anggota, terdapat dimana-mana dalam jumlah yang besar. Jenis serangga ini dapat
dengan mudah dibedakan dengan serangga lain karena mereka hanya mempunyai
satu pasang sayap yang bersifat membranus. Sayap belakang sangat kecil,
(sponging) serta tanpa palpus labial. Mata majemuk besar, mesotoraks besar, tarsi
Sebagian besar diptera mempunyai ukuran tubuh yang kecil dan lembut.
Anggota dari sub ordo Nematocera mempunyai kepala yang berkembang baik dan
mandibelnya berbentuk lateral. Pada family-famili yang lebih tinggi, yaitu pada
sub ordo Brachycera dan Cyclorrharpa, kepala larva lebih kecil dan alat-alat mulut
bergerak secara vertical. Bentuk larva ini disebut maggot. Larva dipteral ini hidup
dalam berbagai habitat yang berair atau basah. Sebagian larva hidup sebagai
predator dalam air. Banyak anggota ordo dipteral yang mempunyai arti penting
bagi manusia karena dapat menghisap darah manusia atau burung dan hewan
Liriomyza spp.
antara 1,7 - 2,3 mm. Sebagian besar tubuhnya berwarna hitam mengkilap, kecuali
skutelum dan bagian samping toraks serta bagian tengah berwarna kuning.
Telurnya berwarna putih bening, berukuran 0,28 mm x 0,15 mm. Larva berwarna
putih susu atau putih kekuning-kuningan, dan yang sudah besar berukuran ± 3,5
mm. Pupa berwarna kuning keemasan hingga coklat kekuningan berukuran 2,5
mm. Imago lalat pengorok daun berukuran sekitar 2 mm. Bagian dorsal berwarna
gelap, namun skutelumnya kuning terang. Imago betina Liriomyza spp. memiliki
dengan lalat jantan. Lalat betina membuat beberapa tusukan, pada bagian atas
Gejala serangan lalat pengorok daun pada tanaman mudah dikenali dengan
adanya liang korokan beralur warna putih bening pada bagian mesofil daun.
Apabila liang korokan tersebut dibuka, akan terlihat larva yang aktif bergerak.
Larva hidup dan makan di dalam liang korokan. Pada satu helaian daun dapat
dijumpai lebih dari satu liang korokan. Pada serangan lanjut, warna liang korokan
berubah menjadi kecoklatan, daun layu, dan gugur. Imago lalat pengorok daun
pada daun-daun yang muncul berikutnya. Jumlah dan umur daun mempengaruhi
menjadi dua, yakni kerusakan langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung
terowongan kecil dan meliuk-liuk seperti gerakan ular yang di dalamnya bersisi
larva. Korokan larva instar-1 sulit di pantau dengan matan telanjang, kecuali
korokan tersebut sudah mengering. Kerokan larva bisa tampak dari permukaan
bagian atas maupun bagian bawah daun.kerokan larva instar -2 dan 3 masing-
masing 3.4 kali dan 7.7 kali lebih lebar dibandingkan instar-1.
Pengendalian :
antara lain dilakukan dengan pemasangan mulsa plastik, penanaman serentak, dan
pergiliran tanaman.
Drosophila melanogaster
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan
di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah
menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan
50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur
Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang
mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar
dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar
menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada
trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan
posterior.
kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar
4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki.
Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada
stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan
dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult
(sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk
sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan
sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah
berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak
Gejala Serangan :
ditemukan di buah-buahan busuk. Serangan dari hama ini dapat dilihat dengan
adanya lubang bekas lalat meletakkan telur nya pada daging buah, lalu terdapat
banyak larva dalam daging buah yang menggerek buah hingga membusuk.
Pengendalian :
feromon dan yellow trap. Perangkap diletakkan di salah satu cabang pohon. Untuk
perangkap feromon, yang ditarik adalah serangga jantan. Sementara untuk Yellow
trap yang ditarik adalah serangga betina, karena warna kuning dianggap sama
mendatanginya.
Banyaknya telur yang dihasilkan oleh sekor ganjur berkisar antara 100-
200 butir. Telur diletakkan pada permukaan bawah daun dalam kelompok
ataupun tunggal. Telur menetas pada hati ketiga setelah peletakan dam
Stadium larva terdiri dari 3 instar. Insta pertama dan kedua dapat
dibedakan berdasarkan banyaknya duri pada ruas tubuh ke 12 dan 13. Larva
instar ketiga dicirikan oleh adanya spatula sterna berbentuk huruf “Y” pada
ruas tubuh kedua dan ketiga. Warna tubuh putih susu, spatula coklat.
stadium pupa adalah 8-8.5 hari. Serangga dewasa keluar dari dalam pupa
pada malam hari. Lama hidup imago relative singkat yaiu antara 1 hingga 2
hari.
Gejala Serangan :
Hama ganjur merupakan hama utama pada tanaman padi. Serangan hama ini
Adriana, 2010. Laporan Siklus Hidup Lalat Buah Drosophilla sp. Jurusan
Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta
Reksosoesilo, E.S., 1985. Biologi Tiga Parasit Penting Hama Ganjur Sebagai
Dasar Pengelolaan Hama Tersebut. Skripsi. IPB Press, Bogor