Sumber :
https://www.shutterstock.com/vide
o/clip-4081318-stock-footage-
european-rhinoceros-beetle-
oryctes-nasicornis.html?
src=rel/1284307:1/gg
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
Kingdom: animalia
filum: arthropoda
kelas : insecta
ordo : coleoptera
famili : scarabaeidae
genus : oryctes
spesies : oryctes nasicornis
Pembahasan perbandingan
Bagian-bagian
Daftar pustaka
2.
Sumber : Patrick
Alexander, 2006
http://bugguide.net
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Hymenoptera
Genus : Xylocopa
Pembahasan Perbandingan
Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah :
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai
alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva>
kepompong > dewasa.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar
daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan
occelli.
Keterangan :
1. Caput (Kepala)
2. Abdomen
(Badan)
3. Anus
Pembahasan :
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuide
Genus : Helicoverpa
(sumber : http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=93&Itemid=235
4
Keterangan :
Filum : Arthropoda
Genus : Manduca
Ulat hornworm tembakau ini banyak ditemukan pada tanaman tembakau,tomat, dan kentang.
Ulat ini masuk dalam Ordo Lepidoptera dan termasuk Famili Sphingidae.
Ulat tanduk ini merupakan hama dengan metamorfosis sempurna dengan siklus hidup yaitu
telur,larva,pupa dan serangga dewasa. Telurnya sangat kecil dengan diameter 1 mm dengan
warna hijau dan memutih ketika akan menetas. Larvanya ada pada 2-8 hari setelah telur.
Larvanya putih setelah menetas namun menjadi warna hijau ketika mulai besar dengan ciri
tanduk di bagian akhir dari abdomennya sehingga disebut ulat tanduk. Setelah larva,akan
menjadi pupa dengan jangka waktu 7 hari sejak awal larva. Kemudian pupa akan berubah
menjadi serangagga dewasa dengan panjang sayap sekitar 4 inci.
Hama ini menyerang daun dengan tipe mulut penggigit pengunyah. Ulat ini dapat makan
dengan cepat sehingga dapat meningkatkan berat tubuhnya hingga 10-1000 diwaktu singkat.
Adaptasi yang baik yang menyebabkan mereka dapat makan begitu banyak.
A Kepala,B Dada, C Perut
Keterangan :
1.
2.
3.
Filum : Arthropoda
Genus : Lepidiota
Metamorfosis : Holometabola
Sumber : http://ubrinoctarisandi.blogspot.co.id/2013/02/apakah-yang-di-maksud-
dengan-hama-uret.html
Uret biasanya ditemukan di sekitar sisa-sisa sampah atau di dalam tanah yang mengandung
banyak bahan organik. Beberapa uret juga dapat dijumpai di dalam batang pohon sebagai
penggerek. Di Indonesia, uret Lepidiota stigma sering menjadi hama utama pada pertanaman
lahan kering, seperti tebu, jagung, sorgum, atau kedelai, maupun pertanaman hortikultura.
Serangga ini memerlukan sekitar satu tahun untuk menyelesaikan daur hidupnya. Dewasanya
kawin dan bertelur pada tumpukan sampah/sisa-sisa daun di sekitar bulan Oktober-Desember.
Selanjutnya, larva (dikenal sebagai uret) menetas dari telur sekitar dua minggu kemudian.
Larva mengalami empat tahap perkembangan (instar), yang ditandai dengan pelungsungan
("ganti kulit"). Instar awal makan dari sisa-sisa akar atau akar yang halus. Instar ketiga, yang
berwarna kuning pucat atau putih, adalah tahap yang paling mengganggu pertanaman. Ia akan
hidup menjelajah di tanah dan memakan akar segar. Uret menyukai akar tunggang agak tebal
dan pada pembibitan tanaman buah dapat mengakibatkan tanaman mendadak rebah atau
mengering karena akar utamanya terpotong. Ukuran dapat mencapai 4 cm panjangnya jika
telah tumbuh maksimum. Daya jelajah larva sangat besar, bahkan dapat ditemukan uret pada
kedalaman 10 m dari permukaan tanah. Larva sangat ringkih di bawah sinar matahari.
Paparan sinar matahari sekitar 5 menit akan membuat uret menghitam, mengerut, lalu mati.
Larva akan menjadi pupa pada sekitar bulan Agustus (memasuki puncak kemarau), hingga
keluar menjadi serangga dewasa di bulan Oktober atau apabila curah hujan mulai meningkat
kembali. Serangga dewasa praktis hidup hanya untuk kawin dan bertelur saja.
6. Ulat/larva kupu gadjah (Attacus atlas)
Sumber:
https://merumencoret.blogspot.c
o.id/2013/02/ulat- kupu-kupu-
gajah.html
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Saturniidae
Genus : Attacus
Telur
Attacus atlas mengalami metamorfosis sempurna yang dimulai dari fase telur larva
pupa imago. Menurut Chapman (1969) telur memiliki kerabang yanghalus dan biasanya
diselimuti cairan berwarna kemerahan hingga coklat yangberfungsi untuk melekatkan telur
pada daun atau ranting
Ukuran telur A. atlas, yaitu panjang 2,7 mm, lebar 2,3 mm dan tinggi 2,1 mm(Peigler, 1989).
Larva
Pada setiap instar, ciri-ciri, ukuran dan perilaku larva berbeda sesuai
denganpertumbuhan dan perkembangan larva. Instar pertama berlangsung selama 4-5 hari,
instar kedua sampai instar keempat juga memiliki masa yang hampir sama dengan instar
pertama yaitu masingmasingselama 4-5 hari, instar kelima berlangsung selama 6-8 hari dan
instar keenamberlangsung selama 8-10 hari. Tubuh larva berwarna kehijauan ditutupi tepung
putih, bagian punggung terdapat tonjolan putih dan segmen badan agak panjang(Awan,
2007).
Pupa
Stadium pupa merupakan stadium yang paling penting dalam
perkembanganmetamorfosis dari larva menjadi imago. Dalam stadium ini terjadi
organogenesisyaitu pembentukan organ-organ imago antara lain pembentukan sayap, kaki,
kepaladan struktur reproduksi.
Pada stadium ini sudah dapat diketahui jenis kelamin imago, yaitu denganmelihat
bentuk dan ukuran calon antena imago. Calon-calon organ yang lain jugasudah dapat terlihat
antara lain calon kepala, sayap dan abdomen.
Imago
Imago A. atlas dapat ditemuisepanjang tahun, tidak hanya pada musim-musim
tertentu saja. Attacus atlasmemiliki sifat dimorfisme dimana jantan lebih kecil daripada
betina (Peigler, 1989). Ngengat jantan memiliki sayap dengan ujung yang lebih meruncing,
sedangkanmenurut Borror et al., (1992) ngengat betina memiliki abdomen besar yang
berisitelur-telur dan ukuran tubuhnya lebih besar daripada ngengat jantan .
Bagian tubuh
A Kepala,B Dada, C Perut
Sumber:
Awan A. 2007. Domestikasi ulat sutera liar Attacus atlas (Lepidoptera: Saturniidae) dalam
usaha meningkatkan persuteraan nasional [disertasi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor.
Chapman RF. 1998. The Insects Structure and Function. 4th edition. United Kingdom:
Cambridge Universities Press.
Kalshoven LGE. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Peigler RS. 1989. A Revision of The Indo-Australian Genus Attacus. California: The
Lepidoptera Research Fondation, Inc.
7 - Derobrachus geminatus (Kumbang Tanduk Panjang)
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Informasi Hama:
Filum : Arthropoda
Genus : Derobrachus
Spesies : Derobrachus geminatus
Tipe alat mulut : pencucuk penghisap
Tipe metamorphosis : metamorfosis sempurna
Pembahasan:
Mulut pada tipe serangga ini adalah menggigit dan mengunyah. Makanan imago dan
larvanya berbeda, umumnya serangga dewasa memakan hewan dan tanaman yang masih
hidup maupun yang sudah mati sedangkan larvanya memakan kompos batang dan akar
pohon. Ordo ini berkembang biak dengan cara holometabola atau sempurna. Dari seluruh
kelas anggota serangga 40%nya merupakan ordo coleopteran yang terdiri dari 250 spesies
lebih. Dalam ordo ini banyak yang bertindak sebagai hama dan ada juga yang menjadi
predator larva hama. Larva kumbang ini biasanya mengebor ke dalam kayu dan dapat
menyebabkan kerusakan pada batang kayu hidup atau kayu yang telah ditebang.
Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah :
Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal
dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra,
sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-
tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di
bawah sayap depan.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia
: telur > larva > kepompong (pupa) > dewasa (imago).
Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang
tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan
bertipe bebas/libera.
Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula
berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae
alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Sumber:
http://bugguide.net/node/view/740021/tree diakses tanggal 30 April 201, pukul 20:15
https://wongkedungrandu.wordpress.com/2013/11/26/metamorfosis-kumbang/ diakses
tanggal 30 April 2017, pukul 20:37 WIB
8. Kumbang catut (Xylotrupes gideon L,)
Keterangan gambar
1.
2.
3.
Informasi Hama
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Familia : Scarabaeidae
Genus : Xylotrupes
Spesies : Xylotrupes gideon L,
(http://carnivoraforum.com/topic/9680802/1/)
Pembahasan
Kumbang catut (Xylotrupes Gideon L,) disebut juga kumbang penjepit, kumbang
kakatua, sejenis kumbang badak,dan ada yang menyebutkannya kumbang kelapa. Kumbang
ini terdapat di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan lain-lain. Kumbang ini sering memakan
bagian pelepah daun tengah sehingga daunnya patah. Akibatnya bentuk mahkota daun
menjadi jelek. Sementara itu, kumbang jantan sering kali terdapat pada bunga yang baru saja
membuka. Selain menyerang tanaman kelapa, hama ini juga menyerang tanaman flamboyant,
jeruk, akasia, dan tanaman lainnya.
Morfologi hama
Warna tubuh kumbang betina cokelat redup ataupun hitam, sedangkan jantan cokelat
mengkilap. Kumbang betina kepalanya tidak memanjang, sedangkan kepala jantan
memanjang dapat mencapai 4 cm. jika digabung dengan prothorax, panjang kumbang bisa
mencapai 9,5 cm, panjang badannya hanya 4,5 cm. larvanya tertutup dengan rambut kasar
berwarna kemerahan. Panjang larva sekitar 7 cm.
telur-larva-kepompong-imago
Sumber :
http://www.godofinsects.com/index.php/museum/beetles/scarab-beetles-scarabaeidae-rhino-
beetle-xylotruupes-gideon/
http://carnivoraforum.com/topic/9680802/1/
https://books.google.co.id/books?
id=lHkTEjTkcC&pg=PA197&lpg=PA197&dq=morfologi+xylotrupes+gideon&source=bl&ot
s=8279FA3MN8&sig=h21CbVVHtAA5XyQFWxSWRJRva6k&hl=id&sa=X&ved=0ahUKE
wi71pyN7c7TAhXMo48KHQ-jC0oQ6AEIVTAP#v=onepage&q=morfologi%20xylotrupes
%20gideon&f=false
http://www.mjumani.net/2012/10/kumbang-badak-kumbang-tanduk.html?m=1
https://adearisandi.wordpress.com/2012/09/02/kumbang-tanduk/
9. Gambar 2 Gambar 3
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Orthoptera
Genus : Melanoplus
Spesies : Melanoplus differentialis
Tipe alat mulut : penggigit-pengunyah
Tipe metamorphosis : metamorfosis tidak sempurna
Pembahasan
Salah satu jenis belalang (Orthoptera) yang menyerang tanaman memiliki vegetasi lebat
dan tanaman yang lembab. Belalang ini adalah hama tanaman yang menyerang biji-bijian
kecil, jagung, alfalfa, kedelai, kapas, berbagai sayuran, dan pohon buah berganti-ganti dengan
tipe mulut penggigit-pengunyah kebanyakan hama ini menyerang pada bagian daun tanaman.
Dengan siklus hidupnya yang sederhana, seperti dibawah ini :
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan mengeras seperti selaput
permanen (tegmina).Bentuk kaki Tipe Saltatorial, terdapat pada serangga peloncat, misalnya
belalang. Hewan yang memiliki tipe kaki saltatorial biasanya memiliki femur kaki belakang
lebih besar dibandingkan femur kaki depan. Morfologi secara lengkap :
NOMOR UNDI : 10
Kumbang Melanactes densus
Keterangan :
Filum : Arthropoda
Genus : Melanactes
Spesies : Melanactes densus
Alat mulut : Penggigit dan pengunyah
Metamorfosis : Holometabola
Pembahasan Perbandingan:
Kumbang termasuk ke dalam ordo Coleoptera yang bertindak sebagai hama, predator,
dan ada juga yang sebagai parasitoid. Kumbang ini memiliki dua pasang sayap, di mana
sayap depan mengeras seperti perisai yang biasa disebut sebagai elitra dan berfungsi sebagai
pelindung sayap belakang yang membranus dan berukuran lebih besar. Sedangkan sayap
belakang yang membranus tersebut digunakan untuk terbang. Pada jenis kumbang tertentu,
sayapnya ada yang berlapis lilin sehingga ketika disemprot dengan insektisida, kumbang
tersebut tidak akan tepengaruh (resisten). Ordo ini memiliki alat mulut tipe penggigit dan
penguyah. Sedangkan tipe metamorfosisnya adalah Holometabola atau metamorfosis
sempurna di mana perkembangannya melalui stadia : telur > larva > kepompong (pupa) >
dewasa (imago). Larva pada umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada
beberapa yang tidak berkaki (apoda). Pada stadia kepompong tidak memerlukan pakan dari
luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Sumber :
Gonzaga, Isharmanto. 2009. Karakter Invertebrata.
https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/11/karakter-invertebrata.html diakses pada tanggal 3
Mei 2017
Tarumingkeng , Rudy C. 2001. Serangga dan Lingkungan.
http://www.rudyct.com/SERANGGA_LINGK.htm diakses pada tanggal 3 Mei 2017
http://bugguide.net/node/view/392924 diakses pada tanggal 3 Mei 2017
11. Tawon (Polistes sagittarius)
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Sumber : http://www.vespa-
bicolor.net/main/vespid/polist
es-sagittarius.htm
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthropoda
Genus : Polistes
Spesies : Polistes sagittarius
Tipe alat mulut : Penggigit Penghisap
Tipe metamorfosis : Metamorfosis sempurna (holometabola)
Morfologi
Secara umum, kehidupan Polistes mengalami empat tahapan, yaitu tahap
pembangunan atau pemunculan, tahap pekerja, tahap reproduksi, dan tahap intermediet.
Tahap pembangunan dimulai ketika betina soliter (foundress wasp) atau kelompok awal
membangun sebuah sarang. Pembangunan sarang dimulai dengan membentuk petiole, yaitu
tangkai kecil yang menghubungkan sarang dengan substrat (sering di atap rumah atau di
alam). Seperti lebah madu, mereka membangun sel-sel sarangnya juga dalam heksagonal
dengan masing-masing sel dikelilingi oleh enam sel lainnya.Telur diletakkan di dalam sel
oleh betina dan menjaganya sendiri atau dibantu oleh asisten betina (jika ada).
Setelah larva menetas, sang betina induk memberikan makanan yang cukup dengan
memberikan ulat-ulat sebagai makanan yang dibagikan secara merata kepada larva-larva
tersebut selama masa perkembangannya (hal ini berbeda dengan kelompok hymenoptera
lainnya yang hanya sekali memberikan perbekalan makanan kepada larva-larvanya).
Selanjutnya, lahirlah the new paper wasp, yaitu beberapa kelompok betina pekerja (workers).
Hanya saja, tugas mereka kali ini berbeda. Mereka tetap berada di dalam sarang serta tidak
pula bertugas membangun sarang. Sebagai gantinya, mereka bertugas menjaga sang ibu
(betina ratu yang telah melahirkan mereka), merawat, dan melindunginya sampai lahir adik-
adik mereka yang baru.
Bioekologi
Tawon semi sosial. Tidak seperti tawon sosial (eusocial), di mana pekerja adalah
wanita steril, di Polistes semua wanita adalah peternak potensial. (Lihat komentar di bawah
untuk rinciannya.) Padi yang disusui overwinter di celah-celah atau di bawah kulit kayu. Di
musim semi mereka membangun sarang dan koloni itu terbentuk di musim panas. Awalnya,
hanya pekerja (wanita steril) yang diproduksi. Koloni dewasa memiliki hingga 30 orang
dewasa. Seorang ratu muda adalah satu-satunya yang selamat dari koloni tersebut.
Bagian-Bagian
12.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Wutsqo,urwatil.2015.
Keanekaragaman
capung di kampus UIN
Sunan Kalijaga
http://urwahfairish24.bl
ogspot.co.id
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthopoda
Genus : Pantala
Pembahasan Perbandingan
Ciri-ciri ordo Odonata adalah :
kepala relative besar dan sebagian besar dipenuhi mata majemuk
Tipe alat mulut penggigit pengunyak(mandibula).
Sebagai predator
Metamorfose sederhana (hemimetabola) yang melalui stadia : telur => nimfe=>dewasa.
Sayap terdiri dari dua pasang dan bervena banyak.
Abdomen ramping dan kaki dimodifikasi sebagai penagkap mangsa.
1. Klasifikasi
Menurut Borror dkk (1992) klasifikasi kupu-kupu adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Subkelas : Pterygota
Ordo : Lepidoptera
Subordo : Rhopalocera
Famili : Papilionidae
Genus : Chilasa
Spesies : Chilasa clytia
2. Morfologi
Kupu-kupu mempunyai badan yang dilengkapi dengan dua pasang sayap.
Badan itu terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, toraks (bagian tengah) dan
abdomen. Tubuhnya dilapisi bulu-bulu kecil sebagai sensor, dan sayapnya
memiliki sisik, yang dapat berperan sebagai hormon selama proses
perkawinan.
Kepala memiliki sepasang antena yang panjang dan di ujung ada benjolan
yang berfungsi sebagai peraba dan perasa. Sepasang mata memberikan
pengelihatan yang luas dan bagus untuk mendeteksi gerakan-gerakan,
namun tidak mendetail. Setiap mata terbuat dari ribuan modul mata yang
kecil, dengan lensa yang kecil yang terhubung ke syaraf optik. Bagian lain
dari kepala adalah lidah bergulung (proboscis), yang berfungsi sebagai
pengisap cairan.
Toraks merupakan kotak urat dengan tiga segmen. Tiga pasang kaki
terdapat pada bagian bawah toraks. Otot terbang ada pada akar kedua
pasang sayap yang menempel pada segmen kedua dan ketiga. Sayap
tetap merupakan bagian paling penting sehubungan dengan identifikasi,
karena ukuran, bentuk dan warna.
Abdomen mengandung bagian terbesar dari sistem pencernaan dan
sistem pengeluaran. Di ujung dari abdomen, ditemukan genitalia (alat
seksual). Karakteristik internal dari genitalia, angat berguna membantu
identifikasi kupu-kupu.
Sayap-sayap kupu-kupu mempunyai banyak urat (Inggris: vein) yang
diberikan nama/kode. Nama/kode yang sama diberikan kepada bagian
sayap yang dibagian bawah urat tertentu. Di samping itu ada nama untuk
bagian-bagian yang lebih luas. Pada kedua gambar di atas ini
diperlihatkan nama-nama yang sekarang sering digunakan. Nama dan
kode ini sangat membantu kita memberikan keterangan mengenai
gambar dan warna yang kita lihat pada sayap kupu-kupu tertentu
(Mastrigt, 2005).
3. Tipe alat mulut dan metamorfosis
Bentuk alat mulut tipe mengisap, alat mulut berubah sedemikian rupa
sehingga mulutnya menyerupai belalai yang disebut probosis. Sedangkan
kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna meliputi mempunyai
empat fase yaitu, telur, larva, pupa dan serangga dewasa.
4. Daftar Pustaka
Mastrigt. 2005. Struktur Morfologi Kupu Kupu. http://www.e-
jurnal.com/2014/06/struktur-morfologi-kupu-kupu.html
Diakses pada 28 April 2017, 20.35 WIB
Suhara. 2014. Lepidoptera. Universitas Pendidikan Indonesia : Bandung.
5. Lampiran
14. KEPINDING
15
Sumber : Bobby
Grizzard, 2008
http://bugguide.net/no
de/view/200873
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthropoda
Genus : Sceliphron
Pembahasan perbandingan:
Filum : Arthropoda
Genus : Xylocopa
Spesies : Xylocopa virginica
Tipe alat mulut : penggigit-pengisap
Tipe metamorphosis : metamorfosis sempurna
Pembahasan Perbandingan
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Xylocopa
Spesies : Xylocopa virginica http://bugguide.net/node/view/3509/tree
Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah :
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai
alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva>
kepompong > dewasa.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar
daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan
occelli.
Penampilan
Terdapat bulu halus berwarna kuning, orangye atau putih pada dada.
Siklus Hidup
Siklus hidup dari telur - larva - pupa - dewasa membutuhkan sekitar tujuh
minggu.
Sarang - Kayu lunak yang tidak dikontrol lebih disukai, termasuk redwood,
cedar, cemara dan pinus.
Serbuk sari disimpan dalam lubang yang tidak terpakai untuk musim
dingin.
http://www.rentokil.co.id/lebah/jenis-lebah/
17. Rattus rattus argentiventer
Sumber:
Himura, Yusuf. 2011. Tikus
Sawah.
http://thlbanyumas.blogspot.
co.id/2011/01/tikus
sawah.html.
Keterangan Gambar:
1.
Filum : Chordata
Genus : Rattus
Pembahasan Perbandingan
Sumber:
http://www.eol.org/pages/613640
/overview
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Upaordo : Heteroptera
Infraordo : Gerromorpha
Famili : Gerridae
Genus: Gerris
Karakteristik :
Selain itu Anggang-anggang juga termasuk dalan kelas Insecta yaitu hewan yang
memiliki ciri-ciri antara lain:
Voshell, Reese, J., Jr. 2009. Virginia Tech Sustaining Americas Aquatic
Biodiversity Aquatic Insect Biodiversity and Conservation. Virginia Politechnic and
State University. Department of Entomology.
https://en.wikipedia.org/wiki/Gerris_lacustris
19
Sumber :
http://wisbenbae.blogspot.com/2013
/02/12-jenis-lalat-yang-ada-di-
indonesia.html
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Keterangan Gambar
1.
2.
3.
Filum: Arthopoda
Genus: Leptogaster
Spesies: Leptogaster miegan.
Tipe Alat Mulut : Penggigit-Penghisap
Lalat buas adalah pemangsa hama yang efektif. Lalat ini memakan banyak jenis
serangga, dan dapat menangkap mangsa yang lebih besar dari pada dia. Sebagian jenis lalat
buas memangsa serangga yang terbang, dan sebagian memangsa serangga yang hinggap di
tanaman atau di permukaan tanah. Lalat buas dapat juga menangkap kumbang penggerek
buah kopi yang sedang terbang dari buah kebuah lain pada siang hari. Daur hidup, lalat betina
bertelur di tanah, kayu busuk, kotoran binatang atau di tempat lain yang serupa. Telur
menetas, dan larva lalat memakan larva serangga lain atau makan daun/ kayu/ bahan lain
yang busuk. Larva berubah menjadi pupa dalam kepompong. Akhirnya dewasa keluar dari
kepompong untuk kawin dan mencari mangsa. Jika diamati perilaku lalat buas, dapat dilihat
bahwa setiap individu mempunyai daerah yang dijaga. Lalat buas memburu mangsa dalam
daerah tersebut dan setelah dia terbang sering kembali ke tempat yang sama. Muka lalat buas
berjenggot, sering dengan banyak bulu di antara mata dan disekitar mulut. Kakinya panjang
dan kuat.
Lalat buas dapat petani lestarikan khususnya petani kopi dikarenakanlalat buas
memakan hama yang menyerang kopi. Hal ini membantu para petanikopi untuk mengurangi
biaya dalam pengendalian hama yang merugikan dan menekan pertumbuhan dari hama
penggerek buah kopi.
Lalat ini memilik bagian tubuh yang sama dengan lalat lainnya, hanya berbeda bentuk
abdomennya dan juga perbedaan pada tipe mulutnya, namun sejatinya bagian tubuhnya tetap
sama dengan lalat lainnya.
20. KEPIK EMAS
Anonim.2015.
Serangga-serangga
unik di sekitar kita
http://ekogeo-
ekogeo.blogspot.co.id/
2015/11/serangga-
serangga-unik-di-
sekitar-kita.html
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthopoda
Genus : Charidotella
Sumber :
https://pixabay.com/en/b
eetle-bug-leaf-footed-
bug-insect-1479988/
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Genus : Acanthocephala
2. Ukuran 18-22 mm
3. serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya
mengalami modifikasi, yaitu setengah didaerah pangkal menebal,
sebagiannya mirip selaput, dan syap belakang seperti selaput tipis.
Sumber :
http://bugguide.net/node/view/16391
http://www.mentari-dunia.com/2013/01/macam-macam-ordo-serangga.html
22.
Sumber :
http://zookeys.pensoft.net/articles.php
?id=3331 (Ming-Luen Jeng, Marc A.
Branham, Michael S. Engel)
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthropoda
Genus : Oculogryphus
Pembahasan Perbandingan
Betina akan meletakan telur sekitar seratus butir atau lebih di tanah, didasar pohon. Telur
akan menetas dalam 2-4 minggu. Kebanyakkan larva kunang-kunang ditemukan di kayu-
kayu yang telah membusuk atau serasah hutan atau di daerah lembab ditepi sungai dan kolam
pada malam hari. Beberapa spesies asia hidup dalam air (sehubungan ditemukanya insang
trakeal ) yang hidup di bawah air. Larva instar tiga sampai instar enam Luciola substiata
berenang dan hidup di dalam air. Kecepatan berenang larva tersebut lebih kurang 0,9 m/jam.
Larva bersifat karnifora, memakan serangga lain, siput dan slug.
http://www.lizzieharper.co.uk/news/article/117/Natural_History_Illustration_Anatomy_of_an
_insect_January_2015
No undian 23
Keterangan Gambar:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Phylum : Arthropoda
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Tipe alat mulut : Penjilat
Tipe metamorphosis : Holometabola (sempurna)
A. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insect
Ordo : Diptera
Family : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
(Borror,1992)
B. Morfologi
Pada bagian kepala terdiri dari antenna, kepala dan noda/bercak pada muka. Bagian
dorsum torak terdiri dari dua bagian penting yang disebut dengan terminology skutum
atau mesonotum (dorsum torak atas) dan skutelum (dorsum torak bawah). Sayap
mempunyai ciri-ciri bentuk pola pembuluh sayap, yaitu costa (pembuluh sayap sisi
interior), anal (pembuluh sayap sisi posterior), cubitus (pembuluh sayap utama),
median (pembuluh sayap tengah), radius. Ciri-ciri abdomen terdiri dari ruas-ruas.
(Sunarno dan Stefen,2013)
Daftar pustaka
Sunarno dan Stefen popoko. 2013. Keragaman Jenis Lalat Buah (Bactrocera spp) Di Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Agroforestri VIII Nomor 4 Desember 2013
https://sulmainar.wordpress.com/2013/03/12/klasifikasi-lalat-buah-drosophila-melanogaster.
undian nomor 24
Walang sangit
A. Klasifikasi
Kingdom : Animalia,
Phylum : Arthropoda,
Kelas : Insecta,
Ordo : Hemiptera,
Famili : Alydidae,
Genus : Leptocorisa,
Spesies : oratorius
B. Morfologi
Daftar Pustaka
Harahap dan Tjahyono, 1997. Hama dan Penyakit Utama Padi di Lahan Pasang
Surut. Monograf.
http://dimas-hamdayu-r.blog.ugm.ac.id/2012/11/04/identifikasi-hama-tumbuhan-
identifikasi-berdasarkan-morfologi-pada-thorax-dan-abdomen/
25. Attacus atlas (Kupu-kupu gajah)
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Phyllum : Arthropoda
Ordo : Lepidoptera
Familia : Saturniidae
Genus : Attacus
Species : Attacus atlas
Tipe alat mulut : Penghisap
Tipe metamorfosis : Metamorfosis sempurna (holometabola)
Pembahasan Perbandingan
Ciri-ciri ordo Lepidoptera :
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pupa mummi : bagian badan kepompong terlihat dari luar.
Pupa kokon : bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Morfologi :
Kupu-kupu memiliki postur tubuh yang langsing, sayap pada umumnya
berwarna cerah dan menarik, antena pada ujungnya membesar. Pada waktu istirahat
sayapnya menutup dan tegak lurus dengan tubuh sehingga yang terlihat adalah
permukaan sayap sebelah bawah. Kupu-kupu malam (ngengat) memiliki postur tubuh
yang lebih gemuk, warna sayapnya kusam, antena pada umumnya tipe plumose
(berbentuk seperti bulu ayam) dan pada waktu istirahat sayapnya terbuka, menutup
abdomen (perut) sehingga yang terlihat adalah permukaan atas dari sayap.
Ciri khas terdapat pola mata berwarna putih berbentuk segitiga berbatas garis hitam
yang terletak pada sayap atas dan sayap bawah serta ujung sayap bagian atas memiliki
pola mirip kepala ular kobra.
Luas permukaan sayapnya yang mencapai 400 cm. Rentang sayapnya pun termasuk
salah satu yang terlebar, yaitu berkisar antara 25-30 cm.
Sumber :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012201655DSBab2001/body.ht
ml diunduh pukul 18.03 tanggal 30 April 2017.
26
Sumber :Aris
Fourtofour, 2015
http://www.kumpulanm
isteri.com/2015/12/ton
ggeret-serangga-unik-
yang-bangun.html
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Ordo : Hemiptera
Family : Cicididae
Genus : Tibicen
Spesies : T Linnei
Tonggeret adalah hama pada tanaman yang bersuara merdu, terdapat diseluruh dunia kecuali
daerah kutub. Termasuk dalam binatang di kelompok Invertebrata dan masuk dalam kelas
Artropoda.
Habitat
Daerah sedang dan beriklim tropis, jika siang hari ia akn bersembunyi di dalam liang tanah.
Berkembang biak dengan cara bertelur dimana ketika betinanya sudah meletakkan telur di
tanah maka hewan ini akan mati. Bernafas dengan trakea, dan termasuk binatang di kelas
herbivora karena makanannya adalah protein dalam pohon yang dinaunginya. Ia menghisap
air dan menyerap protein tinggi dari pohon inangnya.
Bersuara merdu
Fakta Menarik
Tonggeret memang memiliki suara merdu, namun sebaiknya kawan sumber segera
menyembuhkan pohon yang dinaungi oleh tonggeret dikarenakan pohon tersebut
tidak akan bisa berbuah atau menghasilkan tunas baru kembali.
Bagian-bagian serangga
Keterangan Gambar :
1
2
3
Phylum : Arthopoda
Genus : Neotibicen
Keterangan Gambar :
a. Alat mulut
b. Mata Fusat
c. Thorax
d. Sayap
e. Abdomen
f. Kaki belakang
g. Kaki tengah
h. Kaki depan
Phylum : Arthropoda
Classis: Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo: Hemiptera
Familia : Alydidae
Genus: Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa acuta
Tipe mulut: penggigit-pengunyah
Tipe metamorfosis : metamorfosis sederhana
Salah satu hama yang dapat menjadi kendala dalam produksi padi ialah Walang sangit
Leptocorisa spp. (Hemiptera : Coreidae) merupakan hama utama dari kelompok kepik
(Hemiptera) yang merusak tanaman padi di Indonesia. Hama ini merusak dengan cara
mengisap bulir buah padi pada fase matang susu sehingga bulir menjadi hampa. Hama ini
bukan saja dapat menurunkan hasil tetapi juga menurunkan kualitas gabah seperti bintik-
bintik coklat pada gabah akibat isapan cairan dari hama tersebut. Serangan berat dapat
menurunkan produksi hingga tidak dapat di panen.
Hama ini juga memiliki kemampuan penyebaran yang tinggi, sehingga mampu
berpindah ke pertanaman padi lain yang mulai memasuki fase matang susu, akibatnya
sebaran serangan akan semakin luas. Selain itu, walang sangit mempunyai kemampuan
menghasilkan telur lebih dari 100 butir/betina.
Siklus hidup walang sangit lebih kurang 3556 hari dan mampu bertelur 200-300
butir per induk. Kemampuan bertelur yang tinggi ini dapat menyebabkan peningkatan
populasiwalang sangit dengan cepat di pertanaman padi. Walang sangit bertelur pada
permukaan daun bagian atas padi dan rumput - rumputan lainnya secara berkelompok dalam
satu sampai dua baris. Telur bewarna hitam, berbentuk segi enam dan pipih. Satu kelompok
telur terdiri dari 1-21 butir dan lama periode telur rata-rata 5,2 hari
Sumber : jurnal fika dkk. 2015. Efektivitas Kombinasi Filtrat Daun Tembakau (Nicotiana
tabacum ) dan Filtrat Daun Paitan(Thitonia diversifolia) sebagai Pestisida Nabati Hama
Walang Sangit(Leptocorisa oratorius)pada Tanaman Padi. LenteraBio Vol. 4No. 1,Januari
2015:2531
http://repository.uin-suska.ac.id/2670/1/2013_%28201370PTN.pdf
29. Wereng Hijau (Nephotettix virescens Distant)
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Sumber :
http://lolittungro.litbang.perta
nian.go.id
Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
Filum : Arthropoda
Genus : Nephotettix
Spesies : Nephotettix virescens Distant
Tipe alat mulut : Penghisap
Tipe metamorfosis : Metamorfosis sebagian (hemimetabola)
2. Nimfa
Nimfa N. virescens terdiri atas 5 instar yang berlangsung keseluruhannya selama
13-18 hari. Nimfa muda berwarna putih kekuningan.Setelah berganti kulit warnanya
menjadi kuning atau hijau kekuningan hingga hijau terang. Setiap kali akan berganti kulit
nimfa tidak aktif dan tetap pada tempatnya. Nimfa dari telur yang menetas akan segera
bergerak menuju ke bagian atas tanaman dan berkumpul pada bagian bawah daun tua.
Pada instar ke-2 dan seterusnya nimfa-nimfa tersebut merata pada daun padi. Pada
tanaman yang layu nimfa berkumpul pada bagian pangkal pelepah daun.
3. Imago
Wereng hijau yang baru menjadi dewasa berwarna kekuning-kuningan.Warna
tersebut secara bertahap berubah menjadi hijau kekuning-kuningan yang akhirnya berubah
menjadi hijau dalam waktu 3 jam. Wereng hijau menjadi dewasa pada waktu pagi.
Imago jantan dan betina dapat hidup sampai 20 hari. Imago wereng hijau mempunyai
tanda pada sayap bagian bawah yang lebih hitam dibanding dengan yang lain. Wereng
hijau betina dapat menghasilkan telur sampai 300 butir. Produksi telur wereng hijau yang
tertinggi terjadi pada suhu antara 29- 33 C. Pada suhu 20 C imago betina mati sebelum
bertelur, sedangkan pada suhu 35 C produksi telur rata-rata rendah karena masa imago
leih pendek pada suhu itu.
Bioekologi
Umumnya ditemukan pada padi sawah irigasi dan tadah hujan, tidak pada padi
gogo.
Jarang menimbulkan kerusakan.
Merupakan vektor virus tungro.
Populasi hanya meningkat pd saat tanam hingga pembentukan malai.
Siklus hidup 23 30 hari.
Serangga dewasa berukuran panjang 3 5 mm.
Berwarna hijau cerah dengan gambaran hitam bervariasi.
Telur diletakan didalam tulang daun pada daun bendera atau pelepah daun.
Sumber ; http://ruangpertanian.blogspot.co.id/2014/05/wereng-hijau-nephotettix-
virescens.html
Bagian-Bagian
Sumber http://naturalhistory.museumwales.ac.uk/vectors/hemiptera.php