DAN PADI
NAMA KELOMPOK :
Sherina Evi Tannisa (420220102019)
Magdalena k.Mau Leto (420220102016)
Marius Bele (420220102017)
Thomas Aquino Bria (420220102021)
Yohanes Nemesiomus Loe Bele (420220102025)
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................1
DAFTAR ISI ...................................................................................................2
DAFTAR TABEL ..........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................4
1.2 Tujuan peraktikum......................................................................................5
BAB II Kajian Pustaka...................................................................................6
2.1 Kacang hijau...............................................................................................6
2.2 Padi.............................................................................................................6
2.3 Kecambah...................................................................................................6
BAB III METODE..........................................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................8
3.2 Alat dan bahan............................................................................................8
3.2 Pelaksanaan peraktikum..............................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................11
4.1 Hasil............................................................................................................11
4.2 Pembahasan.................................................................................................12
BAB V PENUTUP...........................................................................................15
5.1 Penutup.......................................................................................................15
5.2 Saran ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................16
2
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 data kecambah kacang hijau dengan teknik gulung Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 2 data kecambah kacang hijau dengan teknik lipat...Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 3 data kecambah padi pengulangan pertama.............Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 4 data kecambah padi pengulangan kedua. .Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 data kecambah padi pengulangan ketiga. .Error! Bookmark not defined.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dari akar, batang, dan daun untuk pertama kalinya. Fase kecambah sangat aktif
menumbuhkan tunas-tunas yang baru. Proses perkecambahan merupakan tahap
awal dari proses terbentuknya individu baru pada tumbuhan berbiji (Mudiana,
2006). Terjadinya proses perkecambahan pada suatu tanaman dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kelembaban, oksigen, suhu, dan cahaya, serta media
semai. Diantara faktor-faktor tanah tersebut, menurut Murnianti dan Malria
(2006), media tanam merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
perkecambahan. Wuson (2001) dalam Murnianti dan Suminar (2006) menyatakan
bahwa substrat perkecambahan dapat menyebabkan benih menjadi dorman, tetapi
dapat juga memperpendek waktu perkecambahan. Media tanam memegang peran
penting bagi pertumbuhan tanaman. Media tanam yang digunakan harus sesuai
dengan jenis tanaman yang akan ditanam, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah di
sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menyediakan unsur hara bagi
tanaman (Dalimoenthe, 2013).
Perkecambahan menjadi faktor utama dalam menentukan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Jika kecambah tumbuh secara tidak normal, maka
tanaman dewasanya akan tumbuh tidak normal juga. Maka dari itu, disini kami
melakukan uji daya kecambah untuk melihat tingkat keefektifan dan keberhasilan
perkecambahan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KACANG HIJAU
Kacang hijau adalah salah satu tanaman polong-polongan yang termasuk
dalam kelompok palawija yang tinggi akan kandungan protein. Kacang hijau ini
sering disebut juga mungbean, green gram, maupun golden gram. Tanaman ini
juga termasuk tanaman semusim, yaitu tanaman yang tidak akan bereproduksi lagi
setelah satu kali masa panen. Panjang umur dari kacang hijau sekitar kurang lebih
60 hari.
Di Indonesia sendiri, tanaman kacang hijau ini telah tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja mulai dari dataran
tinggi hingga dataran rendah, namun lebih efektif jika ditanam di daerah dataran
rendah yang memiliki ketiggian sekitar 500 meter diatas permukaan. (Astawan,
2005)
2.2 PADI
Tanaman padi dalam sistematiksa tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan
ke dalam divisio Spermatophyta, dengan sub division Angiospermae, termasuk ke
dalam kelas Monocotyledoneae, ordo adalah Poales, family adalah Graminae,
genus adalah Oryza linn, dan spesiesnya adalah Oryza sativa L. (Grist, 1959 cit.
Rusd, 2011). Tanaman padi memiliki sistem akar serabut yang merupakan salah
satu ciri dari tumbuhan monokotil (Makarim dan Suhartatik, 2009). Pada benih
yang sedang berkecambah timbul calon akar yang disebut dengan radikula.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan
akan berwarna coklat.
Tanaman padi ini juga menjadi salah satu tanaman yang sangat
berpengaruh dalam ketahanan pangan Indonesia sebab di Indonesia sendiri, beras
menjadi bahan makanan pokok yang pasti dibutuhkan oleh semua masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia berpendapat bahwa tidak makan jika tidak
makan nasi sehingga kebutuhan akan beras menjadi sesuatu yang sangat penting
demi memenuhi kebutuhan pangan dan gizi di Indonesia.
2.3 KECAMBAH
Kecambah merupakan proses kompleks yang terjadi pada tumbuhan yang
mengakibatkan perubahan fisiologi, morfologi, dan biokimia (Sutopo,1985).
Kecambah adalah biji yang mengalami proses perkembangbiakan generatif yang
6
kemudian akan tumbuh menjadi tunas atau tumbuhan baru. Dalam arti lain
kecambah merupakan bakal dari tumbuhan baru atau tunas yang akan mengalami
pertumbuhan serta perkembangan dan akhirnya akan menjadi tumbuhan yang
sempurna.
Kecambah termasuk dalam proses pertumbuhan vegetatif. Pertumbuhan
vegetatif di tanaman diawali dengan terbentuknya atau munculnya daun pada
masa perkecambahan. Tahap vegetatif ini termasuk dalam proses pertumbuhan
sebab terjadi pertambahan volume, ukuran, dan tinggi atau terjadi perubahan fisik
pada tanaman.
7
BAB III
METODE
Metode yang di gunakan adalah dengan menggunakan kertas yang disusun
benih sebanyak 50 benih untuk padi dan 25-30 benih untuk kacang hijau.
Percobaan uji kecambah ini dilakukan tiga kali pengulangan pada benih padi yang
menggunakan teknik digulung. Pada benih kacang hijau dilakukan dua teknik
yang berbeda, yaitu teknik pertama dengan menggunakan kertas yang dilipat
seperti kipas dan teknik kedua dengan cara digulung seperti teknik yang
diterapkan pada benih padi. Setiap ulangan akan dihitung berapa benih yang
berkecambah normal. Kemudian baru dibandingkan selisih presentasi daya
kecambah tertinggi maupun yang terendah lalu dicari rata-ratanya sehinga dapat
dihitung presentasinya. “Benih yang lolos uji adalah benih yang daya
kecambahnya minimal 80% serta selisih presentasi tertinggi dan terendah sesuai
dengan tabel toleransi.”ungkap Carolina menjelaskan tentang perhitungan setelah
pengamatan.
Tentu saja pengamatan ini butuh kesabaran dan proses yang agak lama,
dan inilah yang membuat mahasiswa Unhan berbeda dengan siswa lainnya dalam
kegiatan praktiknya. Harapan kampus setelah mereka lulus nantinya mereka
benar-benar bisa profesioanal dibidangnya dan tidak canggung lagi nantinya
sewaktu terjun kedunia pertanian yang nyata, baik dari mulai proses hulu sampai
hilirnya.
Kertas HVS
Plastik bening
Penggaris
Mika
Ember yang berisi air
Benih padi
Benih kacang hijau
Pinset
8
3.3 PELAKSANAAN PERAKTIKUM
Dalam sub-bab ini akan diuraikan hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan
praktik mulai persiapan, pelaksanaan, konsultasi dengan dosen, menyusun
laporan, peralatan yang diperlukan, dan hambatan serta cara mengatasi hambatan
A. Langkah Pelaksanaan Praktikum
1. Persiapan
Persiapan merupakan langkah penting agar praktikum dapat
dilaksanakan secara terarah, teratur, terjadwal dan dapat mencapai tujuan,
tanpa mengganggu kegiatan yang lain seperti kuliah, olahraga, pulang
kampung, dan terutama kesehatan. Persiapan juga penting agar kita
semakin percaya diri dengan apa yang akan dilakukan.
2. Persiapan Peralatan
Persiapan peralatan adalah menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
9
Menyeleksi benih yang akan digunakan
Melipat kertas hingga berbentuk seperti kipas
Susun benih kacang hijau yang telah terseleksi diantara lembah-
lembah yang terbentuk pada lipatan kertas tersebut
Kemudian basahkan kertas dengan air secukupnya hingga kertas
basah
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Dari hasil percobaan uji kecambah tumbuhan dikotil dan monokotil yang
menggunakan benih padi dan kacang hijau. Percobaan uji kecambah tanaman
padi dan kacang hijau ini dilakukan selama satu minggu dimana dilakukan
pengamatan dan pemberian air setiap hari demi mempertahankan konsentrasi air
yang diperlukan dalam proses pertumbuhan perkecambahan benih padi dan
kacang hijau. Dalam percobaan ini kami menggunakan 50 benih padi dengan 3
kali pengulangan dan 25 benih kacang hijau yang menggunakan teknik gulung
serta 30 benih menggunakan teknik lipatan kertas.
Dari percobaan uji kecambah tersebut didapat data sebagai berikut:
A. Kacang hijau 25 benih teknik gulung
Kecambah normal : 21 benih
Kecambah abnormal : 4 benih
Biji keras :-
Biji segar :-
Benih busuk/rusak : -
Panjang radikula dan plumula
11
PP 1,4 1,3 1,4 1,4 1,3 1,3 1 1,1 1 1 1 1,3 1,2 2,2 1,3
Tabel 4.2 data kecambah kacang hijau dengan teknik lipat
C. Padi 50 benih pengulangan 1 teknik gulung
Kecambah normal : 46 benih
Kecambah abnormal : 3 benih
Biji keras : 1 benih
Biji segar :-
Benih busuk/rusak : -
Panjang radikula dan plumula
PR 6 3 3 5 2,5 3 5 3 4 6
PP 3,5 2 2 3,5 2,8 2 2,3 3,7 2 2,5
Table 4.3 data kecambah padi pengulangan pertama
D. Padi 50 benih pengulangan 2 teknik gulung
Kecambah normal : 42 benih
Kecambah abnormal : 4 benih
Biji keras : 3 benih
Biji segar :-
Benih busuk/rusak : 1 benih
Panjang radikula dan plumula
4.2 PEMBAHASAN
Data-data diatas kami dapatkan setelah melakukan pengamatan selama
satu minggu terhadap benih benih padi dan kacang hijau tersebut. Dalam
pengamatan tersebut kami mengamati berapa banyak kecambah normal,
12
kecambah abnormal, biji keras, biji segar, benih busuk/rusak, panjang radikula,
dan panjang plumula. Panjang radikula dan panjang plumula dari percobaan uji
coba ini memiliki ukuran yang beragam. Dari data hasil pengamatan tersebut kami
dapat mengetahui berapa persen daya kecambah yang kami lakukan uji coba. Dari
hasil pengamatan, kami melampirkan data sampel dari benih padi dan kacang
hijau.
Pada benih padi pengulangan pertama didapat kecambah normal sebanyak
46 benih, kecambah abnormal 3 benih, biji keras 1 benih, tidak ada biji segar
maupun benih busuk/rusak. Sehingga didapat daya perkecambahannya
kecambah normal
Daya kecambah= ×100%
kecambah yang disemai
46
= ×100%
50
=92%
Pada benih padi pengulangan kedua didapat kecambah normal sebanyak
42 benih, kecambah abnormal 4 benih, biji keras 3 benih, benih busuk/rusak 1
benih dan tidak ada biji segar. Sehingga didapat daya perkecambahannya
kecambah normal
Daya kecambah= ×100%
kecambah yang disemai
42
= ×100%
50
=84%
Pada benih kacang hijau dengan teknik gulung didapat kecambah normal
sebanyak 21 benih, kecambah abnormal 4 benih, dan tidak ada biji keras, biji
segar maupun benih busuk/rusak. Sehingga didapat daya perkecambahannya
kecambah normal
Daya kecambah= ×100%
kecambah yang disemai
21
= ×100%
25
=84%
13
Pada benih kacang hijau dengan teknik lipat didapat kecambah normal
sebanyak 29 benih, kecambah abnormal 1 benih, dan tidak ada biji keras, biji
segar maupun benih busuk/rusak. Sehingga didapat daya perkecambahannya
kecambah normal
Daya kecambah= ×100%
kecambah yang disemai
29
= ×100%
30
=97%
Benih yang dikatakan normal adalah benih yang telah tumbuh radikula
serta plumulanya sudah mulai muncul baru dapat dikatakan banih normal.
Sedangkan benih abnormal merupakan benih yang tumbuh secara tidak normal
berbeda dengan benih-benih lainnya seperti contoh benihyang telah tumbuh
plumula, pada benih abnormal plumula belum muncul. Biji keras merupakan biji
yang tidak tumbuh dan biji segar merupakan biji yang siap tumbuh menjadi
kecambah tetapi hanya belum tumbuh. Pada benih rusak/busuk juga merupakan
benih yang rusak/gagal yang ciri-ciri warna benih berbeda seperti tidak benih
normal yang berwarna cerah sedangkan pada benih rusak/busuk berwarna coklat
kehitaman serta bentuk benih berbeda tidak seperti benih normal.
Tingkat daya kecambah dari beberapa teknik dan berbeda jenis benih
menunjukkan nilai sekitar 80%-90%, dimana pada data yang kami lampirkan daya
kecambah yang paling rendah terjadi pada benih padi pengulangan kedua dan
benih kacang hijau pada teknik digulung. Sehingga pada benih padi didapat rata-
rata daya kecambahnya sekitar 87%, sedangkan pada benih kacang hijau rata-rata
daya kecambahnya, yaitu sekitar 91% dimana hal ini dapat disimpulkan bahwa
daya kecambah dari benih kacang hijau lebih tinggi daripada daya kecambah
benih padi.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kacang hijau dan padi yang tumbuh di daerah gelap\dalam gulungan akan
lebih cepat mengalami peroses perkecambahan dan karena peristiwa etiolasi dan
tidak terurainya hormone auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan
batang kacang hijau dan padi lebih cepat mengalmi pertumbuhan. Dalam
praktikum uji daya kecambah kacang hijau dan padi ini juga, kita jadi mengetahui
bagaimana pertumbuhana padi dan kacang hijau pada uji daya kecambah dengan
teknik gulung dan di lipatan kertas, serta kita jadi tahu akan tingkat persentase
daya perkecambahan hasil praktikum uji daya kecambah ini dalam menentukan
apakah praktikum yang dilakukan berhasil atau tidak.
5.2 SARAN
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam
melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau dan padi
yangakan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman,
hewan,sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
15
DAFTAR PUSTAKA
16