1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik pengendalian ulat api menggunakan Sycanus
leucomesus.
2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian ulat api secara hayati
menggunakan Sycanus leucomesus.
1.3 Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai teknik pengendalian ulat api secara hayati
menggunakan Sycanus leucomesus.
2. Memberikan informasi mengenai efektivitas pengendalian ulat api secara
hayati menggunakan Sycanus leucomesus.
2
hanya sedikit imago tidak normal karena pergantian kutikula yang sulit. Masa
nimfa ± 69 hari (Zulkefli dkk, 2004).
Imago jantan dan betina dapat dibedakan dari ukuran tubuh dan bagian
abdomennya. Imago jantan lebih kecil dibandingkan dengan imago betina. Imago
yang baru terbentuk tidak dapat bergerak selama 15 – 20 menit (Zulkefli dkk,
2004). Sycanus relatif mudah dikenali karena bentuknya yang khas. Kepik ini
memiliki ciri kepala memanjang, bagian belakang kepala menggenting mirip
leher, rostrum pendek dan kokoh. Tubuhnya berwarna hitam dengan tanda
segitiga kuning di bagian tengah sayap depan. Bagian tengah abdomennya melebar
sehingga tidak tertutupi oleh sayapnya. Panjang tubuh 2,25 cm dan lebar bagian abdomen
0,5 cm (Mukhopadhyay dan Sarker, 2009). Kepik ini adalah pemburu yang ganas
(assasin bug). Sewaktu mencari mangsa geraknya lamban, tetapi jika mangsa telah
ditemukan pada jarak tertentu akan menyergap dengan tiba-tiba dan mengisap habis
cairan tubuh mangsa tersebut (Susilo, 2007).
Nimfa Sycanus mempunyai siklus hidup yang lama, aktivitas makan
lambat dan berlangsung pada siang hari. Ketika ulat api tersedia, kepik ini akan
menusuk dengan segera dan mengisap cairan tubuh ulat dalam waktu 4 sampai 5
jam (Sipayung dkk, 1988). Dalam satu hari tidak banyak ulat yang dapat
dimangsa, seekor Sycanus dapat mengkonsumsi ± 430 ulat selama hidupnya
(Wood, 1971).
3
Caranya membuat titik sensus minimal 5% dari total areal tanaman kelapa sawit
tetapi akan lebih baik jika persentase ini dapat kita tingkatkan. Pada saat sensus,
sebaiknya dilakukan pengambilan daun yang paling tengah dalam hal ini sering
disebut dengan daun nomor 16 karena biasanya serangan dimulai dari daun ini.
Selain ulat, mesti dicari dulu apakah terdapat kokon atau tidak yang terdapat di
piringan karena kita ketahui bahwa ulat api memiliki siklus hidup menuju imago
dengan bentuk kokon.
2. Melakukan penanaman tanaman inang
Tanaman inang adalah tanaman yang menghasilkan madu. Tujuan dari
penanaman ini adalah :
Tempat predator ulat api yang dewasa untuk mendapatkan makanan
Untuk memperindah areal kebun
Jenis tanaman inang yaitu :
Tunera subulata yang sering disebut dengan bunga pukul delapan
Elephantopus tomentosus
Cara penanaman adalah sepanjang jalan dengan membuat plot tanaman di
pinggir jalan kebun dengan ukuran bervariasi sesuai keadaan setempat, namun
umumnya ukuran plot antara 3-4 meter, dengan populasi tanaman inang 300-400
bibit. Cara memperbanyak tanaman ini sangatlah mudah, dengan penyetekan pada
batang yang sudah agak tua dapat langsung ditanam dalam tanah.
4
Daftar Pustaka