PENGENDALIANNYA
a. Klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Genus : Oryctes
1
Kumbang tanduk O. rhinoceros L. termasuk ke dalam ordo Coleoptera
seperti tempat sampah, daun-daunan yang telah membusuk, pupuk kandang, batang
kelapa, kompos, dan lain-lain.Siklus hidup kumbang ini antara 4-9 bulan, namun
pada umumnya 4-7 bulan. Imago betina menghasilkan telur 30-70 butir dan menetas
setelah ± 12 hari.Telur berwarna putih dengan garis tengah ± 3 mm, sebelum menetas
yang kuat. Larva berkembang pada kayu lapuk, kompos, dan hampir semua bahan
organik yang membusuk. Batang kelapa sawit dan kelapa adalah tempat yang baik
untuk tempat hidup larva ini (Prawirosukarto, et al., 2003). Larva O. rhinoceros L.
berkaki 3 pasang, larva ini segera memakan bagian tanaman yang masih ada serta
bahan organik yang ada didekatnya. Tahap larva terdiri dari tiga instar, masa larva
instar satu 12-21 hari, instar dua 12-21 hari, dan instar tiga 60-165 hari. Larva
terakhir mempunyai ukuran 10-12 cm, larva dewasa berbentuk huruf C, kepala dan
Ukuran pupa lebih kecil dari larvanya, kerdil, bertanduk dan berwarna merah
kecoklatan dengan panjang 5-8 cm yang terbungkus kokon dari tanah yang berwarna
kuning. Stadia ini terdiri atas 2 fase: Fase I : selama 1 bulan, merupakan perubahan
bentuk dari larva ke pupa. Fase II : Lamanya 3 minggu, merupakan perubahan bentuk
dari pupa menjadi imago, dan masih berdiam dalam kokon (Suhadirman, 1996). Pupa
berada dalam tanah, berwarna coklat kekuningan berada dalam kokon yang dibuat
2
dari bahan-bahan organik disekitar tempat hidupnya.Pupa jantan berukuran sekitar 3-
5 cm, yang betina agak pendek.Masa prapupa 8-13 hari. Masa kepompong
berlangsung antara 18-23 hari. Kumbang yang baru muncul dari pupa akan tetap
tinggal ditempatnya antara 5-20 hari, kemudian terbang keluar (Prawirosukarto, dkk,
2003).
Kumbang badak ini bisa berumur lebih kurang 2-7 bulan (Pracaya, 1999).
Imago O. rhinoceros L. mempunyai panjang 30-57 mm dan lebar 14-21 mm, imago
jantan lebih kecil dari imago betina.O. rhinoceros L. betina mempunyai bulu yang
tebal pada bagian ujung abdomennya, sedangkan yang jantan tidak berbulu. O.
- Kumbang muncul pada malam hari dan menuju ke mahkota daun dan ujung
- Kumbang dewasa masuk kedalam daerah titik tumbuh dan memakan bagian
yang lunak
- Serangan yang mengenai titik tumbuh, tanaman akan mati, tetapi bila makan
bakal daun hanya menyebabkan daun dewasa rusak seperti terpotong gunting
d. Pengendalian
3
1. Sanitasi
Salah satu cara mebasmi kumbang kelapa yaitu dengan menggunakan metode
sanitasi, metode ini sangat penting sebab langkah ini berfungsi untuk memutus daur
hidup atau siklus kumbang kelapa supaya tidak terjadi kerusakan atau adanya
pembersihan sarang atau tempat perkembang biakan larva kumbang kelapa yang
2. Mekanis
memang memerlukan tenaga yang cukup besar dan memerlukan waktu panjang sebab
3. Teknis
Metode ini harus menutupi semua batang sudah mati atau batang yang tidak
4. Biologis
salah satu cara menggunakan metode biologis yang efektif dalam pengendali larva
4
kumbang, tidak cuma itu saja kapang ini juga dapat bertugas untuk menginfeksi
kumbang serta dapat mengontrol populasi serangga yang ada di area tanaman kelapa.
5. Kimia
kimia, metode ini diperlukan adanya insektisida kimia seperti contohnya furadan
serta lainnya.
a. Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Coleoptera
Famili: Curculionidae
Genus: Rhynchophorus
Spesies: R. ferrugineus
5
b. Biologi dan Ekologi
Dalam perkembangannya hama melalui 4 stadia : telur, larva, pupa dan imago,
hama ini hidup dan berkembang di pucuk-pucuk tanaman golongan palmae. Betina
meletakkan telur di sela-sela tajuk kelapa yang basah dan agak membusuk, telur
menetas setelah 7-10 hari, larva yang baru keluar menggerek batang, pucuk dan
pangkal daun muda, umur larva 2 sampai 3 bulan, larva dewasa (instar 3)
perkembangan larva menjadi pupa berkisar 2-3 minggu, masa pupa berkisar 2-3
minggu, pupa menjadi imago remaja berkisar 5 sampai 12 hari berada didalam kokon,
umur kumbang dewasa berkisar 3 s/d 5 bulan. kesukaan hama ini untuk meletakkan
gerekan.
Imago remaja setelah siap kawin, akan keluar dari kokon dan terbang mencari
pasangan dan mulai menyerang tanaman kelapa, kumbang dewasa biasanya terbang
dipagi hari sekitar jam 6 sampai jam 8, jika kondisi cuaca redup dan berawan
bahkan pucuk
6
- Gerekan yang terlalu dalam sampai keumbut kelapa, yang menyebabkan
kematian, karena umbut yang merupakan titik tumbuh sudah digerek dan
d. Pengendalian
1. Mekanis dengan membersikan pohon dari serat yang membalut pelepepah, yang
sehingga kita dapat segera mengambil tindakan menangkap kumbang jika masih
belum berbuah lebih mudah untuk memasang jala. Kumbang akan terjerat jala bila
3. Pemberian garam laut di setiap ketiak pelepah daun sepanjang 1 m dari pucuk
5. lubang-lubang gerekan yang dijumpai dan terdapat sisa gerekan baru ditutup
dengan insektisida
7
6. Dengan perangkap dilakukan dengan seks feromon dan dengan Larutan gula
alcohol
a. Klasifikasi
Ordo : Homoptera,
Family : Diaspididae
genus : Aspidiotus
Telur berwarna putih ketika pertama kali diletakkan dan menjadi kuning
setelah beberapa hari. Telur diletakkan di bawah tubuh imago betina. Masa inkubasi
sekitar 7-8 hari. Nimfa jantan mengalami tiga hali ganti kulit dan dua kali pada
nimpha betina. Perkembangan nimfa sekitar 24 hari pada jantan dan lebih lama pada
betina.
8
Setelah menetas, nimpha muda bergerak kepermukaan daun mencari tempat
yang cocok. Setelah menemukan tempat yang cocok, nimfa akan menempel pada
daun dan tidak akan bergerak. Tahap pencarian inang yang cocok biasanya
berlangsung 2-48 jam, tetapi biasanya tidak melebihi 12 jam. Pada tahap kedua,
jantan menjadi cokelat kemerahan dan berbentuk elips sedangkan betina tetap kuning
pucat. Tahap kedua berlangsung selama 5-8 hari untuk jantan dan 8-10 hari untuk
betina.
dengan lapisan tipis semitransparan. Diameter sekitar 1,5-2 mm. Imago jantan jauh
lebih kecil, berbentuk oval dan berwarna kemerahan. Imago jantan dewasa memiliki
sepasang sayap. Siklus hidup betina dari telur hingga awal oviposisi, diperlukan 34-
35 hari sedangkan jantan sekitar 30-35 hari. Ada 8-10 generasi per tahun di daerah
tropis. Seekor imago dapat meletakkan 65-110 telur dengan rata-rata 90 telur yang
- Hama ini merusak dengan mengisap cairan daun sehingga daun menguning
- Tertutupnya stomata dan pengaruh air liur yang bersifat toksik yang
- Serangan parah terlihat jika seluruh daun terserang hama sehingga mahkota
daun akan habis dan tanaman tidak dapat menghasilkan buah yang langsung
menurunkan produksi.
9
d. Pengendalian
1. Fisik
2. Mekanik
3. Biologis
lain seperti predator Chilocorus politus (Coleoptera: Coccinellidae) dan Scymnus sp.
4. Kimia
5. Teknik Budidaya
• Sanitasi
merupakan tempat bertahan hidup hama. Oleh karena itu, pemusnahannya perlu
10
Gambar 4. Belalang Pedang (Sexava nubila)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Philum : Arthropoda
Class :Insecta
Ordo :Orthoptera
Family : Tettigonidae
Genus : Sexava
Telur yang baru diletakkan sangat tipis kemudian setelah umur 2 hari telur
bentuk dan warna seperti gabah panjang ± 12 mm, lebar 2 mm mempunyai lekuk
memanjang pada sisinya. Telur tua berukuran 13 mm dan lebar 3 mm. Stadia telur
Nimfa hama Sexava spp. yang baru menetas panjang ± 12 mm, panjang
antenna 9 mm dan berwarna hijau atau hijau kemerahan. Stadia nimfa ± 70 hari,
11
nimfa yang baru menetas biasanya akan langsung memanjat ke atas tanaman kelapa
atau tanaman inang lainnya. Nimfa biasanya menetap pada pohon kelapa atau
Imago Sexava spp. biasanya berwarna hijau, coklat dan hijau kecoklatan.
Imago betina memiliki alat peletak telur (ovipositor) yang berbentuk pedang
pangkalnya berwarna hijau bagian tengah coklat sedangkan ujung berwarna hitam
sehingga hama ini disebut belalang pedang. Imago betina panjang antara 9,5 – 10,5
cm panjang ovipositor antara 3 – 4,5 cm dan imago jantan antara 6 – 9,5 cm, imago
jantan tidak mempunyai ovipositor. Nimfa dan imago aktif pada malam hari, waktu
makan mengeluarkan bunyi yang gemuruh. Siang hari bersembunyi dibawah daun.
Belalang jantan mengeluarkan bunyi yang nyaring sehingga disebut juga walang
kerik.
- Nimfa dan imago hama Sexava spp. memakan daun tanaman kelapa dari
- Serangan dimulai dari pelepah yang paling bawah sebelum daun di bagian
bawah habis di makan maka hama Sexava spp. tidak akan pindah ke daun
sebelah atasnya.
d. Pengendalian
1. Fisik
12
Pengolahan tanah untuk bercocok tanam tanaman kelapa.
2. Mekanik
Sumatra dengan perekat dicampur Agrocide, Lidane atau HCH, yang dipasang
3. Biologis
frekuensi aplikasi parasit dan perlakuan lainnya yang diberikan pada tanaman.
4. Kimia
Kimia yaitu menyemprot dengan salah satu atau lebih insektisida, seperti
BHC atau Endrin 19,2 EC 2cc/liter air, menyemprotkan disekitar pangkal batang
sampai tinggi 1 meter, tanah sekitar pangkal batang diameter 1,5 m 6 liter/pohon.
Insektisida lain yang dapat digunakan : Sumition 50 EC, Surecide 25 EC, Basudin 90
5. Teknik Budidaya
Kultur teknis yaitu menanam tanaman penutup tanah dengan sanitasi kebun
dan menggunakan tanaman sela kacang tanah, jagung dan tanaman penutup tanah
13
Gambar 5. Ulat Api (Setothosea asigna)
a. Klasifikasi
Phylum : Arthropoda
Klass : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Family : Limacodidae
Genus : Setothosea
Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya, ulat api dari jenis Thosea asigna
Mr. membutuhkan waktu antara 86 sd 109 hari dengan periode larva antara 45 sd 59
hari. Larva Thosea asigna Mr. berwarna hijau kekuning-kuningan dan memiliki garis
14
Setelah menetas, larva T. asigna muda yang masih dalam instar 1 membentuk
koloni dan memakan hanya bagian bawah epidermis daun saja. Setelah mencapai
instar 4, larva mengisolasikan diri dan memakan semua bagian daun hingga jumlah
yang sangat besar, yakni 4-5 helai daun. Pada kelapa, ulat api jenis ini umumnya
- Larva akan memakan helaian daun mulai dari tepi hingga helaian daun yang
telah berlubang habis, tinggal menyisakan tulang daun atau lidi. Bagian daun
yang disukai ulat api adalah anak daun pada ujung pelepah.
d. Pengendalian
1. Fisik
2. Mekanik
Mengumpulkan semua stadia hama (telur, larva, pupa dan imago) lalu di
musnahkan.
3. Biologis
Virus MNPV (Multi-Nucleo Polyhydro Virus) untuk ulat api Thosea sp.
15
terserang), karena virus dapat menular dari satu pohon ke pohon lainnya. Larva yang
terinfeksi virus harus segera disimpan dalam lemari es, setiap spesies ulat api
mempunyai virus tersendiri (khusus) oleh karena itu virus dari suatu spesies tidak
4. Kimia
ditemukan lebih dari 30 ekor larva muda pada setiap pelepah, dan tidak tersedia virus.
atau injeksi batang sebanyak 15-20 ml/pohon. Pada pohon kelapa yang berumur ≤ 10
tahun dilakukan infus akar, sedangkan yang berumur > 10 tahun dilakukan injeksi
5. Teknik Budidaya
Sanitasi :
tempat peletakan telur hama. Serat-serat disekitar pucuk bila dibersihkan akan
16
Gambar 6. Ulat artona (Artona satoxantha)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Aididae
Genus : Artona
Telur ulat artona berwarna kuning, berbentuk bulat lonjong, dengan panjang
2,5 mm dan lebar 1,0 mm. Telur biasa diletakan oleh imago betina (kupu-kupu
dewasa) di luka bekas gerekan kumbang Oryctes pada batang tanaman. Imago betina
dapat bertelur sebanyak 500 butir setiap kali bereproduksi. Telur akan menetas
Stadia larva berlangsung selama 17-22 hari, warna larva putih kekuningan,
jernih dan berukuran 11-12 mm. Pada bagian punggung terdapat garis yang lebar dan
17
memanjang berwarna hitam ungu, disebelah garis tebal terdapat garis kecil. Larva
memiliki kepala yang berwarna kuning kemerahan, tubuh larva bagian depan
Stadia pupa berlangsung antara 10-12 hari, pupa yang masih muda berwarna
kekuning-kuningan, sedangkan pupa yang sudah tua berwarna merah sauh karena
tertutup oleh lapisan kulit kokon.pupa memiliki ukuran panjang berkisar antara 12-14
(lebar) 13-16 mm. Sayap biasanya berwarna hitam merah hingga hitam kecoklat-
coklatan.Pada bagian kuduk, kupu ini memiliki semacam sisik berwarna kuning.Sisik
tersebut juga ada pada bagian bawah dan pinggir sayapnya.Kupu-kupu artona duduk
dengan ke dua kakinya sepanjang hari. Kupu-kupu ini duduk berjajar bersama
sejenisnya pada anak daun kelapa yang menggantung atau pada pohon lain. Kupu-
kupu hanya bergerak dan aktif pada pagi dan sore hari.Kupu-kupu betina biasanya
lebih aktif dengan mengitari beberapa pohon kelapa untuk mencari kupu-kupu jantan
untuk dibuahi. Biasanya setelah dibuahi, 2 hari kemudian kupu-kupu betina akan
menetas akan merusak daun dari permukaan bawah, sehingga timbul bintik-
bintik luka.
18
- Larva melukai daun hanya sampai batas lapisan epidermis atas, sehingga
- Serangan yang berat menyebabkan helaian daun habis, bahkan dalam keadaan
d. Pengendalian
1. Secara mekanis yaitu melakukan pemangkasan semua daun kelapa dengan hanya
meninggalkan 3–4 lembar daun muda. Cara ini dilakukan jika pada 200-300
sampel pohon ditemukan bahwa dua pelepah dalam pohon kelapa terdapat larva
terlebih dahulu. Larva Artona akan menjadi kupu-kupu dalam waktu 2 minggu
pengeboran batang atau pemotongan akar, untuk tanaman yang masih rendah
19
Gambar 7. Ulat Pemakan Bunga (Tirathaba rufivena)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Tirathaba
Spesies : T. rufivena
Telur diletakkan pada tandan buah betina yang sudah mulai membuka
seludangnya, meskipun dapat juga dijiumpai pada semua tingkat umur tandan buah.
Larva biasanya dijumpai pada bunga betina, bunga jantan dan tandan
buah.Larva muda berwarna putih kotor, sedangkan larva dewasa berwarna coklat
muda sampai coklat tua.Larva tua panjangnya 4 cm dan ditumbuhi dengan rambut-
20
rambut panjang yang jarang.Larva tersebut memakan putik bunga dan daging buah
kelapa sawit. Stadia ulat berlangsung selama 16-21 hari atau antara 2-3 minggu yang
terdiri dari 5 instar. Menjelang berkepompong larva membentuk kokon dari sisa
gerekan dan kotorannya yang direkat dengan benang liur pada tandan buah yang
diserang.
Pupa kemudian berubah menjadi imago. Pada sayap depan imago terdapat
bercak kecil berwarna hijau, sedangkan pada bagian belakang sayap terdapat bercak
berwarna coklat muda kekuningan. Imago betina mempunyai ukuran sayap lebih
besar yaitu 24 mm, sedangkan imago jantan ukuran sayapnya lebih kecil dari 24mm.
Pupa berwarna coklat gelap dan stadia pupa berlangsung sekitar 5-10 hari atau sekitar
1,5 minggu, sedangkan stadia imago berlangsung selama 9-12 hari sehingga total
bergumpal-gumpal kecil
d. Pengendalian
21
2. pemotongan mayang dan membakarnya
mempunyai daya bunuh 10%, 2 % dan 3,5 %. Sejenis cecopet yaitu Exypnus
a. Klasifikasi
Subkelas : Theria
22
Ordo : Rodentia
Subordo : Myomorpha
Famili : Muridae
ekor 180–250 cm lebih panjang dibandingkan dengan kepala dan badan (130-200
cm), tubuh bagian dorsal beruban halus berwarna kehijauan, dan bagian ventralnya
berwarna abu-abu pucat dengan ujung putih (Priyambodo, 2003). Menurut Aplin et al
(2003) tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan dan bagian ventralnya
berwarna krem. Hewan betina memiliki puting susu lima pasang yaitu dua pasang
pektoral dan tiga pasang inguinal, tekstur rambut agak kasar, bentuk hidung kerucut,
serta warna ekor bagian atas dan bawah coklat hitam (Priyambodo, 2003).
- Serangan hama tikus ditandai dari adanya bagian tanaman yang berkarat,
- Merusak bunga kelapa, baik bunga jantan maupun bunga betina. Akibatnya
amat besar
23
- Tikus sering menyerang bibit kelapa, tanaman belum menghasilkan, tanaman
d. Pengendalian
1. Fisik
toleransi tikus.
2. Mekanik
- breakbacktrap, pitfalltrap
- Penghalang/barrier/proofing
3. Biologis
- Predator, seperti:Burung hantu (Tyto alba), kucing (Felis catus), ular sawah
(Ptyas koros).
- Predator tikus yang lain seperti anjing (Canis familiaris), Musang (Paradoxurus
4. Kimia
24
- Atraktan dan repelen
5. Teknik Budidaya
Contoh: pengaturan pola tanam, waktu tanam, jarak tanam, dll. Cocok pada tanaman
• Sanitasi
- Tumpukan kayu sisa tebangan pohon-pohon tua pada areal bukaan baru atau areal
peremajaan.
- Perlu diperhatikan agar pembersihan ini tidak mengganggu kacangan penutup tanah
(KPT).
25
Gambar 9. Bajing Kelapa (Callosciurus notatus)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Sciuridae
Genus : Callosciurus
panjang ekor mencapai 120-210 mm, ekor berwarna coklat, dan panjang kaki 44
mm. Berat badannya antara 150 – 292 gram. Tubuh bagian atas berwarna kelabu
gelap dengan ujung bulu berwarna terang. Umumnya terdapat bintik-bintik halus
kecoklatan. Bagian bawah tubuhnya dari gelap sampai terang, tetapi selalu
kemerahan atau jingga dan tidak pernah abu-abu. Salah satu sub spesies mempunyai
tungkai kaki bagian bawah berwarna keabu-abuan. Bagian sisi pada rusuk berwarna
maksimal 4 betina. Lama waktu hidup sekitar 9 tahun 7 bulan. Bajing betina yang
telah dikawini akan mengandung selama 40 hari dengan jumlah anak sebanyak 1-4
tiap kelahiran. Siklus reproduksi ini dapat terjadi sepanjang tahun. Bajing ini
26
umumnya soliter namun terkadang ditemukan berada dalam kelompok kecil. Bajing
ini sering ditemukan berkeliaran di cabang dan ranting pohon dan melompat antara
pelepah daun di kebun-kebun kelapa dan kebun lainnya. Bajing melakukan aktivitas
makan dan pergerakan pada lapisan kanopi bawah dan tengah serta beristirahat pada
- Hama bajing kelapa dapat menurunkan produksi dengan cara melubangi dan
memakan buah kelapa yang masih muda maupun yang tua dan dapat merusak
tajuk
- bajing pada buah kelapa tampak terbentuknya lubang yang cukup lebar dan
d. Pengendalian
serigala, burung hantu, burung elang, rakun, musang dan ular (Tamura dan Yong,
1993).
27
4. Pengendalian secara kimia merupakan alternatif terakhir yaitu menggunakan
28
DAFTAR PUSTAKA
Kalshoven LGE. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru Va Hoeve,
Jakarta. 701pp.
703–714.
29