OLEH:
SAMPUL ..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Jenis dan Spesifikasi Komoditas Produk...................................................1
1.3 Karakteristik Pasar Sasaran.......................................................................2
BAB 2 GAMBARAN UMUM...............................................................................3
2.1. Deskripsi Tanaman........................................................................................3
2.2. Kandungan Kimia..........................................................................................3
2.3. Analisi Ekonomi Usaha.................................................................................4
2.4. Kelayakan Usaha...........................................................................................6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN....................................................................7
3.1 Teknik Pekerjaan.......................................................................................7
3.2 Tahapan Pekerjaan.....................................................................................7
3.2.1 Perancangan Produk...........................................................................7
3.2.2 Pra Produksi.......................................................................................7
3.2.3 Produksi.............................................................................................7
3.3 Pencapaian Tujuan Progam............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
i
1.1 Latar Belakang BAB 1
PENDAHULUAN
1
produk Face mist untuk mencegah jerawat dan wajah yang kusam. Untuk
jenis komoditas produk ini adalah pertanian, karena menggunakan bahan
hasil pertanian seperti daun sirih. Juga termasuk komoditas lunak, karena
harga dan jenis komoditas ini memiliki pergerakan yang fluktiatif, artinya
bisa turun dan naik secara tiba - tiba dikarenakan adanya pengaruh kondisi
alam dan iklim cuaca.
Keunggulan dari produk kami adalah rendah efek samping atau aman
untuk semua kalangan, karena terbuat dari bahan alami, praktis untuk
dibawa kemana – kemana.
Sasaran produk kami adalah semua kalangan tidak tergantung pada gender
dan usia, dikarenakan semua orang perlu melakukan perawatan wajah.
sedangkan untuk strategi pemasaran kami menawarkan produk secara
langsung maupun tidak langsung yaitu melalui media social yang ada sebagai
contoh Whastapp, Instagram, dan Shopee.
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Sirih hijau
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracteophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Magnolianae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper L.
Spesies : Piper betle L.
Tanaman sirih adalah tumbuhan terna yang sifatnya merambat. Tanaman sirih
mempunyai bermacam-macam variasi seperti sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning
dan sirih merah. Tumbuhan sirih hidup subur di subur di daerah Asia hingga Afrika
daerah Asia hingga Afrika Timur. Tumbuhan ini merupakan famili Piperaceae,
merupakan tumbuh merambat dan menjalar dengan tinggi mencapai 5-15 m
tergantung pertumbuhan pertumbuhan dan tempat rambatnya. rambatnya. Daun
sirih memiliki memiliki bentuk bentuk seperti jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang seling, bertangkai, bertangkai, teksturnya teksturnya kasar jika diraba,
diraba, dan mengeluarkan mengeluarkan bau yang sedap (aromatis). Panjang daun
6 – 17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm. Daun sirih berlendir dan memiliki rasa yang pahit
dan aroma wangi khas sirih. Tanaman sirih hijau ( Pipper Pipper batle L.). Di
Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua.
Mawar merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : icotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa Hiproida atau Rosa sp. b.
Bunga mawar merupakan salah satu tumbuhan dikotil, yang masuk pada jenis tumbuhan
3
angiospermae. Bunga Mawar ( Rosa sp ) adalah salah satu jenis tanaman hias yang sangat
terkenal dan juga populer populer. Bunga mawar pertama pertama kalinya kalinya berasal
berasal dari dataran dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur, yang menyebar luas
keberbagai wilayah, terutamanya di Indonesia Bunga mawar ini mawar ini adalah majemu
adalah majemuk yang terkump yang terkumpul atas benang atas benang dan putik, bunga
pada tanaman ini memiliki bentuk seperti bulat tetapi memiliki lapisan-lapisan bunga yang
terdiri dari 20-26 lapisan bahkan lebih tergantung dengan besar bunga. Bunga pada
tanaman ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari warna putih,
merah dan juga kekunin putih, merah dan juga kekuningan. Di bunga ini adalah salah satu
tempat penyerbukan dan pembuahan pembuahan yang terjadi terjadi penyatuan penyatuan
antara benang sari dan putih hingga akan membentuk bakal biji. Penyerbukan pada bunga
mawar terjadi di bunga itu sendiri, dimana setelah terjadi pembuahan, maka bunga
tersebut tersebut akan berubah berubah menjadi menjadi buah yang merupakan merupakan
struktur struktur untuk membawa biji bunga. Ovarium pada bunga mawar berada di
bagian bawah kelopak dan mahk bagian bawah kelopak dan mahkota bunga.
4
2.2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia daun sirih yang paling utama yang memberikan ciri
khas daun sirih adalah minyak atsiri. Daun sirih dapat digunakan sebagai
antibakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri
terdiri dari betephenol betephenol yang merupakan isomer Euganol
allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen (siskuiterpen),
kavikol, kavibekol, estragol dan te tragol dan terpinen
Tumbuhan sirih juga mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
polifenol. Senyawa Senyawa saponin saponin dapat bekerja bekerja sebagai
sebagai antimikroba. antimikroba. Senyawa saponin akan merusak membran
sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga mekanisme kerjanya
mendenaturasi protein protein sel bakteri bakteri dan merusak merusak
membran membran sel tanpa dapat diperbaiki diperbaiki lagi. Mekanisme fenol
sebagai agen anti bakteri adalah meracuni protoplasma, protoplasma, merusak
merusak dan menembus menembus dinding dinding serta mengendapkan
mengendapkan protein protein sel bakteri. bakteri. Senyawa Senyawa fenolik
fenolik bermolekul bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim essensial
di dalam sel bakteri meskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fenol
dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri, bakteri, denaturasi denaturasi
protein, protein, menginaktifkan menginaktifkan enzim dan menyebabkan
kebocoran sel. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan
bakteri dan badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan.
Kandungan kimia ngan kimia bunga mawar cukup beragam, yaitu mawar
cukup beragam, yaitu tannin, geraniol, nerol, citronellol, asam geranik, terpene,
flavonoid, pektin polyphenol, polyphenol, vanillin, vanillin, karotenoid,
karotenoid, stearopten, stearopten, farnesol, farnesol, eugenol, eugenol,
feniletilakohol, vitamin B, C, E, dan K. Arom K.
Aroma wangi pada bunga mawar disebabkan kandungan minyak atsiri di
dalamnya, minyak atsiri pada mawar mengandung senyawa phenyl ethyl
alcohol, geraniol, nerol, dan citronellol. Kandungan senyawa tersebut
merupakan bahan parfum yang harum. Mawar merah dapat digunakan sebagai
antisep antiseptik, antispasmodik, antiviral dan antibakteri (Windi, 2014).
Mahkota bunga mawar mengandung antioksidan juga diketahui mengandung
pigmen antosianin yang tergolong flavonoid dan jenis antosianinnya adalah
pelargonidin dan sianidin. Bunga mawar merah tua mengandung pigmen
sianidin dan bunga mawar merah muda mengandung pigmen pelargonidin
(Ratna, 2016).
2.3. Analisi Ekonomi Usaha
Usaha tidak luput dari kata laba dan rugi. Semua pasti mempunyai tujuan
dan salah satunya keutungan finansial. Suatu usaha dapat dikatakan berhasil dan
layak apabila modal tersebut dapat kembali dalam waktu yang relatif cepat. Oleh
karena itu kami membuat perhitungan usaha dengan rincian sebagai berikut:
5
Tabel 2.3 perhitungan usaha 1 kali produksi:
Harga
No JenisPengeluaran Volume Satuan(Rp) Total (Rp)
1 Belanja Bahan
Daun sirih 20 Rp 2.000,00 Rp 40.000,00
Bunga mawar 3 Rp 20.000,00 Rp 60.000,00
Perhitungan Laba
PerhitunganLaba
Harga pokok produksi =Rp. 277.000/50
=Rp. 5.500
Profit margin sebesar 45% dari hasil penjulan
Produksi Penjualan sebanyak 50 % dari total produksi sehingga harga pokok
penjualan
Laba = 50/100 x Rp. 5.500 = Rp. 27.500
6
2.4. Kelayakan Usaha
7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Alat Bahan
1. Mangkok kaca 1. Daun sirih hujau 10 helai
2. Sendok 2. 3 tangkai bunga mawar merah
3. Gelas ukur
4. Air mineral 500ml
5. Botol spray
6. Alat destilasi sederhana
7. Timbangan
8. Gunting
9. Kemasan
- Cara Pemakaian
Face mist daun sirih dan mawar di gunakan untuk wajah berjerawat dan wajah
yang kusam akibat jerawat memberi kesegaran pada kulit. Air mawar memiliki
mawar memiliki sifat antibakteri, antimikroba, dan antiinflama dan
antiinflamasi; selain itu, juga kaya antioksidan sehingga menjadi produk yang
sangat ideal untuk memulihkan dan menenangkan kulit. Sediaan ini merupakan
tonner yang cara pemakaian di semprotkan kewajah. Bisa di gunakan saat pagi,
siang maupun malam pagi, siang maupun malam hari selesai hari selesai cuci
muka sebamyak cuci muka sebamyak 2-3 semprot 2-3 semprot dengan jarak
dua jengkal dari wajah. Face mist juga bisa digunakaan setelah make up.
Pemakain juga bisa dilakukan saat kulit merasa kusam namun dianjurkan cuci
muka terlebih dahulu sebelum pengunaan face mist daun sirih dan mawar.
Sediaan ini bertahan selama kurang lebih 30 hari dengan pengyimpanan di
lemari es atau di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung
9
Pengemasan Produk
Pada tahap pengemasan produk kami melakukan pengemasannya dengan
desain botol spray, menarik, dan modern, sehingga para konsumen dapat
membuka lalu menyemprot dan menutupnya kembali dengan mudah.
Pasca Produksi
Pada tahap ini kami melakukan evaluasi terhadap semua proses kegiatan usaha
produksi pen presur dari praproduksi, produksi, pengemasan, hingga promosi dan
publikasi termasuk di dalam analisa data mengenai perkembangan usaha dan
pencapaian target.
10
DAFTAR PUSTAKA
Windi. 2014. Daya Hambat Hambat Minyak Atsiri Mawar (Rosa damascena
damascena Mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin: Makass
Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Saati, E. A. ti, E. A. & Hidayat, N. 2006. Membuat Membuat Pewarna Pewarna
Alami. Trubus Agrisarana: Surabaya.
Rohana. 2016. Pengaplikasian Masker Ekstrak Essensial Oil Mawar Pada Jenis
Kulit Kering Untuk Usia Setengah Baya. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera
Vol. 12 halaman 24-29 halaman 24-29 ISSN :1693-1157 ISSN :1693-
1157
Wulandari, Ratna. 2016. Ratna. 2016. Pengaruh Pengaruh Berbagai Berbagai
konsentrasi konsentrasi Ekstrak Ekstrak Bunga Mawar Meras (Rosa
damascena damascena Mill) Terhadap erhadap Stabilitas Stabilitas
Warna Antosianin Agar-Agar Antosianin Agar-Agar Sebagai Sumber
Belajar Biologi. Juenal Pendidikan Biologi Indonesia. Volume 2 Nomor
1 (p-ISSN: 2442-3 Nomor 1 (p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204
750; e-ISSN: 2527-6204) Halamn 48-56. ) Halamn 48-56. Kursia, S.
Dkk. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Ektrak Etilasetat Uji Aktivitas
Antibakteri Ektrak Etilasetat Daun Si Daun Sirih Hijau rih Hijau (Piper
betle L.) Terhadap Bakteri Staphycoccus epidermidis. Volume 3 Nomor
2. Sekolah Tin Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ggi Ilmu Farmasi Makassar,
Makassar, Sulawesi Selat Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan,
Indonesia. an, Indonesia. Rohana, 2014. Pengaplikasian Pengaplikasian
Masker Ektrak Essensial Essensial Oil Mawar Pada Jenis Kulit Kering
Untuk Usia Setengah Setengah Baya. Jurnal Keluarga Sejahtera Volume
12 (24) Halaman 24-29.
11