Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecoa adalah salah satu dari beberapa hama yang diketahui
masyarakat. Jenis kecoa yang sering ditemukan dilingkungan pemukiman
adalah Periplaneta Americana, Blatella Germania, dan Periplaneta
australasiae. Jenis kecoa yang banyak ditemukan di lingkungan
pemukiman Indonesia adalah Periplaneta Americana. Pada umumnya
kecoa banyak terdapat di daerah tropis. Sebagian besar spesies hidup di
beberapa bagian rumah (dapur, kamar mandi, lemari, celah pintu) dan
bangunan dimana terdapat kehangatan, kelembaban, dan sumber makanan
yang cukup. Rata-rata jumlah spesies Blatella germanica dan Periplaneta
Americana di dunia meningkat walaupun factor higenietas dan struktur
bangunan sudah ditingkatkan. Spesies Periplaneta americana, mengalami
peningkatan trend sebesar 50-70% di rumah sakit dan lingkungan rumah
tangga. Di rumah tangga, kamar mandi dan dapur menjadi tempat yang
terbanyak dihuni kecoa. Kecoa bergerak bebas dari bangunan ke bangunan
atau dari saluran air, taman, selokan dan jamban ke tempat tinggal
manusia. Kecoa memakan kotoran manusia serta makanan manusia
sehingga menyebarkan mikroorganisme (protozoa, jamur, bakteri, virus,
telur cacing) yang menyebabkan penyakit. Kecoa bukan penyebar utama
dari penyakit (Pujiana, 2016)
Di dunia terdapat 3.500 jenis serangga kecoa (ordo Blattodea) yang
hidup secara cosmopolitan dan banyak ditemukan di lingkungan
perumahan, gedung oabrik maupun perkantoran. Kecoa menyukai tempat
hidup yang tersembunyi, sempit, kondisi lembab dan kotor (di balik
retakan dinding/lemari, dekat dengan saluran air, kamar mandi, dll), serta
memiliki lokomosi yang sangat cepat (Carter, 2011).
Sesuai dengan pengelompokkannya kedalam kelas insekta maka
kecoa memiliki kaki berjumlah tiga pasang kaki (hexapoda). Morfologi
kecoa meliputi cephalo (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut).
Seperti serangga lainnya kecoa memiliki eksoskeleton yang melapisi
permukaan tubuhnya untuk membentuk dan menopang tubuhnya. Pada
kepala terdapat antenna yang lebih penting dari mata majemuknya.
Antenna berperan sebagai penyeimbang gerak dan pengenal lingkungan
termasuk rasa, bau, dan bahkan, mengetahui letak sumber air. Abdomen
sebagai bagian terbesar, terdiri dari beberapa plate yang saling tumpang
tindih sehingga Nampak seperti perisai tubuh. Otak kecoa bukanlah organ
tunggal, melainkan seperti simpul saraf tunggal yang memanjang
sepanjang tubuhnya (sitem saraf tangga tali). Kecoa bernafas melalui
sepuluh pasang lubang yang terdapat di bagian araas toraks. Kecoa
memiliki sifat scavenger (pemakan bangkai) dan omnivore (pemakan
hewan dan tumbuhan) (Maurice, 2010).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara
mengidentifikasi morfologi dan jenis dari ordo Blattodea
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum yaitu untuk mengidentifikasi morfologi dan
jenis dari ordo Blattodea
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecoa
Kecoa adalah serangga dengan bentuj tubuh oval, pipih, dorso-
ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan
sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antenna panjang, sayap
dua pasang, dan tiga passng kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak
berambut dan tidak bersisik, berwarna coklat sampai coklat tua. Panjang
tubuhnya bervariasi, berkisar antara 0,6 sampai 7,6 mm (Pujiana, 2016)
Kecoa merupakan salah satu insekta yang termasuk ordo orthoptera
(bersayap dua) dengan sayap yang di depan menutupi sayap yang
dibelakang dan melipat seperti kipas. Kecoa terdiri dari beberapa genus
yaitu Blatella, Periplaneta, Blatta, Supella, dan Blaberus. Beberpa spesies
dari kecoa adalah Blatella Germanica, Periplaneta Americana,
Periplaneta Australasiae, Periplaneta Fuliginosa, Blatta Orientalis, dan
Supella Longiplapa (Pujiana, 2016)
B. Jenis Kecoa
Lebih dari 3.500 jenis kecoa dikenali dan hanya sedikit yang menjadi
arti penting karena mereka dapat menyesuaikan diri dengan tempat
tinggal. Jenis yang paling umum adalah (Septi, 2010):
1. Periplaneta Americana
Kecoa jenis ini tersebar di seluruh dunia. Panjangnya 35-40 mm
dan berwarna kemerah-merahan berkilau sampai coklat. Kulit telur
mempunyai ukuran 8-10 mm dan berisi 16 telur.
2. Periplaneta australasiae
Kecoa jenis ini terdapat di daerah tropis dan sub tropis. Panjangnya
31-37 mm, menyerupai Periplaneta Americana tetapi lebih gelap.
Mempunyai belang kuning pucat, masing-masing sayap berkembang
sekitar sepertiga lengan. Kulit telurnya berisi sekitar 22-24 telur
3. Blatta orientalis
Kecoa jenis ini terdapat di wilayah dengan suhu dingin. Berwarna
kehitaman dan panjangnya 2027 mm. kulit telurnya berukuran 10-12
mm dan berisi 16-18 telur.
4. Supellalongipalpa
Terdapat di seluruh dunia. Panjangnya adalah 10-14 mm, dan
mempunyai warna coklat dan kning yang menyambung. Ukuran kulit
telur adalah 4-5 mm dan berisi sekitar 16 telur.
5. Blatellagermanica
Ditemukan disebagian belahan dunia. Berwarna coklat kekuning-
kuningan mengkikat dan panjangnya 10-15 mm. panjang kulit telur
sekitar 7-9 mm dan berisi sekitar 40 telur.
C. Morfologi Kecoa Periplanetta Americana
Tubuh Periplaneta americana terbagi menjadi tiga bagian dari anterior
ke posterior ialah caput, thorax dan abdomen. Caput dilengkapi dengan
antenna dan mata, lalu caput menyempit untuk selanjutnya membentuk
leher yang pendek dan sempit. Bagian tengah ialah thorax, terdiri atas tiga
segmen yang dilengkapi dengan 3 pasang kaki dan dua pasang sayap.
Bagian paling posterior adalah abdomen terdiri atas sepuluh buah segmen
(Maurice, 2010).
1. Caput (kepala)
Pada bagian kepala terdapat mulut yang digunakan untuk
mengunyah makanan. Ada sepasang mata majemuk yang dapat
membedakan gelap dan terang. Di kepala terdapat sepasang antenna
yang panjang, alat indera yang dapat mendeteksi bau-bauan dan vibrasi
di udara. Dalam keadaan istrahat kepalanya ditundukkan ke bawah
pronotum yang berbentuk seperti perisai (Hana, 2012)
2. Thoraks (dada)
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sepsang sayap yang
menyebabkan kecoa dapat terbang dan berlari dengan cepat. Terdapat
struktur seperti lempengan besar yang berfungsi menutupi dasar kepala
dan sayap di belakang kepala disebut pronotum (Hana, 2012)
3. Abdomen
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem
reproduksi. Kecoa akan mengandung telur-telur sampai telur-telur
tersebut siap untuk menetas. Dari ujung abdomen terdapat sepasang
cerci yang berperan sebagai alat indera. Cerci berhubungan langsung
dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak sekunder) yang
penting dalam adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya
gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak
menerima tanda atau sinyal (Hana, 2012)

Gambar Morfologi Kecoa Periplaneta Americana


Sumber: Hana, 2012

D. Periplaneta Americana
Kecoa periplaneta Americana dikenal sebagai hama rumah yang
paling utama di asia tenggara dan Negara tropis lainnya. Kecoa juga
merupakan vector dari bermacam-macam virus pathogen, bakteri,
protozoa dan heliminthes. Beberapa jenis penyakit yang diperantai oleh
kecoa antara lain TBC, Cholera, Amubiasis, Disentri dan Typhoid. Metode
yang paling umum digunakan dalam memberantas kecoa adalah dengan
mengggunakan pestisida kimia (insektisida). Penggunaan pestisida yang
berlebihan dapat menyebabkan dampak yang negative terhadap
lingkungan, manusia, hewan lain, dan juga mengakibatkan resistensi
pathogen (Kusumawati, 2011)
1. Taksonomi Peripllaneta Americana
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Blatodea
Family : Blattellidae
Genus : Periplanet
Species : P.Americana
2. Karakteristik Periplaneta Americana
Kecoa memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu kepala (caput), thoraks
(dada) dan abdomen (perut). Pada segmen thoraks terdapat 3 pasang
kaki dengan type alat kaki cursorial artinya memiliki ukuran dan
bentuk yang sama dimana type alat kaki ini berfungsi untuk berlari.
Tipe alat mulut kecoa adalah menggigit dan mengunyah. Di Indonesia
terdapat 2 jenis spesies kecoa, yaitu Blatella germanica (kecoa jerman)
dan Periplaneta Americana (kecoa amerika) (Carter, 2011).
Kecoa amerika memiliki cirri-ciri panjang tubuhnya 28-44 mm,
warnanya merah kecoklatan, pada kecoa jantan sayap lebih panjang
dibandingkan tubuhnya dan pada serangga betina sayap menutupi
bagian abdomennya. Kecoa memiliki siklus hidup paurometabola yaitu
melalui fase telur-nimfa-imago. Pada fase nimfa terjadi pergantian
kulit(moulting). Kecoa jerman mengalami pergantian kulit sebanyak 5-
7 kali dan periode nimfa berlangsung selama 1,5-6 bulan (Carter,
2011)
3. Siklus hidup Periplaneta Americana
Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya
melalui tiga stadium (tingkatan) yaitu stadium telur, stdium nimfa dan
stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya.
Nimfa biasanya menyerupai yang dewasa, kecuali ukurannya.
Sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf perkembangan. Keco
jenis Periplaneta Americana memiliki siklus hidup sebagai berikut
(Carter, 2011):
a. Kecoa betina menghasilkan hingga 14 ootekha (kantung telur),
setiap kantung telur memuat 14-18 telur.
b. Ootekha lipas ini berwarna cokelat merah terang, panjangnya 4-5
mm dan biasanya ootheka ditempel di bawah dan tersebar luas
c. Menetas selama 1-2 bulan
d. Telur menetas menjadi lipas muda atau nimfa yang kemudian
menyilih atau molting sebanyak 6-8 kali instar
e. Nimfa membutuhkan waktu 55 hari untuk tumbuh menjadi dewasa
f. Pada kondisi suhu ideal 30ᵒc, kecoa dewasa hidup selama 90-115
hari
Perkembangan dari telur hingga dewasa adalah 90-227 hari dengan
rata-rata 161 hari. Dalam setahun seekor betina dan keturunannya
dapat menghasilkan lebih dari 600 ekor lipas.

Gambar Siklus Hidup Kecoa


Sumber: Kalana, 2012

4. Kebiasaan hidup Periplaneta Americana


Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropis yang kemudian
menyebar ke daerah sub tropis atau sampai ke daerah dingin. Kecoa
banyak ditemukan di rumah, vegetasi, sampah dan tanah.
Karakteristik tempat yang disukai kecoa sebagai tempat tinggalnya
antara lain yang banyak terdapat bahan organikseperti makanan,
kertas, tekstil, wool, darah dan bahan berlemak. Tempat yang lembab,
seperti kamar mandi, WC, tempat cucian, alat dapur, dan alat makan
minum, serta tempat gelap dan redup. Keberadaan kecoa menunjukan
bahwa sanitasi yang kurang baik (Maurice, 2010).
Kebiasaan hidup kecoa adalah tinggal secara berkelompok.
Aktifitas makan dilakukan pada malam hari dan siang hari
bersembunyi di cela-cela dinding, 9 bingkai dinding, lemari, kamar
mandi, selokan, televisi, radio dan alat elektronik lainnya. Kecoa
merupakan serangga omnivore yang memakan semua jenis makanan
yang di konsumsi manusia, terutama yang banyak mengandung gula
dan lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji-bijian, coklat,
Makanan yang mengandung gula, protein, dan kadar air tinggi, serta
memiliki bau yang menyengat seperti hasil fermentasi (Herma, 2010).
Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropika yang kemudian
menyebar ke daerah sub tropika atau sampai kedaerah dingin. Pada
umumnya tinggal di dalam rumah-rumah makan segala macam bahan,
mengotori makanan manusia, berbau tidak sedap. Kebanyakan kecoa
dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat, dapat bergerak
cepat, aktif pada malam hari, netamorfosa tidak lengkap, kerusakan
yang ditimbulkan oleh kecoa relative sedikit, tetapi adanya kecoa
menunjukkan bahwa sanitasi di dalam rumah bersangkutan kurang
baik. Kebiasaan hidup kecoa termasuk serangga yang aktif pada
malam hari (nocturnal), dapat bergerak cepat, dan selalu menghindari
cahaya (Septi, 2010).
Kecoa dewasa lebih sering ditemukan di tempat hunian manusia
dari pada gedung-gedung komersil. Kecoa dewaa dan muda lebih
menyukai bersembunyi di tempat yang hengat dan lembab, daerah
yang tinggi dekat atap, di belakang dekorasi dinding dan wallpaper
yang longgar, di koloset, dibawah atau bagian dalam perabot rumah
tangga, dan peralatan listrik seperti televise, stereo dan alat
pemanggang roti. Kecoa ini bisa memasuki ruangan-ruangan sempit di
dalam rumah. Akibatnya kecoa ini seringkali lebih sulit dikendalikan
daripada kecoa lainnya (Kusumawati, 2011)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Pelaksanaan
Praktikum Parasitologi II Ordo Blattodea yang dilaksanakan pada hari
kamis 27 oktober 2022 pukul 10.00 Bertempat di laboratorium Fitokimia
Universitas Bina Mandiri Gorontalo
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol sampel
b. Coloni counter
2. Bahan
a. Kecoa
b. Clorofom
C. Prosedur Kerja
1. Tangkaplah kecoa disekitar
2. Masukkan ke dalam botol sampel untuk dilakukan pengamatan
3. Biuslah kecoa dengan clorofom
4. Letakkan spesimen diatas meja coloni counter
5. Amati dengan menggunakan coloni counter
6. Gambarlah dan beri keterangan morfologi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut.
No Gambar Keterangan

1. Sayap. 2 pasang sayap


2. Kepala
1 3. Antenna. 1pasang
2 antenna
4. Abdomen/ruas
berjumlah 8
5. Kaki. Memiliki 3
pasang kaki
3

Tabel Gambar hasil pengamatan pada coloni counter.

B. Pembahasan
Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang sering ditemui di
sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Bagi manusia, kecoa merupakan
salah satu serangga yang berbahaya, karena beberapa spesies kecoa di
ketahui dapat menularkan penyakit pada manusia seperti TBC, tifus, asma,
kolera, dan hepatitis (Carter, 2011).
Secara umum kecoa memiliki morfologi tubuh bulat telur dan pipih
dorsoventral (gepeng), kepala agak tersembunyi di lengkapi dengan
sepasang antenna panjang yang berbentuk filiform yang bersegmen, dan
mulut tipe pengunyah (chewing). Caput melengkung ke ventro caudal di
bawah sehingga mulut menonjol di antara dasar kaki pertama. Bagian dada
kecoa terdapat 3 pasang kaki, 2 pasang sayap dengan sayap bagian luar
tebal, dan bagian dalam berbentuk membran (Carter, 2011).
Sesuai dengan teori yang di atas praktikan mendapatkan hasil
pengamatan ordo Blattodea ini memiliki kepala yang ukurannya lebih
kecil dan tersembunyi dan sepasang antenna yang panjang, mulut agak
condong kedepan, 3 pasang kaki berjumlah 6, 2 pasang sayap, serta
segmen abdomen atau ruas pada bagian bawah dada sejumlah 8
segmen/ruas.
Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropis yang kemudian menyebar
ke daerah sub tropis atau sampai ke daerah dingin. Kecoa banyak
ditemukan di rumah, vegetasi, sampah dan tanah. Karakteristik tempat
yang disukai kecoa sebagai tempat tinggalnya antara lain yang banyak
terdapat bahan organikseperti makanan, kertas, tekstil, wool, darah dan
bahan berlemak. Tempat yang lembab, seperti kamar mandi, WC, tempat
cucian, alat dapur, dan alat makan minum, serta tempat gelap dan redup.
Keberadaan kecoa menunjukan bahwa sanitasi yang kurang baik (Maurice,
2010).
Kebiasaan hidup kecoa adalah tinggal secara berkelompok. Aktifitas
makan dilakukan pada malam hari dan siang hari bersembunyi di cela-cela
dinding, 9 bingkai dinding, lemari, kamar mandi, selokan, televisi, radio
dan alat elektronik lainnya. Kecoa merupakan serangga omnivore yang
memakan semua jenis makanan yang di konsumsi manusia, terutama yang
banyak mengandung gula dan lemak. Seperti susu, keju, daging, kue, biji-
bijian, coklat (Herma, 2010).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum pengamatan ordo Blattodea ini praktikan dapat
menyimpulkan bahwa kecoa memiliki morfologi kepala yang ukurannya
lebih kecil dan tersembunyi dan sepasang antenna yang panjang, mulut
agak condong kedepan, 3 pasang kaki berjumlah 6 dan 2 pasang sayap
serta segmen abdomen atau ruas pada bagian bawah dada sejumlah 8
segmen/ruas.
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan yakni setiap praktikan dapat memakai
APD yang lengkap agar tetap aman dan terhindar dari kecelakaan kerja
yang bisa saja terjadi.

Anda mungkin juga menyukai