KINGDOM Animalia
FILUM Arthropoda
KELAS Insecta
ORDO Diptera
FAMILI Drosophilidae
GENUS Drosophila
SPESIES Drosophila melanogaster
1. Sanitasi lingkungan, yaitu pengumpulan buah-buah yang terserang, baik yang jatuh
maupun yang masih di pohon. Kemudian dimusnahkan dengan menimbun yang
terserang kedalam tanah (pastikan bahwa kedalaman tanah tidak memungkinkan larva
dapat berkembang menjadi pupa).
2. Tanah di sekitarnya dicangkul dan dibalik agar pupa yang bersembunyi terkena sinar
matahari dan mati.
3. Tanaman perangkap, yaitu menanam selasih di sekeliling kebun.
4. Pengasapan dengan membakar sampah kering dan bagian atasnya ditutupi sampah
basah, agar dapat dihasilkan asap dan tidak sampai terbakar. Kepulan asap yang
menyebar ke seluruh bagian tanaman akan mengusir keberadaan hama.
5. Pembungkusan buah dengan kertas atau kantong.
6. Penggunaan perangkap atraktan (bahan penarik lalat buah) dalam alat perangkap yang
terbuat dari botol bekas air minum mineral yang diberi lubang untuk masuknya lalat
buah. Bahan atraktan: metil eugenol (ME), protein hidrolisa, atau selasih.
Bioinsektisida
Pengendalian hama Lalat buah (Bactrocera sp.) dengan memnfaatkan keanekaragaman hayati
dalam agroekosistem. Pengendalian Bractocera dorsalis yang sudah dilakukan adalah dengan
pemanfaatan musuh alami sebagai agen pengendali. Di mana dalam aplikasinya perlu
ditunjang oleh beberapa hal, yaitu teknik perbanyakan inangnya yaitu B. dorsalis dengan
menggunakan pakan buatan; eksplorasi, identifikasi musuh alami, yakni parasitopid B.
Dorsalis, seperti Famili Braconidae (Biosteres sp. dan Opius sp.) serta peranannya dalam
pengelolaan hama lalat buah; dan manipulasi musuh alami melalui praktik agronomis agar
efektif sebagai agen pengendali hayati. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro)
di Bogor telah melakukan serangkaian penelitian pengendalian hama tersebut. Pengendalian
yang dipilih menggunakan Minyak Cemara Hantu (Melaleuca braceata) dan minyak selasih
(Ocimum sanctum) yang berpeluang menjadi atraktan karena mengandung metil eugenol
yang cukup tinggi. Sifatanya sebagai atraktan dapat menarik lalat buah. Akan tetapi tidak
membunuhnya.
Pengendalian kimia
Pengendalian lalat buah secara kimiawi dapat dilakukan dengan memasang alat perangkap
yang terbuat dari botol aqua dengan jarak 10 meter. Dalam perangkap tersebut diberi buah-
buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida
berbahan aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan menggunakan
insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil,
kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Penyemprotan menggunakan insektisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan dicampur
dengan gula pasir sebanyak dua sendok makan per-tangki untuk memancing lalat memakan
pestisida tersebut.