Anda di halaman 1dari 7

Lampu Perangkap Serangga (Light Trap)

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan menggunakan lampu perangkap serangga


atau light trap yang diletakkan di sekitar lahan dekat tempat tinggal Rianti Anggitasari,
terdapat beberapa hama yang tertangkap, diantaranya:
1. Tonggeret
Populasi : III = 3

Gambar 1. Tonggeret 1 Gambar 2. Tonggeret 2 Gambar 3. Tonggeret 3

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Hemiptera
Famili: Cicadidae

Gejala Serangan
Tonggeret mengisap cairan melalui batang tanaman sehingga tanaman dapat
kehilagan cairan.

Morfologi Tonggeret
Panjang badan serangga ini bervariasi antara 0,8-6,5 cm. Bentuk kepalanya
pendek, melebar dan letaknya melintang. Sayapnya besar, kokoh, dan tembus
pandang, sehingga semua venasi atau pertulangannya terlihat jelas. Ketika istirahat,
sayap direntangkan ke belakang sepanjang abdomennya sehingga mirip seperti atap.
Sayap yang panjang menutupi sayap yang lebih pendek. Imago tonggeret memiliki
badan yang tebal dengan dua pasang sayap yang berukuran 2,5-15 cm. Abdomennya
terdiri dari 9-10 segmen.
Umumnya tonggeret berwarna hijau muda atau coklat tetapi kadang-kadang
ada yang bermotif batik. Walaupun tonggeret ini bersayap besar dan kokoh namun
tidak aktif terbang jauh atau hanya terbang beberapa meter saja untuk berpindah antar
cabang.

Habitat Tonggeret
Serangga ini dapat hidup pada daerah dengan iklim sedang sampai tropis.

Siklus Hidup Tonggeret
Tonggeret memiliki siklus hidup yang panjang dan fase nimfanya
menghabiskan waktu sekitar 6-7 tahun dalam tanah. Selama masa perkembangannya,
tonggeret mengalami 4 kali ganti kulit walaupun terkadang ada yang mengalami 5
kali ganti kulit tergantung jenis individunya.
Tonggeret yang berukuran kecil umumnya mempunyai perkembangan nimfa
yang pendek, lebih kurang 9 bulan, sedangkan tonggeret yang berukuran besar
umumnya 2-9 tahun. Pergantian kulit nimfa menjadi dewasa umumnya terjadi pada
saat setelah hujan. Waktu yang dibutuhkan untuk ganti kulit kurang lebih satu jam
atau kadang-kadang lebih. Imago tonggeret yang baru keluar dari robekan kulit nimfa
instar akhir pada bagian toraks.
Setelah keluar, diam untuk beberapa saat agar sayapnya yang semula
mengkerut dapat merentang dengan sempurna. Lama proses ini lebih kurang 10-12
jam. Dewasa muda mulai terbang setelah satu hari setelah sayap merentang sempurna.
Imago tonggeret jantan mulai bernyanyi pada saat 2-3 hari setelah berganti kulit.
Sepanjang hidup imago tonggeret betina hanya melakukan perkawinan
sebanyak 2-3 kali. Lama waktu kawin rata-rata 90 menit. Satu atau dua hari setelah
kawin, tonggeret betina meletakkan telur. Lama hidup imago sangat singkat, yaitu
antara 2-4 minggu. Namun beberapa jenis tonggeret yang berukuran kecil mempunyai
waktu hidup yang lebih pendek, yaitu berkisar antara 3-4 hari.

Status Hama
Tonggeret termasuk hama minor (occasional pest) karena merupakan hama
yang tidak terlalu penting dan masih dapat diatasi gangguannya.

2. Belalang (Valanga nigricornis)
Populasi: I = 1

Gambar 4. Belalang (Valanga nigricornis)

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Orthoptera
Famili: Acrididae
Genus: Valanga
Species: Valanga nigricornis
Gejala Serangan
Terdapat lubang-lubang di sekitar daun akibat gigitan dari belalang.

Morfologi
Telur berwarna kecokelatan, diletakkan dalam tanah atau pada daun secara
berkelompok. Telur dalam kelompok berwarna cokelat sepanjang 23 cm berlapiskan
cairan pengeras dan berada di dalam tanah. Telur biasanya diletakkan pada akhir
musim penghujan dan akan menetas pada awal musim penghujan berikutnya.
Nimfa berwarna cokelat keabu-abuan. Jantan mempunyai panjang tubuh
2,12,4 cm dengan sepasang garis tipis dikepala dan dada, sedangkan betina
berukuran panjang 2,73,5 cm dengan garis lebih gelap dari mata sampai pangkal
sayap. Nimfa muda berwarna kuning kehijauan dengan titik-titik hitam dan menjadi
bervariasi seiring pertumbuhan dan perkembangannya, umumnya abu-abu dan
kuning, seringkali menjadi hitam kecokelatan.
Imago ini dapat dikenali dengan adanya duri-duri yang tumbuh di bawah
prosterm dan dadanya lebih kecil dari depan dan belakangnya, tetapi tidak terlihat dari
samping. Paha belalang selalu mempunyai sepasang tanda hitam.
(Kalshoven1981).
Siklus Hidup
Telur menetas dalam 4 minggu. Nimfa berumur 80 hari. Imago mampu hidup
selama 22,5 bulan. Imago akan kawin 24 minggu setelah menjadi imago. Betina
berumur 34 minggu dan jantan berumur45 minggu (Kalshoven1981).
Status Hama
Belalang termasuk hama migran (migratory pest) merupakan hama yang tidak
berasal dari agroekosistem setempat.
Habitat
Belalang ini hidup di daerah panas yang banyak tumbuh-
tumbuhannya,menyukai tanaman tunggal misalnya kopi, karet, dan sawah atau ladang
terbuka. Pusat penyebarannya belum diketahui pasti, tetapi banyak tersebar di
Indonesia bagian barat pada dataran rendah 0-600 m dpl.
Metamorfosis
Hama ini mengalami metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) yakni
dimulai dari telur, nimfa, dan imago/dewasa.

Gambar 5. Tahapan Metamorfosis Belalang
3. Lebah (Apis sp)
Populsi : II = 2



Gambar 7. Apis sp.1 Gambar 8. Apis sp. 2
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Apidae
Genus: Apis
Spesies: Apis sp
Morfologi
Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan
perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat
otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang
mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
Habitat
Salah satu syarat hidup lebah adalah adanya tanaman. Secara umum lebah bisa hidup di
seluruh belahan bumi, kecuali di daerah kutub. Hal ini disebabkan di daerah kutub tidak
ada tanaman yang menjadi sumber pakan lebah. Di daerah tropis lebah dapat
berkembang biak dengan baik dan produktif sepanjang tahun karena tumbuhan sebagai
sumber pakan tersedia terus. Di daerah sub tropis lebah tidak produktif pada musim
dingin (Suranto,2004). Di alam bebas lebah tinggal di gua-gua dalam hutan termasuk di
tebing-tebingnya. Di hutan, koloni lebah juga tinggal di pohon-pohon yang berlubang.
Sementara di daerah peternakan lebah tinggal di dalam tempat yang sudah disediakan
namanya stup.

Siklus Hidup Lebah
Setelah lebah bertelur dan telur tersebut menetas menjadi larva. Lebah soliter akan
mencari dan memberikan makan larva sendiri dan biasanya mati atau meninggakan
sarang sebelum larva menjadi dewasa. Lebah berkoloni akan menugaskan lebah pekerja
untuk memberi makan larva berupa serbuk sari, nektar dan madu. Sebagian nektar akan
dikumpulkan menjadi madu sebagai cadangan makanan. Setelah beberapa hari akan
menjadi kepompong dan anak lebah.

Metamorfosis Lebah
Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap
bentuk kehidupan:
1. telur;
2. larva;
3. pupa (kepompong);
4. imago (lebah dewasa).

Gambar 9. Tahpan Metamorfosis Lebah
Status Lebah
Lebah merupakan serangga penyerbuk di dalam ekosistem setempat sehingga tidak
termasuk kategori serangga hama.

Daftar Pustaka
Anggradewi, Arunika. 2008. Identifikasi Tonggeret (Hemiptera: Cicadidae) Di Kebun Raya
Bogor dan Kebun Raya Cibodas Berdasarkan Rekaman Suara. [Online] Tersedia:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1272/A08aan.pdf?sequence=5
(Diakses pada tanggal 28 Mei 2014)
Rachmanto, Rizky. 2012. Klasifikasi Ilmiah Lebah. [Online] Tersedia:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2297807-klasifikasi-ilmiah-
lebah/##ixzz334sryVAp (Diakses pada tanggal 29 Mei 2014)
Siregar, Mawaddah. 2013. Hama. [Online] Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/140347046/HAMA (Diakses pada tanggal 29 Mei 2014)

Anda mungkin juga menyukai