Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

KEWIRAUSAHAAN FARMASI

“LULUR BUAH NAGA”

RISPA DAUN LA’BI

(SF.19.06.061)

PROGRAM STUDI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO

TAHUN 2023
i

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI.................................................................................................i

DAFTAR TABEL.........................................................................................ii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................1

Latar Belakang..........................................................................1

Identifikasi Masalah...................................................................2

Perumusan Masalah.................................................................2

Tujuan.......................................................................................2

Luaran yang Diharapkan...........................................................2

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.................................3

Kondisi Umum Lingkungan.......................................................3

Gambaran Potensi Usaha.........................................................3

Gambaran Usaha......................................................................5

Kelayakan Usaha......................................................................5

Analisis Usaha Lulur Buah Naga..............................................6

Model Bisnis Canvas.................................................................9


ii

BAB 3 METODE PELAKSANAAN.....................................................10

Lokasi Usaha..........................................................................10

Tahap Produksi.......................................................................10

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................12

Anggaran Biaya.......................................................................12

Jadwal Kegiatan......................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15

LAMPIRAN
iii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 Faktor SWOT Usaha............................................................................4

Tabel 2.2 Bahan Habis Pakai......................................................................................6

Tabel 2.3 Penyusutan Peralatan Penunjang..............................................................7

Tabel 2.4 Transportasi................................................................................................7

Tabel 4.1 Bahan Habis Pakai....................................................................................12

Tabel 4.2 Peralatan Penunjang.................................................................................13

Tabel 4.3 Transportasi..............................................................................................13

Tabel 4.4 Lain-lain.....................................................................................................14

Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan........................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trend back to nature yang tengah melanda dunia estetika meningkatkan penelitian

terhadap formula kosmetika dan juga terhadap beberapa tanaman sebagai bahan aktif

kosmetika. Penelitian tersebut dilakukan terhadap tanaman yang sudah digunakan secara

turun temurun mau pun penelitian yang bertujuan mencari tanaman baru sebagai inovasi dan

variasi bahan aktif. Peningkatan penelitian formula kosmetika juga bertujuan untuk mencari

bentuk sediaan kosmetika yang tahan lama, praktis, mudah dan cepat diaplikasikan yang

sudah menjadi kebutuhan manusia modern dalam kehidupan yang serba cepat. Terdapat

banyak sediaan kosmetika tradisional yang salah satunya adalah lulur. Lulur ditumbuk atau

digiling, dibuat pasta, lalu dioleskan di atas kulit dan digosok untuk mengangkat sel kulit mati

(Sayuti et al., 2016).

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena

mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Radikal

bebas dapat ditangkal oleh antioksidan. Salah satu tanaman dari Indonesia yang terbukti

mengandung antioksidan adalah Hylocereus polyrhizus (buah naga merah).

Buah naga merah termasuk dalam famili Cactacea yang dapat tumbuh dengan baik

dengan kisaran suhu 26-38°C dan kelembaban 70-90%. Kandungan air memiliki proporsi

terbanyak sebagai penyusun buah tersebut yaitu 82,5-83 g/100 g daging buah. Tanaman ini

mempunyai kandungan antioksidan seperti vitamin C, senyawa flavonoid, serta polifenol 2,3.

Buah naga merah memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi jika dibandingkan buah

naga putih.

Penelitian dalam ekstrak kering buah naga merah (H. polyrhizus) menyatakan bahwa

buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan dengan EC50 setara dengan 2,90 mM vitamin
C per 1 g ekstrak kering. Kandungan antioksidan pada dua jenis buah naga murni yaitu

134.1 ± 30.1 μg GA/ puree pada buah naga merah (H. polyrhizus) dan 34.7 ± 7.3 μg GA/g

puree pada buah naga putih (H. undatus). Penelitian dalam ekstrak kering buah naga putih (H.

undatus) menghasilkan IC50 sebesar 193 μg/ml Widianingsih, 2016).

Pembuatan lulur yang menjadi modifikasi buah naga menjadi salah satu dasar

pembuatan proposal ini. Sebuah terobosan baru sebuah produk lulur buah naga yang memiliki

khasiat sebagai antioksidan. Berdasarkan latar belakang tersebut, proposal ini mengangkat

judul lulur buah naga antioksidan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah yaitu trend back to

nature yang tengah melanda dunia estetika meningkatkan penelitian terhadap formula

kosmetika dan juga terhadap beberapa tanaman sebagai bahan aktif kosmetika.

C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat lulur buah naga antioksidan?

2. Bagaimana strategi pemasaran lulur buah naga sebagai terobosan baru dari bahan alami

yang dapat diterima oleh konsumen?

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan lulur buah naga antioksidan.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran lulur buah naga sebagai terobosan baru dari bahan

alami yang dapat diterima oleh konsumen.


E. Luaran yang Diharapkan

Bila dilihat dari segi penggunaannya, pemanfaatan buah naga masih sedikit terutama

dalam kosmetika. Target luaran yang diharapkan dari produk ini yaitu menghasilkan suatu

produk kosmetik yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang baik bagi kesehatan

kulit yang terbuat dari bahan alami dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa serta dapat

berpeluang dalam membukal apangan usaha baru


7

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Kondisi Umum Lingkungan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dimana terdapat

lebih kurang 30.000 tanaman di Indonesia yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman-tanaman

ini bukan hanya dimanfaatkan untuk obat saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kosmetika.

Salah satu tanaman yang bisa digunakan untuk kosmetika adalah buah Naga.

Salah satu kosmetik yang dapat di produksi dari buah naga adalah lulur. Berbagai bukti

ilmiah menunjukkan bahwa buah naga mengandung senyawa anti oksidan, vitamin C, E, A,

karoten, asam-asam fenol, polifenol dan flavonoid. ( Prakash 2001, Okawa et al., 2001).

Karakter utama senyawa antioksidan adalah kemampuannya yang dapat menangkap dan

menstabilkan radikal bebas. (Prakash 2001). Vitamin yang terkandung dalam buah naga,

seperti Vitamin C dan E sangat baik untuk kulit. Sehingga cocok untuk dijadikan bahan dasar

atau bahan utama pembuatan lulur. Terdapat empat jenis buah naga yaitu buah naga daging

putih (Hylocereus undatus), buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging

super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah kuning daging putih (Selenicerius

megalanthus). Pada pembuatan lulur ini menggunakan buah naga daging merah (Hylocereus

polyrhizus).

B. Gambaran Potensi Usaha

Lulur merupakan salah satu ramuan produk farmasi yang dibuat dari berbagai macam

bahan alami untuk perawatan kulit tubuh. Pada era teknologi sekarang ini semakin banyak

teknologi kecantikan yang berkembang pesat. Namun tidak mengganti posisi lulur sebagai

perawatan kulit tubuh yang banyak digunakan baik pria maupun wanita. Penggunaan lulur

yang mudah, sehingga dapat dilakukan sendiri dirumah menjadikan lulur sebagai salah satu

pilihan masyarakat dalam merawat dan menjaga kesehatan kulit tubuh.


8

Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki tanaman berkhasiat obat maupun

untuk kosmetik, sehingga banyak tanaman yang bisa dibuat menjadi lulur. Banyaknya

masyarakat yang menggunakan lulur membuat kami tertarik untuk memproduksi lulur dengan

bahan alam yaitu buah naga. Sejauh yang kami ketahui, saat ini belum adanya lulur yang

terbuat dari buah naga. Kandungan antioksidan yang terdapat pada buah naga serta vitamin

E yang dietahui bagus untuk kulit, menjadikan kami semakin tertarik untuk membuat lulur

ini. Dengan adanya produk lulur dari buah naga ini di harapkan masyarakat semakin

mengetahui khasiat dari buah naga yang jarang diketahui oleh masyarakat yaitu untuk

merawat dan menjaga kesehatan kulit. Dan bisa menjadi salah satu produk kebanggaan

mahasiswa STFB yang dapat membuat lulur dari buah naga. Warna merah yang khas dari

buah naga ini dapat dijadikan daya tarik masyarakat untuk menggunakan lulur ini disamping

juga khasiatnya yang baik untuk kulit. Sehingga, produk ini memiliki potensi yang baik

dipasaran baik lokal, nasional maupun internasional.

Tabel 2.1 Faktor SWOT Usaha

FAKTOR SWOT Usaha Pembuatan Lulur Buah Naga

Kekuatan (Strength) - Belum ada produk dengan bahan

yang sama

- Terbuat dari bahan alam sehingga

memiliki efek samping yang lebih kecil

- Bisa dipakai oleh pria dan wanita

- Memiliki banyak channel untuk

pemasaran (supermarket, online, klinik

kecantikan,

salon kecantikan,dll)

Kelemahan (Weakness) - Belum memiliki brand sehingga belum

banyak dikenal
9

- Merupakan produk baru dengan bahan

yang belum pernah dibuat lulur

sehingga masih asing bagi masyarakat

- Penjualan di supermarket membuat

masyarakat kurang mengetahui lebih

jelas mengenai produk kami

- Biaya produksi yang mahal dan

membutuhkan suatu alat atau mesin

khusus dan bangunan yang memadai

dan steril

Peluang (Opportunity) - Karena belum ada produk lulur dengan

bahan yang sama sehingga kedepannya

memiliki peluang yang lebih besar

- Semakin banyaknya masyarakat yang

menggunakan produk dari bahan alam

- Pemasaran di supermarket membuat

produk kami memiliki peluang untuk

diketahui oleh konsumen

Ancaman (Threath) - Banyaknya produk lulur yang sudah

memiliki brand dan sudah dikenal oleh

masyarakat

- Akan muncul produk-produk baru

dengan bahan dasar yang sama yaitu

buah naga

- Terjadinya ketidakstabilan harga buah

naga membuat harga produk bisa tidak

stabil
10

C. Gambaran Usaha

Perencanaan manajemen yang digunakan adalah general partnership yaitu semua

anggota kelompok ikut secara aktif mengoperasikan bisnis serta bertanggung jawab atas

kesuksesn bisnis. Namun dalam pelaksanaan teknis ada pembagian tugas masing-masing

sesuai kesepakatan bersama. Selain itu usaha ini akan bekerja sama dengan petani buah

naga. Kerja sama dengan industri kosmetik yang serupa juga akan dijalin dalam proses

pembuatannya karena disini kami belum memiliki alat yang memadai untuk digunakan dalam

pembuatan lulur buah naga ini. Dalam pemasaran kami juga akan mencoba menjalin kerja

sama dengan salon kecantikan, klinik kecantikan, supermarket (mis. Indomaret, alfamart), dan

juga kerjasama dengan koperasi yang ada di STFB agar produk kami lebih dikenal lagi oleh

masyarakat luas.

D. Kelayakan Usaha

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha tesebut

layak atau tidak untuk didirikan. Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk

menganalisis kelayakan suatu usaha yaitu dengan cara menghitung BEP dan B/C Ratio serta

R/C Ratio.

1. BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana modal dapat kembali bisa dalam bentuk

jumlah produk maupun dalam bentuk uang

2. B/C Ratio merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya produksi. Usaha

dikatakan menguntungkan dan layak jika B/C Ratio lebih besar dari 0 (>0)

3. R/C Ratio merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya

produksi. Usaha dapat dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00) Analisis

Usaha Lulur Buah Naga

Tabel 2.2 Bahan Habis Pakai


11

Harga Total Biaya


No Uraia Jumlah

n Satuan (Rp)

(Rp)

1 Bahan Baku Lulur

a. Bahan Utama

 Buah Naga 20 Kg 7.000, 00 140.000, 00

b. Bahan
3 Kg 7.000, 00 28.000, 00
Pelengkap
3 Kg 5.000, 00 15.000, 00
 Bunga mawar
3 Kg 4.000, 00 12.000, 00
 Bunga melati
3 Kg 3.000, 00 15.000, 00

 Bunga kenanga 25 Kg 8.000, 00 200.000, 00

 Daun pandan 2 Kg 4.000, 00 20.000, 00

2.
 Tepung beras
300 1.200, 00 360.000, 00
 Rempah
botol
lainnya Bahan
2 roll 15.000, 00 30.000, 00
Pengemas
300 unit 800, 00 240.000, 00
 Botol plastik
400 unit 150, 00 60.000, 00
 Plastik pembungkus
300 unit 7.00,00 210.000, 00
 Kardus

 Plastik press

 Sticker label
12

Sub Total A 1.890.000, 00

Tabel 2.3 Penyusutan Peralatan Penunjang

Jumla Periode Biaya


No. Uraia

h Pemakaia Penyusut
n

n an (Rp)

Pemakaian Jangka 4

Tahun

1 Oven 1 4 tahun 100.000, 00

2 Alat penepung 1 2 tahun 225.000, 00

3 Pemurni air 1 4 tahun 100.000, 00

4 Press vacum 1 4 tahun 125.000, 00

Pemakaian Jangka 2

Tahun

1 Boks kedap udara 4 2 tahun 17.500, 00

2 Baskom 4 2 tahun 3.250, 00

3 Gunting 6 1 tahun 6.750, 00

4 Tampah 6 2 tahun 3.750, 00

5 Nampan 3 2 tahun 2.250, 00

6 Toples Besar 8 2 tahun 20.000, 00

7 Serbet 5 2 tahun 3.750, 00

8 Derigen 3 2 tahun 11.250, 00

9 Keranjang 6 2 tahun 3.000, 00


13

Sub Total B 621.000, 00

Tabel 2.4 Transportasi

Harga Total
No Uraian Jumla
Satuan Biaya
h

(Rp) (Rp)

1 Transportasi Penyedia 12 kali 10.000 120.000, 00

Bahan dan Alat

2 Transportasi Pemasaran 15 kali 10.000 150.000, 00

Sub Total C 270.000, 00

E. Total Biaya Produksi

1. Biaya habis pakai + Biaya penyusutan + Biaya Transport = Rp. 1.890.000, 00 + Rp. 621.000, 00 +

Rp. 270.000, 00 = Rp. 2.781.000, 00 (biaya)

2. Jumlah barang yang di produksi 600 unit dengan harga Rp. 8.000, 00/ unit, sehingga total

penerimaan Rp. 4.800.000, 00

3. Keuntungan = Rp. 4.800.000 – Rp. 2.781.000 = Rp. 2.019.000

4. B/C Ratio = Total Keuntungan/ Total Biaya = Rp. 2.019.000/ Rp. 2.781.000 = 0,73

Maka hal ini berarti keuntungan yang diperoleh sebesar 62% dari total biaya.

a. BEP Produksi = Total Biaya/ Harga

= Rp. 2.781.000/ Rp. 8.000

= 347, 62
14

b. BEP Produksi 347,62 berarti usaha produksi dan pemasaran lulur Buah naga akan mencapai

titik impas pada saat produksi lulur mencapai 348 botol.

c. BEP Harga = Total Biaya/ Total Produksi

= Rp. 2.781.000/ 600

= Rp. 4.635

d. BEP Harga tersebut berarti usaha lulur buah naga akan mencapai titik impas apabila barang

yang diproduksi di jual dengan harga Rp. 4.635 (dibulatkan menjadi Rp. 4.600 / kemasan).
15

Model Bisnis Canvas


16

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Usaha

Rencana lokasi pelaksanaan usaha pengembangan dan pemasaran produk lulur buah

naga bertempat di daerah bandung dan sekitarnya terutama di tempat-tempat keramaian,

selain itu produk yang kami tawarkan juga akan dipasarkan di mini market yang menyediakan

produk kosmetik.

B. Tahap Produksi

1. Alat dan bahan

Peralatan dan sarana yang dibutuhkan untuk usaha pengembangan dan pemasaran produk

lulur adalah:

a. Alat

1) Alat pemilihan, pencucian, dan penyimpanan bahan baku: Baskom, keranjang, lemari

pendingin, nampan, gunting, serbet tangan, tampah.

2) Alat peramuan lulur: Baskom, derigen, nampan, pemurni air (Water purifier), spatula

kecil pyrex, timbangan analitik.

3) Alat pengemasan: Botol kecil, kardus, plastik pembungkus, plastic press.

b. Bahan

1) Bahan Utama: Buah naga.

2) Bahan Pelengkap: Tepung beras, bunga kenanga, bunga mawar, bunga melati,

daun pandan, dan rempah-rempah lainnya.

c. Tata laksana

1) Persiapan alat dan bahan

Kegiatan persiapan yaitu melengkapi alat dan bahan yang diperlukan dalam proses
17

produksi hingga pemasaran.

d. Pemilihan bahan baku

Tahapan ini sangat penting untuk diperhatikan karena menentukan hasil akhir dari

produk. Istilah sederhananya, jika input baik maka output baik. Hal-hal yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Memilih dan memilah-milah bahan basah maupun bahan kering (simplisia) dan

harus bersih serta bebas jamur.

2) Memastikan kebenaran bahan tersebut, agar bahan yang digunakan tidak

tercampur dengan bahan lain yang tidak diperlukan.

e. Pencucian bahan baku

Bahan baku yang telah lolos pada tahap pemilihan maka harus melewati tahap selanjutnya,

yaitu:

1) Mencuci simplisia dengan menggunakan air yang mengalir (diulang 2-3 kali

pencucian).

2) Meniriskan bahan yang telah dicuci, hingga air menetes secara keseluruhan.

f. Peramuan

Semua simplisia yang telah menjadi serbuk dicampurkan berdasarkan komposisi lulur buah

naga. Dalam tahapan ini jenis dan berat simplisia menjadi kunci utama dalam peracikan

untuk menghasilkan lulur dengan khasiat optimal dan cocok untuk semua kulit. Menimbang

bahan tersebut menurut perbandingan yang diperlukan atau sesuai formula.

1) Pengemasan lulur

Setelah racikan selesai dilakukan pengemasan dalam botol dan plastik. Lulur dikemas

dalam wadah botol dan plastik agar lebih praktis dan menarik dalam pemasarannya.

2) Pemasaran produk

Metode yang digunakan dalam pemasaran adalah pemasaran secara langsung dan tidak

langsung terhadap konsumen. Pemasaran langsung dilakukan pada acara-acar

perkumpulan ibu-ibu rumah tangga di sekitaran kota Bandung, sedangkan pemasaran tidak

langsung melalui salon dan koperasi dengan cara penitipan barang dan pembayaran
18

dibelakang atau konsinyasi.


19

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Bahan Habis Pakai

Harga Total Biaya


No Uraian Jumlah
Satuan
(Rp)

(Rp)

1 Bahan Baku Lulur

c. Bahan Utama

 Buah naga 20 Kg 7.000, 00 140.000, 00

d. Bahan Pelengkap
3 Kg 7.000, 00 28.000, 00
 Bunga mawar
3 Kg 5.000, 00 15.000, 00
 Bunga melati
3 Kg 4.000, 00 12.000, 00

 Bunga kenanga 3 Kg 3.000, 00 15.000, 00

 Daun pandan 25 Kg 8.000, 00 200.000, 00

2 Kg 4.000, 00 20.000, 00
 Tepung beras
2.
 Rempah
300 botol 1.200, 00 360.000, 00
lainnya Bahan
2 roll 15.000, 00 30.000, 00
Pengemas
300 unit 800, 00 240.000, 00
 Botol plastik
20

 Plastik pembungkus 400 unit 150, 00 60.000, 00

300 unit 700,00 210.000, 00


 Kardus

 Plastik press

 Sticker label

Sub Total A 1.890.000, 00

Tabel 4.2 Peralatan Penunjang

Harga Total Biaya


No. Uraian Jumlah
Satuan
(Rp)

(Rp)

Pemakaian Jangka 4 Tahun

1 Oven 1 1.600.000 1.600.000, 00

2 Alat penepung 1 1.800.000 1.800.000, 00

3 Pemurni air 1 1.600.000 1.600.000, 00

4 Press vacum 1 2.000.000 2.000.000, 00

Pemakaian Jangka 2 Tahun

1 Boks kedap udara 4 35.000 140.000, 00

2 Baskom 4 6.500 26.000, 00

3 Gunting 6 4.500 27.000, 00

4 Tampah 6 5.000 30.000, 00

5 Nampan 3 6.000 18.000, 00

6 Toples Besar 8 20.000 160.000, 00


21

7 Serbet 5 6.000 30.000,00

8 Derigen 3 15.000 45.000, 00

9 Keranjang 6 4.000 24.000, 00

Sub Total B 7.500.000, 00

Tabel 4.3 Transportasi

Harga Total Biaya


No Uraian Jumlah
Satuan
(Rp)

(Rp)

1 Transportasi Penyedia 12 kali 10.000 120.000, 00

Bahan dan Alat

2 Transportasi Pemasaran 15 kali 10.000 150.000, 00

Sub Total C 270.000, 00


22

Tabel 4.4 Lain-lain

Harga Total Biaya


No Uraian Jumlah
Satuan
(Rp)

(Rp)

1 Penyusunan dan - - 300.000, 00

Pembuatan laporan

2 Dokumentasi 1 set 100.000 100.000, 00

3 Pembuatan Leaf let 1 rim 500.000 500.000, 00

Sub Total D 900.000, 00

Total Biaya ( A + B + C + D ) = Rp. 10.000.000, 00 (Sepuluh Juta

Rupiah)

B. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan

Bulan Ke
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6

Persiapan alat dan XX

1. bahan

Pemilihan bahan XXX XX X XX X


2.
baku

Pencucian bahan X XX X XX X XX

baku dan
23

3. Pengeringan

Pembuatan XX X XX X
4.
serbuk

5. Peramuan X XXXX X XXXX XX

Pengemasan X XXXX XX XXX XXX


6.
produk lulur

Pemasaran XXX XXXX XXX XXXX


7.
produk

8. Pelaporan XX
24

DAFTAR PUSTAKA

Sayuti, A. N, Indarto A.S, dan Suhendriyo. 2016. Formulasi Hand & Body Lotion

Antioksidan Ekstrak Lulur Tradisional. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,

Volume 5, No 2 hal 174-180

Sri, K., 2006, Antioksidan alami, Trubus Agrisarana,Surabaya

Sudarmadji, S. B., Haryono, dan Suhardi, 1989, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian,

Liberty dan Pusat Antar Fakultas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta

Widianingsih, M. 2016. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Buah Naga Merah

(Hylocereus Polyrhizus (F.A.C Weber) Britton & Rose) Hasil Maserasi dan

Dipekatkan dengan Kering Angin. Jurnal Wiyata Vol. 3 No. 2 hal 146 – 150

Winarno, F.G., 1997, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai