Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BOTANI FARMASI

PERKECAMBAHAN
Dosen pembimbing : Wa Ode Ida Fitriah, S.Farm., M.Si.

OLEH KELOMPOK II :

1. Elika judar safitri F202101109


2. Firly argarini F202101114
3. Novita Andriani F202101118
4. Nadila Wahyu Astutik F202101122
5. Wa Ode Nurul Umri Aghmeitia F202101126
6. Wa Ode Azzarah Putri F202101130
7. Nursiah F202101134
8. Mita Fardillah F202101138
9. Asri Wahyuni F202101142
10. Nia Kartika Putri Muhdin F202101146
11. Andi Chandra S F202101150
12. Wa Ode Rani Mardiah F202101154
13. Aprilia F202101158
14. Herwidayanti Nur Rahmdani F202101162

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dalam makalah ini dijelaskan mengenai PERKECAMBAHAN. Makalah


ini juga di tujukan untuk memenuhi tugas kelompok. Kami hanya manusia biasa
tempat dimana ada kesalahan-kesalahan, maka kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ataupun kekuranga dalam makalah yang kami buat ini. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita semua.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

I.1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 4

I.2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5

1.3. TUJUAN .................................................................................................. 5

BAB II ................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

II.1. JENIS AKTIVITAS PERKECAMBAHAN .......................................... 2

II.2. MEKANISME PROSES PERKECAMBAHAN .................................. 4

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

b..................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses
pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang. Benih dapat berkecambah
bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses
perkecambahan.Perkecambahan merupakan proses metobolisme biji hingga
dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah ( Plumula dan
Radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut
perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA (Taiz and Zeiger
2019).
Setiap biji yang dikecambahkan ataupun yang diujikan tidak selalu p
ersentase pertumbuhan kecambahnya sama, hal ini dipengaruhi berbagai
macam faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan. Perkecambahan
secara umum ditandai dengan munculnya radikula dari permukaan kulit biji,
sedangkan proses perkecambahan sudah dimulai sejak benih melakukan imbi
bisi air melalui kulit sampai terjadi pembentukan dan perkembangan sel -
sel dari embrio. Kecepatan dan karakteristik perkecambahan setiap benih
biasanya berkaitan dengan adanya factor dormansi, factor lingkungan dan
factor genetis (Taiz and Zeiger 2019).

I.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana jenis – jenis aktivitas dari Perkecambahan?


2. Bagaimana mekanisme proses dari Perkecambahan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi Perkecambahan ?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis – jenis dari Perkecambahan
2. Untuk mengetahui meaknisme proses dari Perkecambahan
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Perkecambahan
1
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. JENIS AKTIVITAS PERKECAMBAHAN

Perkecambahan merupakan suatu rangkaian komplek perubahan


morfologi,fisiologi dan biokimia benih tanaman. Tahap pertama suatu
perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih,
melunaknya kulit benih dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua dimulai
dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi
benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimanater jadi penguraian bahan-bahan
seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk terlarut dan
ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari
bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk
menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan sel-sel baru.
Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses
pembelahan,pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo,
2019).
Menurut Sutopo (2019) parameter yang digunakan untuk menilai daya
kecambah normal yaitu berdasarkan penilaian terhadap struktur tumbuh
embrio yang diamati secara langsung, atau secara tidak langsung dengan
hanya melihat gejala metabolisme benih yang berkaitan dengan kehidupan
benih. Ada dua tipe perkecambahan biji, yaitu perkecambahan epigeal dan
hipogeal.
a. Perkecambahan epigeal
Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang
tumbuhmemanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas
(permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun
belum terbentuk. Contoh tumbuhan ini adalah Kacang Hijau, Kedelai,
Bunga Matahari dan Kacang Tanah. Organ pertama yang muncul ketika
biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh
menembus permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang dirangsang
dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan
2
tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan
daunpertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan
di dalamnyatelah habis digunakan oleh embrio (Campbell,et al., 2018).
b. Perkecambahan hipogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh
memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus
kulit biji dan Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan
yangmengalami perkecambahan ini adalah Kacang Ercis, Kacang Kapri,
Jagung,dan rumput-rumputan (Campbell,et al., 2018).

Gambar 1. Perkecambahan Biji Epigeal (A) Dan Perkecambahan Biji


Hipogeal (B)(Campbell Et Al., 2018)

Tumbuhan dikatakan tumbuh bila terjadi perubahan penampilan,


misalnya pada fase vegetatif perubahan dimulai dari perkecambahan
dilanjutkan denganpemunculan bibit di atas tanah, pembentukan daun dan
akar, inisiasi anakan ataucabang, pertumbuhan daun,dan perpanjangan akar,
sedangkan pada fase generatifdimulai dari induksi bunga, inisiasi bunga,
pertumbuhan primordia bunga, dan pemunculan bunga (Hasnunidah, 2018).

3
II.2. MEKANISME PROSES PERKECAMBAHAN
Perkecambahan meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi,
sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan
makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta
asimilasi atau fotosintesis (Sudjadi, 20018).

Mekanisme proses Perkecambahan dimulai dengan proses


penyerapan air ke dalam sel - sel dan proses ini merupakan proses fisika.
Proses penyerapan air pada biji afau imbibisi terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah,
sehingga kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim
aktif bekerja dan proses ini berhubungan dengan aspek kimia. Enzim amilase
bekerja memecah tepung merfadi maltosa selanjutnya maltosa dihidrolisis
oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino.
Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme untuk menghasilkan
energi atau diubah menjadi senyawa karbohidrat penlrusun struktur tubuh-
Asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk men)rusun
struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam lemak terutama dipakai
untuk menyusun membran sel (Sudjadi, 2018).

Secara fisiologis, Proses perkecambahan berlangsung dalam


beberapa tahapan penting yang meliputi (Sudjadi, 2018):

1. Absorbsi air

Absorbsi atau penyerapan air merupakan langkah awal dalarn


perkecambahan biji dan blji yang menyerap air atau mengalami imbibisi
akan membengkak. Pembengkakan btji menyebabkan kulit btji pecah
sehingga radikula tumbuh ke arah bawah dan membentuk akar.

2. Metabolisme penguraian materi cadangan makanan

Proses ini merupakan pemecahan senyawa bermolekul besar dan


kompleks menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhan4 larut
dalam air dan dapat diangkut melalui membran dan dinding sel.

4
Cadangan makanan utama pada biji berupa pati, herniselulosq lemak dan
protein. Senyawa-senyawa ini tidak larut dalam air atau berupa koloid,
terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan kotiledon, tidak dapat
diangkut ke daerah yang memerlukan. Proses penguraian makromolekul
ini dibantu oleh beberapa enzim, seperti amilase mengubah pati dan
hemiselulosa menjadi gula" protease mengubah protein menjadi asam
arnino, lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin.
Aktivasi enzim dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi. Enzim
yang telah diaktivasi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk
menguraikan cadangan makanan.

3. Transpor materi hasil penguraian dari endosperm ke bagian embrio


yang aktif tumbuh

Hasil penguraian diangkut dari jaringan penyimpanan makanan


menuju titik-titik tumbuh pada aulikula, radikula dan plumula. Biji belum
mempunyai jaringan pengangkut sehingga pengangkutan dilakukan
secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya.

4. Proses-proses pembentukan kembali (asimilasi)

Asimilasi merupakan tahap terakhir dalam penggunaan cadangan


makanan dan juga merupakan proses pembangunan kembali, misalnya
protein yang sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali
menjadi protein baru dengan bantuan energi yang dihasilkan dari
respirasi.

5. Respirasi

Respirasi merupakan proses perombakan karbohidrat menjadi


senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan sejumlah energi.
Proses ini dimulai pada aulikula, radikula dan plumula dan akan beralih
ke endosperm atau kotiledon setelah cadangan makanan habis. Aktivitas
respirasi yang tertinggi terjadi pada saat radikula menembus kulit biji.

5
6. Pertumbuhan

Pertumbuhan terjadi setelah kulit biji memecah. Ada dua macam


pertumbuhan pada perkecambahan, yaitu pembesaran sel-sel yang sudah
ada dan pembentukan sel-sel yang baru pada titik-titik tumbuh.
Pertumbuhan berakhir setelah terjadi pemanjangan radikula dan plumula.

II.3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN

Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu


faktorinternal tanaman dan faktor lingkungan. Faktor internal tersebut antara
lain gen danhormon. Faktor lingkungan meliputi dua faktor yaitu
faktor dalam tanah dan faktor di atas tanah. Faktor dalam tanah terdiri dari
keasaman, aerasi, kandungan unsur kimia, dan lain-lain. Sedangkan faktor di
atas tanah adalah radiasi matahari,temperatur, kelembaban, dan lain-
lain (Sudjadi, 2018).

Menurut Sutopo (2019), perkecambahan benih sangat dipengaruhi


oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. 0aktor internal
berhubungandengan kondisi benih yang dikecambahkan, sedangkan faktor
eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan.

1. faktor internal

faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam biji, ada
beberapa hal yang mempunyai kaitan yaitu :

a. tingkat kematangan biji, pada umumnya biji yang muda tidak


mempunyai kemampuan daya tahan hidup yang cukup serta tidak
memiliki daya kecambah yang baik, karena biji tidak cukup memiliki
cadangan makanan serta embrio belum terbentuk secara sempurna.
b. Berat dan ukuran biji, berat dan ukuran biji yang besar akan memiliki
cadangan maknan yang cukup, yang berada dalam kotiledonnya dan
cadangan makanan tersebut akan digunakan embrio sebagai energy
untuk berkecambah.

6
c. Dormansi, biji dalam keadaan dormansi tidak bisa berkecambah
meskipun lingkungannya sudah cukup dalam menunjang
perkecambahan.
2. faktor eksternal
a. Air, sebagai pengurai karbohidrat dalam kotiledon biji, untuk
dipergunakan dalam pertumbuhan embrio.
b. Suhu, suhu dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan biji dengan
suhu sekitar 25 – 35oC.
c. Oksigen dapat diserap oleh biji melalui proses respirasi yang akan
mendorong pertumbuhan kecambah dengan cepat.
d. Cahaya, digunakan untuk proses pelapukan cangkang.

7
BAB III
PENUTUP

III.1. KESIMPULAN

1. Perkecambahan merupakan suatu rangkaian komplek perubahan


morfologi,fisiologi dan biokimia benih tanaman.

2. Menurut Sutopo (2019) Ada dua tipe perkecambahan biji, yaitu


perkecambahan epigeal dan hipogeal.

3. Perkecambahan meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi


hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan
terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi
atau fotosintesis.

4. Menurut Sutopo (2019), perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh


beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. 0aktor internal
berhubungandengan kondisi benih yang dikecambahkan, sedangkan faktor
eksternal lebih berkaitan dengan lingkungan.

III.2. SARAN

Penyusnan makalah ini dapat dianggap cukup,namun masih


diperlukan tambahan perbaikan – perbaikan untuk meng hasilkan makalah
yang lebih baik lagi dan lengkap . Adapun saran dari penyusun adalah perlu
adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan
dalam perbuatan makalah ini

8
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,et al., 2018. Biologi edisi 5 jilid 3. Alih Bahasa: Wasman Manalu.
Erlangga. Jakarta
Hasnunidah, 2018. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. BandarLampung
Sudjadi, 2018. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Sutopo ,2019. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Taiz and Zeiger, 2019. Botani Umum 1. Angkasa. Bandung.

9
b

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai