Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ORDO DIPTERA

2.1 Ordo Diptera


Ordo Diptera adalah ordo yang besar, diperkirakan mencakup 240.000 spesies
nyamuk, lalat, ngengat, agas, dan lain-lain, meskipun hanya kurang dari setengahnya
(sekitar 120.000 spesies) yang telah dideskripsikan. Diptera adalah salah satu ordo
serangga yang memiliki peranan sangat penting, baik dari segi ekologis maupun
kepentingan manusia (medis dan ekonomi). Diptera juga serangga yang hanya
mempunyai sepasang sayap depan, sebab sayap belakang telah berubah bentuk menjadi
bulatan (halter).
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap
darah, predator dan parasitoid. Salah satu jenis serangga Ordo Diptera yang paling
banyak ditejumpai dan dengan perbedaan yang jelas dengan ordo serangga lainnya adalah
Lalat. Diptera memiliki mata faset yang besar jika dibanding tubuhnya. Antenanya bisa
pendek (Brachycera) maupun panjang (Nematocera).
A. Macam-Macam Diptera
Berdasarkan tipe antena, dibagi menjadi 3 subordo:
1. Nematocera : Antena beruar-ruas
2. Bracyptera : Antena bertipe stylate
3. Cyclorrapha : Antena aristate
B. Nama, Sayap, Tipe Mulut dan Siklus Hidup
a. Nama

No Nama Bahasa keterangan


1 Ordo Diptera Yunani
2 Musca domestica Ilmiah /Latin Nama lalat rumah
3 Lalat Indonesia Salah satu diptera
4 Tinebon Lani Nama lalat

Ordo diptera berasal dari Bahasa Yunani di berarti dua dan ptera berarti sayap.
Nama latinnya adalah Musca domestica, Bahasa Indonesianya yaitu Lalat.
b. Sayap
Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap
belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter.
c. Tipe Mulut
Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe
penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu:
 Bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
 Bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
 Bagian ujung yang berupa spon disebut labellum.
d. Siklus Hidup
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa
dan dewasa.

1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali
bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam. Pada
suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C) (Depkes, diakses 2013).
2. Fase Larva
Tingkat I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm,
berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan,
setelah 1-4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II.
Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai beberapa hari
maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.
Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3
sampai 9 hari. Larva mencari tempat dengan temperatur yang disenangi, dengan
berpindah-pindah tempat (Anonim, 2008).
3. Fase Pupa atau Kepompong
Jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Stadium ini
berlangsung 3 sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran
bagian anterior akan keluar lalat muda (Anonim, 2008).
4. Lalat Dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam dan setelah itu
siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2–4 minggu (Anonim,
2008).
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari lalat dewasa
panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi
normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada
umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga)
bulan. Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan
terbang jauh mencapai 1 kilometer (Depkes, diakses 2013).
C. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthoropoda
Kelas : Insecta
Sub Kelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Superordo : Endopterygota
Ordo : Diptera
Keterangan gambar:
A. Tarsus
B. Antena
C. Torax
D. Mata
E. Sayap
D. Peranan Serangga Bagi Pertanian
Serangga merupakan kelompok makhluk hidup yang memiliki jumlah spesies
terbanyak. Beberapa anggota dari serangga memiliki peranan positif maupun negatif di
bidang pertanian dan kehidupan. Peran negatif serangga dibidang pertanian dan
kehidupan adalah sebagai pemakan tumbuhan budidaya, sebagai vektor penyebab
penyakit pada tanaman, dan sebagai penyebab penyakit pada manusia. Peran positif
serangga adalah sebagai polinator atau penyerbuk, sebagai dekomposer atau pengurai,
sebagai predator atau parasitoid (musuh alami), sebagai bioindikator lingkungan, sebagai
penghasil bahan-bahan berguna dan bermanfaat juga dalam bidang kesehatan (madu).
Jenis serangga ordo diptera yang sering merusak tanaman:
 Lalat bibit kedelao (Agromyza phaseoli tryon)
 Lalat buah (Bactrocera spp.)
 Lalat penggerak batang padi (Atherigona exigua)
 Lalat bibit padi (Hydrellia philippina)
 Hama ganjur (Orseolia oryzae Wood Mason)
E. Cara Pengendalian
 Pengaturan tanam lebih awal sehingga pada saat kelembaban tinggi tanaman sudah
masuk fase generative.
 Jarak tanaman renggang 25x30 cm dengan jumlah bibit 2-3 bibit.
 Penyiangan perlu dilakukan untuk menekan perkembangan hama ganjur.
 Tanam varietas tahan seperti Ciliwung dan Asahan.
 Secara mekanik, pengendalian dilakukan dengan mencabut tanaman yang terserang
(eradikasi).
 Memasang lampu perangkap untuk menangkap ganjur dewasa.
 Bila terjadi serangan berat gunakan insektisida sistematik.
F. Ordo diptera sebagai predator :
Lalat apung (lalat bunga) Hover flies of flower flies
Ciri umum:
 Pemangsa kutu daun dan serangga lain yang efektif.
 Lalat melayang-melayang tanpa bergerak, seperti mengapung di udara.
 Bentuknya seperti tawon kurus dan kecil.
 Belang-belang yang ada pada tubuhnya merupakan samara dan pelindung.
G. Ordo diptera sebagai herbivora :
Hama ganjur (Orseolia oryzae wood mason)
Ciri-ciri :
 Telor
Lonjong, berwarna putih bening sampai oren, Panjang 0,5 mm dan lebar 0,2mm.
 Larva
Berwarna oren, Panjang 1,3 mm, larva merayap menuju titik tumbuh melalui celah
diantara jaringan titik tumbuh dan larva masuk dengan membentuk rongga.
 Pupa
Berwarna pucat dan pada saat menjelang imago berwarna merah jingga, terdapat duri-
duri, Panjang pupa sekitar 2,5 mm, pra pupa bergerak menuju kearah ujung puru
dengan menggunakan deretan duri pada tubuhnya.
 Imago
Berwarna merah cerah/merah kusam,ukuran sebesar nyamuk. Memiliki siklus hidup
26-35 hari, aktif malam hari dan tertarik pada cahaya lampu, hidup dengan menghisap
embun yang terdapat pada permukaan daun, serangga ini menyerang tanaman pada
masa vegetative (yang mengakibatkan daun gugur dan tidak mengkasilkan malai,
serangga dewasa muncul pada awal musim hujan.

SUMBER:

Jurnal Media Pertanian Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 18 – 28; Diakses 01 Mei 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Lalat; Diakses tanggal 01 Mei 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Diptera; Diakses tanggal 01 Mei 2023
https://haeryn.wordpress.com/2012/04/07/sepuluh-ordo-pada-filum-insecta-danhubungannya-
dengan-tumbuhan/; Diakses tanggal 01 Mei 2023
https://www.slideshare.net/hnistiq/diptera-49896998; Diakses tanggal 01 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai