Pendahuluan
Vektor adalah hewan avertebrata yang bertindak sebagai penular penyebab
penyakit (agen) dari host pejamu yang sakit ke pejamu lain yang rentan. Vektor
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu vektor mekanik dan vektor biologik. Vektor
·mekanik yaitu hewan avertebrata yang menularkan penyakit tanpa agen tersebut
mengalami perubahan, sedangkan dalam vektor biologik agen mengalami
perkembangbiakan atau pertumbuhan dari satu tahap ke tahap yang lebih lanjue.
Contoh Aedes aegypti bertindak sebagai vektor demam berdarah. Timmreck (2004)
menyebutkan bahwa vektor adalah setiap makhluk hidup selain manusia yang
membawa penyakit (carrier) yang menyebarkan dan menjalani proses penularan
penyakit, misalnya lalat, kutu, nyamuk, hewan kecil seperti mencit, tikus, atau hewan
pengerat lain. Vektor menyebarkan agen dari manusia atau hewan yang terinfeksi ke
manusia atau hewan lain yang rentan melalui kotoran, gigitan, dan cairan tubuhnya,
atau secara tidak langsung melalui kontaminasi pada makanan.
Vektor adalah parasit arthropoda dan siput air yang berfungsi sebagai penular
penyakit baik pada manusia maupun hewan. Ada beberapa jenis vektor dilihat dari
cara kerjanya sebagai penular penyakit. Keberadaan vektor ini sangat penting karena
kalau tidak ada vektor maka penyakit tersebut juga tidak akan menyebar (Soulsby
dalam Beriajaya).
Arthropoda sebagai penular berarti arthropoda sebagai media yang membawa agent
penyakit dan menularkannya kepada inang (host). Vektor dikategorikan atas 2
a Vektor Mekanik
Vektor mekanik merupakan vektor yang membawa agent penyakit dan
menularkannya kepada inang melalui kaki-kakinya ataupun seluruh bagian luar
tubuhnya dimana agent penyakitnya tidak mengalami perubahan bentuk maupun
jumlah dalam tubuh vektor. Arthropoda yang termasuk ke dalam vektor mekanik
antara lain kecoa dan lalat.
b Vektor Biologi
Vektor biologi merupakan vektor yang membawa agent penyakit dimana agent
penyakitnya mengalami perubahan bentuk dan jumlah dalam tubuh vektor.
dan ketenangan.
Adult house fly, Musca domestica Linnaeus
Sumber: http://www.entnemdept.ufl.edu
A. Tarsus
B. Antena
C. Torax
D. Mata
E. Sayap
B. Karakteristik
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-
abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata lalat betina
mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Antenanya terdiri atas 3 ruas,
ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu pada bagian atas dan
bawah. Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang menjulur digunakan
untuk menusuk dan menghisap makanan berupa cairan atau sedikit lembek. Bagian
ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan
saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap. Sayapnya
mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap
mendekati garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan
merupakan pembeda dengan Musca jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini
ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang bantalan disebut pulvilus yang
berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut memungkinkan lalat menempel atau
mengambil kotoran pada permukaan halus kotoran ketika hinggap di sampah dan
tempat kotor lainnya (Anonim, 2012).
Tubuh Musca domestica terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala
dengan sepasang antena, thoraks dan abdomen. Kepala Musca domestica relatif besar
dengan dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah untuk lalat jantan, sedang
lalat betina dua mata majemuk terpisahkan oleh ruang muka. Tipe mulut lalat adalah
sponging, disesuaikan dengan jenis makanannya yang berupa cairan. Bagian mulut
lalat digunakan sebagai alat penghisap makanan yang disebut dengan labium. Pada
ujung labium terdapat labella yang menghubungkan antara labium dengan rongga
tubuh (haemocoele).
C. Siklus Hidup
Fertilisasi dan oviposisi Musca domestica berlangsung beberapa hari setelah
lalat muda keluar dari pupa dan menjadi lalat dewasa. Lalat betina dapat
menghasilkan 100-150 butir telur dalam tiap kelompok pada setiap kali peneluran
dan biasanya lalat betina bertelur dalam empat kelompok. Telur diletakkan pada
feses segar atau tempat yang mengandung bahan organik yang membusuk. Secara
(Anonim, 2012)
1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya.
Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam
waktu 8–16 jam. Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13
º C) (Depkes, diakses 2017).
Adult and eggs of the house fly, Musca domestica Linnaeus
Sumber: http://www.entnemdept.ufl.edu
Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai beberapa
hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.
Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3
sampai 9 hari. Larva mencari tempat dengan temperatur yang disenangi, dengan
berpindah-pindah tempat (Anonim, 2008).
4. Lalat Dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam dan setelah itu
siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2 – 4 minggu
(Anonim, 2008).
Adult house fly, Musca domestica Linnaeus
Sumber: http://www.entnemdept.ufl.edu
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari. Lalat
dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap
hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi,
pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur
lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk
biasa sampai 3 (tiga) bulan. Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin,
tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer (Depkes, diakses
2017).
Waktu yang dibutuhkan dalam proses metamorfosis lalat mulai dari telur
sampai bentuk lalat dewasa bervariasi pada berbagai belahan di bumi yang
tergantung oleh temperatur dan faktor lain. Waktu metamorfosis lalat bervariasi
sekitar rata-rata 44,8 hari pada suhu lingkungan 16°C sampai dengan rata-rata 10,4
hari pada suhu 30°C.
Siklus lengkap menjadi lalat dewasa dapat berlangsung kira-kira delapan
hari pada temperatur 33-35ºC sehingga sejumlah generasi berkembang pada
musim panas (8). Menurut Sukarsih (1989), perkembangan lalat mulai telur
sampai dewasa pada suhu 20oC butuh waktu 26,2 hari sedangkan pada suhu 35oC
waktu yang dibutuhkan hanya 9,6 hari.
1 Enterobacter aerogenes + +
2 Eschericia coli + +
3 Proteus sp. + +
4 Bacillus sp. + +
5 Serratia marcescens + +
Keterangan:
+ = Ada
- = Tidak ada
Pada penelitian ini ditemukan lima jenis bakteri yang terdapat pada per-
mukaan luar tubuh lalat M. domestica dan C. megacephala yang terdiri dari empat
jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes, Escherichia coli,
Proteus sp. dan Serratia marcescens serta satu jenis bakteri basil dari genus Bacillus
2. Escherichia coli
Pada Media Nutrien Agar koloni terlihat tidak berwarna, bulat sedang,
smooth. Pada media Mac Conkey Agar ukuran koloni rata-rata 1 mm,
sedikit cembung, smooth, berwarna merah karena memfermentasi laktosa.
Berdasarkan hasil identifikasi dengan TSIA dan tes biokimia deretan IMVICMU
ditandai dengan hasil tes yaitu, TSIA A/A/-, Sulfur (-), Motility (+), Indol
positif (+), Voges Proskauer (-), Cimon Sitrat (-), MR positif (+), dan Urease
negatif (-), Mannit (+) dan Sukrosa (+).
3. Proteus sp.
Pada Nutrien Agar koloni bulat, smooth, tidak berwarna, ada yang menyebar.
Pada Mac Conkey Agar koloni terlihat bulat, berwarna merah muda, tidak
memfermentasi laktosa. Berdasarkan hasil identifikasi dengan TSIA dan tes
biokimia deretan IMVICMU ditandai dengan hasil tes yaitu, TSIA A/K/+, Sulfur
(+), Motility (+), Indol (-), Voges Proskauer (-), Simon Citrat (+), Metyl Red
positif (+), Urease positif (+), Mannit (+) dan laktosa (+) seperti terlihat pada
(Lampiran 5). Proteus dapat ditemukan di dalam air, tanah dan bahan-bahan
yang terkontaminasi oleh feses manusia.
4. Bacillus sp.
Pada media Nutrien Agar koloni besar terlihat menyebar, tepinya tidak rata.
Dengan melakukan pewarnaan Gram dapat diidentifikasi bahwa ditemukan
bakteri Bacillus sp. pada tubuh lalat M. domestica dan C. megacephala
dengan ciri-ciri morfologi bakteri berbentuk batang besar persegi (tongkat),
bersifat Gram (+). Setelah dilakukan pewarnaan spora ditemukan adanya
endospora. Hasil uji tes katalase untuk bakteri Bacillus sp. menunjukkan
bahwa katalase (+).
5. Serratia marcescens
Pada media Mac Conkey agar terlihat koloni bakteri bulat, menyebar dan
berwarna merah. Berdasarkan hasil identifikasi dengan memakai metoda KIT
API 20 E didapatkan bahwa jenis bakteri yang ditemukan adalah Serratia
marcescens dengan ketepatan hasil 97%.
Frekuensi bakteri yang disebarkan oleh lalat M. domestica pada TPA Lubuk
Minturun Padang adalah E.coli 25% dan Bacillus sp 25% dan menempati angka
tertinggi, sedangkan jenis bakteri lain (E. aerogenes, S. marcescens dan Proteus sp)
dengan frekuensi masing-masing 16,67% (Suraini, 2011: 8-10).
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui di sekitar
lingkungan tempat tinggal kita. Hingga kini tercatat lebih dari 4.500 spesies kecoa
telah diidentifikasi. Bagi manusia, kecoa merupakan salah satu serangga yang
berbahaya, karena beberapa spesies kecoa diketahui dapat menularkan penyakit pada
manusia seperti TBC, tifus, asma, kolera, dan hepatitis (Depkes, 2012).
Periplaneta americana alias kecoa amerika merupakan hewan yang familiar
karena seringnya hewan ini terlihat berseliweran di rumah & tempat-tempat kotor
semisal timbunan sampah. Dikombinasikan dengan penampilannya yang terkesan
menjijikan & kebiasaannya meninggalkan bau yang tidak sedap, kecoa pun menjadi
salah satu musuh bebuyutan manusia di rumah-rumah. Ada beberapa spesies kecoa
yang lazim terlihat di pemukiman manusia yakni kecoa Jerman (Blattella
germanica), kecoa Oriental (Blatta orientalis), dan kecoa Australia (Periplaneta
australasiae).
Kecoa Amerika adalah hewan omnivora alias pemakan segala. Di alam liar,
makanan favorit kecoa adalah sampah organik semisal bangkai hewan & buah yang
membusuk. Ketika habitat liarnya berubah menjadi pemukiman manusia, kecoa pun
ikut beradaptasi & bertahan hidup dengan cara mengkonsumsi sisa-sisa makanan
manusia & benda-benda berunsur kanji semisal lem. Selain bisa hidup dengan
makanan apapun yang tersedia, kecoa juga bisa hidup tanpa makanan selama sebulan
& tanpa air selama lebih dari seminggu! Kecoa juga dikenal sebagai perantara
penyakit berbahaya semisal tifus karena ketika sedang mencari makan di tempat-
tempat kotor, ada bakteri yang secara tidak sengaja menempel & ikut terbawa ke
manapun kecoa pergi.
A. Taksonomi
Taksonomi Periplaneta americana menurut Soedarto (1991) adalah:
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Orthoptera
Famili : Blattidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
Kecoa adalah salah satu serangga yang termasuk dalam ordo Orthoptera.
Famili Blattidae merupakan satu-satunya anggota dari ordo Orthoptera yang paling
sering dijumpai. Di Indonesia, Blattidae lebih dikenal dengan nama kecoa atau lipas
(cockroach) yang menjadi serangga pengganggu di rumah sakit. Kecoa mempunyai
peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit yaitu sebagai vektor mekanik
bagi beberapa mikroorganisme pathogen, sebagai inang perantara bagi beberapa
spesies cacing dan menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis,
gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata.
Periplaneta americana atau yang lebih dikenal dengan kecoa amerika
berwarna merah gelap dengan noda kuning pada dorsum dan panjang tubuh kira-kira
4 cm. Kecoa amerika memiliki dua pasang sayap, tiga pasang kaki, sepasang sungut
dan serci (Budipedia, 2013)
B. Morfologi
Tubuh periplaneta americana terbagi menjadi tiga bagian dari anterior ke
posterior ialah caput, thorax, dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antena dan
mata, lalu caput menyempit untuk selanjutnya membentuk leher yang pendek dan
sempit. Bagian tengah adalah thorax, terdiri atas tiga segmen yang dilengkapi dengan
tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Bagian paling posterior adalah abdomen
C. Siklus hidup
Periplaneta americana mengalami metamorfosis tidak sempurna yang berarti
serangga ini hanya mengalami tiga tahap yang berbeda yaitu stadium telur, stadium
nympa, kemudian stadium dewasa. Lamanya waktu dari masing-masing stadium ini
berbeda-beda. Bentuk dan sifat-sifat dari ketiga stadium tersebut berbeda satu sama
lainnya.
Sesudah melakukan perkawinan, kecoa betina akan mengeluarkan kapsul
bernama "ooteka" (ootheca) yang berisi telur berjumlah 16 butir. Kecoa betina bisa
memproduksi 1 ooteka per minggunya, di mana ooteka tersebut biasanya diberi
cairan khusus yang lengket dari mulut betina supaya ooteka yang dikeluarkannya
tidak berpindah tempat. Kecoa betina juga bisa bertelur tanpa melakukan perkawinan
(partenogenesis), namun telur-telur yang dikeluarkan biasanya hanya sedikit yang
bisa menetas.
Periplaneta americana mengalami siklus hidup yang tidak lengkap yang terdiri dari
1. Stadium telur
Telur-telur kecoa ini terdapat dalam suatu kapsul yang disebut ootheca,
bentuknya seperti kacang merah, bagian dalam terbelah jadi dua oleh dinding
penyekat yang mana terdiri atas ruang yang berisi sebutir telur. Ootheca ini
selalu dibawa kemana-mana oleh kecoa betina yang kelihatan pada abdomennya.
Setelah satu atau beberapa hari, oothea ini diletakkan pada tempat tertentu.
Jumlah telur dalam ootheca 16 butir. Seumur hidupnya, seekor betina dapat
meletakkan 58 buah ootheca. Telur akan menetas setelah 15-59 hari,
mengeluarkan nympa.
D. Pola hidup
Kecoa kebanyakkan terdapat di daerah tropis yang kemudian menyebar ke
daerah sub tropis atau sampai ke daerah dingin. Kecoa banyak di temukan di rumah,
vegetasi, sampah dan tanah. Karakteristik tempat yang disukai kecoa sebagai tempat
tinggalnya antara lain yang banyak terdapat bahan organik seperti makanan, kertas,
tekstil, wool, darah dan bahan berlemak. Tempat yang lembab, seperti kamar mandi,
WC, tempat cucian, alat dapur, dan alat makan minum, serta tempat gelap dan redup.
Keberadaan kecoa menunjukkan bahwa sanitasi yang kurang baik (Srisahani,
1999; Maurice, 2010). Kebiasaan hidup kecoa adalah tinggal secara berkelompok.
Aktivitas makan dilakukan pada malam hari dan siang hari bersembunyi di celah –
celah dinding, bingkai dinding, lemari, kamar mandi, selokan, televisi, radio, dan alat
elektronik lainnya. Kecoa merupakan serangga omnivora yang memakan semua jenis
makanan yang dikonsumsi manusia, terutama yang banyak mengandung gula dan
lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji – bijian, coklat (Herma, 2010), makanan
yang mengandung gula, protein, dan kadar air tinggi, serta memiliki bau yang
menyengat seperti hasil fermentasi (Winarno, 2001).
1. Tempat perindukan atau berbiak
Periplaneta americana menyukai tempat yang gelap dan lembab, seperti dapur,
tempat penyimpanan makanan, ruang makan, kamar mandi/WC, gudang, tempat
sampah, selokan, kandang binatang.
Sebagian besar berkembang biak pada iklim yang dingin, Periplaneta americana
dengan bebasnya meninggalkan bangunan ketika tropis dan keadaan temperatur
yang hangat; mereka berpindah dari gedung ke gedung melalui saluran-saluran
air kotor, tangki septik, kakus umum, dan tempat sampah.
2. Kebiasaan makan
Periplaneta americana makan makanan yang bervariasi, yang mengandung zat
tepung dan gula merupakan pilihannya. Periplaneta americana akan menghisap
keju, menggigit keju, daging, kue kering, bulir padi, gula, coklat yang manis.
Kenyataannya Periplaneta americana juga suka memakan bahan yang bukan
merupakan makanan bagi manusia, seperti pinggiran buku, bagian dalam tapak
sepatu, serangga mati, kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang, darah
segar maupun kering, kotoran badan, dahak, serta jempol dan jari kaki bayi
ataupun manusia yang sedang tidur maupun pingsan.
Selain itu, manusia bernafas melalui hidung dan mulut, dimana otak
mengontrol sistem pernafasan, maka bernafas juga akan berhenti. Ditambah lagi,
manusia tidak dapat makan tanpa kepala. Sedangkan kecoak tidak memiliki tekanan
darah seperti manusia. Mereka juga tidak punya jaringan pembuluh darah untuk
dilalui darah. Mereka punya sistem peredaran darah terbuka dimana distribusi darah
ke seluruh tubuh tidak selalu melewati pembuluh darah. Darah bisa secara langsung
menuju ke jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.
Meski tanpa kepala, kecoak tetap bisa bernafas melalui spirakel, lubang
ventilasi kecil di bagian-bagian tubuhnya. Sistem pernafasan kecoak tidak dikontrol
oleh otak dan oksigen tak diangkut oleh darah. Lubang spirakel itu langsung menuju
ke jaringan tubuh melalui serangkaian tabung yang disebut trakea.
Para peneliti kemudian menghitung jumlah telur yang dihasilkan dari masing-
masing kondisi serta berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi kecoak betina untuk
bertelur. Peneliti menemukan, jika terus sendiri kecoak yang belum pernah kawin
akan bertelur secara aseksual rata-rata setelah 13 hari. Namun kecoak betina yang
disimpan dalam satu tempat dengan kelompok kecoak betina lain akan melakukan
partogenesis secara signifikan. Mereka akan bertelur rata-rata dalam 10 hari.
Sementara kecoak betina yang ditempatkan dengan kecoak jantan yang telah
disteril ternyata menunda proses bertelur dibandingkan jika mereka ditempatkan
dalam wadah berisi kecoak betina. Peneliti percaya bahwa betina melakukan
sinkronisasi partenogenesis untuk memaksimalkan jumlah keturunan yang bertahan
hidup. "Partogenesis dapat menjadi strategi yang berguna untuk menghasilkan
sejumlah keturunan berkelamin betina dengan cepat serta segera menjajah habitat
baru," tulis peneliti dalam jurnal ilmiah yang terbit 13 Maret yang lalu seperti dikutip
dari Daily Mail, Senin (27/3/2017).
Tempat-tempat yang gelap seperti gudang & kolong lemari sebaiknya juga
dibersihkan secara berkala karena tempat-tempat macam itu biasa digunakan kecoa
untuk bersembunyi & berkembang biak.Kalaupun kecoa sudah terlanjur menetap di
dalam rumah, kecoa masih bisa dibunuh dengan memakai racun serangga & jebakan.
Membiarkan hewan-hewan kecil pemakan kecoa seperti cicak, kelabang, & tawon
soliter untuk berkeliaran di dalam rumah juga bisa menjadi cara untuk memberantas
kecoa secara alamiah. Secara singkat, kunci untuk membasmi kecoa di dalam rumah
adalah dengan cara membuat rumah menjadi sebersih mungkin sehingga kecoa
menjadi enggan untuk tinggal berlama-lama di dalamnya.
Salah satu cara yang paling mudah untuk membunuh kecoa dengan
semprotan anti kecoa atau racun racun kecoa. Meskipun tidak 100% berhasil, namun
cara ini di anggap paling ampuh dan efektif. Sebab anda tidak perlu membunuh
kecoa, sehingga terhindarkan dari cacing pendek, halus, dan lembut yang bisa
mengganggu sistem tubuh.
Jika memang tidak sengaja membunuh kecoa hingga sampai telur, cacing,
dan bakteri yang ada di tubuh kecoa itu keluar, maka segera lakukan langkah
pencegahan. Hal ini berupaya agar bagian bagian jelek tersebut tidak masuk kedalam
tubuh manusia. Dengan membersihkan bekas kecoa tadi mati. Bisa menggunakan
desinfektan atau alkohol. Kemudian segera mencuci tangan dan kaki untuk berjaga
jaga jika kecoa tadi tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.
Kecoak tidak memiliki tekanan darah seperti manusia. Mereka juga tidak
punya jaringan pembuluh darah untuk dilalui darah. Mereka punya sistem
peredaran darah terbuka dimana distribusi darah ke seluruh tubuh tidak selalu
melewati pembuluh darah. Darah bisa secara langsung menuju ke jaringan tubuh
tanpa melalui pembuluh.
Merupakan hewan poikiloterm atau berdarah dingin, menambah satu keuntungan lagi
bagi kecoak. Mereka membutuhkan jauh lebih sedikit makanan dibanding manusia.
Seekor kecoak bisa bertahan hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu
sampai cadangan makanan dalam tubuhnya habis.
Oleh sebab itu kecoak bisa hidup cukup lama meski tanpa kepala kecuali jika
langsung menginjaknya.
Ketika cacing halus, lembut, dan pendek tadi berada di luar lingkungan atau di
luar tubuh kecoa yang sudah mati, ia akan pergi. Tentu saja pergi keluar, untuk
VEKTOR PENYAKIT MEKANIK 29
mencari induk atau inang yang baru. Cacing ini bisa tetap hidup berada di luar
lingkungan. Jika ia menemukan kaki anda bergerak bebas di tanah, maka
kemungkinan cacing bisa masuk ke tubuh melalui pori pori kulit kaki anda.
Cacing halus, lembut, dan pendek tadi jika masuk ke dalam tubuh bisa
mengganggu kestabilan tubuh anda. cacing yang masuk tadi berperan sebagai
benda asing. Sehingga mengganggu sistem tubuh.
Cacing ini sangat menyukai bentuk tubuh manusia. Ia akan sangat tertarik pada
bagian tubuh atau kulit yang terbuka. Menjadi sasaran empuk jika anda sedang
mengalami luka pada bagian kaki. Entah luka terbuka biasa atau luka bakar.
Maka cacing akan masuk lewat situ, dan bersarang di sana. Hal ini bisa
memperlama penyembuhan penyakit kulit anda.
Kecoa yang matimaka yang ada di seluruh tubuhnya akan keluar. Tidak hanya
cacing saja, namun juga bakteri, virus, dan jamur. Karena mahluk ini sangat
kecil, maka ada kemungkinan puladi bawa oleh angin. Oleh sebab itu bisa
terbang dan menyebar ke seluruh makanan anda. akan sangat berbahaya jika
sampai tertelan dan masuk ke dalam perut anda. itulah mengapa anda harus
berhati hati.
Kasus penyakit kaki yang di sebabkan oleh kecoa memang belum menyebar
sampai Indonesia. Namun hal ini sudah banyak kasus terjadi di daerah Afrika
sana. Banyak penduduknya yang salah dalam membunuh kecoa. Akhirnya satu
kakinya terdapat infeksi karena cacing yang ada di dalam tubuh kecoa masuk ke
dalam tubuh manusia.
f. Merusak mata
Cacing yang ada di luar tubuh kecoa tadi bisa masuk ke dalam tubuh melalui
berbagai cara. Selain dengan melalui bagian kulit yang terbuka, juga bisa
melalui mata. maka ketika kecoa masuk ke dalam mata, akan terlihat merah
seluruh mata anda. lalu ada serabut serabut putih halus yang menyembul ke luar.
Itulah cacing yang sudah mendapatkan inang atau induk barunya. Yakni berada
di dalam mata anda. itulah mengapa anda sanagt di wanti wanti untuk selalu
berhati hati ketika hendak membunuh kecoa. Bahkan di anjurkan hanya dengan
menggunakan toksin atau racun saja.
A. Taksonomi
Tikus adalah binatang yang termasuk dalam ordo rodentia, sub ordo
Myormorpha, family muridae. family muridae ini merupakan family yang dominan
dari ordo rodentia karena mempunyai daya reproduksi yang tinggi, pemakan segala
macam makanan (omnivorous) dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
diciptakan manusia. jenis tikus yang sering ditemukan dihabitat rumah dan ladang
adalah jenis rattus dan mus.
B. Jenis-jenis Tikus
1. Tikus Rumah (Rattus tanezumi)
Tikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ujung ekor 220-370 mm,
ekor 101-180 mm, kaki belakang 20-39 mm, ukuran telinga 13-23 mm,
sedangkan rumus mamae 2+3=10. Warna rambut badan atas coklat tua dan
rambut badan bawah (perut) coklat tua kelabu. Yang terrnasuk dalam jenis tikus
rumah (rattus rattus) yaitu tikus atap (roof rat), tikus kapal (ship rat), dan black
rat. Jika dilihat dari jarak kedekatan hubungan antara aktifitas tikus dengan
manusia, tikus rumah merupakan jenis domestik, yaitu aktifitas dilakukan di
dalam rumah manusia atau disebut juga tikus komensal (comensal rodent) atau
synanthropic.
Tikus rurnah merupakan binatang arboreal dan pemanjat ulung . Kemampuan
memanjat tembok kasar dan turun dengan kepala dibawab sangat lihai, dan hila
jatuh dari ketinggian 5,5 meter tidak akan menirnbulkan luka yang berarti bagi
tikus. Makanan yang dibutuhkan seekor tikus dalam sehari sebanyak 10- 15%
dari berat badannya. Perilaku makan tikus dengan memegang makanan dengan
kedua kaki depan, dan kebiasaan mencicipi makanan untuk menunggu reaksi
makanan tersebut dalam perutnya. Hal ini perlu diperhatikan apabila kita
memberantas tikus dengan racun. Tikus mempunyai kebiasaan mencari makan
dua kali sehari yaitu pada 1-2 jam setelah matahari tenggelam dan pada l-2 jam
sebelum fajar.
C. Morfologi
Tikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ujung ekor 220-370 mm,
ekor 101-180 mm, kaki belakang 20-39 mm, ukuran telinga 13-23 mm, sedangkan
rumus mamae 2+3=10. Warna rambut badan atas coklat tua dan rambut badan bawah
(perut) coklat tua kelabu. Yang terrnasuk dalam jenis tikus rumah (rattus rattus) yaitu
tikus atap (roof rat), tikus kapal (ship rat), dan black rat. Jika dilihat dari jarak
kedekatan hubungan antara aktifitas tikus dengan manusia, tikus rumah merupakan
jenis domestik, yaitu aktifitas dilakukan di dalam rumah manusia atau disebut juga
tikus komensal (comensal rodent) atau synanthropic.
Sumber: http://www.
Tikus rurnah merupakan binatang arboreal dan pemanjat ulung . Kemampuan
memanjat tembok kasar dan turun dengan kepala dibawab sangat lihai, dan hila jatuh
dari ketinggian 5,5 meter tidak akan menirnbulkan luka yang berarti bagi tikus.
Makanan yang dibutuhkan seekor tikus dalam sehari sebanyak 10- 15% dari berat
badannya. Perilaku makan tikus dengan memegang makanan dengan kedua kaki
depan, dan kebiasaan mencicipi makanan untuk menunggu reaksi makanan tersebut
dalam perutnya. Hal ini perlu diperhatikan apabila kita memberantas tikus dengan
racun. Tikus mempunyai kebiasaan mencari makan dua kali sehari yaitu pada 1-2
jam setelah matahari tenggelam dan pada l-2 jam sebelum fajar.
Umur tikus rumah rata-rata satu tahun dan mencapai dewasa siap kawin pada
umur 2-3 bulan baik pada tikus jantan maupun betina. Masa bunting selama 21-23
Oris (mulut)
Mulut adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang
sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian
rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung dengan
faring. Selaput lendir mulut ditutupi epithelium yang berlapis-lapis dibawahnya
terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan
pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Bibir
terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi
oleh selaput lendir (mukosa).
Faring (tekak)
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara yang terletak
di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke
dalam trakea. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh epiglottis, yang terdiri
dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan
menutupi laring
Jantung
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung
mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna dan terletak di dalam rongga
dadaserta terbungkus oleh pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni
lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding
jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum pericardia yang berisi cairan
pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi (atrium) dan dua
bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya
darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi
sebagai pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke
bilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem
sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung
(miokardia), yaitu ototserambi, otot bilik, serta serabut otot perangsang dan
penghantar khusus.
Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah
kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru
(dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga,
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah
lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru
adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Hati
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam
proses metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan
dan terletak di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima
makanan terlarut dalam darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus.
Fungsi hati terdiri dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan
yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan dan bahan
racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin, menghasilkan enzim glikogenik
glukosa menjadi glikogen4.Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati
dibentuk dalam sistem retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan
ureum, menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.
Kandung Empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan
sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Kandung
empedu berwarna hijau gelap, warna ini bukan karena warna jaringannya,
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, antrum. Makanan masuk ke
dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang
bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi
menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltic lambung dan getah lambung.
Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal
seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini
karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar
yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang
berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap
kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal
yaitu memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan
kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-
garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan
amoniak.
Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas
dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui
lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses
pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan
penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang
dihasilkan oleh usus.
Fungsi usus halus:
1.Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
2.Menyerap protein dalam bentuk asam amino
3.Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
4.Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makananh
Organ Reproduksi
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoon
(sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat
kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat
kelamin dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Pada
betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan klitoris/kelentit,
sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba fallopii, uterus dan
vagina.
Organ Perkemihan
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar
jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah
dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
G. Sarang Tikus
Sarang yang dibuat biasanya mempunyai lebih dari satu pintu, pintu utama
untuk jalan keluar dan masuk setiap hari, pintu darurat yang digunakan dalam
keadaan yang membahayakan, misalnya pada saat dikerjar oleh predator ataupun
pada saat dilakukan gropyokan, dan pintu yang menuju ke sumber air sebagai
minumnya. Pintu darurat ini disamarkan dengan cara ditutupi dengan daun-
daunan.Selain itu, sarang tikus juga terdiri dari lorong yang berkelok-kelok; semakin
banyak anggota keluarga tikus, semakin panjang lorong yang dib Sarang tikus juga
dilengkapi dengan ruangan/kamar yang difungsikan untuk beranak dan kamar
sebagai gudang tempat meyimpan bahan makanan.
H. Perkembangbiakan
Tikus berkembang biak dengan sangat cepat, tikus menjadi dewasa dalam arti
dapat kawin mulai umur 3 bulan, masa bunting tikus betina sangat singkat, kira-kira
3 minggu. Jumlah anak yang dihasilkan setiap kelahiran berkisar antara 4 – 12 ekor
(rata-rata 6 ekor) tergantung dari jenis dan keadaan makanan di lapangan. Dan
setelah 2-3 hari setelah melahirkan tikus-tikus tersebut sudah siap kawin lagi.
GEJALA
Gejala timbul 2 hingga 8 hari setelah gigitan kutu, jarang melebihi 15 hari. Sebagian
besar penderita mengalami gejala awal yaitu tidak napsu makan, rasa dingin,
berdebar- debar, dan nyeri di daerah selangkangan. Berdasarkan gejala, pes dibagi
menjadi beberapa tipe, yaitu pes tipe kelenjar getah bening, pes tipe infeksi luas, dan
pes tipe paru.
Pes tipe kelenjar getah bening (bubonik)
Pes tipe ini paling sering ditemui (75% dari semua kasus pes). Demam merupakan
gejala awal; suhu dapat mencapai 41oC, disertai gejala lain seperti nyeri otot, nyeri
sendi, nyeri kepala, dan lemas. Segera setelah gejala awal (umumnya dalam 24 jam),
pasien merasakan nyeri dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Pada pes tipe ini, bakteri terutama menginfeksi paru. Infeksi pada paru dapat terjadi
secara primer akibat penularan dari udara atau titik-titik air liur (droplet) penderita
lain, atau secara sekunder dari penyebaran bakteri melalui aliran darah pada tipe
bubonik. Gejala tipe ini adalah kelemahan, nyeri kepala, demam, batuk dan sesak
napas. Batuk umumnya berdahak cair dan disertai darah. Sejak awal dapat terjadi
penurunan kesadaran dan penderita dapat meninggal pada hari keempat sampai
kelima setelah gejala pertama timbul jika tidak diobati.
PENYEBAB
Pes dapat ditemui di seluruh dunia, terutama di benua Afrika. Sebagian besar
penderita pes merupakan penduduk desa, lebih banyak ditemui pada laki – laki, dan
dapat terjadi pada semua umur. Pes disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis.
Bakteri ini pada awalnya menginfeksi kutu. Ketika kutu menggigit tikus, maka tikus
http://www.re-tawon.com/2015/07/kecoa-amerika-serangga-penginvasi-rumah.html (4juli
2017, 5;53 AM)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/rahasia-kecoak-bisa-hidup-tanpa-
kepala (4juli 2017; 6;07 AM) (2016 / Januari / 10 12:00 ; (Lutfi Fauziah/Sumber: New
Scientist, BBC Earth)
https://id.wikipedia.org/wiki/Poliomielitis
https://www.scribd.com/doc/87801659/Secara-Umum-Kecoa-Memiliki-Morfologi-Sebagai-
Berikut ( Rama Dhana on Apr 03, 2012) (3 juli 2017, 11;07 PM)