkan daun cocor bebek sebanyak 30-60 gram
2. Siapkan air mendidih lalu masukkan daun cocor bebek kedalamnya
3. Ambil ampas daun cocor bebek
4. Tambahkan madu lalu aduk
5. Setelah itu tunggu hingga dingin lalu masukan perasan jeruk nipis
6. Minuman pencegah kanker siap dinikmati
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rekapitulasi biaya terdiri atas :
1. Investasi Awal yang Diperlukan
Sewa tempat Rp. 1.500.000.00
Gerobak. Rp. 500.000.00

2. Biaya Operasional Perbulan


Daun cocor bebek kering 300 gram Rp. 40.000.000
Gula 5 kg Rp. 60.000.000
Madu dan jeruk nipis Rp. 150.000.000
10

Daftar Pustaka
Anonim. Cara Mencegah kanker.Diakses pada 18 April 2011.
http://www.cancerhelps.com/kanker.htm
Biomedika Volume 1 tahun 2009.Diakses pada 18 April 2011.Diunduh dari
lppm.ums.ac.id/index.php/.../163-biomedika-volume-1-th-2009
Anonim,Manfaat Vitamin C diakses pada 18 April 2011.Diunduh dari
http://www.lintasberita.com/go/1376818
Ratih Pramuningtyas, Rahadiyan W.B.Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol
Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Atcc
6538 dan Escherichia coli Atcc 11229 Secara Invitro.Diakses pada 20 April
2011.Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/1162/1/43-50.pdf
Anonim,Manfaat ocor bebek.Diakses pada 21 April 2011.Diunduh dari
http://www.pssplab.com/journal/06.pdf
Anonim,Madu sebagi pencegah kanker.Diakses pada 22 April 2011.Diunduh dari
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/22/09055696/
Produk.Lebah.Penangkal.Kanker.
11

Daftar Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 
Biodata ketua :
12

Biodata anggota 1 :
13

Biodata anggota II :
14

Lampiran 2 biodata dosen pembimbing :


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap apt. Azlaini Yus Nasution, M. Farm


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK/ NIDN 484020311009/1021028101
5 Program Studi Sarjana Farmasi
6 Tempat dan Tanggal Lahir Padangsidimpuan, 21 Februari 1981
7 E-mail azlaini.yus@univrab.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 081384316120
9 Alamat Kantor Jl. Riau Ujung No.73
10 Nomor Telepon/Faks (0761) 52658
11 Lulusan yang telah dihasilkan D3= 55 orang
12 Mata Kuliah yang diampu 1. Kimia Analisis
2. Kimia Farmasi Analisis
3. Analisis Fisikokimia
4. Biofarmasetika

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas
Indonesia Indonesia
Bidang Ilmu Farmasi Kimia Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2016-2018
Judul Validasi Metode Ekstraksi,
skripsi/tesis/disertasi Analisis Nifedipin Karakterisasi dan
dalam Plasma in Identifikasi Marker
vitro secara KCKT Gelatin dari Kulit
Ikan Patin
(Pangasius
hypophthalmus)
Nama Pembimbing 1. Dr. Harmita, Apt 1. Prof. Dr.
2. Dr.Yahdiana Harmita, Apt
Harahap, MS., Apt 2. Prof. Dr. Yahdiana
Harahap, MS., Apt
15

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan


. Sumber Jumlah (Rp)
1 2020 Formulasi dan uji stabilitas sirup Universitas 10.000.000
herbal imunomodulator Abdurrab
2 2018 Pemanfaatan tepung tulang ikan Universitas 5.000.000
patin (Pangasius hypophthalmus) Abdurrab
sebagai sumber kalsium dalam
sediaan pasta gigi

3 2017 Perbandingan Sifat Gelatin yang Universitas 4.500.000


Berasal Dari Kulit Ikan Patin Abdurrab
(Pangasius hypophthalmus) dan
Gelatin yang Berasal Dari Kulit
Ikan Komersil

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun


1 Evaluasi Karakteristik Minyak Ikan JIFF Volume 4(2), 2021
Patin (Pangasius hypophthalmus)
dengan Penambahan Kunyit sebagai
Antioksidan Alami
2 Analisis Fisikokimia Pasta Gigi yang Jurnal Volume 12(2), 2020
Mengandung Kalsium Berasal dari Farmasi
Tulang Ikan Patin (Pangasius Higea
hypophthalmus)
3 Karakterisasi Gelatin Hasil Ekstraksi Pharmaceutic Volume 5(3), 2018
dari Kulit Ikan Patin
al Sciences
(Pangasius hypophthalmus) dengan and Research
Proses Asam dan Basa (PSR)
4 Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Prosiding LPPM-Universitas
hypophthalmus) sebagai SumberSenastek Abdurrab 2018. Hal :
Kalsium dalam Sediaan Pasta Gigi 100, ISBN:778-602-
61188-7-5
5 Perbandingan Sifat Gelatin Yang Journal of Volume 1/Desember
Berasal Dari Kulit Ikan Patin Pharmacy 2017
(Pangasius yypophthalmus) Dan Gelatin and Science
Yang Berasal Dari Kulit Ikan Komersil
16

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Temu Ilmiah/Seminar Nama Artikel Waktu dan Tempat


Ilmiah
1 Seminar Nasional APTFI III Penambahan 18-20 Agustus 2021,
Beberapa Daring
Antioksidan
Alami pada
Minyak Patin
2 Seminar Nasional I BIPD Evaluasi dan 11 Desember 2020,
Uji Stabilitas Daring
Sirup Herbal
Imunomodulat
or
3 Seminar dan Temu Alumni Kosmetik 21 April 2019, Hotel
Anafarama Universitas Abdurrab Alami dan Royal Asnof,
Halal Pekanbaru

F. Karya Buku dalam 5 (Lima) tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit


Halaman
1 Pedoman Praktikum Kimia 2019 30 halaman Univrab
Analitik II Press

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataaan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah..................

Pekanbaru,

apt. Azlaini Yus Nasution, M. Farm


NIK. 48.402.0311009
17

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI


Program Pendidikan
Tahun (diploma, sarjana, Jurusan/
Perguruan Tinggi
Lulus magister, spesialis, dan Bidang Studi
doktor)

2006 S-1 Farmasi Universitas Indonesia Farmasi

2007 Profesi Apoteker Universitas Indonesia Farmasi

2018 S-2 Farmasi Universitas Indonesia Farmasi

PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka Waktu

2021 Pelatihan Pekerti Untirta 84 jam

PENGALAMAN MENGAJAR

PRODUK BAHAN AJAR


Tahun Jenis Bahan Ajar (cetak dan non cetak) dan Judul

2019 Penuntun Praktikum Kimia Analisis

2019 Penuntun Praktikum Kimia Farmasi Analisis

2020 Penuntun Praktikum Analisis Fisikokimia

2022 Buku Ajar Kimia Farmasi Analisis

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Ketua/Anggota
Judul Penelitian Sumber Dana
Tim
2014 Analisis kadar formaldehid dalam Anggota Universitas
gelas melamin terhadap suhu Abdurrab
dan waktu perendaman
menggunakan Spektrofotometer
UV-Vis
2017 Perbandingan sifat gelatin yang Anggota Universitas
berasal dari kulit ikan patin Abdurrab
(Pangasius hypophthalmus) dan
gelatin yang berasal dari kulit
18

ikan komersil

2018 Pemanfaatan tepung tulang ikan Anggota Universitas


patin (Pangasius hypophthalmus) Abdurrab
sebagai sumber kalsium dalam
sediaan pasta gigi

2020 FORMULASI DAN UJI STABILITAS Ketua Universitas


SYRUP HERBAL Abdurrab
IMUNOMODULATOR

2021 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN Anggota Universitas


METODE HYBRID E-LEARNING Abdurrab
PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM
PROGRAM VOKASI DAN NON
VOKASI DI FAKULTAS FARMASI
DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB

PUBLIKASI ILMIAH
A. Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal


Journal of Pharmacy and Science
(JOPS) , Vol. 2 No. 2 (2018)

Penetapan kadar residu formalin pada ikan


tongkol yang diberi jeruk nipis (Menggunakan
metode spektrofotometri uv-vis) http://jurnal.univrab.ac.id/
index.php/jops/article/view/1258

Perbandingan Kadar Vitamin C pada Nanas dan Journal of Pharmacy and Science
Keripik Nanas dengan Metode Spetrofotometri (JOPS), Vol. 3 No. 1 (2019)
UV-Vis

http://jurnal.univrab.ac.id/
index.php/jops/article/view/1067

Penetapan Kadar Protein pada Nanas Segar Journal of Pharmacy & Science
dan Keripik Nanas dengan Metode (JOPS), Vol. 3 No. 2 (2020)
Spektrofotometri UV-Vis dan Kjehdahl

http://jurnal.univrab.ac.id/
index.php/jops/article/view/1349
19

Validasi metode analisis vitamin C pada buah Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol
dan keripik nanas secara spektrofotometri uv-vis 8. No. 2 (2020)

http://kjif.unjani.ac.id/index.php/
kjif/article/view/251

Analisis fisikokimia pasta gigi yang mengandung Jurnal Farmasi Higea, Vol. 12 No.
kalsium berasal dari tulang ikan patin 2 (2020)
(Pangasius hypophthalmus)
http://jurnalfarmasihigea.org/
index.php/higea/article/view/296

Evaluasi karakteristik minyak ikan patin Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa,


(Pangasius hypophthalmus) dengan
penambahan ekstrak kunyit sebagai antioksidan Vol. 4 No. 2 (2021)
alami

https://ejournal.unisba.ac.id/
index.php/Farmasyifa/article/
view/6915

Penetapan kadar timbal pada minyak ikan patin Jurnal Proteksi Kesehatan Vol. 10,
(Pangasius hypophthalmus) dengan metode No. 1 (2021)
spektrofotometri serapan atom
https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/
JPK/article/view/314/

B. Makalah/Poster

Tahun Judul Penyelenggara


2020 Evaluasi dan uji stabilitas Seminar Nasional I Baristand Industri
sirup herbal imunomodulator Padang 11 November 2020 ISNN 2685-
5984

https://series.gci.or.id/article/439/19/snbip-
2020
20

C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Panitia/Peserta/
Judul Kegiatan Penyelenggara
Pembicara
2020 Seminar Nasional I Baristand Industri Pembicara
Baristand Industri Padang Padang
11 November 2020

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Tahun Jenis/ Nama Kegiatan Tempat

2019 SOSIALISASI DAN WORKSHOP GERAKAN MESJID AL-IKHLAS


MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN KELURAHAN AIR HITAM
OBAT ( GEMA CERMAT ) DI KELOMPOK KECAMATAN PAYUNG
PERWIRITAN MESJID AL-IKHLAS SEKAKI PEKANBARU
KELURAHAN AIR HITAM KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI PEKANBARU

2020 PEMBAGIAN MASKER KAIN GRATIS PEKANBARU


KEPADA MASYARAKAT GUNA MENCEGAH
PENYEBARAN VIRUS COVID-19 DI WILAYAH
PEKANBARU

2021 Cegah Stunting Dengan Sitem Perbaikan Tapung


Sanitasi Lingkungan Di Tapung

2021 PEMBERIAN INFORMASI OBAT (PIO) YANG KELURAHAN KAMPUNG


KOMPREHENSIF KEPADA MASYARAKAT BARU, KEC. SENAPELAN
KELURAHAN KAMPUNG BARU, KEC.
SENAPELAN

2022 Sosialisasi tentang Keistimewaan Rempah- PEKANBARU


21

Rempah dan Beragam Manfaat Untuk


Kesehatan Keluarga

2022 KENALI dan ANTISIPASI KEJADIAN IKUTAN SMA NEGERI 2 MANDAU


PASCA IMUNISASI (KIPI) di SMA NEGERI 2 DURI
MANDAU DURI
22

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai