DISUSUN OLEH :
ROSIANA RAMADHANI (28)
RAHMAWATI (24)
NYOMAN SUWARTI (21)
NANDA PUSPITA SARI (16)
NADISA AYU SYAKIRA (15)
INTAN KURNIASIH (08)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan hidayah-Nya laporan praktikum
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dapat kami
selesaikan.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau sekaligus untuk memenuhi tugas yang
ibu berikan kepada kami dan menambah pengetahuan kami mengenai pertumbuhan dan
perkembangan dari tumbuhan.
Semoga laporan yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
para pelajar. Kami menyadari banyak kekurangan dalam laporan kami. Oleh sebab itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM..........................................................................................................................4
1.4 MANFAAT PRAKTIKUM......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................5
2.1 DASAR TEORI.....................................................................................................................................5
2.2 BIJI KACANG HIJAU............................................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................................6
3.1 ALAT DAN BAHAN..............................................................................................................................6
3.2 WAKTU DAN TEMPAT........................................................................................................................6
3.3 CARA KERJA.......................................................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................................7
4.1 HASIL..................................................................................................................................................7
4.2 PEMBAHASAN....................................................................................................................................7
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
5.1 KESIMPULAN......................................................................................................................................8
LAMPIRAN...................................................................................................................................................9
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Kacang hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangannya diawali dari perkecambahan. Perkecambahan dapat terjadi apabila
kandungan air dalam biji semakin tinggi. Masuknya ir ke biji melalu proses imbibisi. Air yang
masuk akan memacu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon ini
mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga
terbentuk energi. Energi ini digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan perkembangan
embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah radikula.
Radikula merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Selanjutnya,
pada bagian ujung sebelah atas tumbuh epikotil (calon batang).
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan,
yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas
permukaan tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas batang
di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah.
Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, contoh pada
kacang hijau dan kacang kedelai.
Perkecambahan Hipogeal
Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di
dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan adalah
ruas batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau plumula
menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi pada
biji tumbuhan Monocotyledoneae, contohnya pada jagung dan padi, serta beberapa jenis
tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya kacang kapri.
METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
1. Gelas Beker
2. Kapas
3. Penggaris
4. Alat Tulis
5. Air
7. Biji Kacang Hijau (sebanyak 15 biji)
Hari ke Hari dan tanggal Rata-rata penambahan batang & akar tumbuahan
Gelas A (terang) Gelas B (gelap)
1 Kamis, 5 Agustus 2021 - -
2 Jumat, 6 Agustus 2021 - 0.3 cm & -
3 Sabtu, 7 Agustus 2021 0.9 cm & 0,4 cm 3 cm & 1,5 cm
4 Minggu, 8 Agustus 2021 2,7 cm & 1,8 cm 5 cm & 3 cm
5 Senin, 9 Agustus 2021 5 cm & 3 cm 11 cm & 4,5 cm
6 Selasa, 10 Agustus 2021 10 cm & 4 cm 18 cm & 5,6 cm
4.2 PEMBAHASAN
Rincian data sebagai berikut :
a. Pada tanggal 5 Agustus 2021 biji di rendam
b. Pada tanggal 6 Agustus 2021 biji di tempat terang belum tumbuh baru pecah-
pecah dan di tempat gelap sudah sekitar 0.3 cm. Akar dari keduanya belum
terlihat.
c. Pada tanggal 7 Agustus 2021 batang dan akar mulai memanjang, tempat
terang dari kelima biji yang ditanam rata-rata panjangnya 0,9 cm, tempat
gelap dari kelima biji yang ditanam rata-rata panjangnya mencapai 3 cm.
Panjang akar dari kelima biji di tempat terang rata-rat 0,4 cm dan di tempat
gelap rata-rat panjangnya1,5 cm.
d. Pada tanggal 8 Agustus 2021 batang bertambah panjang dan mulai muncul
daun. Pada tempat terang dari kelima biji yang ditanam rata-rata panjangnya
2,7 cm, tempat gelap dari kelima biji yang ditanam rata-rata panjangnya 5
cm. Panjang akar dari kelima biji yang ditanam di tempat terang rata-rata 1,8
cm dan di tempat gelap rata-rata panangnya 3 cm.
e. Pada tanggal 9 Agustus 2021 batang di tempat terang dari kelima biji yang
ditanam rata-rata panjangnya 5 cm daun berwarna hijau, dan ditempat gelap
dari kelima biji yang ditanam rata-rata panjangnya 11 cm daun berwarna
kuning. Panjang akar dari kelima bijiyang ditanam di tempat terang rata-rata
3 cm dan di tempat gelap rata-rata panjangnya 4,5 cm.
f. Pada tanggal 10 Agustus 2021 batang di tempat terang dari kelima biji yang
ditanam rata-rata panjangnya 10 cm, dan di tempat gelap dari kelima biji
yang ditanam rata-rata panjangnya mencapai 18 cm. Panjang akar dari kelima
biji yang ditanam rata-rata panjangnya 4 cm, dan di tempat gelap rata-rata
panjangnya mencapai 5,6 cm.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang berada di tempat gelap, yaitu
gelas B memiliki pertumbuhan batang yang paling cepat di bandingkan dengan tanaman yang
berada di tempat terang, yaitu gelas A. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh fitohormon,
terutaman hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran
sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari, apabila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam
ditempat gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil.
LAMPIRAN
Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
Hari Kelima