OBAT
Apt. Juliana Baco, S.Farm., M.KM
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Peracikan obat atau drug compounding merupakan PENDAHULUAN
proses menggabungkan, mencampur atau mengubah
01 bahan untuk membuat obat yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengobatan individu atau pasien (Food and
Drug Administration, 2015). Di negara-negara maju sudah terdapat
pedoman untuk membuat obat racikan yang
baik. Di Amerika Serikat pedoman tentang
praktik peracikan yang baik (Good
Compounding Practice) tertuang di dalam USP
03 chapter 795. Pedoman ini banyak di adopsi oleh
negara-negara lain. Di dalam Good
Compounding Practice (GCP) terdapat petunjuk
yang lebih mendalam tentang peracikan yang
baik dalam menyiapkan formulasi obat racikan
yang akan diberikan kepada manusia atau
Compounding adalah pembuatan sediaan farmasi hewan (United States Pharmacopeia, 2011).
02 oleh apoteker untuk memenuhi kebutuhan pasien
ketika obat yang tersedia secara komersial tidak
memenuhi kebutuhan tersebut, apoteker harus
mempertimbangkan sifat fisik dan kimia dari
masing-masing bahan aktif untuk menyiapkan obat
yang aman (Burch, 2017).
TUJUAN PERACIKAN
Untuk memenuhi kebutuhan terapeutik pada obat racikan, apoteker harus memahami
bahwa obat racikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan khusus dari pasien,di
antaranya adalah sebagai berikut (Minghetti dkk., 2014).
Pasien alergi karena eksipien yang terdapat dalam produk
obat yang diproduksi oleh industri farmasi
Peracikan obat untuk pasien pediatri karena industri farmasi tidak
menngembangkan sediaan yang dikhususkan untuk anak 0
Meningkatkan kepatuhan pasien untuk mendapatkan efek tambahan
yang sinergis
Penggunaan orphan drug, yaitu obat yang telah dikembangkan secara khusus
untuk mengobati kondisi medis yang langka
Obat-obat yang digunakan untuk keperluan penelitian klinis di rumah sakit.
Obat-obatan yang memiliki masalah stabilitas, dalam hal ini penyiapan obat racikan sangat penting
Obat-obatan yang belum dipasarkan, peracik/apoteker dapat meracik obat tersebut jika zat
aktif nya diketahui dan sudah dipasarkan
01 Simple
Kategori compounding
Racikan yang monografinya sudah ada di USP atau dalam non-sterile
artikel jurnal yang jumlah semua komponen, prosedur Kategori disusun berdasarkan tingkat
kesulitan untuk meracik sediaan non-sterile
compounding, dan data stabilitas untuk formulasi tersebut
(United States Pharmacopeia, 2011).
serta BUD (Beyond Use Date) nya sudah tertera. Atau
rekonstitusi obat, yaitu manipulasi produk komersial yang
memerlukan penambahan satu atau lebih bahan yang
direkomendasikan pabrik. Contohnya larutan Captopril,
Indomethacin Topical Gel, dan larutan Oral Kalium Bromida
02 Moderate
Pembuatan obat racikan yang memerlukan
perhitungan atau prosedur khusus untuk menentukan
jumlah komponen per-racikan atau per-unit dosis
individual. Atau membuat racikan yang data stabilitas
03 Complex formulasinya tidak tersedia. Contohnya Morfin
Membuat racikan yang membutuhkan pelatihan, Supositoria sulfat, hidroklorida diphenhydramine
lingkungan, fasilitas, peralatan dan prosedur khusus troches dan mencampur dua atau lebih krim
untuk memastikan hasil terapi yang tepat. Contoh dari komersial yang stabilitas campurannya tidak
jenis racikan kompleks adalah bentuk sediaan diketahui.
transdermal, sediaan pelepasan yang dimodifikasi,
dan supositoria untuk efek sistemik.
Prinsip-prinsip umum compounding
1) Personel harus terlatih dan memenuhi kualifikasi untuk mampu melakukan tugas
yang diberikan
2) Bahan-bahan compounding dengan identitas yang sesuai kemurnian dan kualitasnya
harus didapatkan melalui sumber yang terpercaya dan penyimpanannya harus sesuai
dengan pabrik atau standar usp.
3) Tempat penyimpanan bahan baku diberikan label yang sesuai dengan Occupational
Safety and Health Administration (OSHA), Material Safety Data Sheets (MSDS) disediakan untuk personel
compounding dalam meracik obat.
4) Semua peralatan yang digunakan harus bersih, terawat, dan digunakan dengan
benar.
5) Area compounding harus sesuai dengan fungsinya, dan prosedur untuk mencegah
kontaminasi silang harus diterapkan
6) Hanya personel compounding yang boleh masuk ke area compounding
7) Jaminan bahwa proses selalu dilakukan sesuai dengan ketentuan harus ada
8) Prosedur compounding harus dapat mencegah terjadinya kesalahaN
9) Semua aspek compounding harus terdokumentasi
10) Prosedur dan dokumentasi harus dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan
atau masalah dalam peracikan, percobaan atau penyiapan itu sendiri
Proses compounding
Dalam meracik harus diperhatikan dosis, keamanan, dan
cara pemberiannya. Untuk
memastikan keamanannya, peracik harus
mempertimbangkan sifat kimia dan fisika bahan
obat. Selain itu, peracik juga harus memperhatikan
kebersihan ruangan. Proses kritis saat
melakukan compounding seperti menimbang,
menghitung, dan mencampur harus
diverifikasi oleh peracik dan dilakukan sesuai prosedur
agar kualitasnya terjamin (United
States Pharmacopeia, 2011
Fasilitas (USP, 2011)
PEMANAS,
UMUM PENCAHAYAAN VENTILASI DAN
AC
Semua peracikan harus dilakukan di Penerangan harus cukup dan Pemanasan, ventilasi dan
ruang terpisah yang dirancang ditempatkan dengan benar sistem pendingin udara harus
khusus untuk peracikan resep. sehingga seluruh area ruangan dikontrol sedemikian rupa
Ruangan harus dirancang dan diatur menjadi cukup terang untuk untuk menghindari
untuk mencegah kontaminasi silang memfasilitasi proses compounding dekomposisi dan kontaminasi
antara produk, dan jauh dari bagian dan untuk memungkinkan bahan kimia dan menjaga
di mana terdapat cukup banyak lalu verifikasi pada semua tahap kualitas dan
lintas (gang, pintu masuk dan pintu peracikan kemanjuran produk yang
keluar, dll.) tersimpan
Fasilitas (usp, 2011)
Dinding, lantai dan
Permukaan kerja furniture
Air
BAHAN Material Safety Data Sheets adalah dokumen yang memberikan informasi
(usp 2011), tentang risiko dan tindakan pencegahan yang berlaku untuk penggunaan
produk dan kondisi penyimpanannya. Dokumen ini harus disimpan bersama
dan disediakan untuk staf (apoteker, teknisi farmasi dan asisten farmasi).
Semua karyawan harus tahu di mana dokumen ini disimpan dan harus
mudah diakses
Sumber bahan
Harus dipastikan bahwa bahan yang digunakan berasal dari sumber yang diakui
dan dapat dipercaya serta mempunyai izin dari BPOM
Kualitas bahan
1. Untuk sediaan yang kering, BUD nya selama 6 bulan atau tidak lebih dari waktu
kadaluarsa bahan yang paling singkat diantara bahan lain yang digunakan,
ditentukan yang mana yang lebih cepat Add
Ti tle
2. Untuk sediaan oral yang mengandung air, BUD nya tidak lebih dari 14 hari dan
disimpan pada suhu dingin
3. Untuk sediaan topikal, mucosal, dan semisolid, BUD nya tidak lebih dari 30 hari
(United States Pharmacopeia, 2011).
Add
Title
Selain stabilitas, variabilitas konsentrasi juga menjadi masalah obat racikan.
Variabilitas konsentrasi ini dapat menyebabkan terjadinya kesalahan medis (Engels
dkk.,
2016).
Masalah lain yang ditimbulkan akibat pembuatan
obat racikan antara lain adalah efektifitas obat
dapat berkurang karena sebagian obat akan
menempel pada blender atau mortir maupun pada
kertas pembungkus, hal ini terutama terjadi pada
obat-obat yang dibutuhkan dalam jumlah kecil serta
stabilitas obat tertentu dapat menurun bila bentuk
aslinya digerus, misalnya bentuk tablet salut selaput
(film coated), tablet salut enterik
(enteric coated) atau obat yang tidak stabil dan obat CONTE
NT
higroskopis (Setiabudi, 2008).