DISUSUN OLEH:
ARDHANI CHANDRA
EZA YULIANTO SAPUTRO
MIFTACH SYIFFA AULIA SUGUN
NURUL NAURA NADHIRA
Disusun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tanpa
mengalami kendala yang berarti hingga terselesaikannya penelitian ini yang ditujukan
untuk memenuhi tugas pelajaran Biologi materi Pertumbuhan dan Perkembangan
dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TERHADAP TINGGI
BATANG PADA TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp.)”.
Pada penelitian ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak dan oleh
karena itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah dan Ibu penulis yang selalu memberi dukungan baik moral maupun
material.
2. Ibu Dra. Ritha Darlis selaku guru mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Sungailiat.
3. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................. 1
1.3 Hipotesis ........................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi tanaman bayam ............................................................................... 3
2.2 Syarat tumbuh tanaman bayam ........................................................................ 4
2.3 Pertumbuhan ..................................................................................................... 5
2.4 Faktor Internal .................................................................................................. 5
2.5 Faktor Eksternal ............................................................................................... 6
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Sampel Penelitian ............................................................................................. 7
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 7
3.3 Waktu Penelitian .............................................................................................. 7
3.4 Deskripsi Variabel Penelitian ........................................................................... 7
3.5 Alat dan Bahan ................................................................................................. 8
3.6 Cara Kerja......................................................................................................... 8
3.7 Tabel Pengamatan ............................................................................................ 9
BAB IV ANALISIS DATA ......................................................................................... 10
BAB V PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
LAMPIRAN ................................................................................................................. 15
iii
DAFTAR DIAGRAM
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh
pemberian variasi pupuk pada tanaman Bayam. Oleh karena itu, kami beranggapan
bahwa tanaman bayam yang diberi pupuk urea akan jauh lebih cepat tumbuh
dibandingkan dengan diberi pupuk kompos maupun tanpa pupuk.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Divisio : Spermatophyta
Class : Angiospermae
SubClass : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus viridis.
3
Sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi klorosis (warnanya putih
kekuning-kuningan, terutama pada daun-daun yang masih muda).
2. Media Tanam
a. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah
yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya
terpenuhi.
b. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7
(alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih
kekuning-kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam),
pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur.
Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6-7.
c. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah.
Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk
pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan
4
terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal
musim hujan atau akhir musim kemarau.
d. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15-45
derajat.
3. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.
2.3 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara ireversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan.
Sedangkan menurut beberapa para ahli pertumbuhan diartikan sebagai berikut.
Menurut Webster, Pengertian Pertumbuhan adalah proses penambahan ukuran dan
pembesaran sel yang progresif yang mencerminkan pertumbuhan protoplasma.
Menurut Harjadi, Pengertian Pertumbuhan Tanaman adalah penambahan tinggi
tanaman dan jumlah daun serta berat kering yang tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Pengertian Pertumbuhan menurut Goldsworthy, Pertumbuhan adalah
kenaikan dalam bahan tanaman, suatu proses total yang mengubah bahan mentah
secara kimia dan menambahkannya dalam tanaman. Pertumbuhan tanaman terjadi
pada tingkat mikroskopik saat sel membesar dan membelah sehingga terjadi
pengembangan bagian tanaman yang dapat terlihat..
5
fisiologis. Ada beberapa fitohormon yaitu geberelin, auksin, sitokinin, asam
absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat
1. Media tanam (botol plastik bekas) 3 buah.
2. Cangkul 1 buah
3. Ember 3 buah.
4. Saringan tanah 1 buah.
5. Sekop 1 buah.
6. Kertas Label 6 buah.
7. Pena 1 buah.
8. Lidi 6 buah.
9. Penggaris 1 buah.
3.5.2 Bahan
1. Biji bayam (Amaranthus sp.).
2. Tanah bekas pembakaran.
3. Air
4. Pupuk Kompos
5. Pupuk Urea
8
8. Masukkan tanah yang telah dicampur pada masing-masing ember kedalam
wadah bekas botol plastik.
9. Tanamlah biji bayam tersebut dengan masing-masing wadah botol plastik
berisi 2 biji bayam sedalam 1 inci.
10. Beri label tanaman dengan menempel sedikit kertas pada sebuah lidi
kemudian ditancap bersebelah dengan biji bayam.
11. Berilah air secukupnya.
12. Amatilah pertumbuhan (tinggi batang tanaman bayam) setiap hari dalam
jangka waktu seminggu.
13. Catatlah hasil pengamatan dan masukkan pada tabel pengamatan.
9
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian yang penulis lakukan sejak tanggal
3 Agustus 2016 sampai dengan 10 Agustus 2016.
Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bahwa pertumbuhan tanaman bayam
yang diberi perlakuan pupuk kompos baru dimulai pada hari kedua yang diawali dengan
pecahnya biji bayam (tahap perkecambahan). Pada hari ketiga, tinggi batang pada
tanaman bayam mencapai 2 cm. Sedangkan, pada hari keempat tingginya sudah
mencapai 2,4 cm, artinya mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 cm dibandingkan hari
ketiga. Pada hari kelima, tanaman bayam memiliki tinggi 2,8 cm. Pada hari keenam,
tinggi batang sudah mencapai 3 cm. Dan pada hari ketujuh tanaman bayam sudah
mencapai tinggi 4 cm. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan bayam
14,2
pada tujuh hari penelitian adalah sebesar = 2,03 cm/hari.
7
10
Untuk tanaman bayam yang tidak diberi pupuk tahap pertumbuhannya baru
dimulai pada hari kedua yang diawali dengan pecahnya biji bayam (tahap
perkecambahan). Pada hari ketiga, tinggi batang pada tanaman bayam mencapai
1,5 cm. Sedangkan, pada hari keempat tingginya sudah mencapai 2 cm, artinya
mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm dibandingkan hari ketiga. Pada hari kelima,
tanaman bayam memiliki tinggi 2,5 cm. Pada hari keenam, tinggi batang sudah
mencapai 2,9 cm. Dan pada hari ketujuh tanaman bayam sudah mencapai tinggi 3,1 cm.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan bayam pada tujuh hari penelitian
12
adalah sebesar = 1,7 cm/hari.
7
Terakhir, tanaman pupuk yang diberi pupuk urea (an-organik). Untuk penelitian
ini, kami tidak berhasil menemukan tanda-tanda pertumbuhan tanaman bayam.
Tanaman bayam yang kami lakukan penelitian selama satu minggu tidak mengalami
pertumbuhan sama sekali.
3 Pupuk Kompos
2 Tanpa Pupuk
Pupuk Urea
1
0
Tinggi Tanaman Bayam
2.03
1.7
Pupuk Kompos
Tanpa Pupuk
0 Pupuk Urea
Rata-rata pertumbuhan
11
Jika melihat hasil penelitian ini, maka argumen atau hipotesis kami pada awal
sebelum dilakukan penelitian ini kurang tepat, tanaman bayam yang diberi pupuk urea
ternyata menunjukkan hasil nol atau tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.
Kami menduga bahwa jika menanam bayam untuk tahap pertumbuhan awal atau
menyemai biji sebaiknya gunakan pupuk daun saja hal ini terbukti bahwa rata – rata
pertumbuhan tanaman bayam yang diberi pupuk kompos adalah 2,03 cm/hari.
Namun, jika tidak memiliki pupuk kompos atau keterbatasan dana tidak diberi pupuk
juga tidak masalah tetapi dengan catatan kadar air yang diberikan cukup serta tanah
yang digunakan harus tanah bekas pembakaran atau banyak yang mengandung unsur
hara.
Penggunaan pupuk urea dapat dilakukan jika tanaman bayam sudah tumbuh
terlebih dahulu atau kira-kira sudah berusia 14 hari hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan kegagalan dalam pertumbuhan tanaman bayam. Pupuk urea jika
digunakan pada usia tanaman yang pas dapat membantu mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman bayam.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara ireversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Pada penelitian ini,
tanaman bayam yang diberi pupuk kompos perkembangannya jauh lebih baik dan
cepat dibandingkan jika diberi pupuk urea atau tidak diberi pupuk. Pertumbuhan
tinggi batang tanaman bayam yang diberi pupuk kompos pada hari ketujuh sudah
mencapai tinggi 4 cm dan rata-rata pertumbuhannya adalah 2,03 cm/hari.
Sedangkan, pada tanaman bayam yang diberi pupuk urea menunjukan hasil nol atau
tidak tumbuh. Hal ini kami kira karena penggunaan pupuk urea kurang cocok bila
dilakukan pada tanaman yang baru disemai atau tumbuh akibatnya tanah menjadi
panas dan pertumbuhan tanaman pun menjadi terganggu. Untuk tanaman yang
tidak diberi pupuk pada hari ketujuh sudah mencapai tinggi 3,1 cm dan rata-rata
pertumbuhannya adalah 1,7 cm/hari.
5.2 Saran
1. Sebaiknya jika berkeinginan untuk menanam tanaman Bayam sebaiknya untuk
tahap penyemaian gunakan pupuk kompos agar bibit lebih cepat tumbuh.
2. Jika Anda memiliki keterbatasan pada dana, Anda juga dapat tidak
memberikan pupuk apapun pada tanaman Bayam cukup diberi air yang cukup
saja.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
Tanah yang telah dicampur dengan pupuk kompos (kiri),
pupuk urea (tengah), dan tanpa pupuk apapun (kanan)
16