JUDUL PROGRAM
“SERUNI (Salep Herbal Daun Seligi) sebagai Obat Oles antinyeri dan
Antireumatik”
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Luthfia Umma Zakkia (D500140071/2014)
Syaifudin Fauzi (D200140058/2014)
Dewi Ery Ardani (A420130124/2013)
Hidayah Adihaningrum (A420150125/2015)
i
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan baik
bersifat aktual maupun potensial. Sebagai sumber rangsang nyeri sampai
dirasakan sebagai persepsi nyeri, terdapat suatu rangkaian proses elektro
fisiologik yang secara kolektif disebut nociception.
Nyeri dan inflamasi (radang) adalah suatu respon patologis dari tubuh
karena adanya pengaruh cedera, infeksi kuman atau senyawa asing yang telah
masuk ke dalam tubuh. Peradangan akut ditandai rubor, kalor dolor, tumor,
dan fungsio laesa. Peradangan kronis melibatkan peran sel darah putih
terutama sel mononuclear (monosit, makrofag dan limfosit).
Untuk meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja
anastesi digunakan suatu senyawa pada dosis tertentu yang disebut dengan
analgetik. Analgetik menurut mekanisme kerjanya dibedakan menjadi
analgetik berkhasiat kuat yang bekerja pada pusat dan analgetik berkhasiat
lemah (sampai sedang) yang bekerja pada prifer dengan sifat antipiretika dan
sebagian besar mempunyai sifat antiinflamasi dan antirematik. Mekanisme
kerja analgetik yaitu dengan cara menghambat secara langsung dan selektif
enzim-enzim pada sistem saraf pusat yang mengkatalisis biosintesis
prostaglandin, seperti siklooksigenase sehingga dapat mencegah stimulasi
reseptor nyeri oleh mediator nyeri.
Masyarakat Indonesia sudah sejak lama memanfaatkan tanaman
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
modern. Tanaman tradisional merupakan salah satu modal dasar untuk
pembangunan kesehatan nasional, karena sangat aman jika digunakan dan
masyarakat di pedesaan maupun perkotaan masih banyak yang menggunakan.
Salah satu tanaman tradisional yang berkhasiat di Indonesia yaitu tanaman
seligi.
Tanaman seligi yang memiliki nama ilmiah Phyllanthus buxifolius
Muelli adalah suatu tanaman yang memiliki ciri-ciri daun berbentuk bulat
telur bagian ujung runcing, pangkalnya tumpul, tepi rata, dan warnanya hijau.
Sebenarnya tanaman seligi dikenal sebagai tanaman hias, akan tetapi banyak
yang tidak tahu jika daun tanaman ini dapat dijadikan obat herbal untuk
keseleo, nyeri terkilir, dan rematik. Daun seligi memiliki efek farmakologi
dan aktivitas immunodulator serta dapat digunakan sebagai analgesik pada
sendi terkilir, kandungan kimia pada daun seligi yaitu saponin yang berfungsi
sebagai zat antioksidan , flavonoid alkaloid sebagai antiinflamasi, tannin
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan produk “SERUNI” ini sehingga bermanfaat
untuk mengobati nyeri terkilir serta rematik dan dapat digunakan oleh
masyarakat secara mudah ?
2. Bagaimana peluang produk “SERUNI” di pasaran?
3. Bagaimana cara pemasaran produk ini ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan cara pembuatan produk “SERUNI” sehingga dapat
bermanfaat dan digunakan dengan mudah oleh masyarakat.
2. Menjelaskan peluang produk “SERUNI” di pasaran.
3. Mendeskripsikan cara pemasaran produk yang telah dibuat.
E. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari program ini yaitu sebagai berikut:
1. Menjadikan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan peluang untuk
berwirausaha dalam bidang farmasi yaitu membuat salep herbal.
2. Mengubah pola pikir masyarakat yang belum banyak mengetahui manfaat
dari daun seligi yang biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias.
3. Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang salep
herbal yang dibuat dari daun seligi aman dan praktis digunakan untuk
mengobati sakit nyeri pada sendi / keseleo, rematik, dan sejenisnya.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
produk ini yaitu: 1). Di beberapa mini market daerah Surakarta dan Kartasura,
2). Rumah Sakit, 3). Apotek, 4). Pasar tradisional, 5). Kios-kios kecil atau
toko, dan 6). Masyarakat-masyarakat di sekitar Surakarta.
B. Perencanaan Bisnis
1. Analisis Keuangan
Tabel 1. Analisis keuangan produk SERUNI
2. Biaya produksi
Total biaya produksi (TC) = biaya tetap (FC) + biaya tidak tetap (VC)
= Rp 83.000,00 + Rp 4.550.000,00
= Rp 4.633.000,00
Dalam 1 bulan/25 hari kerja, biaya produksinya sebesar Rp 4.663.000,00
3. Harga Pokok Penjualan (HPP)
biaya produksi
Harga Pokok Penjualan (HPP)/toples = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 produksi
Rp 4.663 .000 ,00
=
175
= Rp 26.645,71
= Rp 26.700,00
4. Analisis Keuntungan
Harga jual = > @15 g = 30.000
@40 g = 50.000
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
A. Tempat Produksi
Rencana tempat untuk memproduksi SERUNI (Salep Herbal Daun Seligi)
yaitu akan bertempat di Karang Lor, Tugu Lilin, Makam Haji, Sukoharjo.
2. Tahap pembuatan
a. Memisahkan daun seligi dari batangnya dan mencuci hingga bersih.
b. Memotong daun seligi.
c. Mengeringkan daun seligi untuk menghilangkan kandungan air.
d. Menghaluskan daun seligi.
e. Mengambil ekstrak daun seligi untuk memperoleh zat aktif yang
terkandung didalamnya dengan menggunakan alat ekstraksi.
f. Menguapkan ekstrak daun seligi untuk memisahkannya dari pelarut.
g. Mencampurkan vaselin album sebagai basis salep.
7
Menyortir Mengeringkan
Memotong
daun seligi
Mencampur
Mendiamkan Siap kemas
bahan lain
hingga beku
3. Tahap pengecekan
Sebelum dipasarkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
dilakukan yaitu:
a. Pengecekan kualitas kemasan. Sebelum dipasarkan, kemasan harus
dicek terlebih dahulu untuk menjamin kerapatan kemasannya.
Kemasannya harus kedap udara agar tidak mudah terkena bakteri dan
kupang yang akan menghambat proses produksi.
b. Pengecekan massa salep. Sebelum dipasarkan, berat salep yang
diinginkan harus ditimbang terlebih dahulu, sesuai atau tidaknya berat
dalam wadah dengan label berat pada kemasan.
c. Pengecekan kelayakan pemasaran. Sebelum konsumen membeli
produk SERUNI, tahap yang paling penting yaitu mengecek atau
menyortir produk agar layak untuk dipasarkan dan siap dijual kepada
pelanggan.
4. Tahap analisis kandungan
Analisis kandungan sangat penting dilakukan karena manfaat yang
disebutkan dapat menenyembuhkan penyakit pada manusia, sehingga
harus terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
5. Pendaftaran Merk
Setelah melalui tahap analisis kandungan, pendaftaran merk akan
dilakukan di Kantor Wilayah Departemen Kementerian Hukum dan Ham
(Kanwil Depkumham) Semarang.
6. Tahap pemasaran
8
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Tabel 5. Anggaran biaya yang dibutuhkan
No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1 Peralatan penunjang 4.975.000
2 Bahan habis pakai 4.550.000
3 Transportasi 1.240.000
4 Pemberkasan 1.475.000
TOTAL BIAYA 12.240.000
B. Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan alat,
bahan dan
survey
lapangan
2 Percobaan dan
pembuatan
3 Pengecekan
dan analisis
kandungan
4 Pendaftaran
merk
5 Produksi
6 Pemasaran dan
promosi
produk
8 Penyusunan
laporan dan
Pembuatan
Artikel Ilmiah
10
11
12
13
14
15
16
17
2.3 Transportasi
2.4 Lain-lain
Alokasi
Program Bidang Waktu
No. Nama/ NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/ming
gu)
Luthfia Umma
Teknik Teknik 10 jam/ Koordinasi
1 Zakkia/
Kimia Kimia minggu dan Persiapan
D500140071
Syaifudin
Teknik Teknik 10 jam/ Survey dan
2 Fauzi/
Mesin Mesin minggu Produksi
D200140058
Dewi Ery
Pendidikan 10 jam/ Produksi dan
3 Ardani/ Keguruan
Biologi minggu Pemasaran
A420130124
Hidayah Administrasi
Pendidikan 10 jam/
4 Adihaningrum/ Keguruan dan
Biologi minggu
A420150125 pemasaran
20